NovelToon NovelToon
My Wife Drabia

My Wife Drabia

Status: tamat
Genre:Romansa / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Icha cute

Drabia tidak pernah di sentuh suaminya selama menikah. Karena sebelumnya Ansel mendengar gosib tentang dirinya yang pernah tidur dengan pria lain sebelum menikah.


Di saat Ansel akan menceraikannya, Drabia pun meminta satu hal pada Ansel sebagai syarat perceraian. Dan setelah itu jatuhlah talak Ansel.


Apakah yang di minta Drabia?, akan kah Ansel memenuhi permintaan Drabia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20.Main kucing kucingan

Ansel yang baru sampai di perusahaannya, langsung pergi keluar gedung setelah melihat Pak Ilham masuk ke ruang kerja pria paru baya itu. Ansel akan pergi ke rumah sakit untuk menaklukkan hati Drabia. Dengan cara main kucing kucingan dengan Ayah mertuanya itu. Karna jika Pak Ilham ada di ruang perawatan Drabia, pasti dia akan di seret keluar.

Menurut Ansel, jika dia sudah berhasil merebut hati Drabia. Hati mertuanya itu aka lebih gampang di luluhkan, karena kuncinya ada pada Drabia.

Di tengah jalan, Ansel pun membeli makanan kesukaan Drabi. Bagaimana pun caranya, dia harus bisa meluluhkan hati istrinya itu.

Sampai di ruang perawatan Drabia, Ansel membuka pintu itu setelah mengertuknya dan mengucap salam. Sedangkan Drabia yang mendengar suaranya hanya diam sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Selamat pagi!" sapa Ansel tersenyum manis.

Drabia hanya mengerutkan keningnya, melihat Ansel membawa bunga dan kantong plastik.

"Aku membawa bunga untukmu, dan aku juga membawa makanan kesukaanmu" ucap Ansel lagi memberikan bunga di tangannya kepada Drabia, namun Drabia enggan menerimanya, sehingga Ansel terpaksa meletakkan bunga itu di pangkuan Drabia.

"Aku suapin kamu sarapan ya!." Ansel mendudukkan tubuhnya di pinggir brankar lalu membuka kotak makanan yang dibawanya, menyuapkan nasi kuning yang di belinya ke mulut Drabia.

"Aku sudah sarapan" Drabia menjauhkan mulutnya.

"Gak apa apa, satu suap aja." Ansel masih mempertahankan sendok di tanganya berada di dekat mulut Drabia.

"Perutku sudah gak muat." Drabia juga bertahan untuk tidak menerima suapan dari Ansel.

"Gak bagus loh nolak rejeki." Ansel masih memaksa.

Drabia menghela napasnya dan meletakkan handphon di tangannya ke atas pangkuannya.

"Ansel!" Drabia mengarahkan pandanganya ke wajah Ansel." kamu tidak perlu membujukku seperti ini. Kalau maaf, aku sudah memaafkanmu. Tapi untuk menjadi istrimu lagi, aku sudah gak bisa Ansel" ungkap Drabia sudah menutup pintu hatinya untuk Ansel.

Sendok yang tadi berada di depan mulut Drabia, kink kembali ke atas kotak makanan yang di bawa Ansel. Ansel menatap Drabia dengan mata berkaca kaca.

Kalau Ansel bisa berkeras hati selama belasan Tahun memutuskan pertemana mereka dan tidak bisa menerimanya sebagai istri dan bahkan tega menyakitinya dan berbuat kasar, kenapa Drabia tidak?.

"Di sini sangat sakit Ansel" Dabia menunjuk dadanya.

"Aku janji gak akan menyakitimu lagi Drabia" bujuk Ansel meraih tangan Drabia, saat akan menciumnya, Drabia menarik tangannya.

"Ansel!!!"

Suara menggelegar itu berhasil membuat Ansel kaget dan langsung turun dari atas brankar. Dan tanpa sadar menjatuhkan nasi kuning di tangannya.

"Cabut dari kantor, ternyata kamu ke sini rupaya." ucap Pak Ilham melangkahkan kakinya mendekati Ansel dan langsung menyeret pria itu ke luar.

