"Ku pikir dengan menikah dengan mu hidup Ku akan bahagia, nyatanya Kau hanya memberikan Ku luka yang sedalam ini." Alisa
Alisa menikah dengan Fahmi putra pemilik pesantren tempat ia mengenyam pendidikan. Pada awalnya rumah tangga mereka begitu bahagia dan harmonis apalagi kini sudah hadir buah cinta mereka berdua, seorang anak yang masih bayi berusia dua bulan.
Namun ternyata kebahagiaan pernikahan itu tak bertahan lama. Fahmi tergoda akan tahta dan wanita, ia berselingkuh dengan saudari kembar Alisa sendiri. Hingga pada akhirnya mereka kehilangan buah cinta mereka.
Alisa merasa putus asa karena mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Ia merasa lelah dengan hidupnya, dan terus menginginkan Tuhan agar membawanya pergi ke sisi-Nya.
Simak ceritanya dalam judul "Tuhan Bawa Aku Pulang." Karya DEWI KD. Jangan lupa untuk mendukung Author dalam bentuk Like dan Komentar kalian ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
“Jadi Kamu punya saudari kembar ?” tanya Fahmi, dimana ia mendengarkan cerita Alisa kalau Alisa memiliki saudari kembar.
“Iya, Mas ! Namanya Anisa ! Abah dan Ummi apa tidak cerita sama Mas Fahmi ?” tanya Alisa pelan.
Fahmi menggelengkan kepalanya, sebab ia tidak tahu apapun mengenai keluarga Alisa. Ia hanya tahu Ibu Alisa yang tengah sakit, dan Ayahnya yang sedang menjalani hukuman di penjara.
“Alisa juga minta maaf ya, Mas. Kalau Alisa tidak cerita sebelumnya, sama Mas Fahmi.” Kata Alisa pelan, ia merasa bersalah karena tidak menceritakan sebelumnya pada Fahmi kalau Alisa memiliki saudari kembar.
“Tidak masalah, Mas hanya ingin tahu saja, Sayang.” Kata Fahmi
“Tapi sampai sekarang, Alisa tidak tahu dimana keberadaan Anisa, Mas !” kata Alisa apa adanya.
“Benarkah ?” tanya Fahmi
“Iya Mas ! Anisa mungkin marah karena harus menerima kenyataan keluarga Kami jadi seperti ini.” Lirih Alisa
“Tapi walau bagaimana pun, kalian masih punya orang tua. Bukan kah Anisa juga seharusnya berbakti pada orang tua kalian.” Kata Fahmi lagi.
“Maaf Mas, jika Anisa tidak seperti yang Mas Fahmi pikirkan. Aku pun berharap Anisa bisa kembali ke rumah ini, dan menemui Ibu.” Kata Alisa pelan dengan mata yang berkaca-kaca.
“Astaghfirullah.” Ucap Fahmi pelan, ia kemudian merangkul Alisa memberikan Alisa kekuatan.
“Tidak apa-apa, suatu saat Anisa pasti akan kembali berkumpul dengan Kalian, percayalah. Tuhan itu maha baik, ia pasti akan membukakan hati Anisa.” Ucap Fahmi memberikan semangat untuk Alisa.
“Aamiin.”
Beberapa minggu kemudian,
Fahmi benar-benar naik jabatan menjadi seorang Manager. Fahmi senang bukan main dan merasa bersyukur atas rezeki dan amanah yang diberikan kepadanya.
Fahmi lalu memberikan kabar bahagia tersebut pada kedua orang tuanya. Najwa dan Aziz tentu saja merasa ikut bahagia mendengarnya.
“Alhamdulillah, selamat ya Nak. Semoga Kamu semakin sukses dan bertanggung jawab atas amanah yang telah Kamu dapatkan.”
“Iya Ummi ! Doakan Fahmi juga semoga Fahmi dan Alisa cepat diberikan keturunan.” Kata Fahmi
“Aamiin. Ummi juga selalu berdoa semoga Alisa cepat mengandung. Ummi dan Abi juga sudah tidak sabar untuk menimang cucu.”
Tak lama panggilan itu selesai, Fahmi kemudian kembali pada pekerjaannya. Fahmi juga tidak sabar untuk membagikan kabar bahagia tersebut pada Alisa dan Ibu mertuanya di rumah nanti.
Malam harinya, Fahmi memberikan kabar bahagia tersebut pada Alisa dan Zulaikha.
“Jadi, Alhamdulillah Mas naik jabatan menjadi seorang manager di kantor.” Kata Fahmi
Alisa dan Zulaikha tentu saja turut bahagia mendengarnya.
“Alhamdulillah. Selamat ya Mas.”
“Selamat ya Fahmi. Semoga Kamu semakin bertanggung jawab kedepannya, dan sukses dunia akhirat.” Kata Zulaikha
“Aamiin. Terimakasih ya Sayang, Ibu. Semua ini juga berkat doa kalian berdua.” Kata Fahmi dengan tulus.
