Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Wanita lain

"Ting!

Suara lift terdengar, tak berapa lama pintu terbuka dengan perlahan. Ella membeku di tempat nya berdiri saat melihat sosok sepasang pria dan wanita sedang bergandengan tangan, mereka terlihat begitu mesra.

Pria berwajah tampan penuh kharisma itu menoleh kearah Ella. Dua bola mata saling bersitatap hingga ia mengalihkan pandangan pada wanita di sampingnya.

"Sudah jangan perhatikan aku seperti itu, nanti aku terbang." Kata wanita cantik berambut sebahu dengan senyuman nakal.

Andrean mengangguk dan tersenyum tipis.

Sepasang pria dan wanita itu keluar dari lift melewati Ella yang terpaku dalam diam. Tubuhnya seakan tidak bisa bergerak dan sulit untuk melangkah kedalam lift.

Lamunan nya mulai terhenti saat pintu lift hampir tertutup. Dengan cepat Ella menekan tombol lift, saat pintu terbuka ia buru-buru masuk.

Beberapa tahun terakhir ini Ella baru tahu kalau Andrean sering membawa wanitanya ke kantor, dan memperlakukan dengan mesra. Berbeda dengan dirinya yang tidak pernah di anggap.

Kaki jenjang Ella melangkah menuju ruangan asisten Direktur.

Ella mengetuk pintu yang terbuka, tak lama kemudian suara pak Heru terdengar

"Masuklah!

"ini semua berkas yang anda minta!"

"Terima kasih Ella! Balasnya tanpa menoleh pada wanita di depannya.

"Pak Heru, aku ingin mengatakan sesuatu."

Heru mengangkat wajahnya "Katakan saja!"

"Saya ingin cuti!"

Tiga tahun Ella bekerja di perusahaan Smith belum pernah ambil cuti. Kini saatnya ia ingin menghibur dirinya sendiri.

"Apa Bu Ella sudah berbicara dengan pak Andrean?

Wanita berparas cantik itu menggeleng.

"Kalau begitu minta izin dulu pada pak direktur, beliau yang berhak memberikan cuti."

Wajah Ella terlihat suram

"Baik! Kata Ella tanpa ingin berdebat.

Selesai bicara ia melangkah pergi meninggalkan ruangan asisten Heru. pria itu adalah orang kepercayaan Andrean.

Ella masuk ke ruangan kerja dan berdiri di depan jendela. Bola matanya mulai berair menahan sesak di dada. Tiba-tiba lamunannya terhenti, di kejutkan oleh suara dering ponsel di atas meja.

Ella menoleh dan melihat nama Raisa di depan layar hp. Dengan cepat ia mengangkat nya.

"Halo!"

"Ella, pekerjaan mu sudah selesai?"

"Sedikit lagi."

"Apa bisa kita makan siang bersama?"

"Bisa!

"Baiklah aku akan menjemputmu sekarang."

Setelah telepon berakhir Ella mulai beraktivitas kembali. Masih ada setengah jam untuk menyelesaikan tugasnya.

Setengah jam kemudian ia turun ke bawah menemui Raisa, lalu meninggalkan kantor untuk makan siang.

Ella terlihat murung dan tidak banyak bicara, Raisa bisa melihat perubahan sikap Ella di matanya.

"Ella, apa ada yang kau sembunyikan?"

Ella menggeleng sambil tersenyum "Tidak ada!"

Raisa menatap curiga "Benar kamu tidak apa-apa?"

Suasana hati Ella memang tidak baik, tetapi di depan sahabat nya ia tidak ingin terlihat menyedihkan.

"Aku mau ajak kamu makan seafood di sebrang sana, kata teman-teman ku disana makanan nya enak."

"Ella mengangguk "boleh!

Restoran itu terlihat mewah dan banyak di kunjungi orang-orang berkelas. Mereka turun dari mobil dan masuk kedalam, suasana tidak begitu ramai, Ella dan Raisa duduk di pojok dekat jendela.

"Kamu mau makan apa? Raisa menyodorkan menu di depannya.

Ella mulai memilih menu yang ingin ia santap siang itu.

Tanpa sengaja Raisa melihat seorang pria yang tentu saja ia kenal. Ia melihat Andrean begitu mesra memperlakukan wanita di sampingnya

"Ella, lihatlah! Andrean ada di sini juga."

Ella mengikuti arah mata Raisa dan berhenti pada sosok Andrean dan wanita yang ia temui tadi pagi. Terlihat mereka begitu bahagia menikmati hidangan di depannya.

"Siapa wanita itu?" tanya Raisa penasaran.

"Ella menggeleng "Tidak tahu! Ucapnya dingin.

