NovelToon NovelToon
Pesona Si Gadis Culun

Pesona Si Gadis Culun

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam / Cerai / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Chicklit / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Kanaya Cempaka, seorang gadis yang sering menjadi target buli dan selalu dihina parasnya yang tidak cantik, culun, hitam, penuh jerawat dan jangan lupa kacamata tebal yang dipakainya menambah kesan kejelekan Kanaya yang hakiki.

Jonathan Dharsono, pria tampan yang sangat membenci Kanaya. Hampir setiap hari Jonathan menghina dan membuli Kanaya dengan kejamnya.

Akibat hinaan dan bullyan yang diterima Kanaya, membuat Kanaya bertekad untuk merubah takdirnya dengan cara merubah penampilannya.

Bagaimanakah reaksi Jonathan saat bertemu kembali dengan Kanaya yang sudah berubah menjadi sangat cantik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Tumbuh Rasa

🍁

🍁

🍁

🍁

🍁

Kali ini Jonathan sangat putus asa, sudah dipastikan Kanaya semakin membencinya dan tidak akan memaafkan dirinya.

Jonathan memutuskan untuk pulang ke rumahnya, jujur saja ada persaan kesal dihatinya saat melihat Kanaya pulang bersama Rama.

"Sial, kenapa perasaanku jadi seperti ini?" gumam Jonathan dengan kesalnya.

Untuk pertama kalinya Jonathan merasa tidak suka Rama ada disini, entah perasaan apa yang sekarang sedang Jonathan rasakan yang pasti Jonathan tidak suka Kanaya dekat-dekat dengan Rama.

Sesampainya di rumah, Jonathan keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan yang sangat kesal. Jonathan menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur, dadanya masih bergemuruh mengingat Kanaya yang pulang bersama Rama.

"Ada apa denganku? apa aku mulai suka sama Kanaya?" batinnya.

Sementara itu, setelah Rama mengantarkan pulang Gina saat ini hanya ada dia dan Kanaya di dalam mobil. Kanaya terlihat diam tidak banyak bicara, bahkan pandangannya pun dari tadi hanya keluar jendela.

"Sepertinya ada sesuatu yang aku tidak tahu dari Kanaya," batin Rama.

"Pak, rumah aku masuk perkebunan itu soalnya kedua orang tuaku tinggal di bedeng milik perkebunan," seru Kanaya.

"Oh oke, oh iya kalau diluar pabrik jangan panggil Pak panggil Rama saja rasanya tidak enak," sahut Rama.

"Tapi kan ga sopan kalau panggil nama saja."

"Terserah kamu mau ditambahin apa yang jelas jangan panggil Pak kalau diluar pabrik."

"Kalau aku panggil Aa bagaimana? soalnya kan aku orang sunda, tidak mungkin kalau aku panggil Akang itu terlalu ketuaan."

"Boleh juga, panggilannya unik," sahut Rama dengan senyumannya.

Tidak lama kemudian, mobil Rama pun sampai dipinggir jalan karena mobil tidak masuk sampai ke depan bedeng.

"Ini mobilnya Pak Sopandi kan?"

"Iya A, Mamang memang menyusul kesini."

Kanaya pun berjalan di depan dan diikuti oleh Rama, karena Kanaya menggunakan heels Kanaya hampir saja terjatuh dan untung saja Rama dengan sigap menangkap tubuh Kanaya.

Sesaat Kanaya dan Rama saling tatap satu sama lain, hingga akhirnya Kanaya tersadar dan Kanaya langsung membenarkan posisinya.

"Hati-hati kalau jalan."

"Iya, terima kasih A."

Kanaya dan Rama pun sampai di depan rumah Kanaya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, Aya kamu pulang sama siapa?" tanya Ibu Ajeng.

"Ini Bu, ada Bos Aya. A, kenalkan ini Ibu aku."

Rama mengulurkan tangannya dan menvium punggung tangan Ibu Ajeng.

"Malam Bu, saya Rama Bos Kanaya di pabrik."

"Owalah, ajak masuk atuh Aya Bosnya."

"Silakan A masuk, maaf ya A rumahnya jelek."

