Perlahan dia menyibak kelambu yang sudah lusuh itu dan mengarahkan netranya keluar ingin melihat terlebih dahulu siapa yang bertamu.
Bagaikan disambar petir apa yang barusan ia lihat adalah tergeletak tubuh seorang laki – laki yang sepertinya sedang pingsan, entahlah mungkin hanya pingsan atau mungkin sudah mati ia benar – benar tak yakin akan pilihan keduanya.
Sebenarnya aku publis karyaku yang ini di platform resmi Fizzo hanya saja peminatnya sedikit mungkin karyaku kurang menarik
tetapi ku coba perbaiki dan publis karyaku yang berjudul Secret Love disini
semoga kalian suka
oh iya nama penaku di Fizzo adalah Imajinas
jadi sukapena dan Imajinas adalah satu orang yang sama ☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukapena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Geralt mematikan mesin mobilnya dan berjalan ke dalam apartemennya di kota Edinburgh untuk berganti pakaian formalnya memakai celana hitam dan jas hitam seperti biasa,.
Terdengar suara dering ponsel yang berada disaku celanya "halo ada apa Fi?" Tanya Geralt pada secretarisnya Fiona "ya 10 menit lagi aku akan sampai, siapkan semua berkas untuk meetingnya" ucap Geralt sekali lagi dan dia memutus sambungan telfonnya dengan Fiona.
Sampai di gedung bertingkat yang sangat tinggi bak pencakar langit itu Geralt memasuki life kusus petinggi perusahaan dan sampai didepan ruangan kerjanya.
Di depan ruangan Geralt Fiona sudah berdiri dan menyiapkan segala bahan yang akan dibahas pada meeting bulanan kali ini "Fi tolong buatkan aku kopi" pinta Geralt pada Fiona disana Fiona yang mendengar permintaan Geralt mengeryitkan dahi pertanda heran.
Pasalnya Geralt selama ini tidak terlalu menyukai minum yang berbau menyengat itu "baik Mr Ge" setelah itu Geralt menuju ruangan meeting disana sudah berjejer dengan rapih para petinggi perusahaan.
Semua kepala divisi sudah menunggu kedatangan Geralt saat Geralt memasuki ruang meeting keadaan menjadi hening dan seperti biasa menjadi dingin.
"Selamat siang, maaf saya sedikit terlambat" ucap Geralt membuka meeting bulanan seperti biasanya, Dibelakang Fiona memberikan secangkir kopi hitam yang sedang mengepulkan asapnya membuat Geralt tidak fokus mendengarkan presentasi dari kepala divisi tim marketing.
Entah kenapa pagi ini dia ingin sekali meminum kopi padahal dia paling benci dengan minuman hitam yang bau menyengat itu "sekian presentasi dari saya" ucap kepala divisi marketing dan diangguki oleh Geralt.
Setelah melakukan meeting bulanan bersama dengan karyawan perusahaannya Geralt kembali ke ruangann dan sebelum memasuki ruangannya dia melihat Fiona.
"Fi tolong setiap pagi sebelum saya datang, secangkir kopi sudah tersaji dimeja kerja saya" Fiona yang mendengarnya sedikit kaget namun dia menganggukkan kepala menyetujui "baik Mr Ge".
Baru sehari Geralt meninggalkan Kanalla di kota B sendirian tetapi dia sudah merindukannya, terdengar suara pintu ruangannya diketuk oleh seseorang dan tak berapa lama masuklah seorang wanita patuh baya yang masih terlihat cantik serta berwibawa siapa lagi kalo bukan mommy Evelin.
"Ge mommy mau pulang dari kantor kau ke rumah mommy menjenguk keponakanmu itu" Geralt yang masih fokus pada layar laptop didepanya mengalihkan pandangan melihat mommynya "iya" jawabnya dan kembali fokus ke layar laptopnya.
"Ge kapan kau akan menikah dan memberikan mama cucu?" Ucap mommy Evelin sekali lagi dan Geralt menghela nafas "Mom aku sudah membicarakan soal ini dan sekarang aku tidak ingin membicarakanya" mommy Evelin yang mendengar jawaban Geralt mendengus kesal, bagaimana sifat kedua anaknya benar - benar berbeda sekali.
Geralt sangat dingin tak tersentuh tidak seperti Gedion yang hangat dan perhatian "mommy sudah mengurus perjodohanmu dengan anak teman papi, dia cantik dan baik. Pekerjaanya seorang dokter saat ini dia bekerja di rumah sakit Steven" Geralt yang mendengar mommynya berbicara soal perjodohan menutup kedua matanya dan menjambak rambutnya.
Menatap mommy nya dengan dingin dan berkata "AKU BILANG TIDAK MAU" jawab Geralt penuh penekanan tetapi Mommy Evelin sama sekali tidak takit dengan pandangan serta nada suara Geralt yang seperti itu baginya sudah biasa melihat Geralt berbicara padanya seperti ini.
"Mommy tidak mau tau kau harus datang menemuinya malam ini, mommy akan mengirimkan alamatnya padamu" ucap mommy Evelin dan segera pergi dari ruangan Geralt, Geralt menghempaskan badannya kebelakang kursi kerjanya dengan lelah.
