Alesia seorang gadis remaja yang baru saja merayakan hari jadinya ya Ke Delapan belas tahun bersama teman - temannya di sebuah bar ternama.
Tidak sengaja terbentur kursi saat tersandung dan langsung tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat alexia sadar dan perlahan membuka matanya.
Dan sangat terkejut setelah melihat sekeliling, karena setelah ia membuka matanya dia sudah berada di rumah sakit.
Yang lebih mengejutkan lagi saat dia tak sengaja melihat kalender yang ada di ruangan itu.
" Apa dua ribu dua puluh lima, bukanlah masih tahun dua ribu dua puluh yang benar saja masa aku pingsan selama itu "
penasaran dengan kisahnya yuk langsung mampir saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama putri01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Ibu dan adik Brian sangat tidak terima karena di larang ke rumah Brian.
" Kaka kenapa sih, kenapa kami tidak boleh sering datang kesini? " tanya Lila protes.
" Tahu nih, mama kan mau main sama cucu mama, kalau tidak kesini mau kemana lagi mama, cucu satu - satunya juga " ucap Ibu Brian yang sangat keberatan.
" Apa salahku Brian, aku kan juga teman Lila dari pada bosan jadi aku ikut Lila saja kesini " protes Nella juga memakai nama adik Brian untuk alasannya.
" Alasan, dasar tipe - tipe muka dua nih " gumam Xia pelan mendengarkan dari dalam kamarnya.
" Aku tidak perduli, Brian hanya ingin keluarga Brian tenang dan bahagia Ma, Kalian sudah tidak usah menutupi lagi, Brian sudah tahu semuanya, apa saja yang sudah mama dan Lila lakukan pada istri ku " Brian masih menahan rasa marahnya karena itu ibu dan adiknya sendiri.
Ibu dan adik Brian langsung tak karuan dan bingung mau membuat alasan apa.
" Brian, mama bisa jelaskan " ucap ibu Brian langsung mendekati putranya itu.
" Iya kakak, kakak cuma salah paham saja kami tidak seperti itu kok" ucap Lila juga membujuk kakaknya itu.
Sedangkan Nella tidak berani bersuara takut terbawa kena marah Brian nanti.
" Sudahlah Ma, Lila aku malas berdebat sebaiknya kalian kembali, dan ingat jangan ganggu istriku lagi, kalau sampai terjadi lagi mungkin aku tidak bisa memaafkan kalian " ucap Brian
" Dan kamu, aku juga sangat tahu maksud mu selalu datang ke rumahku, sampai kapan pun aku tidak akan mau dengan perempuan murahan seperti mu, pergi jangan muncul lagi di hadapan ku, kalau tidak jangan salahkan aku, itu adalah kali terakhir kau melihatku " kata Brian tegas dan menatap tajam pada Nella.
" Tapi Brian... " perkataan ibu Brian terhenti saat Brian mengangkat tangannya.
" Cepat pergi, ingat jangan datang lagi ke rumah ini, kalau mama kangen sama Rafa biar Brian saja yang mengantar Rafa main ke rumah mama, mama dan Lila tidak usah datang kerumah ini lagi, termasuk kamu " tegas Brian sambil menunjuk Nella.
" Tega kamu Brian hiks hiks hiks... " tangis Nella pecah dan langsung pergi saking sakit hatinya di tolak mentah-mentah lagi oleh pria pujaannya itu.
Melihat Nella pergi Brian sangat tidak perduli, kemudian mengisyaratkan mama dan adiknya agar segera pergi seperti Nella dengan menunjuk pintu keluar.
" Baiklah kami mengerti, sering - sering bawa Rafa main kerumah ya Brian, ayo Lila kita pergi " ibu Brian mengalah asal anaknya tidak marah pada mereka berdua.
Brian mengangguk, dengan masih memasang wajah kesalnya, dan menahan amarahnya agar tidak memarahi ibu dan adiknya itu.
Dan terpaksa Brian mengatakan seperti itu pada Ibu dan adiknya demi keutuhan rumah tangganya.
Sedangkan Xia sangat senang sekali suaminya itu mementingkan ketenangannya, dengan tidak memperbolehkan lagi ibu mertua dan ipar jahatnya itu ke rumah mereka.
Jadi kedua wanita beda usia itu tidak bisa mengganggu Xia lagi, dan Xia bisa tenang menikmati hidup mewahnya seperti seorang ratu di istana besarnya ini.
" Rasain, makanya jangan kejam sama menantu sendiri, untung Brian baik kalau tidak sudah habis mereka berdua kena marah hahahaha... " bisik Xia terkikik sendiri mendengarnya.
