NovelToon NovelToon
Menanti Cinta Sang Letnan

Menanti Cinta Sang Letnan

Status: tamat
Genre:Menikahi tentara / Konflik etika / Tamat
Popularitas:266.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

FB Tupar Nasir, ikuti FB nya ya.

Diam-diam mencintai kakak angkat. Namun, cintanya tidak berbalas. Davira, nekad melakukan hal yang membuat seluruh keluarga angkatnya murka.

Letnan Satu Arkaffa Belanegara, kecewa dengan kekasihnya yang masih sesama anggota. Sertu Marini belum siap menikah, karena lebih memilih jenjang karir yang lebih tinggi.

Di tengah penolakan sang kekasih, Letnan Arkaffa justru mendapat sebuah insiden yang memaksa dia harus menikahi adik angkatnya. Apa yang terjadi?

Yuk kepoin.

Semoga banyak yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Ajakan Arda Ketika Hujan Lebat

     Sore itu toko buku Pak Herman ramai oleh pengunjung. Rak-rak buku dipenuhi anak-anak muda yang mencari bacaan, sementara beberapa orang dewasa sibuk menanyakan buku referensi. Di balik meja kasir, Davira dengan cekatan melayani pelanggan. Senyumnya lembut, meski wajahnya terlihat letih.

     Di sisi lain ruangan, seorang pria dengan kemeja rapi duduk di kursi baca. Wajahnya tenang, penuh wibawa. Dialah Arda, sosok yang belakangan ini semakin sering muncul di toko buku itu.

     Arda bukan pelanggan biasa. Usianya sekitar dua puluh enaman. Penampilannya selalu rapi, dan tatapannya teduh. Belakangan, Davira baru tahu dari Pak Herman bahwa Arda adalah seorang konsultan hukum di sebuah firma besar. Pekerjaannya mentereng, gajinya jelas jauh di atas rata-rata. Tapi entah kenapa, pria itu selalu memilih duduk berjam-jam di toko sederhana seperti ini.

     "Mas Arda, nggak pulang kerja langsung istirahat? Kok rajin banget mampir?” tanya Pak Herman suatu kali, sambil merapikan tumpukan buku.

     Arda hanya tersenyum kecil. “Di sini suasananya adem, Pak. Banyak buku bagus. Lagipula… pelayan tokonya ramah.”

     Ucapan itu membuat pipi Davira bersemu merah. Ia pura-pura sibuk membolak-balik buku stok agar tidak ketahuan gugup.

     Sejak saat itu, Arda hampir selalu datang setiap akhir pekan. Kadang ia membaca buku tebal tentang filsafat, kadang novel klasik. Tapi sesungguhnya, matanya lebih sering mencuri-curi pandang ke arah Davira.

     Sementara Davira, meski menyadarinya, berusaha tetap biasa saja. Ia tidak mau menimbulkan salah paham, apalagi memberi celah pada hatinya untuk goyah.

     Satu malam minggu, toko sudah mulai sepi. Hanya tinggal beberapa pengunjung. Arda mendekat ke meja kasir, membawa sebuah buku novel sejarah.

     “Vira.…” Suaranya rendah, namun hangat. “Boleh temani saya makan malam setelah ini?”

     Davira terkejut, menatapnya sekilas. “Ma-makan malam?”

     Arda mengangguk. “Iya. Tidak jauh, ada kafe baru buka. Hanya sekadar makan dan ngobrol. Saya pikir … kamu butuh teman bicara.”

     Davira buru-buru menggeleng. “Maaf, Mas. Saya … nggak bisa.”

     Arda menahan kecewa dengan senyum. “Ok. Tidak apa-apa. Mungkin lain kali.”

     Namun, minggu berikutnya, Arda mencoba lagi. Setelah membeli buku, ia kembali melontarkan ajakan.

     “Vira, sudah kerja seharian. Ayo, saya traktir. Hanya sebentar.”

     Davira lagi-lagi menolak. “Terima kasih, Mas. Tapi saya masih banyak urusan di rumah.”

     Arda menghela napas, tapi tidak menyerah. “Baiklah. Saya tunggu kesempatan lain.”