Ia sudah tak perduli dengan keberadaan Andrean, Pemilik Perusahaan Smit grup. Tiga tahun menikah dan mengabdi di perusahaan Smith adalah keputusan bodohnya, namun semuanya sudah terjadi.

Raisa menatap curiga pada Ella yang tiba-tiba terdiam cukup lama. sudah setahun ini sikap Ella berubah jadi pendiam dan tertutup. Ia jarang bicara kalau tidak di tanya lebih dulu.

"Ella...."

Raisa menggenggam tangan Ella sebagai bentuk perhatian.

Ella tersenyum "Aku tidak apa-apa."

Raisa memesan aneka makanan seafood siang itu dan mereka menikmati dengan diam. Raisa tahu suasana hati Ella, pasti ia sedih melihat suaminya bersama wanita lain meskipun wanita itu teman bisnisnya, tetapi apakah harus semesra itu?"

"Ella, makanlah yang banyak, kamu terlihat kurusan beberapa bulan ini."

Ella mengangguk sambil menikmati hidangan seafood tanpa bicara.

Selesai makan bersama, Raisa antarkan Ella ke perusahaan.

Posisi Ella di perusahaan Smith sebagai manager pemasaran yang berhubungan dengan client. Ia wanita mandiri yang cerdas, beberapa proyek besar banyak ia menangkan.

Kalau bukan karena kebaikan nenek Smit yang menyayangi dirinya, mungkin Ella sudah dari dulu meninggalkan perusahaan Smith.

Beberapa kali Ella menguap, rasa kantuk terus menyerang, sementara pekerjaan nya harus selesai sore ini. Ia beranjak dari duduknya dan melangkah ke pantry untuk membuat kopi. Saat ia ingin mendorong pintu, terdengar suara orang sedang mengobrol.

"kamu tahu tidak? Wanita yang bersama pak direktur tadi?"

"Bukan kan itu ibu selfie, pemilik perusahaan Ambara grup?" Perusahaan nya sedang viral dan usahanya maju pesat hingga ke luar negeri."

"Dengar-dengar Bu selfie ingin berkerja sama dengan perusahaan pak Andrean."

"Bu selfie memiliki status sosial yang tinggi, sudah pasti pak Andrean tertarik."

"Bu selfie sangat cantik dan anggun, sepertinya mereka sangat cocok."

"Iya betul, apalagi pak Andrean masih bujang dan tampan. Bahkan ia memilki banyak anak perusahaan di usia muda."

"Andaikan aku jadi ibu selfie tidak akan menolak."

Mereka tertawa bersama sambil terus bergibah.

Ella mengurungkan niatnya untuk membuat kopi. Ia berbalik dan kembali ke dalam ruangannya.

Hari hampir menjelang malam, Ella masih berkutat di depan laptop.

"Selesai juga! Gumamnya pelan seraya menghela nafas panjang

Ella memutuskan untuk pulang dan meninggalkan kantor pada pukul delapan malam.

Satu jam kemudian ia sudah sampai di kediaman nya, Namun ia tidak melihat mobil suaminya.

"Pasti dia tidak pulang." Ella bergumam lirih.

Bibi Sari membuka pintu dan bertanya pada Ella. "Apa nyonya ingin makan malam? Akan saya siapkan."

"Tidak usah bi, aku masih kenyang."

Ella melangkah naik keatas, memasuki kamar tidurnya yang gelap gulita. Ia menyalahkan lampu dan membuka pakaiannya untuk mandi.

Selesai mandi ia membuka laptop, masih ada beberapa lembar yang harus di perbaiki sebab besok ia akan presentasi dengan perusahaan AGRA grup.

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam, namun belum ada tanda-tanda Andrean akan pulang. Selesai revisi Ella merebahkan tubuhnya di atas kasur dan mulai memejamkan mata.

💜💜💜💜💜

Hai.... Readers kesayangan Bunda 🥰🥰🥰, Akhirnya kita bertemu lagi dengan karya yang berbeda. Ceritanya lebih greget dan jauh dari perkelahian di cerita-cerita sebelumnya. Kisah Perselingkuhan, penghianatan dan balas dendam di novel terbaru ini.

Yuk ikuti terus kisah selanjutnya, jangan sampai ketinggalan 🤗

Bantu follow IG ya say... Jangan lupa untuk LIKE, VOTE/GIFH, RATE BINTANG 5 DAN KOMENTAR POSITIF DI KARYA TERBARU INI.

