NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Balas Dendam
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

Kisah ini lanjutan dari KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS seasons 1
Banyak adegan kasar dan umpatan di dalam novel ini.


Cerita akan di mulai dengan Cassia, si Antagonis yang mendapatkan kesempatan terlahir kembali, di sini semua rahasia akan di ungkap, intrik, ancaman, musuh dalam selimut dan konflik besar, kisah lebih seru dan menegangkan.


Jangan lupa baca novel KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS season 1 agar makin nyambung ceritanya. Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

  Tak lama kemudian, deru motor Dax memecah kesunyian sore ketika ia tiba di kafe tempat teman-temannya menanti. 

  Dengan gerakan penuh percaya diri, ia menurunkan helmnya, menatap dunia dengan mata penuh bara dan langkah yang tak tergoyahkan.

  Suasana yang tadinya riuh rendah dan penuh canda mendadak terhenti sesaat; setiap pasang mata tertuju padanya, terutama para wanita yang tanpa sadar terpesona oleh pesona dan ketampanannya yang menggetarkan. 

  Bisik-bisik mulai menggema, seperti nyanyian halus para penggemar yang menikmati pemandangan langka nan memukau. 

  Namun Dax, bagai badai yang tak terpengaruh angin, melangkah tanpa melihat ke kiri kanan, langsung menuju meja teman-temannya.

  Ia meraih kursi terakhir dan duduk dengan santai, suaranya meledak dengan tenang, "Sorry, gue telat." 

  Russel membalas dengan santai pula, "Santai aja, Dax. Kita juga baru aja sampai." 

  Namun di balik kalimat itu, ada getar yang tak terucapkan, menanti cerita yang baru saja dimulai.

...****************...

 Setelah selesai membersihkan badan, Cassia melangkah turun ke ruang tengah tempat teman-temannya berkumpul.

  Suaranya bergetar ringan, menyesali keterlambatan yang baru saja terjadi, "Maaf ya, kalian nunggu lama." 

  Arzhela melemparkan senyum ringan, "Santai aja, Cas."

  Rose mengangguk pelan, menyisipkan sindiran halus, "Iya, kamu kan yang paling sibuk." Candanya

  Cassia menarik napas dalam, kemudian duduk di samping Mutiara. Matanya bergelora menatap teman-temannya satu per satu sebelum melontarkan kabar yang sudah tertunda lama,

  "Kalian pasti dengar dari Arzhela, kan? Kita sebentar lagi pulang ke Amerika... Bagaimana kalau libur Natal nanti kita rayakan bersama keluarga masing-masing?" 

  Veronica mengangguk mantap, suara penuh kerinduan, "Tentu saja kami setuju. Kami semua sudah sangat merindukan kedua orang tua dan saudara-saudara kami di rumah."

  Mutiara menimpali dengan tatapan lembut, "Sudah saatnya kita pulang. Merayakan Natal di kampung halaman, bersama keluarga… itu pilihan yang tepat." 

  Keheningan hangat mengalir di antara mereka, seakan setiap kata mengukir harapan yang lama terpendam.

  “Berarti ini jadi deal, ya? Kita libur Natal dan semester pulang ke Amerika,” suara Cassia bergetar penuh harap, matanya menatap penuh semangat. 

  “Iya! Aku sudah nggak sabar, pengen cepet-cepet balik ke sana!” Mutiara hampir melonjak kegirangan, energi positifnya menyebar ke semua yang ada di ruangan. 

  “Sabarlah, Ara. Cuma tinggal beberapa hari lagi kok,” Arzhela mencoba menenangkan suasana yang mulai memanas oleh antisipasi.

  “Tapi kita nggak boleh menunda pesan tiket, nanti malah kehabisan atau harga naik terus,” Veronica menyela dengan nada tegas, penuh perhitungan.

  “Setuju banget sama Veronica! Cas, pesan tiketnya sekarang juga!” sahut Rose tanpa ragu, seolah waktu adalah musuh bersama.

  Cassia mengangguk cepat, tangan gemetar saat mengambil ponselnya. Matanya membelalak saat melihat harga tiket  tujuan Amerika yang ternyata masih tersedia dan lebih menggembirakan lagi, ada diskon besar 30%. 

  Tanpa berpikir dua kali, jari-jarinya menari di layar, memastikan lima tiket langsung dipesan. Degup jantungnya berpacu, penuh harapan dan rasa bahagia yang membuncah. 

  Momen itu terasa seperti pintu menuju kebebasan dan petualangan yang telah lama dinanti.

...****************...

  Pagi ini, Vladimir keluar dari rumah, tujuannya tentu saja kampus, universitas dimana ia menimba ilmu.

  Motor Vladimir meraung menghasilkan bunyi nyaring di halaman luas rumah Gray, beberapa pelayan menoleh dan mengangguk kecil sebagai sapaan.

  Vladimir membelokkan motornya, melewati gerbang tinggi berwarna perak itu untuk keluar dari area rumah luas milik kedua orang tuanya.

  Jalanan agak lenggang dengan cuaca sedikit panas. Namun, hangat, tidak ada yang lebih indah dari ini, sebab sebentar lagi natal akan di sambut meriah sebagai perayaan besar.

  Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya motor besarnya terparkir sempurna di parkiran khusus motor, disana teman-temannya sudah menunggu termasuk Dax yang juga baru tiba.

  "Kalian sejak tadi?" tanya Vladimir, dia meletakkan helm di atas tangki motor besarnya.

  "Baru 10 menit yang lalu," jawab Russel.

  "Morgan belum datang?" Vladimir menyapu melihat teman-temannya yang berkurang satu orang dan ia menemukan sosok Morgan yang tak terlihat.

  "Belum, dia bilang ada sedikit urusan dan akan terlambat," jawaban di dapat dari Geovano yang sejak tadi tampak sibuk dengan ponselnya.

  "Dengan siapa kamu berbalas pesan? Apa Arzhela?" tebak Russel dia agak kepo dengan hubungan Geovano dan Arzhela.

  "Kau ingin tahu saja," balas Geovano acuh, dia memasukkan ponselnya kedalam saku jaketnya.

  Sedangkan Russel hanya bisa mendengus dan mencibir kesal, tatapan sinis ia layangkan pada Sosok Geovano yang terlihat tak peduli.

  Deru mesin motor terdengar, mereka kompak menoleh dan menemukan Morgan datang bersama satu mobil di belakangnya yang tampak mengikuti.

  "Mobil siapa?" tanya Geovano.

  "Mana saya tahu," kata Russel, dia membalas dengan sinis.

  Sedangkan Geovano hanya acuh, ia anggap Russel kekanakan walaupun sebentar lagi pemuda itu akan menikah dengan Mutiara.

  "Sorry aku terlambat," Morgan mengatakan itu sebagai tanda maaf karena datang paling akhir.

  "Santai, kamu ini seperti sama siapa saja!" kata Vladimir, dia tersenyum tipis.

  "Ngomong-ngomong siapa itu?" tanya Geovano dengan bisikan kecil.

  "si jenny, dan dia akan kuliah di sini mulai sekarang!" jawaban Morgan tentu mengejutkan, dan itu membuat teman-temannya kaget.

  Sedangkan Jenny, malah mencuri pandang pada sosok Vladimir yang tampak acuh dan tenang, pria itu adalah tipenya, dingin dan seperti tak peduli. Namun, Jenny yakin sosok Vladimir itu hangat juga penyayang.

  Vladimir sendiri sadar, ia tahu jika sejak pertemuan pertamanya dengan gadis bernama Jenny itu, dia tahu dan merasa kalau sejak awal Jenny selalu memperhatikannya. Namun, ia sendiri tak peduli sebab dirinya belum ingin menjalin hubungan dengan siapapun.

...****************...

Sedangkan di sisi lain.

  Apartemen mewah milik Nafisha, dia baru saja keluar dari Apartemen dan terkejut saat menemukan Tuan dan Nyonya Smith ada di depan pintu Apartemennya sepagi ini.

  "Ada urusan apa?" tanya Nafisha, dia yakin ini bukan soal transfusi darah, sebab dirinya yakin di dalam surat perjanjian itu Amelia hanya butuh satu kali transfusi darah jika sedang dalam kondisi drop.

  "Boleh kami bicara sebentar, Nafisha?" minta Olivia, dia menatap Nafisha dengan pandangan yang tak bisa Nafisha tolak.

  "Iya, tentu saja, Silahkan!" Nafisha membuka pintu itu lebar-lebar, dia agak menyingkir agar kedua orang itu bisa masuk.

  Memastikan kedua orang itu masuk, Nafisha menutup pintu dia akan pergi ke kampus nanti sebab dirinya yakin sesuatu mungkin akan terjadi, dan ia merasa cemas.

  "Apa yang membawa Tuan dan Nyonya Smith datang kemari? Apa kantong darah kemarin kurang?" tanya Nafisha, dia menatap keduanya dengan wajah seperti biasa.

  Sedangkan Olivia dan Lucas, keduanya memandang Nafisha dengan seksama, mereka menemukan wajah yang tak asing, jelas itu perpaduan wajah mereka dengan sentuhan sedikit Indonesia sebab nenek buyut dari Smith asli Indonesia.

1
hidagede1
sama" rubah licik, yg paling licik yg menang 🤭😂
hidagede1
jd arzhela tau kalo cassia hidup kembali?
Senjaku02: belum.
total 1 replies
hidagede1
kalo smith tau anak kandung nya, knapa smith tetap mencintai anak angkat nya ketimbang anak kandung nya?
Senjaku02: ikuti terus kelanjutannya ya☺️☺️
total 1 replies
MataPanda?_
trus lanjut kak semangat 😀
Jue
Kenapa Veronica tidak berjodoh dengan abang Casia sahaja , Dengan itu hubungan Veronica dan Casia akan bertambah erat serta dekat .
Jue
Akhirnya ada cinta di hati Casia buat Dax , Semoga mereka bahagia dan menang melawan kejahatan Nafisha dan Darian
MataPanda?_
wah udah ada kelanjutan y trimakasih kak semangat trus..
selalu d berikan kesehatan 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!