"Tidak juga, ini sangat nyaman," sahut Rama.

Ayah Sodikin pun datang disusul Sopandi yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Astaga, Tuan Rama kok ada disini?" tanya Sopandi.

"Saya rencananya mau ke rumah Jo, tapi tidak sengaja bertemu dengan Kanaya akhirnya saya antarkan Kanaya pulang dulu."

"Oh, jadi ini Bosnya Aya di kota? Ya Alloh, masih muda kasep deuih (ganteng lagi)," seru Ayah Sodikin.

Sisi yang awalnya mau tidur langsung terbangun mendengar ada Bos Papanya itu, Sisi segera keluar dari kamar dan duduk di samping Rama membuat Rama risih.

"Ya ampun, Kakak tampan sekali apa Kakak sudah punya pacar?" tanya Sisi.

"Sisi, apa-apaan kamu tidak sopan sudah sana masuk ke kamar," seru Sopandi.

"Ih Papa, Sisi belum ngantuk Pa."

"Aya, buatin kopi atuh buat Pak Rama," seru Ibu Ajeng.

"Ah iya, Aya lupa."

Kanaya pun bangkit dari duduknya dan menuju dapur untuk membuat kopi. Tidak lama kemudian, Kanaya datang dengan membawa kopi dan goreng singkong.

"Maaf A, disini adanya cuma goreng singkong," seru Kanaya.

"Tidak apa-apa, lagipula kelihatan enak."

Rama pun langsung mengambil goreng singkong itu dan memakannya.

"Hmm...enak juga, aku baru ngerasain begini rasanya singkong," sahut Rama.

Semua terlihat tersenyum. "Tuan, tidur dimana?" tanya Sopandi.

"Tadinya saya mau di rumah Jo, tapi sekarang sepertinya sudah malam lagipula rumah Jo jauh dari sini. Hmm..apa didekat sini ada hotel?" tanya Rama.

"Ya Alloh Nak, disini teh perkampungan bukan kota mana ada hotel disini," sahut Ayah Sodikin.

"Ya sudah, kalau begitu saya pamit mau ke rumah Jo saja mumpung belum terlalu malam," seru Rama.

Rama pun hendak bangkit dari duduknya tapi Ayah Sodikin menahannya.

"Nak, kalau mau kamu bisa tidur disini saja tapi tidurnya paling di atas tikar soalnya tidak ada kasur lagi, itu juga kalau Nak Rama bersedia."

"Iya Tuan, ini sudah malam di daerah sini sepi kalau malam takutnya ada begal."

"Memangnya saya boleh tidur disini? takutnya saya merepotkan kalian."

"Ah tidak, ya sudah Sopandi kamu ambilkan kasur lantai yang ada di atas lemari itu."

"Baik Kang."

Sopandi pun menggelar kasur lantai yang tipis di ruang tengah, Kanaya mengambilkan bantal dan sarung buat Rama. Sopandi dan kedua orang tua Kanaya sudah masuk ke dalam kamar masing-masing, sedangkan Rama sedang mengganti baju di kamar Kanaya.

Setelah ganti baju, Rama pun keluar diliahatnya Kanaya sedang merapikan tempat untuknya tidir. Rama memperhatikan setiap sudut rumah itu, pandangannya tertuju pada sebuah bingkai foto.

"Ini siapa Nay?" tanya Rama membuat Kanaya terkejut karena tidak tahu kedatangan Rama.

"Astagfirullah, itu aku."

"Ini kamu? kok beda banget ya, walaupun memang sama-sama cantik."

"Jangan menghiburku A, dulu aku sangat jelek dan buruk rupa malahan di waktu SMA semua orang memanggilku dengan sebutan manusia alien."

"Apa manusia alien? keterlaluan banget mereka, menurutku wajah kamu dari dulu memang sudah cantik kok cuma bedanya mungkin dulu kamu belum mengenal perawatan tapi sekarang sudah tahu masalah perawatan dan makeup makannya sekarang terlihat lebih cantik."

Kanaya hanya bisa terdiam. "A, tempat tidurnya sudah siap maaf ya harus tidur di kasur lantai yang tipis ini."