Terpopuler

Comments

Arty Sumiyati

Arty Sumiyati

ini pertama kali diterbitkan pada tahun yang

2025-08-08

1

Ratna Juita

Ratna Juita

kita jumpa lagi di sini bunda😘😘

2025-08-24

1

Denni Siahaan

Denni Siahaan

ceritanya bikin sedih

2025-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 Wanita lain
2 Bab 2
3 Party
4 Teringat masa lalu
5 Teringat masa lalu 2 (Ella kecil)
6 Kembali pulang
7 Wanita di sisi Andrean
8 Kedatangan temen lama
9 Pengganggu di kantor
10 Rubah betina
11 Pencuri perhatian
12 Pengunduran diri
13 Amarah Andrean
14 Intimidasi
15 kedatangan Darren
16 Pertemuan yang tak diinginkan
17 Party
18 Sirkuit pacuan kuda
19 Bertemu keluarga Bagas
20 Pembukaan perusahaan baru
21 pertemuan di rumah nenek Smith
22 Ramuan perangsang
23 Ulah sang Rubah
24 Berusaha tegar
25 kekesalan Darren
26 Kedatangan seseorang
27 Gaun sutra 70 milyar
28 Pengagum rahasia
29 Perhiasan Rubi biru
30 Pria penyelamat
31 Perang Ella dan Vivian
32 Permata Rubi untuk Ella
33 Ke Rumah ibu Mertua
34 Perdebatan dengan ibu mertua
35 Hadiah dari Darren
36 Sandiwara Vivian
37 Bertemu pria Asing
38 Menemui firma hukum
39 Permintaan ibu Darren
40 perdebatan Andre dan Jovan
41 Rahasia ibu Andre (Bagian 1)
42 Rahasia ibu Andre (bagian 2)
43 Kecurigaan nenek Smith
44 Tidak di perdulikan
45 Bab 45
46 Mencari informasi Soraya
47 Membawa Soraya pergi
48 Buku diary milik Soraya
49 kelurga Timothy pindah ke Perth
50 Tiga wanita licik
51 Salah siapa?
52 Menghadiri Acara perjamuan
53 Perdebatan Ella dan Vivian
54 Pahlawan dua pria
55 Jovan menangani kasus Soraya
56 Surat gugatan cerai
57 Perdebatan Jovan dan Andre
58 Permintaan nenek Smith
59 Kekaguman Andre
60 Teka-teki kematian Sarah
61 Perang di persidangan
62 Perang di Persidangan (Bagian 2)
63 Petaka yang tak terduga
64 Terjebak dalam ruangan
65 Getaran di Hati
66 Kedatangan seseorang
67 Terkuak nya rahasia Andre
68 Baca buku diary Soraya
69 Mendatangi rumah Mortin
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Wanita lain
2
Bab 2
3
Party
4
Teringat masa lalu
5
Teringat masa lalu 2 (Ella kecil)
6
Kembali pulang
7
Wanita di sisi Andrean
8
Kedatangan temen lama
9
Pengganggu di kantor
10
Rubah betina
11
Pencuri perhatian
12
Pengunduran diri
13
Amarah Andrean
14
Intimidasi
15
kedatangan Darren
16
Pertemuan yang tak diinginkan
17
Party
18
Sirkuit pacuan kuda
19
Bertemu keluarga Bagas
20
Pembukaan perusahaan baru
21
pertemuan di rumah nenek Smith
22
Ramuan perangsang
23
Ulah sang Rubah
24
Berusaha tegar
25
kekesalan Darren
26
Kedatangan seseorang
27
Gaun sutra 70 milyar
28
Pengagum rahasia
29
Perhiasan Rubi biru
30
Pria penyelamat
31
Perang Ella dan Vivian
32
Permata Rubi untuk Ella
33
Ke Rumah ibu Mertua
34
Perdebatan dengan ibu mertua
35
Hadiah dari Darren
36
Sandiwara Vivian
37
Bertemu pria Asing
38
Menemui firma hukum
39
Permintaan ibu Darren
40
perdebatan Andre dan Jovan
41
Rahasia ibu Andre (Bagian 1)
42
Rahasia ibu Andre (bagian 2)
43
Kecurigaan nenek Smith
44
Tidak di perdulikan
45
Bab 45
46
Mencari informasi Soraya
47
Membawa Soraya pergi
48
Buku diary milik Soraya
49
kelurga Timothy pindah ke Perth
50
Tiga wanita licik
51
Salah siapa?
52
Menghadiri Acara perjamuan
53
Perdebatan Ella dan Vivian
54
Pahlawan dua pria
55
Jovan menangani kasus Soraya
56
Surat gugatan cerai
57
Perdebatan Jovan dan Andre
58
Permintaan nenek Smith
59
Kekaguman Andre
60
Teka-teki kematian Sarah
61
Perang di persidangan
62
Perang di Persidangan (Bagian 2)
63
Petaka yang tak terduga
64
Terjebak dalam ruangan
65
Getaran di Hati
66
Kedatangan seseorang
67
Terkuak nya rahasia Andre
68
Baca buku diary Soraya
69
Mendatangi rumah Mortin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!