NovelToon NovelToon
Istri Culun Presdir Dingin

Istri Culun Presdir Dingin

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ocean Na Vinli

Di masa putih abu-abu, Juwita dan Calvin Cloud menikah karena kesalahpahaman. Calvin meminta Juwita untuk menyembunyikan status pernikahan mereka.

Setelah lulus sekolah, Calvin pergi ke luar negeri untuk menempuh pendidikan. Sedangkan Juwita memilih berkuliah di Indonesia. Mereka pun saling menjauh, tak memberi kabar seperti kebanyakan pasangan lainnya.

Lima tahun kemudian, Juwita dan Calvin dipertemukan kembali. Calvin baru saja diangkat menjadi presdir baru di perusahaan Lara Crop. Juwita juga diterima menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Akan tetapi, setelah bertemu, sikap Calvin tetap sama. Juwita pun menahan diri untuk tidak memberitahu Calvin jika beberapa tahun silam mengandung anaknya.

Bagaimanakah kelanjutan hubungan Juwita dan Calvin? Apakah Juwita akan tetap merahasiakan buah hatinya, yang selama ini tidak pernah diketahui Calvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Marah Besar

"Nenek." Juwita tersenyum sumringah ketika sosok yang dia harapkan akhirnya muncul juga.

Kedua pengawal yang memegang kedua tangannya perlahan menghentikan gerakan. Putri, Marisa dan Loren cepat-cepat menoleh ke sumber suara. Melihat Lara menghampiri mereka dengan raut wajah menegangkan. Marisa dan Loren saling lempar pandangan sejenak. Sementara Putri dengan sigap menghampiri Lara.

"Nek, wanita miskin itu yang membuatkan keributan di sini, dia mengatakan kalau diundang sama Nenek. Aku mencoba mengusir penyusup ini tadi," terang Putri tersenyum lebar karena sebentar lagi Juwita akan bertambah malu.

Namun, hal mengejutkan tiba-tiba terjadi. Lara mengabaikan Putri, justru perlahan-lahan mendekati Juwita seraya memberi kode pada para pengawal untuk melepaskan Juwita. Kedua lelaki bersetelan jas hitam itu lantas melaksanakan perintah Lara.

"Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Lara, kilatan di bola matanya perlahan meredup berganti dengan senyum tipis mengembang di wajah.

Juwita mengulas senyum. "Aku baik-baik saja kok Nek."

Kejadian di depan mata Putri, menciptakan garis tiga lipatan di keningnya sekarang. "Nek, mengapa Nenek melepaskan penyusup ini—"

"Siapa yang kamu bilang penyusup! Juwita datang kemari atas undanganku! Berani-beraninya kamu mengatakan dia miskin!" Perkataan Putri langsung terjeda kala Lara memotong pembicaraannya tiba-tiba. Lara berseru dengan sorot mata langsung menyala-nyala.

Putri membeku di tempat. Kini lidahnya mendadak sulit digerakkan. Berbagai pertanyaan perlahan hinggap di benak Putri sekarang.

Lara melirik tajam Marisa dan Loren tiba-tiba. "Kalian berdua masih belum berubah! Juwita adalah menantu keluarga Cloud! Mengapa kalian malah mau mengusir Juwita hah?!" teriak Lara menggelegar, hingga membuat para tamu undangan berbisik-bisik pelan satu sama lain.

Sebelumnya mereka tidak tahu jika Calvin, salah satu cucu Lara sudah menikah. Jadi, berita hari ini sangat menggegerkan, dan membuat para tamu undangan berspekulasi dengan asumsi-asumsi di otak mereka.

Hawa di sekitar terasa makin panas dan membara. Saat ini, Lara tengah naik pitam, matanya memancarkan kemarahan yang berapi-api. Wanita yang mengenakan kebaya khas Jawa itu membuat orang-orang di sekitar menjadi terdiam. Kali ini para tamu undangan tak berani lagi mengeluarkan pendapat, memilih diam dan menyaksikan pertikaian di depan sebab sang empunya rumah telah marah besar.

Putri tampak syok mendengar penuturan Lara barusan. Anggota tubuhnya mendadak lumpuh total sekarang.

Sementara Marisa justru memutar bola mata sejenak. "Aku tidak mengusirnya Ma, karena aku pikir dia bukan Juwita, lihatlah malam ini penampilan sangat berbeda," kilah Marisa.

"Benar, kami berdua tidak tahu kalau dia adalah Juwita, sudah jangan Mama besar-besarkan lagi, mari kita lanjutkan pesta ini," timpal Loren seraya melirik penuh arti pada Marisa sesaat.

Lara mendengus dingin.

"Jangan pikir aku sudah tua kalian bisa membohongiku! Kalian benar-benar keterlaluan! Entah menurun dari mana hati kalian itu! Susah-susah aku mendidik kalian ketika sewaktu kecil dulu! Tapi sudah dewasa kalian malah memandang rendah orang lain!" seru Lara kemudian, dengan napas memburu.

Marisa mengepalkan kedua tangan, menahan malu sebab untuk pertama kalinya Lara memarahi dia di depan orang. Loren pun juga, melototkan mata dengan respons mamanya barusan karena lebih membela Juwita.

"Nek, ini semua salahku, sudah jangan marahi Paman atau Mama lagi, ayo Nek kita duduk." Juwita tampak tak enak hati lantas memegang pundak Lara.

