NovelToon NovelToon
Transaksi Terakhir

Transaksi Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:859
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Seoul tidak pernah tidur, tetapi bagi Han Ji-woo, kota ini terasa seperti sedang koma.

Di bawah gemerlap lampu neon Distrik Gangnam, Ji-woo duduk di bangku taman yang catnya sudah mengelupas, menatap layar ponselnya yang retak. Angin musim gugur menusuk jaket tipisnya yang bertuliskan "Staff Event". Dia baru saja dipecat dari pekerjaan paruh waktunya sebagai pengangkut barang bagi para Hunter (pemburu).

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Runway Maut (Fashion Week Neraka)

JAHITAN TEMPUR (COMBAT STITCHING)

​Lantai 9: The Dressing Room.

​"Yuna! Jahit yang kuat! Gunting raksasa di jam 3!" teriak Ji-woo.

​Dia menangkis serangan gunting terbang seukuran manusia dengan Linggis Sengsara-nya.

TRANG!

Gunting itu terpental, tapi meteran kain kuning melesat seperti ular piton, mencoba mencekik leher Ji-woo.

​"Sedikit lagi, Bos!" Yuna sedang berjongkok di balik meja rias, menjahit tirai beludru merah tebal dengan kecepatan tangan yang dipercepat adrenalin. Dia menggunakan benang emas yang ditarik dari rumbai gorden.

​"Selesai! Pakai ini!"

​Yuna melempar gumpalan kain merah berat itu.

Ji-woo menangkapnya, memutar tubuh untuk menghindari jarum pentul yang ditembakkan mesin jahit, lalu menyampirkan kain itu ke bahunya.

​SRET.

Ji-woo mengikat simpul di leher.

Aura merah menyala.

​[ITEM BARU: JUBAH RAJA GELANDANGAN (THE HOBO KING'S CAPE)]

Bahan: Tirai Berdebu & Keringat.

Statistik:

​Charisma: +100 (Bagi rakyat jelata).

​Intimidasi: +100 (Bagi orang kaya).

​Defense: Tahan api dan noda saus.

​Ji-woo berdiri tegak. Dia bertelanjang dada (kaos putihnya sudah hancur), memperlihatkan otot-otot hasil kerja keras. Jubah merah panjang menjuntai di punggungnya. Celana training-nya yang robek di lutut kini terlihat seperti distressed fashion. Di pinggangnya terselip linggis berkarat.

​"Valerius," panggil Ji-woo. "Bagaimana penampilanku?"

​Valerius, yang memakai ember bekas sebagai helm (karena dia tidak sempat dijahitkan baju), mengacungkan jempol gemetar.

"Anda terlihat seperti... Kaisar yang baru saja bangkrut tapi menolak turun tahta. Sangat Avant-Garde."

​Pintu menuju Ballroom terbuka otomatis. Cahaya sorot (spotlight) menyilaukan mata.

Suara musik EDM bass-boosted menghentak.

​"WAKTUNYA SHOWTIME!"

​ KRITIK PEDAS MEMATIKAN

​Mereka melangkah masuk ke Main Hall.

Bukan lantai dansa biasa. Lantainya adalah sebuah Catwalk (panggung peraga) panjang yang melayang di atas kolam berisi hiu-hiu yang memakai kacamata hitam.

​Di ujung catwalk, duduk tiga Juri Raksasa.

​Kiri: Sebuah Cermin Rias dengan bibir menor.

​Kanan: Sebuah Mannequin tanpa wajah yang memegang papan skor.

​Tengah (Boss): MADAME NARCISSA. Wanita raksasa yang terbuat dari berlian dan pecahan kaca.

​"Selamat datang, Peserta Buruk Rupa!" suara Narcissa bergema. "Aturannya sederhana. Berjalanlah di Catwalk. Jika skor kalian di bawah 50... Hiu Fashionista di bawah sana akan menilai rasa daging kalian!"

​"Peserta Pertama: Si Kacamata Membosankan!"

​Valerius didorong maju oleh kekuatan tak terlihat. Dia berjalan kaku di atas catwalk, memeluk tas kerjanya.

"Sa-saya Valerius... Auditor..."

​Juri Cermin tertawa. "Boring! Kemeja kusut! Dasi murahan! Aura budak korporat!"

Juri Mannequin mengangkat papan skor: 30.

​ZAP!

Sinar laser merah ditembakkan dari mata Narcissa.

"ARGH!" Valerius tersengat listrik, terpental hampir jatuh ke kolam hiu, tapi dia berhasil berpegangan di pinggir panggung.

​"Peserta Kedua: Si Gadis Miskin!"

​Yuna maju. Dia mencoba berjalan ala model, tapi kakinya gemetar. Bajunya adalah sisa seragam kantor yang sudah sobek sana-sini.

"Terlalu basic!" teriak Narcissa. "Tidak ada tema! Tidak ada aksesoris! Kau merusak pemandangan!"

Skor: 40.

​ZAP!

Yuna menjerit, terpental ke samping Valerius.

"Bos... serangan mereka... serangan mental dan fisik sekaligus..." rintih Yuna. "Mereka menghina harga diriku..."

​"Peserta Terakhir," Narcissa menatap Ji-woo dengan jijik. "Si Gelandangan."

​ POSE "BLUE STEEL" KARATAN

​Musik berubah menjadi Heavy Metal yang lambat dan berat.

