NovelToon NovelToon
Laura Menikahi Mafia Posesif

Laura Menikahi Mafia Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perjodohan / Mafia / Aliansi Pernikahan / Cinta pada Pandangan Pertama / Persaingan Mafia
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lyrik Wish

Laura Rossie Bellucci, harus menyesali keputusannya untuk pulang ke rumah ayahnya saat libur sekolah.
dia bertemu dengan seorang Don paling kejam. Lucas Armand Bendetti dan sial-nya terhipnotis dengan pesona gadis itu.
hingga akhirnya dia menikah dengan sang Mafia kejam tersebut.
Bagaimana kisah Laura dan Lucas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyrik Wish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Humble Life

"seriously ??!" Ucap Lucas, ketika melihat seorang dokter masuk, dokter tampan dan tinggi itu baru saja setengah jam yg lalu mereka bertemu.

"Kak Jeff..." Laura bersuara, dokter itu ternyata Jeffrey Miguel.

"Apa tidak ada dokter lain?" Tanya Lucas kepada Robby sang asisten.

"Dia dokter yg bertanggung jawab malam ini Don, tuan Miguel juga pemilik rumah sakit ini" bisik sang asisten.

Lucas menatap dengan tajam kepada asistennya.

"Stupid!!!"

Sementara Jeff mulai memeriksa luka pada kepala Laura.

"ini kenapa? Apa dia yg melakukannya?" Tanya Jeff.

Laura menatap Lucas dengan tatapan kesal dan malas.

"Bukan, tadi mobilnya hampir menabrak kucing, jadi di rem mendadak, dan kepala aku kebentur" bohong Laura, mana mungkin dia bilang jika semua ulah suaminya.

"Oke, sebentar ya aku rasa ini gak perlu di jahit, aku bersihin dulu ya" ucap Jeff.

Laura mengangguk, dan Jeff mulai membersihkan luka di kepala Laura dengan hati- hati, karena tidak ingin Laura merasa kesakitan. Lucas menggenggam jemari Laura.

"Kalo sakit, remas aja tangan aku baby... " Ucap Lucas. Tapi Laura tidak menghiraukannya.

"Tahan sedikit ya Lau... " Ucap Jeff.

"iya kak... " Jawab Laura.

Lucas yg melihat interaksi antara Jeff dan Laura pun merasa tidak senang, entah kenapa dia seperti merasa terbakar di dalam dadanya, tapi dia tidak mengetahui apa yg sedang terjadi di dalam dirinya.

Gue ini gak punya hati, gak punya perasaan, gak mungkin gue bisa cemburu, gue gak punya perasaan apa- apa sama dia. Batin lucas sedang menyangkal dengan perasaannya sendiri.

"Selesai..." Ucap Jeff, membuyarkan lamunan Lucas.

Jeff merogoh saku snelli nya, dia mengeluarkan satu bungkus permen Cherry.

"Nih... Buat kamu," dia menyodorkan permen itu kepada Laura.

"Waaah, permen ini, kak Jeff dapet darimana, perasaan aku nyari dijakarta udah gak ada yg jual" tanya Laura, dia begitu bahagia diberi permen Cherry itu, mengingatkan masa kecilnya ketika bersama sang mama, setiap habis menangis atau terluka karena jatuh saat bermain, pasti sang mama memberikan permen itu.

"Kamu gak akan nemu di jakarta Lau, udah gak ada yg jual, aku bawa ini dari palermo, mereka punya pabriknya disana. " Ucap Jeff.

"Oh iya luka- nya jangan dulu kena air ya untuk dua hari kedepan, terus kalo besok masih kerasa pusing kamu balik lagi ke rumah sakit buat pemeriksaan lebih lanjut" Lanjut Jeff.

"Oke, makasih ya kak" ucap Laura.

Kemudian Jeff menatap ke arah Lucas.

"Baby, kamu tunggu diluar sebentar ya, aku mau bicara sesuatu dulu sama dokter Jeff" ucap Lucas kemudian.

Laura pun pergi keluar ruang pemeriksaan tanpa menjawab apa-apa.

"Lain kali jangan kasar sama Laura" ucap Jeff. Lucas langsung menatap tajam kearahnya.

"Lo harus tau kalo istri lo ini bukan seperti mafia princess lainnya, yg bisa tahan dengan rasa sakit, ataupun kekerasan, dia dibesarkan jauh dari dunia mafia oleh ibunya, kalo lo nikahin dia untuk memperkuat gangster lo, itu salah besar." Lanjut Jeff.

Lucas mengangkat dagunya, ke-arogannan nya meningkat 100%.

"Gue gak butuh cewek buat memperkuat gangster gue! I am great by myself." Jawab Lucas lantang.

Kemudian dia berjalan satu langkah kedepan, mendekati Jeff.

"Lo itu tertarik sama istri gue kan? Gue bisa liat semua dari mata lo." Tuding Lucas.

