Laura Rossie Bellucci, harus menyesali keputusannya untuk pulang ke rumah ayahnya saat libur sekolah.
dia bertemu dengan seorang Don paling kejam. Lucas Armand Bendetti dan sial-nya terhipnotis dengan pesona gadis itu.
hingga akhirnya dia menikah dengan sang Mafia kejam tersebut.
Bagaimana kisah Laura dan Lucas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyrik Wish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tikus
"Baby... Apa yg kamu lakukan? " Laura menoleh ke arah belakang.
"Oh my God! " Dia mengelus dadanya menenangkan hatinya, dia fikir mendengar suara Lucas, ternyata hanya seorang laki-laki yg sedang memanggil anaknya.
"Ma... Aku gak bisa Lama-lama, soalnya anak buah Lucas mengikuti aku kemana-mana" Ucap Laura.
"Iya sayang, kita bertemu di Roma minggu depan ya, tunggu kabar dari mama ya sayang.. " Jawab Rossie.
"Iya ma... " Mereka pun berpelukan untuk terakhir kali sebelum berpisah kembali, hati Laura kini bahagia, selain Lucas yg sudah berani mengungkap isi hatinya, kini dia bahagia karena sang mama juga masih hidup.
Terima kasih Tuhan. Batin Laura.
Laura pun keluar dari capel,waktu sudah menunjukan pukul tiga sore, suasana sangat tenang disana pertemuan dengan sang ibu membuat hati Laura bahagia.
"nyonya, Don Lucas meminta untuk mengantarkan anda ke kantor" Ucap firman, salah satu pengawal Laura.
"Bukannya sebentar lagi jam pulang kantor ya... " Gumam Laura.
Dia kemudian masuk kedalam mobil, dan mobil yg Laura tumpangi melaju meninggalkan rumah abu.
Rossie keluar dari capel setelah melihat mobil Laura beranjak dari tempat parkir.
Roberto sang asisten menghampiri Rossie.
"Apa semua sudah selesai? " Tanya Rossie.
"Sudah Red, nanti malam hadiahnya akan dikirim ke mansion Bellucci." Jawab Roberto.
"Good, aku ingin memberi mereka hadiah yg tidak akan pernah mereka lupakan" Rossie tersenyum smirk.
"Red, semua sudah siap untuk keberangkatan anda kembali ke Roma." Ucap Roberto.
"Oke... "
Mereka pun pergi meninggalkan tempat itu.
•••
L.A.B Corp. | 15.30
Laura berjalan di lobby gedung perkantoran mewah itu, langkahnya anggun membuat semua orang memandang kearahnya.
"Nyonya... " Panggil Robby.
Dia menghampiri Laura, membuat orang-orang di lobby bertanya-tanya.
Nyonya...
Siapa dia...
Pernikahan Laura dan Lucas memang belum di umumkan sesuai keinginan Laura, menunggu kelulusannya dulu, jadi untuk saat ini hanya kalangan tertentu saja yg mengetahui pernikahan mereka.
"Mari nyonya, Don Lucas sudah menunggu di ruangannya" Ucap Robby.
Laura mengikuti Robby, begitupun kedua pengawal yg sejak tadi berjalan mengikuti Laura, mereka semua masuk kedalam lift khusus CEO.
Ting!
Laura sampai di lantai paling atas, Robby mengarahkan Laura sampai di depan ruangan Lucas, kantor Lucas masih ramai orang-orang belum pulang.
Ceklek.
"Sayang.... " Panggil Laura, melihat suaminya yg duduk dikursi kebesarannya, dia sedang fokus dengan layar di hadapannya, membuatnya terlihat tampan. Dia mengalihkan perhatiannya ke arah Laura.
"Baby... Come here.. " Ucapnya seraya merentangkan tangannya, Laura pun menghampiri Lucas. Lalu segera duduk di pangkuannya.
Cup. . .
Dia mengecup bibir Lucas.