"Tidak apa-apa, aku bisa tidur dimana saja."

Kanaya pun dengan langkah cepat langsung masuk ke dalam kamarnya.

***

Keesokan harinya...

Kanaya, Ibu Ajeng, dan Wati sudah berkutat di dapur untuk membuatkan sarapan. Sementara itu Rama, Sopandi, dan Ayah Sodikin terlihat berbincang-bincang di teras bedeng dengan Sisi yang terus saja mencari perhatian Rama.

"Yah, ayo kita sarapan dulu!" seru Ibu Ajeng.

"Ayo Nak, Sopandi, sarapannya sudah siap kita sarapan dulu."

Ketiganya pun masuk ke dalam dan sarapan bersama, sore ini Kanaya harus kembali ke Jakarta karena cutinya sudah habis.

Setelah sarapan bersama, Kanaya mengajak Rama jalan-jalan ke perkebunan tempat Ayah Kanaya bekerja.

"Disini suasananya sejuk banget, jadi pengen punya rumah disini," seru Rama.

Kanaya hanya tersenyum tanpa berniat untuk menjawab ucapan Rama. Tanpa mereka sadari, dari kejauhan Jonathan terlihat memperhatikan keduanya.

Awalnya Jonathan ingin menjemput Rama karena Rama mengirimnya pesan kalau saat ini dia ada disuatu tempat, Jonathan tidak tahu kalau Rama berada di rumah Kanaya dan saat ini sedang bersama Kanaya.

Sungguh hati Jonathan merasa kesal melihat Kanaya bersama Rama, sepertinya memang dihati Jonathan sudah mulai tumbuh rasa terhadap Kanaya.

🍁

🍁

🍁

🍁

🍁

Jangan lupa

like

gift

vote n

komen

TERIMA KASIH

LOVE YOU

1
kalea rizuky
jo kok. goblok males q
Irfan Dani
kalo sama Rama... rasanya flat aja... kurang tantangan hehehe
Irfan Dani
ini kan perawatan ya bukan operasi plastik... seharusnya perubahan Kanaya yg lebih cantik sdh terlihat perlahan... g instan dlm semalam lagsg berubah... menurutku gt sih hehehe
lily
kenapa aku kasian ke zira,,, dia cinta banget sama Jo , setlh mengejar sekian taun akhirnya terbalaskan tapi cuma krna Jo kasian ,,
lily
apa mungkin semua foto ayahnya alias foto Rama di rumh itu ditaro digudang ?
lily
gak bisa bayangin gmna hancurnya,,,
lily
orang naik knpa cpet meninggal 😫
lily
selamat ya Kanaya,,, anaknya twin nggak yah?
lily
Jo mau ngapain
lily
brrti hidungnya mancung, bulu mata sudah lentik dll trus Kanaya nadanya tinggi juga
lily
wajar sih Kanaya trauma la gmna nggak trauma , dmna dmna di buly terus
lily
untuk pendiskripsian Kanaya menrtku cocok sih krna jngankan untuk beli parfum make up aplgi produk untuk perawatan , hari ini sudah makan aja bersyukur banget
andaikan ibunya Kanaya tau ramuan herbal misal daun beluntas untuk ngilangin bau bdan setidaknya gak parah - parah amat , biasanya di desa ada tanaman itu
lily
pengalaman prtma pernh di fitnah pas masih SMA kelas XII jga, bedanya gak separah Kanaya dan waktu itu temen - temen sekelas bnyak yg percaya sama aku
lily
terlalu ngebully nya ,, haish aku mana bisa digituin 😫
Sri Tati
Luar biasa
Patrick Khan
.kasian arka😞
Lila Susanti: bukannya ada foto pernikahan rama, masa ga kenal muka ayhnya
total 1 replies
Patrick Khan
iku mewek😫
Patrick Khan
.ramaaaaaaa 😩😩
Patrick Khan
.1 tamparan kok q gk puas ya..boleh q bogem aja si jo itu🤬😤
Patrick Khan
mampir kak
Patrick Khan: .udah q flbc kak..heheh.maaf ka.seru baca dr td..gk liat ada notif😁🙏🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!