Setelah tidak terdengar lagi suara ketiga perusuh rumah tangganya, Xia kembali merebahkan dirinya di atas tempat tidur dengan perasaan yang sangat tenang dan damai.
Sedangkan Brian langsung masuk ke ruang kerja untuk melanjutkan pekerjaannya dari rumah.
Ibu dan adik Brian serta Nella masih dengan kesalnya setelah apa yang sudah di katakan Brian pada mereka.
" Sekarang kita harus bagaimana tante " rengek Nella
" Tante juga tidak tahu, Brian tidak memperbolehkan lagi kita kerumahnya, bagaimana kita bisa membalas wanita kampung itu " kata ibu Brian memikirkan semuanya.
" Mama benar, semakin susah saja memisahkan mereka berdua, padahal aku sudah sangat senang perempuan kampung itu bersikap jahat jadi kak Brian meninggalkannya, eh malah kak Brian sendiri yang masih kukuh mempertahankannya. " ucap Lila juga saat mereka di perjalanan pulang.
Ketiga wanita itu masih memikirkan cara untuk menyingkirkan Xia.
Sedangkan Xia sendiri saat ini menikmati ketenangan dan kedamaian nya dengan berendam dengan air mawar dan wewangian di baltub kamar mandinya.
( Hehehe maaf ya teman - teman, othor lupa nama bak besar untuk berendam di kamar mandi itu apa namanya, 😅 jadi othor asal tulis saja dulu, mohon di maklumin ya hehehe, yang tau namanya komen ya 😊 ) lanjut....
" Haah senangnya, para peganggu itu sudah tidak bisa mengganggu ku lagi, salah sendiri tidak bisa menerima ku, apa salahku coba, aku hanya menikmati keberuntungan ku memiliki suami Sultan yang sudah menjadi pujaan hatiku selama ini " gumam Xia sambil mengusap lengan dan pundaknya dengan beberapa kelopak bunga.
" Oh Brian, pria pujaan, suami tercinta I love you " kata Xia sambil menenggelamkan seluruh tubuhnya di dalam air itu.
" Love you tu istri tercinta ku " Sahut Brian yang tiba-tiba muncul di belakang Xia.
" Astaga, kenapa kamu bisa berada disini " kata Xia yang sangat terkejut dan langsung menutupi bagian depanya.
" Makanya kalau mau mandi dan berendam kunci pintu kamar mandinya, untung aku yang masuk kalau orang lain bagaimana " kata Brian lagi yang langsung duduk di sisi baltub itu.
" Masa tidak ku kunci sih, astaga cerobohnya aku " Xia merutuki kecerobohannya itu.
" Kalau di kunci bagaimana bisa aku masuk ke dalam sini sekarang " kata Brian santai dengan menatap Xia dengan tatapan yang agak lain.
Xia di tatap seperti itu merasa tidak nyaman
" Iicchhh, jangan melihat ku seperti itu seram tau, cepat keluar sana " kata Xia langsung waspada dengan suaminya itu
Bukannya keluar Brian semakin mendekati dan langsung melepas semua pakaiannya dan ikut menceburkan diri ikut kedalam bak mandi besar itu.
Bertapa terkejutnya Xia dan sungguh Xia tidak bisa menghindar lagi karena sudah di kungkung sang suami, dan terjadilah....
( Kabur lagi teman - teman, daripada kepanasan mendingan kita menjauh dari pasangan panas itu ya hehehe 🥵🤭 )
Sementara kedua pasangan suami istri itu sedang panas - panasan, di tempat lain dua orang kembali bertemu dan langsung membuat rencana untuk memisahkan keduanya.
Kedua orang itu siapa lagi kalau bukan Nella dan Dimas.
" Apa rencana mu Nella, saat ini aku sangat susah mendekati Xia, nomor ponselku sudah di blokir dan aku juga tidak bisa lagi masuk ke dalam rumahnya, kenapa dia bisa berubah seperti itu sekarang ya " sangat pusing Dimas memikirkannya.
" Aku juga belum tahu, aku juga tidak bisa lagi masuk kedalam rumah itu, Brian sendiri yang tidak mengijinkan ku, aku juga bingung harus bagaimana " kata Nella juga tak kalah bingungnya memikirkan cara untuk memisahkan keduanya.
Tiba-tiba seseorang datang dan langsung bergabung bersama mereka berdua, dan sungguh mencerahkan pikiran Dimas dan Nella setelah kedatangannya.