"Kenapa kamu nyuruh aku kesini? " Tanya Laura.
Lucas memeluk pinggang istrinya, menahannya agar stay still di pangkuannya.
"Aku mau mengajakmu ke suatu tempat, kita dinner, aku sudah pesan tempat." Jawab Lucas.
Laura mengalungkan lengannya ke leher Lucas.
"Tapi aku pake baju kaya gini, kamu mau ngajak dinner dimana? Something fancy, or... "
Tok...
Tok...
Tok...
"Masuk! " Ucap Lucas.
Ceklek.
Robby, sang asisten masuk dengan dua buah paperbag ditangannya.
"Don, ini pesanan anda" Ucap Robby, kemudian menyimpan kedua paperbag itu di meja kerja Lucas.
"Hm... " Lucas memberi tanda agar Robby segera keluar dari ruangannya.
"Apa ini sayang? " Tanya Laura.
"Ini sesuatu untuk kamu pakai sayang... " Jawab Lucas, Laura segera melihat isi paperbag itu.
"Wow, this is Gorgeous sayang... " Wajah Laura berseri melihat isi paperbag itu.
"Kamu siap-siap dulu dikamar ya, itu pintunya" Lucas menunjuk sebuah dinding berwarna hitam di ujung ruangan nya, tidak terlihat seperti pintu karena menyatu dengan dinding.
"Thank... Suamiku... " Ucap Laura seraya mengecup pipi suaminya. Dia pun turun dari pangkuan Lucas, dan masuk kedalam kamar Lucas yg ada diruangan itu.
•••
Laura keluar dari kamar di ruangan Lucas, lelaki matang dan tampan itu sedang sibuk dengan ponselnya.
"Sayang... " Panggil Laura pelan.
Lucas merotasi tubuhnya. Matanya tidak berkedip melihat Laura, begitu cantik.
Laura memakan dress berwarna hitam yg pas ditubuhnya, berlengan panjang namun bagian belakang terbuka, memperlihatkan punggungnya yg putih dan mulus, dress berbahan velvet itu memiliki model mermaid, membuat lekuk tubuh Laura yg seperti jam pasir terpampang nyata, rambutnya dia ikat kebelakang dan ditata rapi dan slick.
"Baby.... Kamu cantik sekali" Ucap Lucas, dia menghampiri istrinya dan mendaratkan kecupan di pelipisnya.
"Makasih sayang, kita dinner dimana sayang? " Tanya Laura.
"Nanti kamu tau sayang, ayo kita pergi sekarang... " Lucas meraih jemari istrinya, kemudian menuntunnya keluar ruangan, berjalan menuju lift, namun alih-alih menuju lantai bawah, lift mereka naik ke rooftop.
Ting.
Mereka keluar dari lift, berjalan keluar lalu menaiki tangga sedikit menuju hellipad.
"Kita mau naik ini? " Tanya Laura, menunjuk ke arah helikopter yg sudah menyala mesinnya.
"Yes baby... Kita akan naik ini" Jawab Lucas, kemudian membantu istrinya naik, disana sudah ada Robby dan seorang pilot, Lucas dan Laura duduk dibagian belakang, dia memakaikan earmuff kepada istrinya. Kemudian memberi tanda kepada pilot untuk segera menerbangkan helikopter tersebut.
•••
Mansion Bellucci| pukul 19.00
Keluarga Adam Bellucci sedang makan malam bersama, Lorenzo, Lilian, Karina, dan Adam.
"Jadi minggu depan kita semua harus pergi ke Roma?" Tanya Lorenzo.
"Betul, Lucas sendiri yg memberitahu papa" Jawab Adam.
"Dan papa harap jaga sikapmu Lorenzo, disana kita akan menemui kolega baru, jangan berbuat sesuatu yg akan merugikan keluarga kita. " Lanjutnya.
"Baiklah papa, aku janji tidak akan berbuat yg tidak-tidak, kecuali dia menyakiti Laura." Balas Lorenzo.
