3 tahun membina rumah tangga, nyatanya tidak membuat Keygan Afkar mencintai Lengkara Shafura, wanita yang terpaksa ia nikahi karena perjodohan.
Selama pernikahannya, Keygan selalu bersikap dingin bahkan tidak pernah sekalipun menyentuh Shafura. Karena baginya, Shafura hanyalah wanita murahan yang rela menjual diri demi popularitasnya sebagai seorang model terkenal.
Sampai akhirnya Shafura memilih untuk mengakhiri rumah tangganya, karena ternyata Keygan masih memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya.
Namun penyesalan justru harus dirasakan Keygan setelah mengetahui jika Shafura bukanlah wanita murahan seperti yang Keygan tuduhkan selama ini. Namun Keygan terlambat, karena tepat di hari perceraiannya, Shafura menepati janjinya untuk pergi dan menghilang dari hidup Keygan untuk selamanya.
Akankah Keygan kembali bertemu dengan Shafura?
Apa yang akan Keygan lakukan saat mengetahui jika Shafura menyembunyikan fakta besar darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
Rakha dan Khara begitu bahagia, binar di matanya memancarkan betapa bahagianya mereka saat ini. Bisa menghabiskan waktunya bersama mommynya adalah keinginan yang sangat sulit terwujud akhir-akhir ini. Kesibukan Shafura membuat mereka jarang sekali menghabiskan waktu bersama.
"Sha, minum dulu." Garin menyerahkan satu buah minuman kaleng yang langsung diterima oleh Shafura.
"Terima kasih, Kak." Ucap Shafura. Wanita cantik itu tersenyum tulus pada Garin.
Garin benar-benar mengajak Shafura dan kedua anaknya liburan ke villa miliknya. Cara Garin membujuk anak-anaknya selalu membuat Shafura merasa semakin berhutang budi pada dokter tampan itu.
Ini bukan pertama kalinya Garin membuat Rakha dan Khara kembali tertawa lepas. Sebelumnya banyak hal yang Garin lakukan dan berhasil membuat kedua bocah kembar itu beruntung memiliki Garin di samping mereka.
Di tengah-tengah kesibukannya, Garin selalu meluangkan waktu untuk sekedar menyapa kedua bocah kembar itu. Itulah yang membuat kehadiran Garin sangat berarti di hati mereka.
"Hanya minuman, Sha. Gak usah terima kasih," ucap Garin sambil terkekeh.
Shafura dan Garin duduk santai sambil mengawasi Rakha dan Khara yang sibuk bermain di ujung sana. Keduanya menikmati minuman dan beberapa cemilan yang Garin beli beberapa waktu lalu di mini market.
Shafura ikut terkekeh, terima kasih yang Shafura maksud bukan karena minuman, tapi karena Garin yang lagi-lagi harus direpotkan karena kedua anaknya. Nampaknya pria itu salah paham, atau mungkin pura-pura tidak mengerti hanya untuk mengusir kecanggungan.
"Maksudku---"
"Aku tahu," ucap Garin memotong perkataan Shafura. "Sha, aku tulus sayang sama mereka. Bukan karena hanya ingin dekat denganmu saja."
Shafura menganggukkan kepalanya, dia juga tahu Garin sangat tulus menyayangi kedua anaknya. Hanya saja Shafura takut Garin akan kecewa padanya karena tidak bisa membalas semua kebaikan Garin selama ini.
"Aku tahu, Kak. Tapi---"
"Kamu tidak bisa menerima ku?" Tanya Garin yang mendapat anggukan dari Shafura. "Kamu jangan memikirkan itu, Sha. Aku kan sudah bilang, aku hanya ingin jujur pada perasaanku sendiri, Kamu jangan merasa terbebani karena itu."
Garin sangat menyesal sudah menyatakan perasaannya pada Shafura. Andai dia bisa menahan diri, mungkin hubungannya dengan Shafura tidak akan se-canggung ini.
Shafura menghembuskan napasnya berat. Bagaimana caranya Shafura tidak merasa terbebani, sementara Garin selalu ada di sampingnya. Sedangkan sampai detik ini, perasaan Shafura tidak pernah berubah. Hanya ada satu nama yang bertahta di hatinya.
