NovelToon NovelToon
Reinkarnasi si Pelayan Setia

Reinkarnasi si Pelayan Setia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Cinta Murni / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Di istana yang berkilauan, kebohongan adalah mata uang dan darah adalah harga dari kesetiaan. Seorang pelayan setia menyaksikan dosa tak terampuni yang dilakukan sang Permaisuri—dan dibungkam selamanya.
Atau begitulah yang Permaisuri pikirkan.

Langit yang menjadi saksi pilu mengembalikan Takdir si pelyan setia, mengembalikannya dari gerbang kematian, memberinya wajah baru, identitas baru—tubuh seorang selir rendahan yang terlupakan. Dengan jiwa yang terbakar dendam dan ingatan yang tak bisa dihapus, ia harus memainkan peran sebagai wanita lemah, sambil merajut jaring konspirasi paling mematikan yang pernah ada di istana. Tujuannya bukan lagi sekadar bertahan hidup, melainkan merenggut keadilan dari singgasana tertinggi.

Setiap bisikan adalah pertaruhan. Setiap senyuman adalah topeng. Di tengah intrik berdarah antara selir dan para menteri, mampukah ia meruntuhkan kekuasaan sang Permaisuri dari bayang-bayang sebelum identitas aslinya terungkap dan ia mati untuk kedua kalinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Konflik Kecil dan Pedang Kata-Kata.

Keesokan paginya, suasana di Istana Naga Agung terasa lebih tebal dari kabut di sungai saat musim gugur. Selir Xia, kini mengenakan jubah sutra yang disumbangkan Raja Long dan menyematkan pena bulu naga emas di sabuknya, melangkah ke Balai Naga Kembar untuk sarapan formal. Semua selir, termasuk Selir Ning dan yang lainnya, sudah berkumpul, tetapi Raja Long belum hadir.

Tiba-tiba, pusat perhatian istana bukan lagi Permaisuri Xiu Feng, melainkan Selir Xia yang tenang. Kehormatan yang diberikan Raja Long semalam, terutama pena bulu emas, adalah pernyataan publik yang tak terucapkan.

Permaisuri Xiu Feng duduk di kursi kehormatan, matanya yang tajam seperti bilah pedang mengikuti setiap gerakan Xia Fei. Di sampingnya, Selir Ning, sekutu terdekat Xiu Feng, memancarkan kebencian yang hampir tak tertahankan.

Xia membungkuk hormat kepada Permaisuri, tetapi ketenangan dalam gerakannya membuat Xiu Feng semakin murka. Setelah Xia mengambil tempatnya, Selir Ning memutuskan untuk menyerang, tidak ingin membiarkan kemenangan Xia dari hari sebelumnya menjadi preseden.

“Selir Xia,” sapa selir Ning, suaranya manis tetapi beracun, menarik perhatian seluruh ruangan. “Jubahmu terlihat baru. Dan, oh, betapa berkilau giok yang kau kenakan. Sungguh mengharukan melihat Yang Mulia Raja begitu peduli pada mereka yang baru ‘ditemukan’.”

Selir-selir lain menahan napas. Ini adalah serangan langsung terhadap status Xia yang baru, menuduhnya mencari perhatian. Xia, bagaimanapun, tetap tenang. Jiwa Xiao Ling yang pernah menjadi pelayan, dan kini menjadi selir, memberinya pemahaman unik tentang hierarki dan kelemahan musuhnya.

“Selir Ning terlalu murah hati dengan pujiannya,” jawab Xia, suaranya jelas dan lembut, tanpa getaran. “Giok ini memang berkilau, tetapi bukan hadiah. Ini adalah penanda tanggung jawab. Raja Long menganugerahi hamba bukan karena hamba ‘ditemukan,’ tetapi karena hamba bersedia melihat lebih dalam dari sekadar permukaan istana ini.”

Ning mendengus. “Melihat lebih dalam? Sejak kapan seorang wanita yang menghabiskan tiga tahun dalam pengasingan di Istana Dingin, sibuk membaca debu, menjadi penasihat kerajaan? Kita semua tahu, Xia, Istana Dingin adalah tempat di mana ambisi mati, bukan berkembang.”

Xiu Feng tersenyum kecil di kursinya, puas melihat Xia terpojok. Dia berharap Xia akan merespons dengan emosi, membenarkan stereotip selir yang cemburu.