Entah kenapa dia memikirkan wajah Kanalla yang pasti akan terluka jika mengetahui dirinya akan bertunangan dengan seorang wanita, memikirkan hal itu membuatnya pusing.
Geralt pergi ke rumah mommy evelin untuk melihat keponakannya yang baru lahir beberapa hari yang lalu, disana masih banyak sekali keluarga serta sahabat dari kedua orang tuanya melihat keturunan keluarga Dallas.
Geralt membuka pintu mobilnya berjalan perlahan dan masuk ke dalam untuk menghampiri Liana yang sedang menggendong keponakan tampannya.
Sejujurnya selama ini dia selalu menghindari Liana terutama jika ada Gedion namun untuk kali ini dia sudah tidak merasakan getaran cinta dihatinya ataukah sekarang cinta itu sudah tergantikan oleh hadirnya Kanalla dan calon bayi mereka.
Entahlah Geralt tidak memusingkan hal itu "Hai Ge baru pulang?" Sapa Liana dengan senyum manisnya kedua pipinya terdapat lesung pipi membuatnya sangat - sangat cantik walaupun agak sedikit gemukan karena hamil kemarin "ya seperti yang kau lihat" ucap Geralt seperti biasa cuek dan dingin.
Geralt melihat Jeromi yang sedang tidur dipangkuan mamanya membuatnya membayangkan Kanalla melakukan hal yang sama, sampai Gedion yang memanggilnya dari arah taman tidak terdengar.
"Geralt kau tuli ya, aku memanggilmu berkali - kali malah kau asik menatap anakku seperti itu jika kau ingin ya buat saja sana sendiri" decak Gedion dia benar - benar kesal dengan Geralt.
Geralt yang mendengr Gedion berbicara mengerjabkan mata dan menghela nafas, pasalnya dia memang sedang menatap anak Gedion namun hati dan fikirannya tertuju pada Kanalla.
"kau ingin bicara apa??" Tanyanya pada Gedion dan Gedion duduk disamping Liana "ada Adelia disana sedang berbincang dengan para tetua" dan Geralt mengeryitkan dahinya dia tidak mengenal dan tidak mengetahui siapa Adelia.
"Dia anak teman papi yang menjadi dokter bedah dirumah sakit Steven usianya dengan kita haya terpaut 3 tahun" jelas Gedion pada Geralt, dan Geralt benar - benar acuh dia malah asik memainkan jemari Jeromi yang saat ini sudah ditidurkan pada box bayi diantara sofa ruang tamu.
"Ge coba kau lihat dia, dia sangat cantik" tambah Liana sambil menatap Geralt dan Geralt masih bergeming, tetap bermain dengan Jeromi.
"Ge mommy dan papi sudah setuju untuk menjodohkan kalian terlebih mommy, kalian segera bertunangan" Geralt yang mendengar ucapan Gedion menolehkan kepala menatap dengan dingin Gedion bersama sang istri, bukan dingin lagi namun sangat dingin sampai dirasa suhu disekitar mereka seperti akan membeku.
"Sudah ku katakan aku tidak ingin mengenal siapapun apalagi bertunangan dan menikahinya" ucap Geralt penuh penekanan disetiap ucapanya dengan ekspresi wajah yang masih dingin.
"Ge jangan marah pada kami, kami sudah membujuk mommy tpi mommy bersikeras" ucap Gedion memelas meminta belas kasih Geralt, tidak ingin melihat Geralt marah seperti ini.
"Jika kalian masih memaksa maka aku akan meninggalkan kota ini dan menetap di kota B" jawab Geralt seraya bangun dari posisi jongkoknya "tidak ada yang boleh meninggalkan kota ini tak terkecuali dirimu" ucap papi sikembar dari taman dengan suara san ekspresi wajah yang sama seperti Geralt, dingin dan tak terbantahkan.
Namun Geralt tetaplah Geralt dia tidak akan takut dengan siapapun termasuk dengan ucapan papinya "jika kamu tidak ingin bertunangan dengan Adelia maka perusahaan akan papi alihkan ke Gedion seutuhnya dan kamu tidak akan mendapatkan apapun" Geralt yang mendengarnya tersenyum sinis dan menghadap ke arah papinya dengan sempurna.
"Silahkan saja, aku tidak membutuhkanya" ucap Geralt dan pergi naik ke lantai atas ingin pergi ke kamarnya yang selama ini hanya akan ia tinggali jika sedang berkunjung ke rumah orang tuanya.
Gedion dan Liana yang sedang mendengarkan perdebatan ini sangat khawatir pasalnya Gedion tidak siap jika harus memimpin perusahaan papinya dan dia tidak menginginkan itu, dia sudah memiliki perusahaannya sendiri.
"Pi jangan seperti ini, papi tau kan Geralt tidak akan bermain - main dengan ucapanya" ucap Liana dan Gedion mengangguk setuju tetapi papi mereka hanya bergeming masih dengan wajah yang dingin setelah itu pergi ke ruang kerjanya.
Sedangkan di pintu penghubung ruang tengah dengan ruang makan terlihat mommy Evelin yang sedang terdiam mendengar semua pembicaraan anak dan suaminya hanya bisa menghela nafasnya "dua kutub sedang tidak baik - baik saja haaaahuuuuf".