Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.
Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.
"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Quality Time With Family
Vania sangat terkejut ketika bertemu kembali dengan seseorang yang sudah menyakitinya di masa lal
Ya, dia adalah Rizki Nugroho putra dengan pacarnya Arshella Dewi Maharani, mantan tunangan dan juga mantan sahabatnya.
"Dia laki-laki yang ke berapa dan berapa duit yang telah kamu hasilkan?" tanya Shella kepada Vania dengan cara merendahkan Vania.
"Sorry Shella, aku tidak sepertimu ataupun yang kamu katakan dan yang ada di sebelahku adalah suamiku...." balas Vania dengan suara yang sedikit bergetar karena menahan emosi.
"Oya....kok aku tidak percaya ya dengan apa yang kamu ucapkan, tidak seperti aku dan bebeb aku yang telah menikah dan sebentar lagi kami akan memiliki anak...." kata Shella kembali sambil memeluk Rizki.
"Aku turut bahagia untuk hubungan kalian, lebih baik kita sudahi pembicaraan tidak berguna ini. Permisi...." ucap Vania kemudian dan menarik tangan Erwin kedua anaknya tersebut.
"Sudahlah sayang, lupakan dia dan dia adalah masa lalumu...." ujar Erwin yang mencoba menghibur Vania dengan cara memeluknya dan Vania pun mengangguk.
"Yuk kita lanjut, apakah kalian masih mau beli mainan?" tawar Erwin kepada kedua anaknya tersebut.
"Mau papa, kami mau membeli mainan...." jawab mereka bersamaan dan mereka pun menuju ke toko yang menjual berbagai macam mainan, dari mainan untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
Dev dan Andra pun segera memilih mainan yang akan mereka mau, begitu juga dengan Vania sendiri yang sedang memilih boneka beruang.
"Hihihi....mama kayak anak-anak, beli boneka beruang...." ledek Dev kepada Vania.
"Biarin...." balas Vania sambil menjulurkan lidahnya dan Erwin hanya geleng-geleng kepala saja.
Setelahnya mereka pun membayar belanjaan mereka, Dev dan Andra mengambil mobil remot yang berbeda warna.
"Selanjutnya kalian mau kemana?" Erwin bertanya kembali kepada Vania, Dev dan juga Andra.
"Nonton bioskop pa, aku pengen banget nonton film Jumbo...." sahut Dev dan Andra bersamaan.
"Tapi mama mau nonton Lilo&Stitch, sama sekalian beliin tumblrnya ya pa...." sambung Vania sambil merayu Erwin, suaminya.
"Kalau begitu kita lihat saja ke sana, apakah film Jumbo masih ada...." lanjut kata Erwin yang menengahi perdebatan istri dan kedua anaknya tersebut.
Dan mereka berempat pun berjalan menuju lantai paling atas mall tersebut, untuk menuju bioskop.
Sesampainya di lantai paling atas dan di bioskop ternyata banner film Jumbo sudah tidak ada, yang ada hanya film Lilo&Stitch.
"Yei....nonton Lilo&Stitch...." kata Vania yang terlihat sangat senang.
"Tidak apa-apa kan, kita nonton film Lilo&Stitch saja? Untuk film Jumbo kita tunggu di layar kaca saja ya, kalau tidak nanti papa akan mendownloadnya buat kalian...." ucap Erwin menjelaskan kepada kedua anaknya yang terlihat cukup kecewa dan mereka berdua pun mengangguk.
Sebelumnya Erwin menitipkan barang bawaan mereka, berupa mainan dan juga boneka.
Erwin pun membeli 4 tiket buat mereka dan juga membeli 3 merchandise Lilo&Stitch berupa tumblr.
Tidak lupa memesan popcorn caramel ukuran keluarga dan empat cup lemon tea, dengan ukuran large.
Kemudian mereka pun menyaksikan film tersebut kurang lebih selama dua jam. (maaf kalau salah)
Setelah filmnya habis mereka pun keluar dari ruangan layar bioskop dan mengambil kembali barang yang mereka titipkan.
"Papa, makan ayam richeese yuk...." ajak Andra kepada Erwin.
"Anak papa sudah lapar rupanya?" tanya Erwin kepada Andra dan Andra hanya mengangguk.