     Begitulah berulang kali. Meski selalu ditolak, Arda tidak pernah terlihat kesal. Ia tetap datang, tetap tersenyum, tetap memperlakukan Davira dengan sopan.

***

     Sepertinya Arda tidak menyerah, pada Sabtu ke tiga. Dia datang kembali ke toko buku.

     Arda sengaja meletakan mobilnya agak jauh dari samping toko.

     Sementara Davira menutup toko bersama Pak Herman. Tangannya sibuk menggembok pintu, sementara payung kecil yang ia bawa sudah nyaris rusak diterpa angin.

     “Vira, kamu yakin nggak apa-apa pulang sendirian? Hujan deras begini,” kata Pak Herman khawatir.

     Davira tersenyum menenangkan. “Tidak apa-apa, Pak. Rumah saya dekat.”

     "Baiklah. Kalau begitu saya duluan, ya." Pak Herman berlalu menuju motor tuanya. Tidak lamu motor tua itu melaju meninggalkan Davira.

     "Davira."

     Sebuah suara terdengar bersama sebuah payung menaungi kepala Davira yang sempat diterpa air hujan.

     "Mas Arda." Davira nampak canggung, dia tidak enak karena Arda tiba-tiba memayunginya.

     "Lihatlah tubuh kamu mulai basah. Hujan semakin deras, kamu masih kukuh mau pulang?" Arda menatap Davira tidak yakin.

     "Saya memang harus pulang, Mas. Walau dalam keadaan hujan. Saya mau ke halte itu untuk menunggu angkot." Davira menunjukkan halte tempat biasa dia menunggu angkot.

     "Angkot akan lama tiba kalau hujan begini. Bagaimana kalau kita ngopi dulu di kafe sebrang itu, sebelum kamu pulang. Hitung-hitung sambil menunggu hujan reda," ujar Arda kembali mengungkapkan keinginan yang sudah dua minggu ke belakang ia ungkapkan kepada Davira.

     Davira termenung. Dia ingin menolak. Selain ada hati yang ingin selalu ia jaga, Davira memang tidak mau memberi peluang pada pria manapun, sementara dirinya sampai saat ini masih istri dari Kaffa.

     Arda menatap Davira lekat. "Ayolah. Hanya sekali ini saja." Ucapan Arda begitu memohon, sehingga Davira merasa tidak enak.

     Akhirnya Davira mengabulkan permintaan Arda. Dia berjalan berdua di bawah payung yang sama menuju mobil Arda yang diletakkan agak jauh dari toko buku itu.

     Mobil Arda sudah putar arah. Tidak lama kemudian tiba di depan kafe yang sebelumnya sudah ia sebutkan pada Davira.

     Mereka turun dari mobil, Arda sigap memayungi Davira dan dirinya. Sekilas mereka seperti sepasang kekasih yang berjalan menuju kafe.

     Kafe itu mulai ramai pengunjung. Untung saja mereka masih kebagian tempat duduk.

     Baru saja Arda dan Davira akan menikmati pesanannya yang sudah dihidangkan pelayan. Dari pintu masuk kafe, terlihat beberapa pria berbaju tentara loreng memasuki kafe yang sama.

     Jantung Davira berdegup kencang. Antara bahagia dan kaget. Davira berusaha menyembunyikan wajahnya dari pria berseragam loreng itu.

     Satu per satu dia amati pria-pria itu. Davira mencari, apakah ada sosok Kaffa di sana?

     "Vira, kamu kenapa? Jangan bengong, lebih baik kita segera nikmati pesanan kita."

     Davira tersentak, beberapa saat ia hanya mampu terpaku.

Apakah ada sosok Kaffa di antara pria-pria tentara yang memasuki kafe?

