NovelToon NovelToon
Cassanova - Dendam Gadis Buta

Cassanova - Dendam Gadis Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Dendam Kesumat
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Wida_Ast Jcy

Casanova seorang gadis cantik. Namun sayang sekali ia memiliki kekurangan. Kedua matanya buta. Meski ia buta ia merupakan kembang desa. Karena kecantikannya yang luar biasa. Dan ia pun memiliki keahlian pandai mengaji. Ia pun bercita cita ingin menjadi seorang Ustadzah. Namun sayang...cita cita itu hanya sebatas mimpi dimana malam itu semuanya telah menjadi neraka. Saat hujan turun lebat, Casanova pulang dari masjid, ditengah perjalanan ia dihadang beberapa pemuda. Dan hujan menjadi saksi. Ia digilir secara bergantian lalu ia dicampakan layaknya binatang. Karena ia buta, para pemuda ini berfikir, ia tak mungkin bisa mengenali mereka. Dan mereka pun membiarkan Casanova hidup. Namun disinilah awal dendam itu dimulai. Karena sifat bejad mereka, mereka telah membangkitkan sesuatu yang sangat menakutkan didesa itu.

"Mata dibayar mata. Nyawa dibayar nyawa. Karena kalian keluarga ku mati. Maka satu persatu keluarga kalian juga harus mati.

Yuk... ikuti kelanjutan kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 DENDAM CASANOVA

Beberapa tetangga yang mendengar jeritan Pak’de Jarwo segera berdatangan. Mereka mencoba menenangkan Bu Rahmi yang nyaris pingsan karena syok.

Sementara itu, Casanova hanya diam membeku, pikirannya kacau, hatinya diliputi kekalutan. Dalam batinnya, ia memohon agar semua ini hanyalah mimpi buruk yang segera berakhir. Namun, kenyataan tak bisa ditolak semua ini benar-benar terjadi.

Tak lama kemudian, Pak’de Jarwo dan beberapa warga mengantar Bu Rahmi dan Casanova menuju tepi sungai, tempat di mana tubuh Kayano ditemukan. Langkah Casanova terasa berat, matanya kabur, dan dadanya sesak. Setiap langkah menuju sungai terasa seperti menuju jurang kenyataan yang paling menyakitkan.

Di tepi sungai, tubuh Kayano terbujur kaku. Tak bergerak, terbungkus kain sederhana yang disediakan warga. Wajahnya pucat dan dingin, tanpa lagi tanda kehidupan.

Air sungai yang semalam mengalir deras rupanya telah menyeret tubuhnya hingga ke tepian. Tak ada yang tahu pasti apa yang menimpa Kayano, tapi satu hal yang jelas duka yang begitu dalam terasa menggantung di udara, menyelimuti semua yang hadir.

Casanova akhirnya jatuh berlutut di samping tubuh adiknya, tubuh mungil yang dulu ia jaga dengan kasih. Air matanya mengalir tanpa suara, meresap ke tanah yang basah oleh kabar duka.

Casanova merasa tubuhnya lemas, energinya terkuras. "Tidak mungkin...tidak mungkin ini kamu No. Katakan kamu hanya ketiduran kan. No... Banguuun...Banguunn No. "gumamnya, meraba-raba mencari pegangan.

Bu Rahmi menangis tersedu-sedu, tak mampu berkata apa-apa. Kesedihan yang mendalam membuatnya kehilangan kekuatan, tubuhnya menggigil meski pagi tak lagi dingin.

"Kayano... anakku... Ya Allah, Nduk..." isaknya, tak terkontrol.

Casanova meraba wajah Kayano yang dingin. Air mata mengalir deras dari matanya yang tak bisa melihat, namun hatinya tahu dunia yang dikenalnya telah berubah.

"No.. kenapa kau tinggalkan aku No? Kenapa kau pergi tinggal kan Mbak sendiri? Bukankah kau berjanji akan menemani Mbak selamanya? kenapa kau berbohong padaku No. kenapa? " ucap Casanova dengan isaknya, suara serak tertahan di tenggorokan.

Bu Rahmi tak bisa berhenti menangis di sampingnya, memegang tangan dingin putranya yang telah tiada.

