NovelToon NovelToon
Istri Nakal Gus Altair

Istri Nakal Gus Altair

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Nonaniiss

Hayi, seorang remaja yang akrabnya di panggil Ay, terpaksa menuruti kemauan ayahnya untuk di kirim ke salah satu pesantren agar dirinya sedikit berubah dari kebiasaan buruknya. dari sanalah sebuah kejadian yang tak pernah terbayangkan dalam hidupnya terjadi, ketika tiba-tiba saja ia di ajak ta'aruf oleh seorang anak pemilik pesantren bernama Altair, yang kerap di panggil Gus Al.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

Ia mengatur nafasnya saat sampai di depan asramanya, kemudian mengambil mukena dengan terburu-buru dan kembali berlari lagi menuju masjid. Dari kejauhan, ia sudah melihat Gus Altair yang sudah berdiri di depan masjid dengan bambu rotannya. Saat sampai di depan Gus Altair, Hayi berjalan pelan dengan mengatur nafas, kemudian berhenti sejenak dan menatap pria itu dengan senyum smriknya. Secara tiba-tiba, Hayi langsung memberikan acungan jari tengahnya pada Gus Altair dan berlari dengan kencangnya.

"Astaghfirullah, sungguh kurang ajar sekali anak itu. Yaallah jangan sampai saya berjodoh dengan wanita liar sepertinya. Sesungguhnya engkau tahu mana yang baik dan tidaknya untukku." Gumam Gus Altair dengan mengelus dadanya

Selesai solat berjamaah, kini Hayi duduk sendirian menunggu Gus Altair selesai dengan dzikirnya. Sebenarnya tadi teman-temannya sudah mengajak untuk pulang bersama, hanya saja Hayi menjelaskan alasannya kenapa dia masih ingin berada di masjid.  Beberapa kali ia mengintip lewat sela-sela gorden apakah pria itu sudah selesai apa belum, hanya saja tetap saja masih belum selesai, sampai ia mengantuk menunggu Gus Altair menyelesaikan dzikirnya

"Saya duluan, Gus. Assalamualaikum." Kata ustadz Yusuf

"Walaikumsalam." Jawab Gus Altair kemudian beranjak dari duduknya.

"Astaghfirullah hal'adzim. Ngapain kamu masih disini?" Ucap Gus Altair dengan melompat terkejut tak kala kepala Hayi yang tiba-tiba saja muncul dari balik gorden

"Ya nungguin kamu lah Gus, gimana sih. Kan tadi udah saya kasih tempe, mau setor hafalan." Kata Hayi dengan berdecak kesal.

"Oooo. Yasudah, duduk di situ." Kata Gus Altair dengan penasarannya, pasalnya ini baru beberapa hari saja.

"Tapi, kalau saya salah jangan ketawain, oke." Kata Hayi.

Sebelum memulai, Hayi menatap Gus Altair sekilas yang sedang menunduk menunggunya. Ia menarik nafas dalam-dalam karena ia juga agak gugup, mengingat terakhir kali ia membaca surah Yasin adalah 7 tahun yang lalu. Ia pun mengawali dengan bacaan basmalah dan mulai membaca surah Yasin satu persatu.

Mendengar bacaan Hayi, sontak saja Gus Altair terkejut dan langsung mendongak menatap gadis di depannya itu yang tengah memejamkan mata dengan ekspresi wajah serius. Sungguh ia kaget bukan main, karena semua bacaannya benar dan Hayi membacanya dengan lancar, walaupun ada beberapa ayat yang ia baca dengan terbata-bata, tapi Gus Ilham tak mampu menyembunyikan kekagumannya sekarang, bahkan ia ikut memejamkan matanya mendengarkan lantunan Hayi yang menurutnya sangat merdu.

"Sadaqallahul 'adzim. "

"Kok malah tidur!!" Sentak Hayi membuat Gus Altair terkejut dan membuka matanya.

"Astaghfirullah, saya tidak tertidur, tapi saya sedang berfikir apakah ini memang jiwa kamu? Atau ada lain hal di dalam diri kamu." Kata Gus Altair.

"Maksudnya? Lo kira gue kerasukan jin muslim?" Kata Hayi dengan mimik wajah kesalnya.

"Baiklah, juz 30 sampai selesai, saya kasih waktu satu bulan." Kata Gus Altair membuat Hayi terkejut.

"Loh loh, kan kemarin cuma surah Yasin, Gus. Kok jadi nambah sih." Gerutu Hayi.

"Karena kamu sudah kurang ajar sama saya. Tidak ada bantahan." Kata Gus Altair.

"Kurang ajar apa lagi sih??" Kata Hayi.

"Mengacungkan jari tengah pada orang lain itu kalau bukan kurang ajar, apa namanya? Kalau kamu laki-laki sudah saya kasih pelajaran kamu." Kata Gus Altair.

"Saya bercanda loh, Gus." Kata Hayi.

"Bercanda ada waktunya, dan saya tidak suka orang yang bercanda tak tahu tempat dan kondisi, kamu paham." Kata Gus Altair.

"Nggak asik banget Lo, Gus." Kata Hayi.

"Yang sopan, atau saya..."

"Oke oke, maaf Gus altair, kalau begitu saya pamit undur diri, assalamualaikum." Kata Hayi.

"Tugas yang saya kasih tadi, apa sudah kamu selesaikan?" Tanya Gus Altair.