Tadi saat baru sampe di kantor, Pak Ilham sempat melihat Ansel keluar dari gedung perusahaan. Tapi dia tidak tau kemana tujuan menantu l*knatnya itu pergi, jika saja Drabia tidak mengabarinya.

"Belum jera kamu mendapat tendangan? Hah!. Atau kamu mau juniormu itu ku tendang lebih kuat" ancam Pak Ilham galak, berhasil membuat nyali Ansel menciut.

"Jangan Yah"jangan sampai Ayah mertuanya itu menendak juniornya, bisa bisa juniornya pingsan gak bisa bangun lagi. Sekarang saja, Ansel juga sudah ragu dengan ketangguhan si junior.

"Pergi sanah, jangan mengganggu putriku. Dia bukan istrimu lagi. Atau kamu mau? kamu kumasukkan ke penjara" ancam Pak Ilham lagi.

Ansel diam, dia tidak menyangka kalau Ayah mertuanya itu sangat galak kalau marah, wajahnya seram mirip Tuan takur.

"Pergi atau kutendang."

"Iya Yah, aku pergi" melihat kaki Pak Ilham sudah terangkat, Ansel langsung kabur, dari pada juniornya tersiksa dua kali.

Melihat Ansel sudah pergi, Pak Ilham masuk kembali ke ruang perawatan Drabia. Dia langsung menyusun barang barang Drabia memasukkannya ke dalam tas.

"Aku sudah boleh pulang Yah?" tanya Drabia.

"Kamu pindah kamar saja" jawab Pak Ilham. Setelah selesai menyusun barang barang Drabia, tak lama kemudian seorang perawat perempuan datang mendorong kursi roda.

Pak Ilham pun membantu Drabia turun dari atas brankar dan mendudukkannya di kursi roda. Perawat wanita itu langsung mendorongnya keluar dari ruangan itu, membawanya ke ruang perawatan lain.

Ansel yang bersembunyi di balik dinding pun, diam diam mengintip kemana kemana istrinya akan di bawa. Setelah mamastikan ke ruangan mana Drabia di pindahkan, baru Ansel meninggalkan rumah sakit itu.

"Bang Ansel!"

Seruan suara wanita yang memanggilnya, berhasil menghentikan langkah Ansel yang berjalan ke parkiran mobilnya, dan menoleh ke arah gadis berhijab yang mendekat ke arahnya.

"Hafshah" gumam Ansel, wajahnya mendadak gugup melihat gadis itu, si calon istri idaman.

"Abang di sini ngapain?, siapa yang sakit?" tanya gadis itu dengan wajah berbinar, senang bertemu dengan Ansel, karna sudah tiga hari mereka tidak bertemu.

"Oh! itu ada sedikit urusan dengan pihak rumah sakit ini" jawab Ansel beralasan, kebetulan perusahaannya bekerja sama dengan rumah sakit itu.

"Oh!" Hafshah membulatkan bibirnya, imut.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya balik Ansel.

"Nemanin kak Irham, katanga Mbak Drabia di rawat di sini" jawab Hafshah.

Ansel langsung terdiam, dan mengingat Drabia yang pernah di tolong Irham saat di panti asuhan. Apa Drabia sedang dekat dengan Irham kakaknya Hafshah?, pikir Ansel.

"Benar ya Mbak Drabia di ceraikan suaminya?. Kasihan sekali Mbak Drabia, padahal dia wanita yang baik" tanya Hafshah, dia mendapat informasi itu dari Kakaknya Irham, dan Irham mendapatnya dari Kevin.

"I-iya!" gugup Ansel salah tingkah, wajahnya juga merona. Berpikir, bagaimana jika Hafshah mengetahui dialah suami yang menceraikan Drabia.

"Tapi bagus juga deh! Mbak Drabia cerai dari suaminya. Aku bisa menjodohkannya dengan Kak Irham. Aku rasa Kak Irham juga menyukai Mbak Drabia" celetuk Hafshah lagi.

'Tidak tidak tidak! itu jangan sampai terjadi' batin Ansel.

"Ansel ! kamu di sini?"