"Kenapa, Nak? Apa yang terjadi padamu nak?" tangisnya pecah, menggema di antara suara gemericik air sungai yang tenang, kontras dengan badai perasaan di hati seorang ibu yang kehilangan.

Kabar kematian Kayano segera menyebar ke seluruh desa. Orang-orang datang untuk menyampaikan belasungkawa, namun tak ada yang bisa menghilangkan rasa sakit yang dirasakan Bu Rahmi dan Casanova.

Mereka berdua terjebak dalam kesedihan yang mendalam, mencoba mencari jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi pada malam itu. Rumah Bu Rahmi ramai di hari itu. Pelayat berdatangan untuk bertakziah dan mengucapkan bela sungkawa.

Bu Rahmi terduduk di samping jasad putranya yang telah terbungkus kain kafan. Pandangannya kosong, hidupnya benar-benar telah hancur. Casanova yang dilecehkan, dan Kayano yang ditemukan tak bernyawa di tepi sungai.

"Kenapa ya Allah? Kenapa cobaan ini harus aku dan anak-anakku yang mengalaminya? kenapa Ya Allah. Aku tak sanggup lagi ya Allah, aku tak sanggup dengan semua ini. " ucapnya dengan terisak.

Dalam diam, Bu Rahmi terus menangis. Kayano, meskipun masih remaja, selalu menjadi kekuatan dan sandaran baginya. Terlebih saat anak sulungnya mendapat musibah yang menyedihkan. Kayano lah yang selalu menguatkan sang ibu. Mereka harus kuat demi Casanova yang kini rapuh.

Namun, kini sandaran itu telah roboh. Bu Rahmi yakin apa yang terjadi pada putranya bukan hanya kecelakaan belaka. Tidak mungkin Kayano keluar tengah malam dan sengaja mandi di sungai seperti yang kini beredar.

"Yang sabar ya, Bu'de. Saya turut berduka cita," ucap Tika dengan nada lembut.

Bu Rahmi hanya tersenyum tipis, senyum yang membalut luka. Ia tak menaruh curiga sama sekali. Mungkin saja Tika, yang biasanya dekat pada kedua anaknya, memang iba terhadap apa yang terjadi padanya.

Sementara itu, Casanova terdiam di kamarnya, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Pikiran tentang kejadian yang dialaminya, ditambah kematian adiknya, membuat dunianya runtuh. Kepergian Kayano, satu-satunya orang yang selalu ada di sisinya, menghancurkan harapan yang tersisa dalam hidupnya.

Mata legamnya yang tak bisa melihat itu menatap tajam, seolah ia merasakan ada kejanggalan dari kematian adiknya. Entah mengapa firasatnya mengatakan jika Kayano adiknya bukan meninggal karena kecelakaan, melainkan ada yang sengaja menghabisi nyawanya.

"Dunia ini biadab pada orang miskin seperti kita,No! Kematian mu sangatlah tidak wajar. Aku bersumpah akan membongkar siapa pun yang bertanggung jawab atas kematianmu. Aku akan membalas dendam atas semua ini! Aku bersumpah No. Harga diriku dan Nyawa mu harus dibayar nyawa. "gumamnya dalam hati.

Hujan rintik-rintik turun perlahan, seakan langit pun ikut berduka. Casanova terbaring lemah di kamar, tak bersuara sejak pemakaman siang tadi. Bu Rahmi duduk di tepi tempat tidur, pandangannya kosong menerobos dinding bambu yang mulai rapuh. Bayangan Kayano putranya, seakan masih ada di setiap sudut rumah. Tiba-tiba...

"Rahmi, dengarkan dulu aku mau bicara!" Suara Pak Adi membuyarkan lamunan Bu Rahmi. Ia berdiri di ambang pintu, dengan tubuhnya yang sedikit gemuk itu, ia tekun menunggu jawaban dari Bu Rahmi.

"Aku harap kamu jangan khawatir, Rahmi. Dengan semua biaya tahlilan sampai hari ketujuh nanti saya semua yang tanggung! "ucapnya.

