Milea arabella, biasa akrab di sapa dengan nama Lea adalah gadis yatim piatu setelah kematian kedua orang tua nya akibat kecelakaan tunggal beberapa tahun yg lalu sepulang dari luar kota, saat itu milea yg baru lulus SMA begitu syok mendengar kenyataan itu, apalagi dirinya harus menghidupi ketiga adik-adiknya.
Akan kah kebahagiaan menghampiri Milea dan ketiga adik-adiknya.?
ikuti terus kisah milea di cerita ini.
Happy reading 😘.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19 Tak sengaja bertemu Mila dan ani
"Kakak, apa sekolah ku jauh dari sini.?" Tanya Sasa pada Lea.
"Setengah jam adek, sekolah adek dan abang-abang nanti di gedung yg sama cuma beda tingkatan, kalau adek kan sd, bang Zero SMP dan bang Felix SMA." Ucap Lea mengelus rambut Sasa yg halus.
"Wah kalau begitu sekolahan kita keren dong Kak, satu gedung, apa gedung nya luas dan besar ya kak, sampai-sampai harus SD, SMP dan SMA nya gak misah.?" Ucap Sasa ingin tau.
"Iya, gedung nya sangat besar, nanti adek akan punya banyak teman di sekolah itu." Ucap Lea.
"Tapi, apakah mereka mau berteman sama Sasa kak.? Ucap Sasa mengerjapkan mata nya.
"Sasa cantik, manis dan imut pasti mereka mau berteman sama Sasa." Ucap Lea.
"Benarkah Sasa imut kak." Ucap Sasa malu-malu.
"Iya kan adek nya kak Lea." Ucap Lea Tersenyum geli sambil mencolek dagu Sasa yg tampak malu-malu.
"Cie salting di bilang imut hahaha." Ucap Zero tertawa terbahak-bahak.
"Abaaaang." Ucap Sasa memonyongkan bibirnya.
"Adek kenapa lucu sekali sihh." Ucap Felix mengacak-acak rambut Sasa dengan gemes.
"Abang Feliiiix, jadi rusak rambut adek huaaa." Sasa menangis karena riasan rambut nya rusak.
"Astaga Felix suka bener bikin adek nya nangis, gak kamu gak zero huh." Ucap Lea kesal.
Bagaimana tidak kesal, Lea lah yg menghias dan menyisir rambut Sasa hingga tampak cantik, dan kini hiasan itu hancur karena ulah Felix, bagaimana tidak menangis adik nya.
"Maaf kan bang Felix dek, Abang gemes sama adek, jadi gak sengaja ngerusak hiasan rambut adek." Ucap Felix merasa bersalah.
Sasa tidak menjawab tapi matanya menoleh pada Lea dengan mata berkaca-kaca.
" Atututu sayang kakak, udah gak apa-apa adek, sini kakak benerin." Ucap Lea mengajak adik kecil nya duduk di bangku taman agar dirinya mudah memperbaiki tatanan rambut Sasa.
Mila dan Ani yg kebetulan lewat di samping mereka mendengar adik yg punya mobil mewah itu meneriaki nama Felix, mereka berdua sungguh tau siapa itu Felix, karena hanya Felix dan milea yg memiliki garis wajah sama seperti paman nya.
"Ani, dengar gak gadis kecil itu bilang apa ,? Ucap Mila berbisik-bisik.
"Iya, dia memanggil nama Felix." Ucap Ani menoleh pada Lea dan adik-adiknya.
"Kamu perhatikan baik-baik cowok yg mengenakan kaos putih, wajah nya mirip banget sama paman." Ucap Mila.
"Zero, beli air minum sama cemilan sana, ini uang nya." Ucap Lea memberikan beberapa lembar uang merah pada Zero.
"Siap Kakak, Sasa mau nitip gak nih.?" Ucap Zero.
"Seperti biasa bang, ayam goreng tepung." Ucap Sasa berbinar-binar kala menyebut makanan kesukaan nya.
"Udah kayak Ipin aja suka ayam goreng dek." Ucap Zero heran.
"Biarin." Ucap Sasa menoleh ke arah lain.
Dan tak sengaja Sasa melihat keberadaan Mila dan Ani yg seperti orang bisik-bisik.
Walaupun sudah agak lama tidak bertemu, akan tetapi Sasa masih mengingat wajah Mila yg pernah membentak dirinya.
