Menikahi Om-om

Di setiap pagi seperti biasa Reno dan Rania selalu ribut dengan ego mereka masing-masing, bagaimana tidak mereka adalah 2 orang yang memiliki karakter yang sangat berbeda.

Rania yang selalu ceroboh dengan semua tingkahnya yang masih kekanak-kanakan, sedangkan Reno adalah pria yang disiplin dan juga dewasa, meski tingkahnya juga sangat menyebalkan jika berhubungan dengan gadis yang bernama Rania.

"Hey bocah nakal berhenti mengacak-ngacak bajuku Rania!" Ucap Reno dengan nada tinggi.

Reno menatap gadis di depannya dengan tajam, pagi-pagi gadis itu sudah heboh karena kehilangan barang pribadinya yang tak lain dan tak bukan adalah Beha.

Dan dengan beraninya dia menuduh Reno yang menyembunyikannya, membuat gadis itu langsung mengacak-ngacak lemari Reno yang membuat Reno berang dibuatnya.

"Hey gadis mesum berhentilah kukatakan sekali lagi aku tidak mencuri barang sialan milikmu itu" Ucap Reno.

Rania berbalik memandang Reno yang sudah terlihat Rapi dan juga tampan, sejenak dia tertegun dengan pandangan di depannya, Reno masih saja kelihatan tampan dan juga seksi meski sedang kesal.

"Pagi-pagi aku udah nafsu aja lihat si Om jadi pengen nyolek, eh astagfirullah Rania jangan begitu kamu anak baik dan polos nak" Ucapnya dalam hati hati mengingatkanya dirinya sendiri yang suka khilaf.

"Sudahlah Om diem saja, pasti Om yang nyuri Beha ku balikin dong Om kalau pengen bilang saja, gak usah nyuri barangku juga untuk jadi pemuas nafsu Om, aku kan jadi gak punya beha lagi ini tinggal 1 yang ku pakai mana udah bau lagi seminggu gak di cuci Om" Ucap Rania kembali mencari barang sakral nya itu di lemari pakaian Reno.

"Dasar bocah mesum aku sudah bilang berkali-kali aku tidak mencuri behamu itu, dan apa kamu bilang aku ingin melakukan sesuatu padamu, jangan mimpi di pagi hari dasar bocah mesum, aku sama sekali tidak tertarik padamu!" Ucap Reno menyangkal ucapan Rania.

"Sudahlah Om, mana ada maling ngaku lagian ya kalau bukan Om siapa lagi yang nyuri" Ucap Rania.

Reno mengacak rambutnya frustasi gadis itu benar-benar membuatnya jengkel di pagi hari, mana mungkin dia mencuri barang sialan itu hanya untuk memuaskan nafsunya, yang benar dia malah menginginkan sesuatu di balik benda sialan itu yang tentu saja lebih menggairahkan untuknya.

"Baiklah-baik aku menyerah bocah nakal aku akan mengganti barang sialanmu itu dengan yang baru, cepat katakan berapa banyak yang hilang" Ucap Reno berusaha sabar menghadapi gadis kecil di hadapannya.

Rania berhenti dari kegiatanya mengacak-ngacak lemari Reno dan langsung berbalik menatap Reno dengan senang.

"Bener nih Om mau ganti barangku yang hilang?" Tanya Rania senang.

"Tentu saja benar, apa aku terlihat sedang berbohong padamu, cepat katakan berapa banyak yang hilang?" Ucap Reno mengulang pertanyaan yang sama.

"Gantinya harus yang merek VS ya Om, yang hilang 1 tapi ganti jadi 3 ya Om" Jawab Rania sambil tersenyum.

"Apa!, jadi dari tadi kamu mengacak-ngacak lemariku hanya untuk 1 Beha, dasar bocah menyebalkan seharusnya kamu bilang saja padaku dan aku akan langsung menggantinya, dan kenapa juga kau meminta ganti rugi jadi 3 bukannya yang hilang cuma 1?" Tanya Reno lagi.

"Itung-itung biaya kompensasi Om, lagian ya aku perlu persiapan kalau nanti suatu saat Om mencuri Behaku lagi aku harus punya stok" Ucap Rania.

"Baiklah terserah kamu saja gadis licik, aku sudah lelah berdebat dengan gadis licik sepertimu, cepat siap-siap kita sarapan!" Ucap Reno sambil mengibask-ngibaskan tangannya.

"Makasih Om, om baik banget deh jadi pengen nyium" Goda Rania.

"Dasar mesum berhentilah berpikiran kotor gadis nakal, ini masih pagi aku harus berangkat kerja" Ucap Reno.

"Berarti kalau malam boleh dong?" Tanya Rania.