"Papa, aku dengar keluarga Moretti punya anak lelaki yg masih lajang, dan dia seumuran dengan Lucas. " Ucap Lilian.
"Jangan terlalu semangat Lilian, dia itu sudah bertunangan sejak sekolah, walaupun tunangannya masih dirahasiakan. " Balas Lorenzo.
"Apa kamu pernah melihatnya kak? " Tanya Lilian.
"Tentu saja, aku bertemu dengannya beberapa kali, Dominic Moretti pria pintar, dan berkuasa, tidak jauh berbeda dengan Lucas, jika Lucas penguasa Sisilia, maka Dominic adalah penguasa Roma." Tutur Lorenzo.
"Akan lebih baik jika Lilian bisa bersanding dengan Dominic right?" Ucap Karina.
"Dia itu tidak tersentuh mama, sangat setia kepada gadis yg menjadi tunangannya." Jelas Lorenzo.
Braaakkkkk
Tiba-tiba terdengar suara tabrakan keras dari arah luar Mansion.
"What the hell!!!" Lorenzo dan Adam segera berhamburan keluar, begitupun para pengawal.
"Ada apa i.... " Belum sempat Adam menyelesaikan kalimatnya, dia melihat sebuah mobil kontainer tepat dihalaman rumahnya.
Blammmm....
Pintu besi kontainer terbuka lebar, dan sesuatu ah, tepatnya ribuan bahkan puluhan ribu tikus got keluar dari dalam kontainer itu mereka menyebar keseluruh Mansion bahkan memburu masuk kedalam rumah itu.
"Aaaaaaaaaaaaaaakkkkkk" Teriakan riuh terdengar dari dalam, suara Lilian, Karina da para maid menggema melihat ribuan tikus hitam, bau dan menjijikan itu memenuhi Mansion.
Lorenzo dan Adam tak bergeming, para pengawal sibuk menembaki tikus-tikus menjijikan itu.
"Bodoh!!! Kalian membuang-buang peluru saja, hubungi pest controller.!!!" Hardik Lorenzo.
Tring.
Sebuah pesan masuk ke ponsel Adam.
[Unknown: aku harap kau menyukai hadiah dariku tua bangka!! Ini hadiah untuk pernikahan putrimu dan monster yg bernama Lucas itu. ]
Begitulah isi pesannya.
Suasana Mansion yg tenang itu seketika berubah chaos.
•••
Henshin restaurant| the Westin Jakarta
Laura dan Lucas duduk di sebuah fine dining restoran, Lucas sengaja mem-booking seluruh restoran hanya untuk makan malam romantis dengan istrinya.
"Do you Like it...? " Tanya Lucas.
"The best fine dining I ever had." Jawab Laura.
"Makasih sayang... Ummm ada special ocation kah? " Lanjutnya.
"No, aku hanya ingin membuat istriku senang, dan bahagia, that's it!. " Jawab Lucas.
Laura berdiri lalu dia berjalan ke arah suaminya.
Hopp...
Dia duduk dipangkuan Lucas, dan mengecup pipinya, tangan Lucas mengelus punggung putih dan mulus Laura.
"Itu gak akan cukup untuk berterima baby... "Ucap Lucas.
Laura tersenyum, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Lucas.
" Take me home Lucas, dan aku akan mewujudkan semua imajinasi liarmu terhadapku." Bisik Laura.
Tubuh Lucas menegang, dia memeluk erat istrinya, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Laura.
"Oh baby... Kamu tidak tau apa yg akan aku lakukan sama kamu nanti... " Desis Lucas.
"Lakukan sayang, Iam yours... Cuma milik kamu... " Jawab Laura.
Lucas bangkit tanpa menurunkan Laura, dia menggendong istrinya itu, membawanya ke helipad lagi, dia akan membuat istrinya kelelahan sampai minta ampunan darinya.
•••
Bersambung.