Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Keluarga
"cie yang udah mau dilamar, kak sita kita dilangkahi!" ucap indah yang membantu lily mempersiapkan diri
malam ini keluarga bagus akan datang untuk secara resmi melamar lily sebagai calon istrinya
Lily begitu semangat mempersiapkan segala keperluan dibantu ibu dan kakaknya
"kak maaf ya kak!" lily merasa bersalah tapi juga mau bagaimana lagi, kakaknya belum pernah mengenalkan sama sekali pacar atau teman dekat lelakinya pada lily dan bu mira
Sita lebih banyak bekerja dan diam di rumah saat tak ada pekerjaan, mungkin sulit mendapatkan pasangan yang cocok
"kenapa minta maaf, jodoh manusia bukan kita yang atur. Jangan pikirkan kakak dan persiapkan dirimu dengan baik" sita berlapang dada tak merasa kesal atau marah pada adiknya
Sita merasa senang adiknya ada yang jaga dan lagi bagus berjanji tak akan memaksa lily bekerja jika memang tak mau
Selama ini bagus yang sudah menjaga lily dengan baik sampai saat ini
"makasih ya kak!" lily memeluk kakaknya
"sudah buruan keluarga bagus sudah datang" bu mira menyuruh lily dan sita bersiap lebih cepat
Untuk urusan dapur ada ibunya indah dan tetangga yang membantu
"iya bunda!" lily sudah selesai tinggal ganti baju dan ikut keluar menemui calon mertua dan calon suaminya
Lily keluar setelah dipanggil dan diantarkan oleh sita dan indah
"kak lily cantik sekali" melita, adik bagus memuji calon kakak iparnya
"mel!" bu salsa menegur melita agar tak banyak bicara yang tak perlu
"maaf ma" melita tersenyum hangat pada lily dan juga menyenggol kakaknya yang sepertinya sedang panas dingin menatap kecantikan calon istrinya yang selama ini tak pernah make up sama sekali dan juga tampil dengan pakaian apa adanya
Kali ini lily sangat cantik dengan baju yang dibelikan bu salsa juga dengan sedikit polesan make up diwajahnya
acara dimulai dari sambutan dan dilanjutkan dengan permintaan persetujuan dari pihak bagus kepada pihak lily
Semua keluarga setuju barulah bagus secara langsung menanyakan pada lily tentang kesiapannya untuk menjadi calon istrinya, bagus hanya membawa simbol saja karena cincin yang sebenarnya sudah melekat pada jari manis lily beberapa hari lalu
"Ralina sari, wanita yang sudah membersamaiku selama hampir enam tahun ini, suka dan duka kita jalani bersama dan hari ini aku memintamu didepan semua keluarga,
Maukah kau menjadi istriku, ibu dari anak-anakku nanti?"
Bagus berdiri dengan gagah menyampaikan isi hatinya untuk melamar lily, meski tangannya terasa dingin dan gemetar tapi ucapannya tak ada yang salah sesuai dengan keinginannya
lily mengangguk "mau" jawab lily
"baiklah, acara inti kita sudah terlaksana sekarang tinggal kita tentukan tanggal pernikahannya"
"saya pikir untuk menikah tak perlu buru-buru karena anak kami baru saja lulus menjadi seorang dokter di rumah sakit ternama, pastinya akan sangat sibuk. Bagaimana kalau kita tunggu sampai enam bulan kedepan supaya bagus sudah bisa beradaptasi dan juga lily harus ujian untuk masuk universitas" bu salsa mendahului untuk menentukan tanggal pernikahan anaknya
"ma!" bagus tak mau lama-lama lagian juga bagus tak sibuk saat ini dan juga tak ada syarat agar lily wajib melanjutkan sekolahnya
"bagaimana bu mira, saya rasa sudah sepantasnya bukan kalau istri seorang dokter juga minimal kuliah sampai d3 pun ngga masalah kok, nantinya mau jadi ibu rumah tangga saja saya tak masalah" bu salsa tak mau sampai nanti anaknya dihina karena istrinya yang tak memiliki pendidikan setara
"saya rasa tak ada salahnya untuk sekolah lagi, jika memang untuk kebaikan anak-anak saya setuju saja!" bu mira juga memaklumi bagaimana keluarga calon besannya
Lily juga tak boleh direndahkan nantinya jadi bu mira setuju, toh tak ada ruginya untuk menimba ilmu
bu mira mengedipkan mata pada lily
"iya tante, om saya akan berusaha menjadi yang pantas untuk kak bagus" lily tak mau menyia-nyiakan perjuangan keduanya hanya karena lily tak mau belajar.
"saya akan cari universitas yang terbaik" lily tak keberatan demi cintanya dan juga restu orang tua bagus
"tapi saya ngga setuju kalau enam bulan lagi, saya maunya tiga bulan paling lama" bagus menolak permintaan ibunya
"ya sudah asal ralina sudah diterima di universitas yang bagus, kalian bisa tentukan tanggalnya" bu salsa mengalah lagi
hatinya sudah mulai menerima lily yang selama ini juga tak macam-macam juga tak pernah memanfaatkan bagus, hanya saja dengan background keluarganya yang membuat bu salsa masih ada yang mengganjal
"baiklah kalau semua sepakat, pertemuan kedua akan diadakan untuk penentuan tanggal pastinya dan acara ini akan saya akhiri dengan berdoa bersama"
Acara selesai meski ada sedikit ketegangan, dan akhirnya selesai kini waktunya makan malam bersama
"jangan macam!" ucap seseorang pada sita saat makan malam berlangsung
"bisa diatur!" jawab sita tak merasa takut sama sekali dengan ancaman padanya