Sebenarnya bukan hal yang sulit menerima Garin menjadi kekasihnya, Garin adalah pria yang baik dan perhatian, hanya saja hati Shafura yang masih tertutup untuk pria mana pun.
Shafura masih belum sepenuhnya keluar dari bayang-bayang masa lalunya. Ketakutan dan kekecewaan masih belum sepenuhnya hilang dari benaknya.
Wanita cantik itu tidak ingin menjadikan Garin sebagai pelampiasan kekecewaannya saja. Jika Tuhan masih mengijinkannya untuk kembali membuka hati, Shafura ingin benar-benar melupakan masa lalunya lebih dulu.
"Aku takut, Kak. Aku tidak bisa membalas semua kebaikanmu."
"Shafura, aku tulus. Aku tidak pernah meminta balasan apa pun. Jadi, aku mohon... jangan menjauhiku." Mohon Garin. "Anggaplah aku abangmu seperti dulu."
Bagaimana caranya? Sementara Shafura tahu Garin menginginkannya.
Dulu Shafura sangat dekat dengan Garin, bahkan Shafura menganggap kehadiran Garin seperti abangnya sendiri. Sampai akhirnya Garin mengungkapkan perasaannya pada Shafura. Shafura mulai menjauh. Keakraban yang dulu terjalin, berubah menjadi kecanggungan.
Shafura menghindari Garin, bukan karena dia membenci kejujuran Garin, tapi Shafura takut menyakiti pria itu.
Shafura merasakan bagaimana rasanya mencintai seseorang yang masih terikat dengan bayang-bayang masa lalunya. Rasanya sangat sakit. Dan Shafura tidak ingin Garin mengalami hal yang sama seperti dirinya.
"Maaf, Kak."
Tidak ada pembicaraan lagi diantara Shafura dan Garin, suasana berubah hening. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
...----------------...
Keygan baru saja mendarat di Bandara Charles de Gaulle - Paris. Pria itu ditemani asistennya Edgar, bergegas menuju hotel tempat mereka akan tinggal selama berada di kota pusat mode fashion dunia itu.
"Bos, kita akan meeting dengan klien besok pagi jam 8," lapor Edgar begitu sampai di hotel.
Kedatangan Keygan ke Prancis, tepatnya ke kota Paris, tujuannya bukan hanya untuk mencari keberadaan Shafura saja. Tapi juga ada sebuah proyek kerja sama dengan salah satu klien barunya.
Ini adalah proyek pertama perusahaan Keygan dengan perusahaan yang di gadang-gadang akan menjadi perusahaan hebat di masa depan.
"Baiklah. Besok kita akan bertemu dengan CEO RK Vogue Lane. Aku sangat penasaran," ucap Keygan.
Edgar menganggukkan kepalanya, asisten Keygan itu sama penasarannya dengan Keygan. Selama ini tidak ada yang tahu identitas pemilik perusahaan yang sedang melejit itu.
Sebenarnya Keygan dan CEO RK Vogue Lane sepakat untuk melakukan pertemuan di Indonesia, tepatnya di perusahaan baru Keygan, Keysha Luxe Glam. Namun Keygan merubah kesepakatannya setelah mengetahui keberadaan Shafura saat ini.
Entah itu suatu kebetulan atau takdir, karena RK Vogue Lane berada di negara yang sama dengan keberadaan Shafura saat ini.
Sambil menyelam minum air, nampaknya pepatah itu sangat pas menggambarkan Keygan saat ini.
"Apa Kamu sudah mendapatkan informasi siapa pemilik perusahaan itu, Ed?"
"Saya tidak menemukan petunjuk apa pun, Bos. Tapi yang saya dengar, pemiliknya adalah seorang wanita."
Keygan menganggukkan kepalanya. Ia tidak peduli siapapun pemilik perusahaan itu. Keygan hanya ingin pekerjaannya cepat selesai, dan setelah itu dia akan mencari Shafura.
"Kita akan mengetahuinya besok."
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
yg kau anggap krucil itu bukan krucil sembarangan tau , mlh sebaliknya km yg metong duluan
mntan'nya shafura kah????
helloowww.....tu ank orng woy,bkn ank kucing....enk aja maen hbisi sgla,ga tau apa pwangnya mkin bnyak skrng....