Ansel yang sempat terbengong menoleh ke arah Irham yang berdiri di samping Hafshah. Wajah Irham nampak berbinar senang, senyumnya sangat manis dan bersahaja. Sepertinya benar kata Hafshah, kalau Kakaknya itu menyukai Drabia, meski jadi janda.

"Iya, ada sedikit urusan" Ansel tersenyum hambar.

Melihat Ayah mertua galaknya datang dari kejauhan. Ansel pun langsung berpamitan pergi. Jangan sampai pria tua itu mempermalukannya di depan umum, terutama di depan Hafshah.

"Oh ya, kalau begitu aku pergi dulu" ucap Ansel tetap menstabilkan senyumnya.

"Silahkan, kami juga mau masuk. kami baru tau kalau Drabia masuk rumah sakit. Makanya kami baru menjenguknya sekarang" ucap Irham.

"Gak apa apa, karna sibuk dengan pekerjaan, saya juga jadi lupa mengatakannya pada Hafshah" balas Ansel, matanya melirik ke arah Pak Ilham yang semakin mendekat.

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Ansel sekali lagi.

'Kabuuurrr....!' batinnya

Masuk ke dalam mobil, Ansel langsung tancap gas kenderaannya.

* Bersambung

#Jangan lupa like dan komen ya.

1
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
Hafshah setres to ternyata🤣🤣🤣
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
seru nih😄😄😄
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
jahat bgt si Kevin
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
drabia jahil bgt si😄😄😄rasain lu ansel🤣🤣🤣
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
duh Ansel mnis bgt si /CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
Hafshah kok gtu to...apakah Hafshah doyan mabuk juga🤭
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
waduh Hafshah kok kasar😄😄😄😄
﷽✯͜͡ᶜᶥᶜᶥ͢cɦιєɭɭα
biarin drabia sama Irham aja yah jgn sama ansel
min yoongi
mending cerai jadi janda perawan, ersembahkan keperwanan buat suami yg mencintai,ini malah maunya di ewe dulu baru di jandain duh bodohnya perempuan cara berpikirnya padahal di kasih otak untuk berfikir untung ruginya untuk diri sendiri
Dayu Santi
lanjut thor, ceritanya menarik...
Rose Mustika Rini
ya emank semua orang bukan laki2 aja perempuan jg pengen pasangan yg masih suci...tp ga gitu jg kan menyikapinya sampe berbuat kasar, salah dr sikap yg diambil tidak berfikir dengan tenang dicari permasalahannya ditanya kejadiannya..ya itu sih dr personalnya lg..yg jelas semua bisa diatasi dengan kepala dingin
Rose Mustika Rini
isshh kamu Drabia kayak ga ada laki2 yg lebih baik aja..udah tau Ansel gitu sifatnya berarti kedepannya dia suka gitu jg ga bisa menahan mulut nafsu amarah pokoknya ga berhati lapang..
Rose Mustika Rini
mudah2an aja ada lelaki yg nerima kamu baik buruknya..

sama si polisi aja tuh biar nyahooo kamu jd kakak iparnya
Rose Mustika Rini
eehh ternyata si calon yg disukai sama aja dengan istrinya....siapa tau kan blm tau masa lalunya
Rose Mustika Rini
dodol lu aja kaga denger panggilan istrimu bangunin untuk solat
Rose Mustika Rini
lah yg salah kamu lah nerima, ga bisa apa bilang jujur ke Pak Ilham
Rose Mustika Rini
buat saya aja bi gajinya hehher lg butuh duit bi
Rose Mustika Rini
nah gitu kamu ngerasa pria baik mulut hati dan sikapmu ga menunjukkan manusia yg baik..
Rose Mustika Rini
ini pria baik baik dapat wanita baik baik pula...kamunya aja laki2 yg ga dewasa marah marah karena nikah sm wanita yg punya dosa..trus kamu dibilang pria baik baik gitu mulutnya tajam ga punya hati..
Rose Mustika Rini
heemm jng salah faham "pria baik baik dapat istri baik baik" ini harus tau maksudnya seperti apa..harus melihat dr berbagai hal jng karena ada gosip ini itu tp blm tau kebenarannya trus mencap jelek..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!