Kim Sohyun, seorang gadis yang baru saja ditinggalkan oleh keluarganya hidup sebatang kara dan kemudian takdir membawanya kepada kematian. Namun ternyata kehidupan nya tidak berhenti sampai disitu. Ia memulai kehidupan keduanya di raga park jieun dan bertemu dengan seorang idol terkenal di korea, Jungkook.
Siapakah park jieun? Dan apakah di kehidupan keduanya sebagai park jieun ia akan bahagia?
⚠️ Cerita ini hanya imajinasi fans semata. #Fanfic #Jungkook #BTS
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Maukah kau menikah dengan ku (End Season 1)
Jieun membuka penutup mata itu sesuai perintah jungkook. Ia mulai membuka matanya perlahan.
Dan...
Seketika mata Jieun membulat sempurna.
"Will you marry me?" ucap jungkook berlutut di hadapan Jieun sembari memegang sebuah kotak cincin.
Wajah Jieun seketika bersemu merah seperti kepiting rebus saat mendengar pernyataan Jungkook baru saja. Jantung nya berdetak dua kali lipat lebih cepat dari biasa nya. Tak berbeda juga dengan Jungkook yang merasakan hal yang sama.
Jieun menghela napas lalu menjawab...
"Yes, let's Get married," jawabnya disertai senyum manisnya.
Mendengar itu wajah jungkook yang semula tegang langsung menampakkan senyumnya menampilkan deretan gigi putihnya. Ia pun segera memasangkan cincin itu ke jari manis Jieun dan berhambur memeluk Jieun.
"Terima kasih," ucapnya disela pelukan mereka.
Setelah puas berpelukan Jieun melepaskan pelukan itu dan mengedarkan pandangan nya.
"Apa oppa yang menyiapkan ini semua?" tanya nya melihat banyak lampu dan bunga bunga yang tertata rapi.
"Tidak, aku menyuruh seseorang untuk menyiapkan nya. Kau tau aku sudah merencanakan ini dari jauh-jauh hari dan aku baru bisa melakukan nya sekarang karena kau setiap hari sibuk dengan pekerjaan mu itu," ucapnya memasang wajah cemberut.
"Astaga maafkan aku, akhir-akhir ini pekerjaan ku memang banyak sekali, maafkan aku oppa," ucapnya memeluk jungkook erat.
"Sudahlah, kau tidak perlu meminta maaf. Sekarang waktu pribadi kita berdua setelah sekian lama jadi jangan pikirkan apapun mengerti!" ucapnya. Jieun hanya mengangguk mengerti.
"Ayo! aku sudah menyiapkan sesuatu disana," ucapnya menarik tangan Jieun.
"Wahhh daging!" ucapnya dengan mata berbinar.
"Apa kita akan memanggang daging?" tanya nya.
"Hmm," jawab jungkook mengangguk, ia pun mulai memanggang daging nya dan membuat bumbu.
"Aku ingin membantu."
"Tidak, kau diam saja dan duduk dengan tenang, aku yang akan menyiapkan semuanya."
"Tapi aku-"
"Stttt... Diamlah, aku tidak akan membiarkan ratuku kelelahan jadi kau diam saja, aku yang akan melakukan semuanya," ucap jungkook sukses membuat wajah Jieun gosong karena menahan salting.
Jieun tidak bisa melawan lagi, ia pun duduk dengan tenang sembari melihat jungkook yang dengan lihainya memanggang daging. Tangan kekarnya yang sedang memotong daging membuat Jieun semakin jatuh cinta padanya.
Keringatnya yang menetes, rambut yang basah karena keringat dan lengan bajunya yang di gulung sampai siku membuat jungkook menjadi sangat seksi. Ketampanan nya bertambah menjadi berkali-kali lipat.
Oh tidak Jieun serasa ingin pingsan detik ini juga, kenapa pria di depan nya ini terasa tidak nyata. Tapi kenyataan nya pria di depannya ini akan menjadi suaminya. Pria yang di idam-idamkan wanita di seluruh dunia akan menjadi suaminya. Betapa beruntung nya seorang park Jieun.
"Eun... Jieun... Park Jieun!" panggil jungkook.
"Ah iya kenapa?"
"Aku memanggil mu dari tadi, apa kau tidak enak badan hmm?"
"Ti-tidak aku hanya memikirkan sesuatu."
"Sudah kubilang jangan memikirkan apapun."
"M-maaf," ucapnya menunduk takut.
"Haa sudahlah, ayo makan!" ucapnya menaruh beberapa piring daging yang sudah di masak.
"Waaaahhhh bau nya wangi sekali!"
"Cobalah," ucap jungkook menyuapkan sepotong daging ke mulut Jieun.
"Hmmm enak!" ucapnya dengan mata berbinar.
"Benarkah? kalau begitu makanlah yang banyak," ucap Yeon jin, memberikan semangkuk nasi kepada Jieun.