Namun, Xia justru tertawa kecil, tawa yang merdu namun penuh makna. “Memang benar, ambisi mati di Istana Dingin, Selir Ning. Tetapi di sana, kebenaran tentang Istana Naga Agung justru terlahir. Hanya dari tempat yang paling sunyi, seseorang bisa mendengar bisikan takdir dengan jelas.”

Xia mencondongkan tubuh sedikit, pandangannya bertemu langsung dengan Ning, dan kini nadanya berubah menjadi lebih tajam, lebih historis, dan megah.

“Apakah Anda ingat, Selir Ning, tentang Kaisar Bei dari Dinasti Awan di masa lalu? Ia menempatkan istri favoritnya, yang paling ia cintai, di paviliun paling terpencil. Mengapa? Bukan karena ia mengabaikannya, tetapi karena ia ingin menjauhkannya dari intrik berdarah di pusat istana. Kaisar Bei tahu bahwa kekuatan sejati tidak terletak pada jubah mewah atau perhiasan, tetapi pada pikiran yang tidak tercemar oleh kebisingan.”

Seluruh ruangan terdiam. Perbandingan itu sangat kuat. Xia tidak hanya membela dirinya; dia menempatkan Istana Dingin pada posisi kehormatan sejarah, dan secara implisit, menuduh Ning dan Xiu Feng sebagai bagian dari 'kebisingan' yang kotor.

Wajah Selir Ning memerah. “Kau lancang! Kau membandingkan dirimu dengan Permaisuri Ilahi dari Dinasti Awan!”

“Tidak, Selir Ning,” potong Xia, kini berdiri sepenuhnya, menanggapi Ning yang juga berdiri. Posturnya yang baru memancarkan otoritas, jauh dari Selir Xia yang pernah dikenal. “Hamba membandingkan lingkungan, bukan martabat. Hamba hanya menunjukkan bahwa Istana Dingin adalah tempat pelatihan yang sempurna. Di sana, hamba belajar satu hal: Orang yang paling sibuk mencari kekuasaan di depan umum adalah mereka yang paling takut akan kehilangannya.”

Kata-kata itu adalah pukulan telak yang tidak hanya ditujukan kepada Ning, tetapi juga menembus hati Xiu Feng. Permaisuri, yang selalu bangga akan posisinya, kini tampak seperti harimau betina yang disudutkan.

Tepat pada saat ketegangan memuncak, Raja Tien Long memasuki Balai Naga Kembar. Suasana tegang segera membeku. Raja Long merasakan aura pertempuran yang baru saja terjadi. Pandangannya beralih dari Selir Ning yang gemetar, ke Permaisuri Xiu Feng yang murka, dan akhirnya berhenti pada Selir Xia, yang berdiri tegak seperti pinus di tengah badai.

Melihat Xia, Raja Long merasakan lonjakan kebanggaan dan ketertarikan yang tak tertahankan. Kecerdasannya, keberaniannya untuk menantang hierarki, justru meningkatkan daya tariknya secara eksponensial. Kecerdasan ini, bagi Raja, adalah bentuk keindahan yang paling erotis.

“Apa yang sedang terjadi di sini?” tanya Raja Long, suaranya dingin, tetapi matanya hanya tertuju pada Xia.

Selir Ning segera membungkuk. “Yang Mulia, hamba hanya bertanya kepada Selir Xia tentang pena bulu naga yang baru Anda anugerahkan. Hamba khawatir itu akan membebani pikirannya yang rapuh.”

Raja Long melirik pena yang disematkan Xia. “Pikirannya rapuh, katamu? Selir Xia, apa yang kau pelajari semalam? Gunakan pena itu sekarang dan berikan kami pelajaran pagi ini. Biarkan kami tahu apa yang membuat pena itu pantas dianugerahkan padamu.”

Ini adalah ujian lain, sebuah panggung publik yang disiapkan Raja Long untuk Xia. Ini adalah kesempatan Xia untuk mengukuhkan kekuatannya, dan sekaligus mempermalukan Ning dan Xiu Feng secara tidak langsung.

