Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
Mas Bram terus menerus menggodaku yang nampak cemburu,dia terus menerus mencium pipiku
Aku langsung tertawa di buatnya
"sudah mas"
mas Bram mencubit pipiku dengan gemasnya,
Pagi hari yang cerah,aku membantu mas Bram memakai kemejanya
aku menyiapkan sarapan pagi untuk kami berdua
Mas Bram mengantarkan ku hingga ke kampus, saat aku membuka pintu mobil mas Bram memanggil namaku
Aku langsung menoleh wajahku,mas Bram melumat bibirku,dan meremas gunung kembarku
Aku mendesah
"mas"
mas Bram menghentikan ciumannya,dan memelukku,aku bergegas menuju kelas
Aku mengikuti kelas dengan semangat,aku tak mau membuat mas Bram kecewa
Selesai kelas tanpa menunggu mas Bram menjemputku,aku bergegas menuju klinik mas Bram bekerja
Nampak beberapa ibu hamil yang menunggu di periksa mas Bram,aku iseng mendaftar sebagai pasien di klinik mas Bram
Satu persatu ibu hamil pun meninggalkan klinik,kini giliranku
Aku masuk ke ruangan periksa
Mas Bram tampak tersenyum melihatku,mas Bram meminta suster untuk meninggalkan kami berdua
Mas Bram mengunci pintu,lalu mendekatkan diri kepadaku
"sayang pulang cepat kok GK berkabar dengan mas"
aku duduk di pangkuan mas Bram,aku menatap mas Bram
"aku tak bisa lama menunggu mas" ucapku sambil mengelus dadanya
"apa kamu menginginkannya sayang"
Aku mengangguk dan tersenyum pada mas Bram
"apa mas mau memuaskan diriku"ucapku sambil melumat bibirnya
"sayang,kita pulang" mas Bram menghentikan ciumanku
"kenapa mas" aku begitu kecewa sekali,
"cctv" mas Bram menunjukan sebuah cctv yang terpasang
Aku segera menarik tangan mas Bram, sesampainya di apartemen aku langsung melumat bibirnya
kami melakukan persetubuhan berkali-kali,desahan nikmat kami saling bersahutan
Malam ini aku benar-benar puas dengan mas Bram,aku tertidur lelap dalam pelukannya
pagi harinya aku terbangun dengan rasa sakit di selangkanganku,terasa begitu lengket
aku segera membersihkan diriku membasahi tubuhku hingga begitu segar
Aku membangunkan mas Bram yang tampaknya sangat kelelahan
"mas,sudah jam 7 pagi"
"mas tak bersiap ke klinik" ucapku sambil menatap wajahnya yang tampan
Mas Bram bangun dengan malas,aku segera menyiapkan baju yang akan di pakai mas Bram hari ini
Aku membantu mas Bram memakaikan bajunya,
"maafkan aku mas,gara gara aku mas sangat kelelahan"
Mas Bram mengecup keningku dan memelukku erat
" tak apa sayang,mas suka kamu begitu liar dan sangat luar biasa malam tadi"
Mas Bram menyantap makanan yang aku sediakan,tak lupa menyeruput secangkir kopi
Rona bahagia nampak dari wajahnya
Di dalam lift mas Bram tak melepaskan pelukannya,mas Bram mengantarkan aku sampai kampus
aku memandangi mobilnya hingga menghilang dari pandanganku
Aku berjalan menuju kelas, nampak Vera memasuki gudang kampus dengan mengendap
Aku begitu penasaran dan mengikutinya
aku melihat Vera nampak mengulum milik pak Zaki,dosen kami
Vera begitu bernafsu,pak Zaki terus mendesah
Aku bergegas pergi,aku tak mau ketahuan mereka, biarkanlah mereka dengan kegiatannya
Di kelas pak Zaki nampak menjelaskan semua materi kepada kami
Aku memandangi Vera,dia nampak biasa saja,aku sudah memergoki mereka dua kali melakukan persetubuhan
"Vera"aku memanggilnya saat hendak pergi ke kantin
"ya"
"apa kamu melakukan persetubuhan dengan pak Zaki,dosen kita"
Vera begitu terkejut mendengarnya
"kamu tahu"
Aku mengangguk
"tadi pagi kamu melakukan di gudang kampus,pertama kali aku melihatmu dan pak Zaki di kostanmu"
Vera langsung menarik tanganku
"maaf,tapi kamu harus menjaga rahasia ini"
Vera terdiam sesaat
"sejak papaku bangkrut aku menjual keperawananku pada seorang pengusaha,aku menjadi simpanan"
"aku tak biasa hidup miskin Nadia"
Aku mengangguk mengerti
"saat aku hamil,dia membuangku begitu saja,aku terpaksa mengugurkan kandunganku"
"sekarang aku menjual tubuhku pada siapa saja,aku menjajakan diriku di sebuah aplikasi"
"aku terpaksa Nadia,aku ingin menyelesaikan kuliah kedokteranku"
Aku begitu terkejut mendengar pengakuan nadia