NovelToon NovelToon
Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Status: tamat
Genre:Mafia / Duda / Ibu Pengganti / Tamat
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kacan

Dijual oleh ibu tiri ke pada seorang duda kaya berumur 40 tahun tidak serta merta membuat Citara bahagia.

Kekejaman pria beranak dua itu menjadikan Citara sebagai pelampiasan hasratnya.

Sampai sebuah fakta mengejutkan diketahui oleh Citara. Jika, pria yang dinikahinya bukan pria biasa.

Sisi gelap dari pria itu membuat Citara menjulukinya dengan sebutan Monster Salju. Pemarah, dingin, misterius dan mengerikan.

Akankah Citara mampu meluluhkah hati ayah dan anak itu? Simak kisahnya hanya di "Pelampiasan Hasrat Suami Kejam "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHSK 21

Citara tidak sanggup lagi menyaksikan kekejaman Monster Salju itu. Ia berniat mengalihkan pandangan. Namun, Varen seakan mengetahui apa yang akan dilakukan olehnya.

Pria itu berdeham kuat, mengagetkan Citara yang tidak berdaya.

"Huhuuu, T-tuan," ucap Citara bergetar di sela-sela suara tangisannya yang terdengar pilu.

"Takut?" Varen bertanya sambil menyeka pipinya yang terkena noda darah.

Citara mengangguk dengan terisak-isak. Wanita itu begitu takut. Akan tetapi, Varen tidak memperdulikan ketakutan Citara dan malah menambah ketakutan wanita itu dengan memerintahkan Arya untuk membawa anak buah Benzena yang lainnya.

"Seret bedebah itu ke hadapanku!" titah Varen yang disambut dengan seringai kecil di bibir Arya.

"Baik, Tuan."

Ini adalah pertama kalinya Citara melihat sudut bibir paman Arya terangkat. Entah apa yang membuat pria yang umurnya hampir menginjak kepala lima itu tampak senang.

Varen mencampakkan pisau bedah yang ada di tangannya, suara dentingan benda silver itu mengagetkan Citara yang menatap kepergian paman Arya.

"Bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak memalingkan pandangan dariku?!" sergah Varen, kengerian di wajah pria berumur 40 tahun itu terlihat jelas.

"M-maaf, Tuan." Citara menatap langkah kaki Monster Salju yang mendekatinya.

Jantung wanita itu berdentum kuat bagai kuda yang sedang berpacu dalam sebuah kompetisi.

Derap langkah kaki yang semakin terdengar dekat membuat wajah Citara pucat Pasih.

Dengan ketakutan Citara mengangkat kepala, dilihatnya ekspresi wajah si Monster Salju yang tidak terbaca. Tapi, tunggu dulu! Mata Citara seperti menangkap sebuah ekspresi senang di garis wajah Varen.

Apa Monster Salju itu mendapatkan kesenangan setelah membuat dirinya ketakutan. Bahkan, untuk berdiri saja ia sudah tidak sanggup.

Lutut wanita itu lemas, itu karena ia baru saja menyaksikan adengan film psikopat secara nyata, tepat di depan matanya.

"Jika kau masih berusaha untuk kabur dari mansionku, maka ... kau akan habis seperti dia," ancam Varen sambil menunjuk Erion yang tidak lagi bernyawa dengan jarinya.

Deg!

Citara tidak dapat berucap apa pun, ia hanya bisa mengangguk. Dalam hati wanita itu masih ada keinginan untuk lari dari kehidupan pria kejam yang ternyata seorang pembunuh tak punya hati.

"Tuan," panggil Arya dari balik pintu.

Varen kembali berkata buka, ruangan itu hanya akan beroprasi jika Varen yang menginginkannya.

Ruangan dengan pintu baja adalah tempat Varen menghabisi para musuhnya. Walau ada beberapa tempat di markasnya yang ia jadikan tempat penghabisan juga. Namun, tempat yang sekarang ini menjadi favoritnya dari ruangan lain.

Kepala Varen menoleh, ia melihat kedatangan Arya bersama Reynald. Seringai tajam di bibir Varen dan Arya menjadi komunikasi tanpa suara.