Xia membungkuk. “Dengan senang hati, Yang Mulia. Semalam, hamba menyentuh beberapa gulungan arsip tentang penarikan dana darurat istana di masa lalu. Hamba menemukan pola yang menarik, Yang Mulia. Bahwa setiap kali kekaisaran mengalami intrik internal yang hebat, dan bukan ancaman eksternal, kas kerajaan dikuras untuk alasan yang tidak jelas, seperti 'perbaikan mendesak' atau 'hadiah mendadak'.”

Wajah Xiu Feng menjadi sangat kaku. Ini adalah ancaman yang nyata. Xia baru saja menyentuh inti korupsi dan manipulasi dana yang dilakukan Xiu Feng di balik layar.

“Dan apa kesimpulanmu, Xia?” desak Raja Long, suaranya serius.

“Kesimpulannya, Yang Mulia, adalah bahwa seekor naga tidak takut pada badai yang datang dari luar, tetapi pada cacing yang menggerogoti akarnya dari dalam. Jika kita ingin kekaisaran ini stabil, kita harus menyisir pembelanjaan istana dengan ketat. Kecemburuan dan ketidakamanan, Yang Mulia, adalah komoditas yang mahal, dan seringkali dibayar dengan darah dan harta rakyat.”

Keheningan yang mengikutinya terasa epik. Xia baru saja secara terbuka menuduh adanya pengkhianatan finansial, menggunakan kata-kata yang begitu indah dan bijak sehingga tidak ada yang bisa menuduhnya tidak sopan. Semua orang tahu dia berbicara tentang Xiu Feng.

Raja Long tersenyum, bukan senyum hangat, melainkan senyum kekaguman yang mematikan. “Pelajaran yang sangat baik, Xia'er. Aku akan memerintahkan bendahara istana untuk segera menyerahkan laporan keuangan triwulan ini kepadamu. Kau, dan hanya kau, yang akan menyisir setiap pengeluaran.”

Ini lebih dari sekadar kehormatan. Ini adalah otoritas resmi. Xia kini memiliki kunci kelemahan finansial Xiu Feng.

“Sedangkan untuk Selir Ning,” lanjut Raja Long, menatapnya tajam. “Kekhawatiranmu terhadap pikiran Selir Xia terlalu berlebihan. Jika kau punya waktu luang untuk mengkhawatirkan orang lain, gunakan itu untuk memperbaiki dekorasi di kamarmu. Aku dengar taman di Istana Musim Semi milikmu agak layu.”

Teguran itu, meskipun ringan, adalah penghinaan besar di depan umum. Selir Ning membungkuk, wajahnya serapuh kaca, kekalahan terasa pahit.

Xia tahu, kemenangan ini jauh lebih besar daripada pertarungan etiket. Ia telah berhasil merusak otoritas Xiu Feng di depan sekutunya sendiri. Namun, kemenangan itu datang dengan harga yang mahal.

Saat makan pagi berlangsung, Xia bisa merasakan tatapan Xiu Feng yang membakar. Itu bukan hanya kecemburuan; itu adalah ancaman kematian. Xiu Feng tahu bahwa wanita di depannya adalah bahaya eksistensial bagi mahkotanya.

Di luar balai, di gerbang utama istana, sebuah pesan rahasia yang disegel dengan lilin hitam Jenderal Lie telah tiba di tangan Xiu Feng. Isi pesan itu sederhana: "Penyelidikan terhadap Selir Xia dimulai. Kami akan menggali hingga ke akarnya."

Xia, saat menyesap tehnya, mengingat kata-kata Jenderal Lie yang bertanggung jawab atas pembunuhannya sendiri (sebagai Xiao Ling). Ia telah memenangkan pertarungan kata-kata di depan umum, tetapi di bawah tirai intrik, perburuan yang sebenarnya baru saja dimulai, dan nyawanya ( jiwa Xiao Ling) dipertaruhkan untuk kedua kalinya....

1
Wida_Ast Jcy
keren certinya saling follow yuk kak
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: oke siap. udah aku folback ya kakak. Terima kasih banyak sudah mampir. lope lope sejagat😍🙏👍
total 1 replies
Ita Xiaomi
Kecerdikan utk melawan kelicikan.
Ita Xiaomi
Seramnya tinggal di lingkungan yg penuh intrik dan konspirasi.
Ita Xiaomi
Wah keren ceritanya. Menegangkan.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk. Insyaa ALLAH. Tq kk. Berkah&Sukses selalu.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!