“Fahmi ingin sekali merayakan hal ini, bagaimana kalau Kita makan di restoran mala mini ?” ajak Fahmi.
“Mau ya ?!” ajak Fahmi lagi.
“Iya Mas, Alisa mau !” jawab Alisa begitupun dengan Zulaikha.
“Kalau Ibu menurut saja, Nak !” kata Zulaikha
“Ya sudah, kita siap-siap pergi, ya ?!” kata Fahmi dan Alisa pun menganggukkan kepalanya.
Zulaikha kemudian dibantu oleh perawat yang selama ini merawatnya mengganti pakaian Zulaikha. Mereka kemudian pergi bersama kesebuah restoran untuk makan malam bersama.
Mereka sangat menikmati hidangan yang sudah mereka pesan dengan sesekali bercanda, tak lupa Fahmi juga mengabadikan momen kebahagiaan mereka dengan berfoto selfie dan mengirimkannya pada kedua orang tua Fahmi. Tentu saja kedua orang tua Fahmi juga ikut bahagia, melihat putra mereka kini menjadi seorang suami yang begitu bertanggung jawab pada keluarga istrinya.
“Masyaallah, semoga kebahagiaan selalu menyertai keluarga kecil mu, Nak !” tulis Najwa dalam balasan pesan itu pada Fahmi.
“Aamiin.”
Beberapa bulan kemudian,
Alisa mendapati dirinya ternyata tengah mengandung. Pasalnya sudah satu bulan ini Alisa tidak mendapati haidnya. Alisa mencoba mengecek sendiri dengan menggunakan alat tes kehamilan.
Mata Alisa berkaca-kaca ketika melihat dua garis merah disana.
“Masyaallah, Alhamdulillah. Terimakasih, Ya Allah.” Kata Alisa begitu bersyukur mengetahui jika dirinya saat ini tengah dalam kondisi hamil.
Alisa kemudian memberikan kabar bahagia itu pada Fahmi yang baru saja pulang bekerja. Fahmi tentu saja merasa bersyukur dan sangat bahagia sekali mendengarnya. Ia kemudian mencium kening Alisa dengan lembut dan mencium perut Alisa yang masih rata.
“Tumbuh dengan baik ya, calon anak Ayah dan Bunda.”
“Aamiin.”
Mereka kemudian menghubungi kedua orang tua Fahmi jika Alisa tengah mengandung saat ini. Najwa dan Aziz tentu saja begitu bahagia mendengar kabar tersebut.
“Alhamdulillah, semoga Alisa dan janinnya selalu sehat dan selamat sampai melahirkan nanti.”
“Aamiin, terimakasih Ummi, Abah ! Nanti kalau ada waktu senggang, Ummi dan Abah kemari ya ! Fahmi mau mengajak Abah dan Ummi berkumpul dan makan bersama.”
“Insyaallah, Abah dan Ummi akan datang.”
Fahmi dan Alisa yang tengah bahagia, namun tidak dengan Anisa.
Anisa kini melarikan diri dari Reino, Anisa pikir Reino pria yang sangat menyayanginya. Namun Anisa salah, Reino ternyata memiliki kepribadian ganda. Terkadang Reino sangat menyayangi Anisa namun terkadang juga Reino selalu menyiksa Anisa. Yang membuat Anisa tak tahan dengan sikap Reino dan takut padanya.
“Anisa ! keluar Kamu !” pekik Reino saat ini Anisa masuk ke dalam hutan, dan bersembunyi di semak belukar agar tak ketahuan oleh Reino yang terus mengejarnya.
Reino yang memiliki kekuasaan, tentu saja sejauh mana Anisa lari darinya Reino bisa dengan mudahnya menemukan Anisa lagi.
Anisa ketahuan dan di tangkap oleh orang suruhan Reino.
“Ampun, ku mohon lepaskan Aku, Om !” Anisa menangis kala melihat raut wajah yang begitu menakutkan pada Reino yang seolah ingin membunuhnya.
Reino membelai wajah Anisa kemudian mencengkram wajah Anisa dengan kuat.
“Beraninya lari dariku !”
“Bawa dia masuk !” titah Reino pada orang suruhannya untuk membawa Anisa masuk ke dalam mobil.
“Tolong…tolong ! Lepaskan Aku !” teriak Anisa
“DIAM !!!”
bentak Reino kemudian menampar wajah Anisa agar Anisa diam dan menurut padanya.
PLAK
Bibir Anisa mengeluarkan darah, dan seketika membuat mulutnya diam tak berani mengeluarkan suara sedikit pun kecuali menangis itu pun ia hanya menangis dalam diam, merutuki kebodohannya dan penyesalannya telah membuat keputusan yang salah dengan menerima Reino menjadi kekasihnya.
...****************...
cerita nya seru dan menarik
apa salah Alisa sama Anisa dan fahmi