" Kak Mila." Ucap Sasa dengan tatapan takut.
Mila yg mendengar namanya di sebut pun mengerutkan kening nya bingung.
"Apa kau mengenal ku,? Tanya Mila dengan tatapan menyelidik.
Sasa hanya diam saja dan menenggelamkan wajah nya di pelukan Lea.
" Tidak usah takut adek." Ucap Lea.
Ani dan Mila terkejut mendengar suara gadis cantik dihadapan nya sangat mirip dengan Milea.
"Apa kau milea,? Ucap Mila dengan ragu-ragu.
Lea sungguh jengah melihat tatapan ingin tau Mila dan Ani, sebenarnya Lea sangat muak melihat wajah mereka, masih membekas di ingatan nya ketika dirinya di hina dan di cemooh oleh kedua sepupu nya, ketika ia ingin meminta bantuan pada nenek nya untuk biaya bertobat Sasa waktu itu, tak ada satupun dari anggota keluarga belah ayah nya yg Sudi menolong dirinya, teringat hal itu Lea pun mengepalkan kedua tangan nya erat.
"Kalau ia kenapa,? Masalah buat kalian,? Ucap Lea menaikkan sebelah alis nya.
Mila dan Ani pun terkejut mendengar hal itu, ternyata gadis yg sempat Mereka kagumi kecantikan nya adalah milea sepupu mereka sendiri.
"Berubah kalian, orang kaya mana yg kalian tipu, hingga kalian bisa seperti ini, dan mobil itu, punya siapa yg kalian pakai, dasar tidak tau diri." Ucap Mila menaikkan sebelah bibirnya.
"Hahaha gak guna, ayo kita pulang." Ajak Lea pada adik-adiknya.
Lea pun segera pergi dari hadapan mereka berdua dengan menggandeng Sasa lalu melajukan mobil nya yg diikuti oleh Felix dan Zero meninggalkan Mila dan Ani yg masih diam mematung dengan mulut ternganga lebar melihat Lea dan adik-adiknya begitu lihai menggunakan kendaraan mewah tersebut.
"Gak bisa di diemin ini, kita harus lapor pada ibu, bibi dan nenek." Ucap Mila menggebu-gebu.
"Iya mungkin saja mereka selama ini hanya pura-pura miskin di hadapan nenek agar dia tidak di curigai sudah menyembunyikan harta paman." Ucap Ani dengan mata melotot menoleh pada mila.
"Kalau benar apa yg kau ucapkan kita harus segera menelepon nenek." Ucap Mila yg dengan segera mengambil handphonenya untuk menelepon sang nenek.
Dengan suara yg menggebu-gebu kedua saudara sepupuan itu pun mengadu bahwa dirinya bertemu dengan Lea dan adik-adiknya yg berubah menjadi orang kaya, dan neraka sangat meyakini bahwa harta yg di nikmati oleh Lea dan adik-adiknya adalah harta milik paman nya yg sudah di sembunyikan oleh Lea.
Tentu saja mendengar hal tersebut membuat nenek juminten marah besar dan ia pun berniat akan ke ibukota mencari Lea dan adik-adiknya, hingga ke lubang semut pun akan di cari, begitu lah reaksi nenek juminten kala mendengar aduan Mila dan Ani.
Ani dan Mila pun menyetujui apa yg di katakan nenek nya bahwa mereka harus merebut kembali hak nenek nya, Mila maupun Ani sama-sama menginginkan mobil mewah yg dipakai Lea dan Felix, senyum jahat pun tersungging di bibir keduanya sungguh kedua nya tidak sabar ingin memamerkan mobil tersebut pada teman-teman kampus nya.
.
Sedangkan saat ini, Lea dan adik-adiknya baru sampai di halaman mansion.
Tak lupa Lea menyuruh para pengawal nya memasukkan mobil-mobil mereka di garasi mansion.
"Kakak, aku gak mau ketemu mereka lagi." Ucap Sasa mendongak sambil melihat wajah Lea.
"Iya kakak tau, adek gak usah takut lagi sekarang, siapa pun yg menyakiti adek, adek gak boleh diem aja, oke, adek harus lawan selama itu hal yg pantas di lakukan, mengerti sayang nya kakak." Ucap Lea dengan lembut.
"Mengerti kak, adek gak akan takut lagi." Ucap Sasa tersenyum kecil.
Bersambung.