"Papa, aku mau ke toilet...." ujar Dev sambil memegang celana bagian depannya.
"Yuk, kita ke toilet dulu...." lanjut kata Erwin yang mengiyakan permintaan anaknya tersebut.
Selesai dari toilet mereka turun lagi ke lantai dua, dimana di sana banyak tersebar tempat makan dan mereka memilih restoran richeese factory.
"Papa aku mau ayam paha bawah level satu...." kata Andra kepada Erwin.
"Aku juga sama kayak Andra, pa...." ucap Dev kemudian.
"Kalau kamu mau apa sayang?" tanya Erwin kepada Vania.
"Aku mau bagian dada sama seporsi chicken wings, masing-masing level 3...." ujar Vania kembali.
Dan Erwin pun memesankan pesanan mereka berempat, setelah mengatakan itu Dev dan Andra langsung mencari tempat duduk untuk menunggu kedua orang tuanya.
Setelah mendapatkan apa yang mereka pesan Vania dan Erwin pun membawa semua makanan itu ke meja dimana anak-anaknya menunggu mereka.
"Nih buat kalian berdua, mama tambahkan bola-bola keju buat kalian...." lanjut kata Vania sambil memberikan bagiannya Dev dan Andra.
"Terimakasih mama...." balas mereka berdua bersamaan.
"Sama-sama sayang...." kata Vania kemudian.
Sekarang giliran Erwin yang memberikan pesanan milik Vania.
"Thank you sayang...." ucap Vania kepada suaminya sambil menciumnya.
"Sama-sama sayang...." ujar Erwin kembali dan mereka berempat pun menikmati hidangan yang ada di hadapan mereka.
Selesai makan mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah karena hari semakin malam, sedangkan esok hari kedua anak-anaknya harus masuk ke sekolah.
Keesokan harinya Vania kembali mengantarkan kedua anak-anaknya, sebelum dirinya berangkat ke ruko bersama dengan Nita.
Sedangkan Erwin sudah berangkat menuju perusahaannya, bersama dengan Rizal dan juga Edwin.
Vania hanya mengantarkan kedua anak-anaknya, hanya sampai gerbang sekolahannya saja.
"Nanti mama atau aunty Nita yang akan menjemput kalian, jadi kalian harus menunggu kami...." sahut Vania kembali mengingatkan kepada kedua anak-anaknya.
"Iya ma, kami akan menunggu kalian...." balas keduanya.
"Kalau begitu mama dan aunty mau ke ruko dulu, assalamu'alaikum....cup....cup...." sambung Vania kembali dan mencium kening kedua anaknya.
"Wa'alaikumsalam, dadah mama....aunty...." kata Dev dan Andra bersamaan kembali dan mereka berdua pun segera berlari menuju ruangan kelas mereka.
Dan setelahnya mereka pun segera melanjutkan perjalanannya menuju ruko, sedangkan di ruko sudah ada Lisa, Gisel, mama Selvi dan juga mami Gina.
"Nit....kayaknya saudara kembar suami aku, selalu memerhatikan kamu. Apakah dia suka padamu...." ucap Vania kepada Nita.
"Tidak mungkin ah, lagi pula aku tidak pantas bersanding dengannya...." ujar Nita yang menyangkal perkataan Vania kepadanya.
"Ck....Nita jangan menyangkalnya, kamu cantik kok dan bagaimana kalau dia adalah jodohmu yang Allah kirimkan...." balas Vania kembali dan Nita tidak bisa berkata-kata, Nita hanya terdiam dan memikirkan apa yang baru saja di ucapkan oleh Vania.
"Tapi kalau dia memang jodoh aku, aku akan menerimanya...." sahut Nita kemudian.
"Nah gitu dong, ngomong-ngomong turun yuk. Sudah sampai nih...." sambung Vania kembali.
"Ya ampun, berarti dari tadi aku bengong ya?" tanya Nita kepada Vania dan Vania hanya mengangkat kedua bahunya saja.
Kemudian mereka pun turun dari mobil, kemudian masuk ke dalam ruko dan bergabung dengan yang lainnya dan mereka pun mulai beraktivitas.
TBC