"Kamu juga jangan cemas memikirkan ekonomi keluargamu karena tidak ada lagi Kayano yang membantu untuk mencari duit. Aku akan menjamin hidup mu dan Casanova, asalkan kamu setuju untuk menikahkan putrimu Casanova secara siri dengan Pak Kades Suryo! Bagaimana Rahmi kamu setuju kan? " Ucapnya dengan nada yang nyaris terdengar seperti transaksi dagang.

Kata-kata itu seketika meresap dalam telinga Bu Rahmi, menusuk hatinya dengan rasa sakit yang lebih parah dari luka fisik. Bagaimana bisa Pak Adi, yang merupakan sepupunya sendiri, begitu tega menawarkan hal tak bermoral di tengah mereka sedang berduka? Alih-alih memberi dukungan, Pak Adi justru menyodorkan solusi yang begitu menjijikkan.

Air matanya mengalir deras, campuran antara duka dan amarah yang membuncah. Ditengah duka yang mendalam, sebuah api dendam yang membara mulai menyala di dalam hatinya, lebih kuat dan membara daripada hujan deras yang mengguyur desa itu. Ia bersumpah akan membalas semua ini.

Bu Rahmi menatap sepupunya dengan tatapan dingin, menahan air mata yang hendak tumpah.

"Sampai kapan pun, saya tidak akan menyerahkan Casanova putri saya satu satunya kepada Pak Kades," ucapnya dengan suara bergetar namun tegas.

Dalam hatinya, Bu Rahmi tahu betapa kejamnya dunia ini, harga diri Casanova tak boleh dipertaruhkan demi keuntungan orang lain. Terlebih mereka semua tahu reputasi Pak Kades yang suka menikahi gadis cantik lalu meninggalkannya begitu saja setelah dia bosan.

BERSAMBUNG..

1
Nalira🌻
Kan buta ini, kok bisa tahu ada noda darah atau tanah di sapu tangan dan casanova gak perduli? mulai gak konsisten, narasinya panjang dan bertele-tele.

Terlalu banyak perumpamaan2 yang memperlambat alur cerita, narasi batin kompleks tapi berlebihan babget, sampe bab 5 cuma nyeritain Casanova yang di perkosa.

Alurnya kaya jalan di tempat. Dari premis dan konflik gadis buta yang balas dendam udah menarik, tapi penulisanya bisa direvisi lagi di kemudian hari. 👍
Wida_Ast Jcy: ok say. sama2 berkarya ya 👍
Nalira🌻: Sama2, semangat berkarya ya💪
total 3 replies
Uthie
keji sekali mereka 😡
Wida_Ast Jcy: Ya... lelaki lelaki durjana dan bejad begitu lah kelakuan. Yuukk support terus cerita nya.
total 1 replies
Uthie
Coba mampir 👍
Wida_Ast Jcy: hi.... say... tq ya sudah mau mampir. yukkk ikuti terus kelanjutan ceritanya. jgn lupa ksh like tiap tiap bab. Tq🥰
total 1 replies
Susi Santi
bgus
Wida_Ast Jcy: tq untuk 5star nya ya😘😘😘
total 1 replies
Susi Santi
up yg bnyak dong thor
Wida_Ast Jcy: ok... say. tq sudah mampir.
total 1 replies
Anyelir
hai kak aku mampir
mampir juga yuk kak ke karyaku
Wida_Ast Jcy: ok say. baiklah...tq ya sudah mampir dikaryaku. 🥰
total 1 replies
Susi Santi
plis lanjut thor
Wida_Ast Jcy: Hi... say. tq ya sudah mampir. Ok kita lanjuti ya harap sabar menunggu 🥰
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
jangan lupa tinggal kan jejak nya yah cintaQ. TQ
Wida_Ast Jcy
Jangan lupa tinggal kan jejak nya disini ya cintaq. coment dan like
Wida_Ast Jcy: tq say.... atas komentar nya. yuk ikuti terus cerita nya. jgn lupa subscribe dan like yah. tq 😘
Nalira🌻: Aku suka gaya bahasanya... ❤
total 2 replies
Wida_Ast Jcy
Hi.... cintaQ mampir yuk dikarya terbaruku. Jangan lupa tinggal kan jejak kalian disini yah. tq
Wida_Ast Jcy
😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!