Mereka pun makan dengan tenang sembari melihat pemandangan air laut. Ya, saat ini mereka tengah berada di pantai.
Setelah puas memakan daging mereka pun memutuskan untuk pergi ke tepi pantai untuk melihat laut dan... Sedikit bermain air.
"Huah lelah sekali," ucap Jieun setelah berlari menghindari kejaran jungkook. Ia pun duduk di pasir karena kelelahan.
"Hosh... Hosh... Hosh, larimu cepat sekali," ucap jungkook ikut duduk di samping Jieun.
"Hahahahaha, sebenarnya aku atlet lari."
"Bohong."
Hening... Tidak ada percakapan lagi setelah itu. Mereka fokus mengatur napas mereka masing-masing. Tiba-tiba Jieun teringat seseorang. Ia menatap kosong ke arah laut.
Tes..
Satu tetes air jatuh dari matanya, Jieun menangis?
"Hiks.."
"Hei ada apa? kenapa tiba-tiba menangis? " ucap jungkook memeluk Jieun untuk menenangkan nya.
Jieun melepaskan pelukan itu lalu menghapus air matanya.
"Tiba-tiba aku teringat jaemin, dia pasti sudah bahagia di sana bertemu dengan kedua orang tua kami," ucapnya.
"Hmm, mereka pasti bangga melihat dirimu yang sekarang," ucap jungkook.
"Hmm aku rasa begitu. Aissh jaemin... Anak itu benar-benar melindungi ku sampai akhir, hiks aku tidak akan memaafkan nya, kenapa dia pergi duluan meninggalkan ku sendiri hiks hiks," ucapnya tiba-tiba kesal.
"Sssttt... sudah kubilang jangan menangis, jaemin juga pasti tidak suka melihat kakaknya menangis. Ingat dia meminta mu untuk selalu tersenyum, sekarang tersenyumlah. Hiiiiii..." ucap jungkook menunjukkan deretan giginya kepada Jieun.
"Hahahaha apa-apaan wajahmu itu oppa, hahahha lucu sekali," tawanya.
"Bagus tertawalah yang kencang, sudah puas menertawakan ku hmm?!" ucapnya mencubit hidung Jieun.
"Awhh sakit," ringis nya.
"Sorry hahaha."
Jieun menyandarkan kepalanya di bahu jungkook. Tidak ada percakapan, Mereka berdua fokus menikmati pemandangan laut malam. Melihat indahnya langit malam yang dihiasi bintang-bintang, angin yang berhembus menerpa kulit, dan suara ombak yang menenangkan.
"Oppa!" panggil Jieun.
"Hmm?"
"Are you my idol or my hero?" tanya nya.
Jungkook berpikir sejenak lalu menjawab.
"I'm your idol," jawabnya santai.
"Eh?"
"Kenapa? Apa jawaban ku tidak sesuai harapan?" tanya jungkook menatap Jieun.
"Emm aku kira oppa akan menjawab i'm your hero."
"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?"
"Karena oppa menolong ku waktu aku kabur dari mansion paman. Kalau oppa tidak menolong ku mungkin aku sudah mati sekarang dan tidak akan pernah bertemu dengan mu dan juga jaemin," jelasnya.
"Itu tidak benar, Jieun pahlawan mu yang sebenarnya itu jaemin, dia sampai merelakan nyawanya untuk melindungi mu. Kalau aku sudah jelas idola mu, benar kan?" ucapnya.
"Ah iya benar juga."
"Kau ini kadang-kadang ya Jieun."
"Haha, oppa aku mau menanyakan satu hal lagi."
"Apa?"
"Sejak kapan oppa menyukaiku?"
"Hmmm... Sejak... Sejak pertama kali kita bertemu."
"Eh?"
"Kenapa?"
"Tidak, aku hanya terkejut."
"Sekarang aku yang akan bertanya kepadamu," ucap jungkook.
"Apa itu."
"Kau mau kita segera menikah atau... Menunggu ku pulang dari wajib militer?"
"Segera!" jawab Jieun cepat dan bersemangat.
"Wow seperti nya kau sudah tidak sabar."
"Bukan begitu oppa, aku hanya tidak mau kau di ambil orang atau berpaling ke wanita lain," jelasnya.
"Haha, baiklah aku akan segera mengurus pernikahan kita secepatnya."
"Bagus-bagus," ucap jieun sembari mengacungkan jempol.
"Aku ada pertanyaan lagi untuk oppa, ini terakhir," ucapnya.
"Apa?"
"Bagaimana oppa bisa menolong ku, tidak, maksud ku bagaimana oppa bisa kenal dengan tuan Lee dan heeseung? apa hubungan kalian? Dan juga apa kalian merencanakan sesuatu waktu itu untuk menyelamatkan kami?" tanya jieun.
"Karena aku kaget ketika tau bahwa yang menembak paman adalah rekan kerjanya sendiri," tambah nya.