"Gue, sayang sama Laura dari dulu , gue akuin." Jawab Jeffrey.

"Makannya, kalo lo berani nyakitin dia lagi, gue gak akan segan buat ngambil Laura dari lo." Lanjutnya.

"Cih... On my dead body!!! Jangan mimpi lo, she's mine, sampe dia mati cuma milik gue!!! Camkan!!" Tandas Lucas, kemudian dia pergi keluar dari ruangan itu.

Didalam mobil suasana hening lagi, Laura hanya fokus menatap keluar jendela melihat lampu- lampu dari gedung-gedung pencakar langit, sampai matanya tertuju kepada satu hal dipinggir jalan.

"Kak robby bisa stop dulu gak?" Ucap Robby, kemudian mobil pun berhenti.

"Kenapa baby ?" Tanya Lucas.

Laura menatap Lucas, sedikit ragu ingin berbicara.

"A_ aku, pengen itu.." jawab Laura sambil menunjuk ke sebuah gerobak nasi goreng yg ada dipinggir jalan.

Lucas ikut menoleh kearah yg ditunjuk Laura, lalu kemudian menyuruh robby untuk turun dan membelinya.

"Jangan suruh kak robby yg beli, aku mau makan disitu aja, kalo dibawa pulang rasanya jadi gak enak" ucap Laura.

Lucas merasa heran, tapi dia hanya menuruti saja apa yg jadi kemauan istrinya, kemudian mereka pun turun menghampiri penjual nasi goreng itu.

Laura tersenyum bahagia, melihat penjual nasi goreng itu, dia ingat kenangan dengan sang mama, hidup jauh dari dunia mafia membuatnya bersama sang ibu bebas melakukan apa saja, seperti kuliner di kaki lima, bahkan pergi ke luar negri menggunakan pesawat komersil tanpa takut ada yg mengenali mereka.

"Bang, mau nasi goreng special satu ya, ummm telornya didadar aja ya jangan disatuin sama nasi, terus jangan pake kecap, sama jangan pake cabe ya" Laura menuturkan nasi goreng pesanannya kepada sang penjual.

"Kak Robby mau juga??" Tentu saja Robby langsung menggelengkan kepalanya, mana mungkin dia mau makan bersama dengan atasan nya.

"Pesan saja Robby, kamu juga belum makan malam kan??" Ucap Lucas.

Robby pun mengiyakan lalu dia pun ikut memesan nasi goreng itu.

"Umm, kamu mau?" Tanya Laura kepada suaminya, Lucas menatap Laura.

"Aku berdua aja sama istriku" jawab Lucas.

Laura hanya mengangguk, lalu dia pun duduk dikursi plastik yg disediakan penjual. Disebelahnya Lucas pun duduk, walaupun sedikit kaku, seumur hidup belum pernah dia makan dipinggir jalan seperti ini.

"Kamu belum pernah makan di kaki lima?" Tanya Laura, melihat ekspresi wajah suaminya yg begitu kaku saat duduk dikursi plastik itu.

"Apa menurutmu aku seperti orang yg suka makan ditempat seperti ini?" Tanya Lucas balik kepada Laura.

Laura mengangguk saja, dia faham tidak mungkin seorang Lucas Bendetti mau makan ditempat seperti ini.

"Aku sama mama sering curi kesempatan buat makan di pinggiran kaya gini" ucap Laura, seulas senyum terukir manis diwajahnya, bila mengingat sang ibu, banyak sekali kenangan indah yg mereka lewati bersama.

Lucas menatap istrinya itu dengan tatapan iba, kasihan, atau mungkin dengan sedikit perasaan.

"Kalo mama tau aku nikah sama seorang ketua mafia, dia pasti gak akan setuju." Ucap Laura lagi, kemudian dia menatap kearah suaminya.

"Why..? " Tanya Lucas.

"Mama gak suka aja harus berurusan sama dunia yg seperti itu, saat tau papa seorang mafia, mama udah gak bisa ninggalin papa, soalnya keburu hamil aku, makannya mama memilih memisahkan diri dari mansion" Ungkap Laura.

"Berarti aku harus segera menghamili dirimu baby,  agar kau tak memiliki niat meninggalkan aku" Ucap Lucas.

"Uhuk... Uhuk... " Robby tersedak mendengar ucapan Lucas.

Astaga, boss gue kenapa sih?? . Batin Robby.

Laura menatap Lucas, dia memberanikan diri menggenggam jemari Lucas.

"Anak itu gak akan bisa terbentuk kalo bukan karena cinta" Jawab Laura.

"Kalo kamu gak bisa kasih pernikahan penuh cinta sama aku, setidaknya hargai aku aja sebagai seorang istri, jangan terlalu mudah untuk disentuh wanita lain bisa kan? apalagi sampai dijamah dengan mudah seperti tadi, itu bikin akun gak ada harga dirinya jadi istri tau gak." Ucap Laura pelan, tapi Lucas sudah pasti bisa mendengarnya, begitupun Robby sang asisten.