Bagai sebuah sihir, sinar mata Lara yang semula dipenuhi api, langsung sirna.

"Baiklah, ayo ikut dengan Nenek, kamu pasti sudah lapar. Mari kita kita tinggalkan ketiga orang gila di sini,"ujar Lara kemudian melirik sinis Marisa dan Loren.

Juwita mengangguk pelan sambil tersenyum hambar.

Setelahnya, Lara mengajak Juwita masuk ke salah satu ruangan khusus, untuk para tamu undangan menyantap jamuan.

Selepas kepergian Lara dan Juwita. Putri menghampiri Marisa dan Loren.

"Ma, apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah Mama mengatakan akan menjodohkan aku dengan Calvin, tapi kenapa ...." Putri tak mampu berkata apa-apa lagi. Dia masih terlihat syok, masih tak percaya jika Juwita adalah istri Calvin.

"Sudahlah, ayo kita bergabung sama mereka dulu, nanti aku akan menjelaskan padamu, tenanglah kamulah yang akan menjadi menantu di keluarga ini nanti." Marisa melirik sekilas Loren lalu mengajak Loren dan Putri untuk bergabung ke ruang makan.

Sesampainya di dalam, Marisa menuntun Putri ke meja yang ditempati Lara dan Juwita sekarang.

Lara mengabaikan kehadiran Marisa, Loren dan Putri, memilih berbincang-bincang kecil bersama Juwita.

"Duduklah di sampingku, Putri." Sebelum menjatuhkan bokong, Marisa melirik Putri.

"Baik—eh Calvin." Namun, belum juga duduk, perhatian Putri teralihkan dengan kedatangan Calvin di ujung sana yang baru saja memasuki ruangan bersama Ardi. Calvin sesekali bersalaman dengan beberapa tamu undangan.

Putri tak jadi duduk. Dengan raut wajah berseri-seri melangkah cepat, mendekati Calvin. Akan tetapi, wanita itu tidak tahu jika di belakang, Lara tiba-tiba mengekorinya dan berjalan lebih cepat juga ke arah Calvin.

"Cal—" Putri terkejut dengan kemunculan Lara.

"Ya ampun cucuku yang tampan ini, ayo ikut Nenek sekarang, Nenek mau mengenalkanmu dengan seorang bidadari," ujar Lara dengan riang sambil menarik tangan Calvin.

Calvin mengerutkan dahi. "Bidadari apanya Nek?"

"Cal ...." Putri tampak serba salah, ingin mendekati Calvin. Tapi Lara seakan memberi jarak di antara mereka.

"Sudah ikut saja dengan Nenekmu ini, di sini ada ulat bulu, kasihan nanti badanmu gatal-gatal." Lara melirik sinis Putri lalu menuntun Calvin menuju meja di tempatnya tadi berada.

Calvin tak lagi bertanya, memilih menuruti sang nenek karena dia kelelahan berkerja dan tidak ada tenaga lagi untuk membantah.

Putri tampak kesal karena diabaikan, lantas menghentak-hentakkan kaki ke lantai sejenak lalu kembali lagi ke meja tadi.

"Nah, coba lihat di depanmu ada bidadari, cantik tidak?" Sesampainya di meja, Lara langsung menghadapkan Calvin kepada Juwita, sambil senyam senyum sendiri.

1
Yuli Yuliawati
karakternya ngk ada yang beres
Wulan Sari
Luar biasa
Mina
teks nya terlalu kecil
Ejan Din
semua ini pasti suda direncana
Ejan Din
bego kamu juwita.. kn pura2 minum lebih baik.. bukan bego Tau Bru kenal
Ejan Din
gila gustv.. Calvin sembar balik
Ejan Din
pasti ada rancangan temannya itu sama putri
Ejan Din
apa kalian bersua (juwita n Calvin) tidak punya insting dgn keadaan sekeliling.. guv lebih peka... kenapa la calvil lambat tindakannya.. ardi jgn kalah sama jordan
Ejan Din
ardi benar2 ngak dapat info. sulit.. harap ardi org kanan yg dipercayai Calvin.. jgn jd penghianat.. kerana curiga ya.. yg mengirim Wang ardi, mencari info ardi.. org terdekatnya jangan saja jd mata2 mamanya calvin
Ejan Din
ceh maknanya Marisa inibhnay menantu juga bukan anaknya Nek Lara.. ceh che maknanya numpang juga d Keluarga cloud mau belagu konon orang kaya... klu orang kaya itu punya hak milik sendri atas nama sendri bukan numpang harta mendiang suami.. sah sah harta mendiang suami jatuh ke anak.. jangan2 merosotnya perusahaan Lara Crop ada campur tangan Marisa sama Loren... jangan bilang mereka kompot.. serakah kerana harta
Heny
Hadir thor
Fera Damayanti
Luar biasa
cinta
mampus lo
cinta
ga usah dianggap mama kyk gitu
cinta
penjarain aj semua ny pin
cinta
maka ny jgn mudah percaya mah org untung suami lo sendiri yg nidurin coba klu cwo lain
cinta
bodoh kesel gue
Ina Karlina
😁😁😁😁
cinta
mati aj mertua mcm itu
cinta
jd kesel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!