"Hmm apa kau benar-benar ingin tau?"
"Iya."
"Jadi hubungan kami adalah saudara. Ibuku merupakan kakak dari ayahnya heeseung. Dan waktu kita bertemu di times Square saat kau memberi selembar kertas dan aku membacanya, lalu aku memberitahukan kepada pamanku lee dong-wok. Awalnya aku ingin meminta sarannya bagaimana cara menyelamatkan mu, aku menceritakan semuanya, tetapi hal tak terduga terjadi, ternyata ia mengenal mu dan pamanmu yasudah sekalian saja kita merencanakan semuanya," jelasnya.
"Ahh jadi begitu."
"Jujur saja jieun, aku sempat kaget kau di jodohkan dengan heeseung. Jadi waktu itu kau melihat konser ku bersama heeseung?" tanya nya.
"Iya hehe."
"Kau tau aku mencarimu kemana-mana sampai hampir gila rasanya dan kau bersenang-senang bersama heeseung?!"
"Ma-maafkan aku, aku terpaksa."
"Tidak masalah semuanya sudah berakhir, sekarang kau sudah menjadi milikku," ucapnya memeluk jieun.
...»»————> ... <————««...
.
.
.
.
.
.
Setelah melalui lika-liku kehidupan yang berat akhirnya Jieun menemukan titik terang dan kebahagiaan nya.
Hari ini Jieun dan jungkook tengah melangsungkan pernikahan mereka. Mereka mengundang banyak orang mulai dari rekan kerja Jieun, teman-teman terdekat nya, para Hyung jungkook dari BTS dan juga teman-teman Idol yang lain.
"Selamat ya kook, sekarang kau telah berkeluarga," ucap taehyung.
"Jungkook kenapa kau meninggalkan kami dan menikah duluan hah, harusnya Hyung mu dulu yang menikah, aishh kau ini," ucap j hope menepuk bahu jungkook.
"Hehe maaf Hyung," jawabnya.
"Sudahlah, yang terpenting berikan kami keponakan yang tampan dan cantik secepatnya," ucap Seokjin.
"Benar berikan eomma cucu secepatnya kook," tutur eomma jungkook.
"Iya benar," ucap appa nya ikut setuju.
"Ya,ya, baiklah, tetapi aku akan mendiskusikan nya dulu bersama Jieun. Aku takut dia belum siap, benar kan sayang?" ucap nya.
Jieun hanya mengangguk dan tersenyum kikuk menanggapi ucapan mereka semua.
...»»————> ... <————««...
Setelah acara selesai kemudian Jieun dan jungkook kembali ke kamar hotel mereka.
"Huh lelah sekali, gaun ini juga terasa panas," ucap Jieun menjatuhkan diri ke kasur.
"Kau tidak akan tidur dengan gaun itu kan?" ucap jungkook.
"Tentu saja tidak, aku akan mandi terlebih dahulu. Oppa tolong bantu aku menurunkan sleting ini."
Jungkook pun membantu nya, tetapi...
"Hmm.... Jieun."
"Kenapa?"
"Kita mandi bersama saja," ucapnya lalu langsung menggendong Jieun ke kamar mandi. Mereka pun mandi bersama dan setelah itu keduanya pun tidur.
...»»————> ... <————««...
Keesokan harinya Jieun terbangun, pagi-pagi ia sudah di suguhkan dengan pemandangan suaminya yang tampan.
"Tidak bisa, kenapa oppa tampan sekali, ini tidak adil," gumamnya.
"Kenapa tidak adil?" ucap jungkook membuka mata.
"Eh oppa sudah bangun?! jadi oppa mendengar nya?"
"Hmm, jawab aku kenapa tidak adil?"
"I-itu karena oppa terlalu tampan dan itu membuat jantungku berdetak dua kali lipat lebih cepat dari biasanya dan itu sangat merepotkan, aku-"
Cup!
Satu kecupan mendarat di bibir Jieun.
"Sudah puas mengoceh nya hmm?"
"A-aku... i-iya."
"Sekarang kita mandi bersama, ayo bangun," ucapnya.
"Lagi?"
"Iya."
"Aku tidak mau!!!"
Jungkook langsung menggendong Jieun ke kamar mandi.
"Tidak oppa turunkan aku aaaaaaa!!!!"
Dan akhirnya mereka pun berakhir mandi bersama lagi.
Cukup harmonis bukan keluarga baru mereka. Tetapi mereka tidak mengetahui masalah apa yang akan mereka berdua hadapi di rumah tangga mereka.
Apakah mereka bisa mengatasi nya? Atau mereka akan memutuskan untuk berpisah. Membiarkan masalah tersebut semakin membesar tanpa menyelesaikan nya dan berakhir dengan perpisahan.
𝐸𝑁𝐷 𝑆𝐸𝐴𝑆𝑂𝑁 1