"Sudah sudah, tenang." Jawab Hayi.

"Besok bawa ke ruangan saya." Ujar Gus Altair yang di angguki Hayi.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Gumamnya yang kemudian beranjak.

🌙

"Assalamualaikum, Gus." Sapa beberapa santri yang berpapasan dengan Gus Altair.

"Walaikumsalam." Jawabnya dengan mengangguk singkat.

Selesai dari masjid, kini Gus Altair tengah menuju Ndalem. Entah apa yang akan di bicarakan orang tuanya kali ini. Ia berjalan tegap dan menjawab sapaan dari para santri yang melihatnya. Siapa yang tidak terkesima dengan kharisma Gus Altair? Ya, bisa di katakan hampir semua santri di pondok pesantren Al Hidayah mengidolakannya. Tapi, dengan umur yang terbilang sudah cukup untuk menikah, Gus Altair justru malah memilih untuk tetap mengejar karir dan pendidikannya. Ia akan menikah jika memang dirinya sudah menemukan tambatan hatinya.

"Assalamualaikum." Kata Gus Altair masuk ke Ndalem.

"Walaikumsalam, Gus. Duduk dulu ayo." Kata Nyai Harsyi  dengan antusiasnya.

"Iya, umi. Abi dimana?" Tanya Gus Altair.

"Lagi di atas, mungkin sebentar lagi ke bawah. Kamu itu, 5 tahun tidak pulang, pas pulang malah tidak ke rumah Umi. Apa kamu masih anggap umi sebagai ibu kamu heh?" Kata Nyai Harsyi.

"Astagfirullah, umi, bukan begitu. Saya hanya ingin mandiri saja. Lagi pula, jika rumah itu tidak di tempati saya, lalu siapa yang akan di sana? Kalau di kosongkan kan ya sayang, umi." Kata Gus Altair memberikan pengertian pada umi nya.

"Sering-sering ke rumah umi nak, biar umi tidak merasa sendirian. Abi mu itu Lo, kalau sudah keluar, tidak ingat umi." Kata Nyai Harsyi dengan nada kesalnya.

"Apa, Harsyi? Kamu membicarakan apa?" Tanya Kyai Ilham dengan menggelengkan kepalanya.

"Sudah lama, Al?" Tanya Kyai Ilham dengan duduk.

"Baru saja, Abi." Jawab Gus Altair.

"Oh ya, bagaimana dengan santri baru itu?" Tanya Kyai Ilham basa basi.

"Ya, doakan saja semoga dia bisa cepat berubah. Saya melihat ada sesuatu yang berbeda dari dia, Abi, tapi tidak tahu apa itu." Jawab Gus Altair.

"Ya, arahkan dia ke jalan yang lebih baik. Abi yakin, dia anak baik." Kata kyai Ilham.

"Gus, mau minum apa?"

"Teh manis saja umi."

"Aku kopi saja."

"Berapa umur kamu sekarang, Al?" Tanya Kyai Ilham.

"25 Abi." Jawab Gus Altair yang langsung mempunyai feeling.

"Di usia segitu, apa kamu belum memikirkannya, nak?" Tanya Kyai Ilham.

"Belum, Abi. Saya masih ingin mengejar pendidikan saya. Saya belum memikirkan itu." Jawab Gus Altair

"Apalagi yang kamu kejar? Disini kamu sudah dapat semua, nak. Jika memang umur kamu sudah waktunya, tidak baik menunda-nunda."

"Benar kata Abi mu, Gus. Umur kamu sudah cukup untuk menikah." Celetuk nyai Harsyi yang datang membawa nampan berisi minuman.

"Terimakasih, umi. Tapi saya masih belum memikirkannya."

"Bagaimana dengan, Luna? Bukankah kalian berdua saling kenal sejak kecil. Dia juga baik, sopan dan pintar." Kata Nyai Harsyi.

"Untuk sekarang saya belum memikirkan itu  Umi, Abi. Jika memang sudah waktunya pasti akan di mudahkan segalanya. Masih banyak yang belum saya capai."

Kyai Ilham hanya memijit pelipisnya saja mendengar penuturan anak pertamanya itu. Ia benar-benar berharap jika dalam waktu dekat, Gus Altair menikah dan ia segera menyerahkan kepimpinan pesantren pada putra nya itu karena ia ingin menikmati masa tuanya dengan tenang.

"Maaf umi, Abi, tapi tolong hargai keputusan saya. Jika memang saya sudah siap, tanpa Abi dan Umi minta pun saya akan membawanya sendiri ke rumah ini dan memperkenalkan pada umi dan abi, tapi bukan sekarang." Kata Gus Altair.

"Secepatnya, Gus. Jika tidak umi akan menjodohkan kamu dengan pilihan umi sendiri." Kata nyai Harsyi dengan mengancam.

"Baik, umi insyaallah. Doakan saja yang terbaik untuk saya." Jawab Gus Altair

1
Rytha Itha
hahahahahaha hayi bikin heboh lagi dunia pesantren😅😅😅
Riki Novika
😁😂di kirain orang yg lahiran trnyta kambing 😅😅😅
Rytha Itha
biasanya 2😁
Nonaniiss: lg masuk angin ini kak😭1 chptr aja nahan pusing huhuhu doain ya biar cpt sembuh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!