Dia bahkan kaget, seorang gadis muda seperti Laura bisa berbicara dengan lugas dan berani seperti itu dihadapan seorang monster seperti Lucas.

"Setidaknya keluarga dan teman-temanku tau kalo aku bahagia dengan pernikahan ini, dan lebih baik lagi kalo kita berdua sama-sama berusaha membuat pernikahan ini menjadi pernikahan yg bahagia. Dan aku janji, selama kamu setia dengan pernikahan ini, aku gak akan pergi" Tandasnya.

Lucas tidak menjawab sama sekali, dia hanya mendengar saja apa yg dikatakan oleh Laura, tapi dari sorot matanya terlihat sedikit rasa kagum kepada Laura, karena dia berani mengutarakan isi hatinya, ada kelegaan di dada Lucas saat mendengar ucapan Laura.

Kemudian nasi goreng pesanan Laura pun sudah jadi, nasi goreng berwarna pucat kesukaan laura, dia tidak suka rasa manis dari kecap.

"Hmm.. wangi banget" ucap laura sembari mengambil satu sendok nasi goreng, lalu dia Meniup-niup nya, setelah dirasa sudah tidak panas, dia menyuapkan ke arah Lucas.

"Hm.. ni buka mulutnya, kamu cobain" ucap Laura.

Lucas hanya menuruti saja membuka mulutnya lalu menerima suapan nasi goreng dari istrinya itu.

Dia terdiam merasakan sensasi makanan pinggir jalan untuk pertama kali.

"Hmm.. not bad !" Ucapnya.

Laura tersenyum.

"Cobalah sesekali makan ditempat seperti ini, siapa tau tempramental kamu berkurang " ucap Laura santai, kemudian dia pun memakan nasi goreng tersebut. Sementara Robby tak kuasa menahan tawa saat mendengar Laura berkata seperti itu.

"Apa kau sudah bosan hidup robby" ucap Lucas.

Kemudian Robby pun terdiam dan menunduk melanjutkan makan nasi goreng lagi.

"Ssttt, jangan marah- marah terus, nanti cepet tua, nih makan lagi" ucap Laura sambil terus menyuapi Lucas, lagi-lagi ucapannya mampu membuat Robby senyum-senyum, dia tidak berani menegakkan kepalanya.

Akhirnya mereka selesai makan nasi goreng, berakhir dengan Lucas yg lebih banyak memakan nasi goreng itu sambil disuapi istrinya.

Didalam mobil Laura yg merasa kelelahan akhirnya tertidur bersandar di jendela mobil, Lucas yg melihatnya langsung merubah posisi istrinya agar tidur didekapannya.

"Apa menurutmu perkataan istriku tadi benar Robby?" Tanya Lucas kepada Robby yg sedang mengemudi.

"Maaf Don, mungkin nyonya Laura ada benarnya, anda harus mulai membuka hati dan menjalani pernikahan ini dengan cinta, boleh saja anda terlihat kejam dan tak berperasaan kepada orang lain, tapi jangan sama nyonya, dia istri anda tuan." ucap Robby.

Lucas sedikit berfikir sambil mengelus kepala istrinya.

"Aku ini tidak memiliki hati Robby, tidak mungkin juga punya perasaan cinta kepada siapapun. " Ucap Lucas.

Robby melirik ke arah spion untuk melihat boss-nya.

Anda itu punya perasaan Don, hanya saja anda terlalu berusaha keras menutupinya, lihatlah yg anda lakukan kepada nyonya, mana pernah anda melakukan itu kepada wanita manapun. Monolog Robby dalam hatinya.

Hmmm... Apakah sang ketua mafia itu akhirnya luluh kepada istrinya.

•••

Bersambung

1
merry
apa dom saudr Tri dgn lucas ya
Author Baikhati: bukan kak... beda klan, kalo Lucas Bendetti, kalo Dominic, Moretti.
total 1 replies
merry
blkn ada perang Dunia ketiga nie
anggita
👌thor, moga novelnya lancar.
Author Baikhati: aamiin kak... makasih ya...
total 1 replies
merry
si Laura dh terkontaminasi sm si lucas moga kalian bhgia saling mencintai jgn ada pelakor,, klo bisa Laura jgn terlalu dewasa krn gk sesuai umur y di ukur 17/18 rt rt remaja lg labil ad ajj kelakuan yaa mngkin momen seperti itu bs buat hdp lucas tmbh berwarna
Author Baikhati: makasih kak, sarannya...
total 1 replies
merry
msk gk getaran sedikit pun luc lau,, tega drmu jdiin properti muu
Koichi Zenigata
Menggetarkan jiwa! 😍
Fu Jinlee
Mantap!
Hazel Nolasco
Perasaan campur aduk. 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!