Han Ji-woo melangkah maju.

​Dia tidak berjalan seperti model. Dia berjalan seperti preman yang mau menagih utang, tapi dengan keanggunan aneh. Jubah tirai merahnya berkibar dramatis, menebarkan debu yang berkilauan di bawah lampu sorot.

​Linggis Sengsara di tangannya diseret di lantai kaca, menciptakan suara KIIIIIT yang ngilu dan percikan api.

​Narcissa melotot. "Apa itu?! Celana training?! Tidak disetrika?! Dan... apakah itu karat di senjatamu?!"

​Ji-woo berhenti di tengah Catwalk. Dia menatap para juri.

"Ini bukan karat," kata Ji-woo berat. "Ini adalah Vintage Patina."

​Dia berpose.

Bukan pose model majalah.

Dia mengangkat linggisnya ke bahu, membusungkan dada, dan memasang wajah garang—wajah seseorang yang sudah melewati neraka dan tidak peduli dengan pendapat orang lain.

​SKILL: AURA KEMISKINAN ESTETIK.

​Para penonton hantu (arwah sosialita) di tribun terkesiap.

"Oh... Lihat tekstur bajunya! Sangat Raw!"

"Lihat tatapan matanya! Tatapan orang yang lapar!"

"Ini bukan Fashion... Ini REVOLUSI!"

​Juri Mannequin bingung. Tangannya gemetar memegang papan skor. Dia ingin memberi nilai 0, tapi sistemnya mendeteksi "Karisma Tinggi".

​Narcissa marah. "JANGAN TERTIPU! DIA CUMA GEMBEL! LASER KRITIK!"

​Narcissa menembakkan laser penghinaan: "BAJUMU JELEK!"

​Sinar itu menghantam Ji-woo.

Tapi... Jubah Raja Gelandangan menyerap sinar itu.

Dan Linggis Sengsara (yang ada pecahan cerminnya) memantulkannya kembali!

​"Bajuku bukan jelek," balas Ji-woo. "Bajuku AUTHENTIC!"

​BLAM!

Sinar pantulan itu menghantam wajah Narcissa.

"AAHH! WAJAHKU!" Narcissa retak. Dia tidak tahan dikritik balik.

​ MENARA RUNTUH KARENA GAYA

​Ji-woo melanjutkan langkahnya menuju meja juri.

Setiap langkahnya menaikkan skor di layar besar.

50... 70... 90...

​"Tidak mungkin!" teriak Narcissa. "Standar kecantikan macam apa ini?!"

​Ji-woo melompat naik ke meja juri.

"Standar kecantikan yang tidak butuh modal," bisik Ji-woo.

​Dia mengangkat Linggis-nya.

"Dan aksesoris terbaik musim ini adalah..."

​SKILL: SMASHING THE TREND (MENGHANCURKAN TREN).

​PRANG!!!

​Ji-woo memukul wajah kaca Madame Narcissa dengan linggis berkarat.

Wajah bos lantai itu hancur berkeping-keping. Berlian dan kaca berhamburan.

​[CRITICAL HIT!]

[FASHION POLICE DEFEATED]

​Skor di layar meledak menjadi: ERROR.

​Sorak sorai penonton hantu meledak. Mereka mulai merobek baju-baju mahal mereka, meniru gaya "compang-camping" Ji-woo. Tren baru telah lahir: Miskin-Chic.

​Hiu-hiu di bawah kolam memakai kacamata hitam mereka terbalik sebagai tanda hormat.

​TING!

​[FLOOR CLEARED!]

Penilaian Gaya: SSS (Savage, Scary, Stylish).

Hadiah: Jubah Anda sekarang dipermanenkan (Tidak akan bau meski tidak dicuci).

​Ji-woo turun dari meja juri yang hancur. Dia membantu Yuna dan Valerius berdiri.

"Kalian baik-baik saja?"

​"Aku butuh makeover..." gumam Yuna pusing.

​"Tuan Han," Valerius merapikan ember di kepalanya. "Saya tidak paham seni, tapi sepertinya Anda baru saja memenangkan Paris Fashion Week versi Neraka."

​Ji-woo mengibaskan jubahnya.

"Ayo lanjut. Lantai 10 sudah menunggu."

​Pintu emas di belakang panggung terbuka.

Tapi kali ini, tidak ada tangga atau lift.

Hanya ada sebuah Cermin Air yang bergelombang.

​[LANTAI 10: THE LAKE OF REFLECTION (DANAU REFLEKSI)]

[MISI: TEMUKAN SIAPA DIRIMU SEBENARNYA]

​Ji-woo menatap air itu.

"Lagi-lagi psikologis?" keluh Ji-woo. "Aku lebih suka memukul benda keras."

​Tapi saat dia melangkah mendekat, air itu tidak memantulkan bayangannya.

Air itu memantulkan... Masa Depan.

​Dan di dalam pantulan itu, Ji-woo melihat dirinya duduk di puncak menara. Sendirian. Di atas tahta emas. Dengan wajah yang sangat, sangat sedih.

​"Apa itu?" bisik Ji-woo.

​Sebelum dia bisa berpikir, air itu menyedot mereka masuk.

1
Pretty_Mia
Author, kapan nih next chapter?
Ray void: terimakasih support nya update nya pagi besok yaa😄😄😍
total 1 replies
Shoot2Kill
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
Ray void: terimakasih atas support nya😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!