Masa kecilnya yang penuh dengan hinaan dan penindasan, membuat Zhu Yuan Zeng, atau yang biasa dipanggil Zhu Yuan, bertekad untuk menjadi kuat, demi untuk membalas dendam, serta membungkam mulut orang orang yang selalu menghina juga menindasnya.
Berbekal keberanian juga tekad yang kuat, Dia memutuskan untuk masuk ke dalam Hutan Larangan, dan mencari kehidupan baru disana, sambil mencari keberuntungan, dan berguru pada orang tua yang selalu menemuinya.
Tapi Dia tidak tahu, bahwa keputusannya itu adalah langkah yang paling tepat, karena masa depan yang penuh dengan kemulian sedang menanti untuk dia gapai.
Dengan kekuatannya, Dia membasmi kejahatan dan menebar kebaikan. Penguasa yang zalim akan Ia tumpas. Kesombongan bakal Dia ratakan. dan Dinasti baru telah menantinya disana.
Lalu, apakah Dia akan berhasil dan membuktikan kata katanya? Ikuti kisah petualangan dan perjuangannya dalam kisah" Penakluk Dewa Naga "dan ikuti keseruannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Turun tangan
"Tunggu dulu! Apa yang kalian lakukan? Aku hanya anak kecil yang belum berkultivasi. Kenapa kalian memperlakukan ku seperti ini. Apakah kalian tidak malu pada dunia?" teriak Zhu Yuan tidak senang, sebab bawahan komandan Xia mendorongnya cukup keras, sampai tubuhnya oleng dan jatuh ke tanah.
Zhu Yuan belum mau menunjukkan kekuatannya, karena dia tidak mau kejadian malam tadi terulang lagi. karena dia belum bisa mengontrol kekuatannya.
Setiap orang yang memusuhinya, apakah itu orang kuat atau orang lemah, teknik itu akan menyerap kekuatan lawan tanpa membedakan tingkat kultivasinya.
Padahal yang lebih baik adalah orang yang kultivasinya lebih tinggi dari kultivasi Zhu Yuan sendiri, dan itu akan menambah kekuatannya.
Tapi dari puluhan raga serta jiwa yang telah dia murnikan, hanya jenderal Zhang Xio yang kultivasinya paling tinggi. Sedangkan untuk komandan Zhang Lin dan komandan zhang Wei, serta puluhan anggotanya, kultivasi mereka sangat rendah dan itu hanya menambah sedikit kekuatan jiwanya saja.
Namun saat menghabisi jenderal Zhang Xio, kultivasi jiwanya naik menjadi tingkat 5 puncak, dari tingkat 5 akhir, langsung naik satu tingkat. Cuma sedikit kenaikannya.
Kali ini Zhu Yuan tidak mau itu terjadi lagi. Dia ingin bersikap tenang, dan berusaha tidak terprovokasi. namun kelompok prajurit itu terus saja mendesak dan memprovokasinya. Jadi terpaksa dia harus bertindak tegas.
'Guru. maafkan muridmu ini. Sebenarnya aku tidak mau membunuh lagi, tapi sikap mereka sudah sangat keterlaluan'
'Mentang mentang berkuasa, seenaknya saja menindas orang yang tidak bersalah. Aku terpaksa menghabisi mereka semua guru' batin Zhu Yuan sangat kecewa, sambil mengaktifkan teknik perampas energi juga teknik pelahap jiwanya.
Maka dalam sekejap saja, sebanyak 45 orang prajurit kota Zhang Yan, termasuk komandannya berdiri kaku di tanah. Mata melotot, mulut terkunci, tubuh bergetar dan jiwa jiwa mereka ditarik secara paksa dari tubuh. Rasa sakitnya tidak tertahankan.
Akhirnya setelah satu menit berlalu, dan kebetulan tidak ada orang yang melihat. tubuh dan jiwa jiwa mereka telah lenyap, dan berubah menjadi partikel partikel debu, yang langsung tersedot ke tubuh Zhu Yuan tanpa bisa dicegah lagi.
Kultivasi jiwanya langsung naik satu tingkat, yaitu tingkat 6 awal, dan sebentar lagi akan menembus ke tingkat pertengahan.
"Huh! Akhirnya selesai juga" gumamnya sangat senang, dan langsung pergi dari tempat itu, guna menuju ke tempat sepi, untuk pulang ke tempat tinggalnya, yaitu Hutan Larangan.
Sementara itu. Deputi Zhang Yang yang saat ini masih berada di kantornya, terlihat semakin uring uringan, karena hingga malam menjelang, berita hilangnya puluhan prajuritnya belum mendapatkan titik terang.
Sudah ribuan prajurit dikerahkan, namun sampai sesaat ini, belum juga mendapatkan kabar yang diharapkan.
"Kurang ajar! Apa yang sebenarnya terjadi. Siapa pelakunya, dan dari kekuatan mana mereka berasal?"
"Apakah ini sebuah konspirasi, yang dilakukan oleh sekte iblis ataupun kekuatan kekuatan tersembunyi yang selalu merongrong kewibawaan Klan Zhang kami?"