Bak malaikat pencabut nyawa, Arya menyeret tubuh Reynaldi yang tidak melakukan perlawanan.

Varen hendak melanjutkan aksinya. Namun, sebelum itu ia memperingati Citara lewat tatapan tajam yang menghunus, barulah setelah itu Varen berjalan ke arah anggota Benzena yang bernama Reynald.

"Kau lihat temanmu! Jika kau tidak ingin bernasib sama, maka turuti perkataanku!" ucap Varen bernada ancaman.

Reynald menatap ngeri ke arah teman seprofesinya yang sudah tidak bernyawa, cairan merah yang membasahi celana dan leher Erion menjelaskan betapa bengisnya pemimpin X Black dalam menghabisi musuh.

Kepala Reynald mengangguk, selama ini ia hanya bertugas di bagian mematai, tidak pernah dirinya berhadapan dengan penyiksaan seperti ini.

Varen menekan tombol yang ada di balik kursi, tidak berselang lama ikatan di kedua tangan Erion terbuka.

Citara tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, mata Citara terus tertuju pada setiap pergerakan si Monster Salju.

Bugh!

Kaki Varen menendang tubuh tidak bernyawa Erion hingga tersungkur ke atas lantai. Mata Citara membelalak lebar, wanita itu spontan menutup mulut dengan telapak tangannya.

Apa yang dilakukan oleh Monster Salju itu selalu di luar akal sehat.

Varen memberi kode pada Arya yang langsung dilaksanakan oleh pria itu.

Arya mendudukkan Reynald ke atas kursi yang meninggalkan jejak darah Erion.

Pergerakan tangan Reynald terkunci saat sisi kursi itu mengikatnya.

"Aku mau pisau bedah yang baru," kata Varen yang membuat pupil mata Reynald membesar.

"Silahkan, Tuan." Arya memberikan pisau bedah kedua yang sudah disiapkan ke pada tuannya.

Varen menerima benda berwarna silver itu dengan senang hati. Pria dengan julukan monster salju itu tidak sabar mendengar jerit kesakitan Reynald.

"B-bukankah aku tidak membangkang? K-kenapa harus ada pisau itu," tanya Reynald gelagapan.

Reynald tampak ketakutan, apalagi saat Varen tertawa sumbang di samping telinganya.

Citara turut merinding mendengar suara suaminya, suara itu lebih menyeramkan dari suara setan yang ada di film-film horor.

"Tenang saja, aku hanya bertanya padamu, dan kau cukup menjawab saja," kata Varen santai namun mengandung makna terselubung.

"B-baiklah," sahut pria itu dengan mengangguk-anggukkan kepala.

Varen menampilkan seringainya, permainan sudah dimulai.

"Apa rencana pemimpin Benzena mengirim bedebah sepertimu?!" Varen mengangkat dagu pria itu dengan ujung pisau bedahnya.

Bukannya menjawab, Reynald malah menatap Citara yang juga memperhatikannya.

"Sialannn!" maki Varen.

Slap!

"HARGGHHHH MATAKU!" teriak Reynald kecang.

Varen menancapkan pisau bedah itu tepat ke sebelah bola mata Reynald, Citara yang menyaksikannya sontak menjerit ketakutan.

Srak!

Tangan Varen menarik bola mata itu keluar, hal itu semakin membuat tubuh Reynald menggelinjang kesakitan.

Citara menangis kencang, ia sungguh ketakutan dan hampir muntah.

Varen menatap bola mata Reynald yang kini sudah berada di atas telapak tangannya.

"HARGGHH, KAU IBLIS!" Reynald menjerit kuat sampai urat di lehernya menonjol di lapisan kulitnya.

"Kau menatap milikku, keparat!" Detik itu pula Varen mengepalkan tangannya yang membuat bola mata itu hancur tak berbentuk.

Varen membiarkan Reynald terus menjerit-jerit seperti orang gila, ia lebih memilih menghampiri istrinya yang bergetar ketakutan.

Saat sudah berada di depan Citara, Varen berjongkok. Ia memperlihatkan telapak tangannya yang membuat perut Citara terasa seperti diaduk-aduk.

"Mata ini menatapmu. Aku sudah menghancurkan salah satunya, bukankah aku baik, hum?" tanya Varen berbangga diri.