1
LENY
LANCANG VIRA INI HRSNYA JGN DIBAKAR ITU KAN KENANG2AN LAGIAN KAFFA GAK ADA RASA LG DGN MARINI. VIRA INI GAK PUNYA RASA PERCAYA DIRI TERLALU LEMAH CENGENG GAK SUKA LIHAT NYA NYEBELIN.
LENY
JIJIK BANGET LIHAT KRLAKUAN KAFFA INI NGOMONG JAHAT BENER KL JD VIRA TEMPELENG AJA TUH KAFFA SDH KETERLALUAN MENGHINA NYA. INI CUMA NANGIS DOANG 😡🤮🤮
LENY
HRSNYA MEMANG VIRA BILANG BAHWA DIA SDH MENIKAH SAAT MELIHAT GELAGAT ARDA KL DIEM AJA SEPERTI MEMBERI HARAPAN. KASIHAN JG ARDA
LENY
VIRA WA IZIN KAMU MAU RESIGN DARI PT TEMPAT KAMU KERJA KPD KAFFA NNT SALAH PAHAM LAGI. TERSERAH DIA IZININ ATAU GAKNYG PENTING KAMU SDH KASIH TAHU. JADIVWANITA ITU HES TEGAS LAWAN KL KITA BENAR JGN DIEM AJA NANGIS BISANYA NYEBELIN
LENY
JIJIK LIHAT SIKAP KAFFA INI MENUDUH DGN KEJAM DAN LAGI VIRA HRSNYA JAWAB CERITA DONG ARDA YG NOLONG DAN ARDA YG NAKSIR VIRA BIARPUN VIRA GAK PUNYA PERASAAN APA2 SAMA ARDA. JGN CUMA DIAM DAN NANGIS SEBEL LIHAT WANITA LEMAH BISA NYA CUMA NANGIS😡😥
LENY
DIH MULUT KAFFA MSH PEDES MERENDAHKAN DAN MENGHINA VIRA 😡
LENY
SUDAH JANGAN SAMA ARDA VIRA MAMANYA GAK SETUJU DAN NNT PASTI AKAN MERENDAHKAN KAMU MEMANG ENAK PUNYA IBU MERTUA YG GAK SUKA KITA YG ADA MAKAN HATI BIARPUN ARDA NYA BAIK. LAGIAN KAMU MSH ISTRI KAFFA BELUM DITALAK.
LENY
PERGILAH VIRA CUKUP SDH KAMU DIHINA NNT PERBUATAN JAHAT PASTI TERBONGKAR ALLAH TDK TIDUR KOK
LENY
YA APA ENAK NYA DIPERLAKUKAN BEGITU SAMA SUAMI DAN MERTUA KAMU CINTA SENDIRI VIRA JGN BODOH.
LENY
VIRA CINTA SENDIRI KAMU BODOH SAMPE MAMA ANGKATMU JD BENCI. 😥
LENY
ITU AKIBAT PERBUATAN MU SENDIRI DAVIRA MEMANG ENAK DITUDUH DIHINA MAKANYA PIKIR PANJANG SEBELUM BERBUAT CARAMU SALAH😥
LENY
KASIHAN KAMU DAVIRA TAPI CARAMU SALAH SEHINGGA MAMA ANGKATMU BERUBAH😥😥
LENY
KAFFA GOBLOK DITIPU MARINI NNT SEPULANG TUGAS SELIDIKI DIAM2 MARINI. DAVIRA JG SALAH CARANYA MENJEBAK KAFFA.
Dewa Rana
wah davira jahat😲
Dewa Rana
mending panggilannya ArkaThor
LENY
CARA LICIK SEPERTI INI DUH MENDING DGN PRILAKU YG BAIK SOPAN BISA BIKIN ORANG JATUH CINTA. BUKAN DGN CARA LICIK SEPERTI INI. MENDING KIRIM FOTO MARINI SELINGKUH
Aqella Lindi
bgus banget crita ny gk neko2,aq suka crita kyak gni,mksh autor,semangat nulis ny💪
Nasir: Masya Allah, mskh byk Kak... 🥰🥰🥰
total 1 replies
Aqella Lindi
coba aja kafa klau udh merasa perawan vira psti candu wk wk psti ny mau tia hri😍
Athallah Linggar
Jd perempuan jgn cengeng,dh dituduh masih aja disitu Mkane jgn tlalu hicin sm cwo jd dibabuin lohklo ko jd ratu ben cwo yg cinta sm kamu. jg kammi yg ngejar cwo. Anehhh
Athallah Linggar
Pah krj di PT kan ada data pribadi sm status,mg davita ngisinya apa statusnya? single? ga masuk akal bngt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!