"Kalau memang ya, siapa mereka? dan apa tujuannya mereka berbuat seperti itu. Apakah mereka ingin merebut kota ini, dan mengalihkannya menjadi milik mereka?" ucap Deputi Zhang sambil menerka nerka.
Namun setelah sekian lama, dan belum mendapatkan jawaban, akhirnya dia memutuskan untuk turun tangan sendiri, guna menangani kasus tersebut.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus turun tangan, untuk menyelidiki kasus itu. Kalau tidak, wibawa Klan Zhang akan jatuh, dan orang orang tidak akan percaya lagi kepada Klan kami" tekadnya. Lalu pergi.
Sementara itu di tempat lain." Beruntung aku sudah kembali dengan selamat. Kalau aku memutuskan tetap bertahan disana, mungkin saat ini aku sudah ditangkap, dan beruntung juga tidak ada yang melihat kejadian itu, jadi untuk sementara keberadaan ku masih aman"
"Tapi lain kali aku harus lebih berhati hati. Tidak boleh bertindak kalau tidak terpaksa"
"Mulai hari dari, aku harus belajar mengontrol kekuatan teknik yang berbahaya itu, dan terus meningkatkan kekuatan ku, agar tidak lagi direndahkan" gumamnya merasa kecewa, karena tujuannya ke kota itu hanya ingin menghilangkan rasa penasarannya saja. namun kenyataannya berbeda.
"Memang susah untuk menjadi orang baik. Kita ingin bersikap biasa biasa saja, tapi orang lain terus memprovokasi untuk menunjukkan kekuasaannya. Inikah dunia yang mengutamakan kekuatan?"
"Kalau begitu, aku harus menjadi lebih kuat, agar bisa balik menindas mereka"
"Klan Zhang ya? Kalian akan menjadi target pertamaku untuk dihancurkan, setelah aku menjadi kuat, karena sepertinya kalian adalah antek antek penjajah, yang sudah hilang rasa nasionalismenya. Tunggu saja pembalasanku!" tekad Zhu Yuan, sambil mengepalkan tangannya ke udara.
Satu hari kemudian. "Guru! apakah kau belum kembali?" keluh Zhu Yuan sedih, karena merasa sendiri lagi.
Satu hari ini, Zhu Yuan terus mencari keberadaan gurunya. Bahkan puncak pohon yang paling tinggi sudah dia datangi. Gua gua yang ada di sekitar situ juga tidak luput dari pantauannya, termasuk Jurang Tanpa Ujung. Namun keberadaan gurunya tidak bisa Ia temukan juga.
Namun saat menjejakkan kaki di lapisan pertama, dari tujuh lapis kedalaman jurang itu. tubuh Zhu Yuan mulai goyah, dan kekuatannya terkuras secara gila gilaan.
Langsung saja dia naik dan memutuskan untuk menghentikan pencariannya.
"Mungkin guru berada di lapisan kedua, ketiga atau keempat, bahkan mungkin di lapisan terakhir?"
"Kekuatanku belum bisa untuk pergi ke sana, tapi suatu saat nanti, aku pasti akan menaklukkan Jurang Tanpa Ujung itu, dan membawa guru untuk aku bantu menaikkan tingkat kultivasinya" tekadnya bercampur kecewa, karena sejatinya menyadari, bahwa sesungguhnya dia tidak bisa.
Satu minggu pun berlalu, Zhu Yuan terlihat sedang berlatih dan memperdalam teknik yang diberikan oleh gurunya, termasuk berlatih menciptakan matahari kedua di lautan kesadarannya, agar kekuatannya terus meningkat.
Dua belas bulan kemudian, enam teknik yang diwariskan oleh gurunya telah Ia kuasai dengan sempurna, terutama langkah awan, langkah petir juga langkah angin, yang sudah duluan Ia kuasai.
Bahkan Zhu Yuan telah berhasil menciptakan sebuah teknik yang jauh lebih tinggi dari ketiga teknik itu, karena Ia berhasil menggabungkan ketiganya.
Nama teknik itu adalah Teknik Teleportasi, atau Langkah Kilat, dimana saat digunakan, tubuh pemiliknya akan menghilang, dan muncul di tempat yang dia inginkan.
Keistimewaannya adalah, mampu membawa lebih dari seribu orang dalam sekali melangkah, dan energi yang diperlukan tidak terlalu banyak.
Keberhasilan tersebut, tidak luput dari bantuan tiga roh agung yang ada di dalam lautan kesadarannya. Berkat pengalaman mereka, Zhu Yuan sangat terbantu, dan akhirnya mampu menciptakan teknik tingkat surgawi untuk pertama kalinya.
Kini, Zhu Yuan telah menguasai teknik itu dengan sempurna. dan dia tidak khawatir lagi, jika berhadapan dengan kultivator yang kekuatannya berada di atasnya.
Jika ia tidak mampu mengalahkan musuhnya, maka teknik itu bisa Ia gunakan, hanya sekedar untuk menyelamatkan diri, tanpa takut tertangkap oleh mereka.