Citara menangis terisak-isak, ia tidak sanggup lagi menyaksikan kegilaan Monster Salju itu, rasanya kepala Citara berputar-putar, dunia berubah menjadi gelap dan detik berikutnya Citara tidak sadarkan diri.

Brak!

Tubuh Citara tergeletak di atas lantai, Varen menghela napas kasar, permainan belum selesai. Namun, istrinya itu sudah tidak sadarkan diri.

"Arya, lakukan apa pun yang kau suka padanya!" seru Varen.

"Terima kasih, Tuan." Arya menyambutnya dengan perasaan senang, ia mengeluarkan sebilah pisau bergerigi yang sudah menemaninya berpuluh tahun.

Kepala Reynald menggeleng kuat, ia berusaha melepaskan diri. Namun, tidak bisa karena ikatan di tangannya.

Sementara itu, Varen mencampakkan pisau bedah yang ada di tangannya ke atas lantai dengan sembarang.

Cting!

Varen mengangkat tubuh wanita itu ala bridal style. Sedangkan Arya mulai memainkan pisaunya.

"Buat ruangan ini bersih setelah dia mati!" titah Varen pada anggota X Black yang berada di ruangan itu.

"Baik, Tuan," jawab mereka serempak.

Varen keluar dari ruangan itu, ia membiarkan pintu terbuka. Jerit kesakitan Reynald terdengar merdu di telinganya.

Penghianat memang pantas untuk mati," ucap Varen seiring dengan langkah kakinya yang bergerak maju.

Bersambung ....

1
Ning Suswati
selesaikan aja dulu ceritanya sampai memuaskan, jgn putus begitu aja, ka bafu hamil
Ning Suswati
operasi pasektomi, kali y, karena si salju pengen punya anak dari citara
Ning Suswati
ya semoga dg niat baik, varen segera sembuh dan pulih kembali
Ning Suswati
iiihhhhh bikin jangtungan aja sih, segeralah datang bala bantuan, kemana aja pengawalan selama ini, masa citara sampai keluar gk ada yg ngawal, dasar
Ning Suswati
semoga saja pertolongan segera datang
Ning Suswati
kayanya fisualnya mendekati dg karakter masing2
Ning Suswati
nah lho selimpungan kan citara kabur atau di cilulik nih oleh mak lampir
Ning Suswati
kemana aja para pengawal kok bisa2nya aretha datang, terus citara bantu orang lain, suami ditinggal sendiri
Ning Suswati
yg sabar citara, yg namanya mantan yg dicampakkan karena selingkuh, ya begitulah kerjaannya penggoda dan pengganggu
Ning Suswati
semoga manusia iblis tu benar2 berubah, gk menyakiti isterinya lagi
Ning Suswati
senyum aja bikin masalah, dasar manusia iblis gk punya hati
Ning Suswati
hhhh bikin panas dingin aja🤭
Ning Suswati
dasar manusia iblis, semua salah dimatanya, kapan sih bucinnya, kasian citara yg serba semua salah
Ning Suswati
semoga saja indah pada waktunya, dg hukuman yg sdh tuhan berikan pada varen yg sekarang mengalami patah kaki
Ning Suswati
🤭🤫, lagi menetralkan jantung, semoga saja gk jadi jantungan
Ning Suswati
🤣🤣🤣, rasain tuh burungnya berada dlm mode terbang
Ning Suswati
hhhhh,.marco udak matek dibunuh mantan 🤫
Ning Suswati
semoga farah tdk menampakkan hati iblis turunan dari bapaknya, dan bisa mencair seperti batu es balok🤭
Ning Suswati
semoga saja kekerasan hati varen luluh dg perhatian kecil yg selalu dilakukan citara, dan menyadari bahwa citara tdk bersalah, napa juga citara menjadi samsaknya, citara tdk tau apa2.
Ning Suswati
kasian sekali bergelimang dg harta dan kekuasaàn tapi tdk memberikan kasih sayang dg anak2, sungguh terlalu diperdaya uang dan kekuasaan, semoga dg adanya citara bisa merubah sdt pandang manusia berhati iblis menjadi lembut dan penyayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!