"Boleh sekalian praktek, eh tidak tentu saja tidak dasar bocah mesum, sudahlah ayo cepat kita sarapan" Ucap Reno mengalihkan perbicaraan karena hampir saja dia mengakui keinginannya.

Ting

Tong

Suara bell berbunyi mengganggu aktivitas Reno dan Rania yang sedang sarapan dengan sandwich.

Reno menatap Rania seolah mengisyaratkan gadis itu untuk pergi membuka pintu.

"Ish siapa sih pagi-pagi udah ganggu aja" Ucap Rania kesal sambil beranjak dan berjalan menuju pintu.

"Siapa? kita gak butuh service AC" Ucap Rania sambil membuka pintu.

"Hey gadis bodoh siapa juga yang mau service Ac, aku ingin bertemu Mas Reno minggir jangan menghalangi jalanku terus" Ucap Adinda sambil melenggang masuk.

Rania menatap Adinda jengah, wanita menyebalkan itu lagi-lagi datang mengganggunya dan Reno, ingin sekali dia melempar gadis itu keluar dan memasang poster di apartemen yang bertuliskan wanita sialan itu tidak boleh masuk.

"Dasar wanita ganjen pagi-pagi udah bertamu di apartemen orang, pasti nih dia mau godain lagi si Om-om rese" Ucap Rania dalam hati.

Rania menyusul Adinda yang sedang menghampiri Reno di meja makan, dengan mengenakan pakaian seksi wanita itu sudah seperti pelakor di antara dia dan Reno.

"Pagi Mas Reno" Sapa Adinda sambil mengecup pipi Reno pelan dan duduk di samping Reno

Melihat Reno yang diam saja, otak Rania serasa mendidih dan ingin sekali dia menjambak rambut wanita sialan yang sudah merusak harinya itu.

Rania kembali duduk di sisi Reno yang lain dan melanjutkan sarapannya dengan kesal, dia menatap Adinda yang juga terlihat kesal dengan keberadaan Rania.

"Pagi Dinda, ada apa pagi-pagi sudah kesini?" Tanya Reno saat Adinda sudah duduk di sampinya.

"Aku mau bicarain masalah kontrak kerja kita Mas, sekalian mau berangkat bareng ke kantor Mas Reno, hari ini aku ada pemotretan disana untuk produk sabun kecantikan terbaru dari perusahaan Mas Reno" Ucap Adinda menjelaskan.

Reno mengangguk mengerti dia memang merekrut Adinda untuk jadi model iklan sabun kecantikan terbarunya yang akan di rilis sebentar lagi.

"Baiklah tunggu aku sarapan dulu, apa kamu sudah makan kalau belum kita sarapan bersama" Ajak Reno.

"Tidak usah Mas, aku sedang diet hari ini" Ucap Adinda sambil tersenyum lembut.

Rania berdecih mendengar kata-kata Adinda yang seolah menggoda Reno dengan kelembutan suaranya yang seolah di buat-buat.

"Dasar nenek-nenek ganjen jago banget masang muka polos gitu, tadi aja di kasar banget sama aku sekarag dia berbicara seolah-olah dia wanita lemah lembut, apa katanya diet? badan udah kerempeng gitu masih aja diet, bilang saja dia hanya ingin merayu si om-om nyebelin itu" Ucap Rania kesal dalam hati.

Dengan kesal Rania menaruh roti yang sedang di pegangnya ke atas piring nafsu makannya mendadak hilang karena kehadiran wanita sialan di depannya itu.

Rania beranjak dari kursinya dan langsung berjalan meninggalkan Reno dan Adinda, Rania mengambil tasnya yang berada di kursi ruang tamu dan kembali berjalan ke arah pintu keluar.

"Mau kemana kamu Ran, selesaikan sarapanmu dulu baru kamu pergi!" Ucap Reno sambil menatap Rania yang sudah berada di depan pintu.

"Aku sudah telat, nanti saja aku sarapan di sekolah, disini nafsuku mendadak hilang" Ucap Rania tanpa berbalik dia langsung membuka pintu dan keluar sambil kembali menutup pintu apartemen mereka.

"Dasar Om-om nyebelin kenapa gak usir saja tuh si wanita ganjen, seneng banget kayaknya di deketin cewek cantik" Sungut Rania kesal dia menendang mobil Reno yang terparkir.

Rania melihat sekeliling memastikan tidak ada yang melihatnya, setelah dirasa aman Rania berjongkok dan mengempeskan ban-ban mobil Reno.

"Rasain tuh Om-om ganjen, om rese, biar tahu rasa" Ucap Rania puas dan kembali berjalan meninggalkan apartemen mereka.

--------

Biar gak bosen kalau gak suka cerita tmn2 sekolahnya skip aja sampe eps 26 atau 27 jgan komen bosen ya maaf aku yang salah🙏