NovelToon NovelToon
THE MASK OF SILENCE

THE MASK OF SILENCE

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Akademi Sihir
Popularitas:261
Nilai: 5
Nama Author: MishiSukki

Di balik reruntuhan peradaban sihir, sebuah nama perlahan membangkitkan ketakutan dan kekaguman—Noir, sang kutukan berjalan.

Ditinggalkan oleh takdir, dihantui masa lalu kelam, dan diburu oleh faksi kekuasaan dari segala penjuru, Noir melangkah tanpa ragu di antara bayang-bayang politik istana, misteri sihir terlarang, dan lorong-lorong kematian yang menyimpan rahasia kuno dunia.

Dengan sihir kegelapan yang tak lazim, senyuman dingin, dan mata yang menembus kepalsuan dunia, Noir bukan hanya bertahan. Ia merancang. Mengguncang. Menghancurkan.

Ketika kepercayaan menjadi racun, dan kesetiaan hanya bayang semu… Siapa yang akan bertahan dalam permainan kekuasaan yang menjilat api neraka?

Ini bukan kisah tentang pahlawan. Ini kisah tentang seorang pengatur takdir. Tentang Noir. Tentang sang Joker dari dunia sihir dan pedang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MishiSukki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19: Jamur Beracun dan Sebuah Pelajaran Pahit

Semburat jingga dan ungu membungkus cakrawala yang memudar. Di antara siluet pohon-pohon mati yang menjulang seperti tulang-belulang, tubuh Noir terbaring, kesadarannya mengambang di antara hidup dan mati. Aroma tanah basah dan daun-daun busuk menyeruak, menjadi satu-satunya hal nyata yang ia rasakan.

Saat mata sayunya terbuka, hal pertama yang ia lihat adalah langit yang berubah, di mana bulan sabit pucat mulai mengambil alih kekuasaan matahari yang telah tiada. Itulah malam kelima sejak ia memakan jamur beracun itu. Sebuah kesalahan bodoh, impulsif, yang hampir saja merenggut nyawanya, sama seperti keputusan-keputusan lain yang pernah ia buat.

Dunia berputar perlahan saat ia mencoba untuk duduk. Setiap ototnya terasa seperti ditarik paksa, dan kepalanya berdenyut seolah-olah dipukuli. Namun, ia berhasil. Dengan gemetar, Noir bersandar pada batang pohon yang kulitnya kasar dan dingin. Dingin, seperti hati Geraldine yang telah memanipulasinya. Dingin, seperti tempat yang kini ia sebut rumah. Ia menarik napas dalam, merasakan udara dingin mengisi paru-parunya yang masih bergetar.

Kemarin, ia telah melalui penderitaan yang luar biasa. Racun jamur itu, yang awalnya terasa seperti ledakan warna dan halusinasi, kini menyisakan sensasi terbakar yang menjalar di setiap pembuluh darahnya. Ia telah muntah berkali-kali, mengosongkan isi perutnya hingga tak ada lagi yang tersisa.

Kekuatan yang ia dapatkan dari eksperimen Geraldine, yang seharusnya menjadi penyelamat, kini malah memperburuk keadaannya. Racun itu berinteraksi dengan sisa-sisa ramuan yang disuntikkan ke dalam tubuhnya, menciptakan sebuah badai internal yang mengancam untuk merobeknya dari dalam.

Setiap kali ia memejamkan mata, wajah Geraldine muncul dalam bayangannya. Senyum licik, mata yang dingin, dan bisikan-bisikan manis yang ternyata lebih beracun dari jamur yang ia makan. Ia teringat akan ucapan-ucapan manis itu, janji-janji akan kekuatan, akan hidup yang lebih baik.

Namun, yang ia dapatkan hanyalah penderitaan dan pengkhianatan. Sebuah pelajaran pahit yang ia dapatkan di bawah naungan langit yang gelap, jauh dari peradaban manusia yang penuh kepalsuan.

Pada hari keenam, Noir akhirnya merasa sedikit lebih kuat. Ia bisa berdiri, meskipun lututnya masih goyah. Ia berjalan, langkah demi langkah, menapaki jalan setapak yang ditutupi lumut dan daun-daun kering. Di tengah perjalanan, ia melihat dua jenis jamur.

Satu berwarna merah menyala, tampak indah dan menggoda. Satu lagi, berwarna coklat kusam, tampak jelek dan tak menarik. Sebuah memori menghantamnya. Memori akan jamur yang ia makan. Memori akan rasa sakit yang hampir merenggut nyawanya. Ia menatap kedua jamur itu, lalu melanjutkan perjalanannya, mengabaikan godaan yang begitu memikat.

Ia telah belajar bahwa di dunia ini, yang terlihat indah seringkali adalah perangkap, sementara kebenaran dan keselamatan seringkali tersembunyi di balik penampilan yang buruk rupa.

Tubuhnya masih rapuh, dan sisa-sisa racun dari eksperimen Geraldine masih mengalir dalam dirinya. Setiap gerakan, setiap pikiran, terasa seperti perjuangan. Pusing dan mual datang dan pergi, dan ia seringkali harus berhenti sejenak untuk menstabilkan dirinya.

Namun, di tengah semua penderitaan ini, sebuah api kecil membara di dalam dadanya. Api yang memaksanya untuk terus berjalan. Api yang memberinya alasan untuk bertahan hidup. Ia tidak tahu berapa lama ia bisa bertahan, tetapi ia tahu bahwa ia tidak akan menyerah.

Ia terus berjalan, melewati hutan yang gelap, di bawah langit yang diselimuti kabut tipis. Ia tahu bahwa ia tidak akan bisa kembali ke kehidupannya yang lama. Kehidupan itu telah dicuri darinya.

Namun, ia juga tahu bahwa ia tidak akan menjadi korban selamanya. Ia akan beradaptasi. Ia akan bertahan. Ia akan menemukan jalan untuk kembali ke dunia, tidak sebagai boneka Geraldine, tetapi sebagai Noir, yang telah dihancurkan dan ditempa oleh penderitaan.

Dan di tengah hutan yang suram ini, di mana setiap bayangan adalah ancaman, ia menemukan sebuah arti baru dalam hidupnya: perjuangan itu sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!