Lolly Zhang, seorang dokter muda, menikah dengan Chris Zhao karena desakan keluarga demi urusan bisnis. Di balik sikap dingin, Chris sebenarnya berusaha melindungi istrinya. Namun gosip perselingkuhan, jarak, dan keheningan membuat Lolly merasa diabaikan.
Tak pernah diterima keluarga suaminya dan terus disakiti keluarganya sendiri, Lolly akhirnya nekat mengakhiri pernikahan tanpa hati itu.
Akankah cinta mereka bersemi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Lolly membuka amplop cokelat itu dengan tangan bergetar. Di dalamnya terdapat beberapa lembar laporan hasil penyelidikan dan sebuah flash disk berwarna hitam.
“Rekaman ini dari mana?” tanya Lolly pelan, matanya menatap benda kecil itu dengan curiga.
“Dari dashboard mobil yang dulu kalian gunakan,” jawab Chris tenang. “Bukti ini ditemukan setelah kecelakaan itu. Setelah kematian kakak pertamamu, ayahmu begitu terpukul dan kehilangan semangat hidup. Akhirnya mobil itu dikirim ke tempat penghancuran. Tapi, pengurus di sana rupanya melepaskan dashboard-nya dan menyimpannya.”
“Kenapa dia menyimpannya?” Lolly menatap Chris, raut wajahnya menunjukkan rasa penasaran sekaligus gentar.
“Dia takut, suatu hari ada yang menyelidiki kasus kecelakaan itu dan mencarinya. Dia tidak ingin dianggap menghancurkan barang bukti. Tapi mobil itu memang dihancurkan atas permintaan ayahmu—dengan sejumlah uang sebagai imbalan,” jelas Chris pelan.
Lolly terdiam lama sebelum akhirnya memasukkan flash disk itu ke laptop. Rekaman lama itu berputar, menampilkan gambar kabur dari kamera tersembunyi di dasbor mobil.
Seorang anak laki-laki berusia belasan tahun tampak sedang mengutak-atik bagian kursi belakang.
“Dicky…?” bisik Lolly, suaranya bergetar. “Apa yang dia lakukan di sana?”
Gambar berikutnya membuat wajahnya pucat. Dalam rekaman itu, seluruh keluarganya berada di dalam mobil — ayah dan ibunya duduk di depan, sementara kakak pertamanya duduk di tengah bersama Dicky dan Lolly kecil.
Beberapa detik kemudian, tampak tangan Dicky yang sengaja memukul punggung Lolly dengan keras. Tubuh kecil Lolly terdorong ke depan dan mengenai kursi sopir, membuat ayahnya kehilangan kendali atas setir. Mobil itu oleng, lalu menabrak kendaraan di depannya.
Suara benturan keras terdengar. Gambar berguncang hebat, lalu layar menampilkan sosok kakak Lolly yang terlempar keluar dari jendela depan.
Chris menarik napas panjang, menatap layar laptop sebentar sebelum menatap Lolly lagi.
“Setelah diselidiki, ternyata rem mobil itu diputuskan secara sengaja. Rekamannya jelas — Dicky lah pelakunya,” jelasnya dengan suara serak.
Wajah Lolly berubah pucat. Matanya berkaca-kaca, suaranya nyaris tercekik saat menahan tangis.
“Kenapa dia melakukan itu? Saat itu dia baru dua belas tahun. Apakah dia tidak sadar nyawa semua orang bisa melayang?” tanyanya, air mata mengalir deras.
Chris meletakkan tangan di bahu Lolly, berusaha menenangkan.
“Informasi yang Marco dapatkan mengatakan Dicky sejak kecil memang suka mencari masalah di sekolah dan kemudian di kampus. Dia pintar menyembunyikan hal itu dari orangtua kalian, karena ayah dan ibumu terlalu memanjakannya. Semua tindakannya muncul dari satu alasan, dia merasa terancam posisinya saat kakak pertamamu mendapat perhatian lebih. Dia cemburu, dan cemburu itu berubah jadi kebencian.”
“Dia sengaja menuduhku… dan berusaha merusakkan hubunganku dengan keluarga,” bisiknya. “Kenapa harus kakakku yang jadi korban? Kenapa bukan dia?”
Chris mengusap punggung tangannya pelan. “Jangan salahkan dirimu lagi, Lolly. Kau bukan pelakunya kau juga korban. Orangtuamu membela Dicky karena dia anak laki-laki satu-satunya dan mereka buta karena sayang. Posisi waktu itu juga membuatmu mudah disalahkan, kau duduk di belakang, dekat kursi sopir, sehingga semuanya tampak seolah kesalahanmu.”
Lolly menatap kosong ke luar jendela, memutar kembali ingatan masa kecil yang menyakitkan. “Dicky memang sering menyakitiku… dengan cara apa pun. Dia tak pantas dimaafkan,” gumamnya.
Chris meneguk napas, lalu menatap lurus ke mata Lolly. “Aku bisa membantu menjatuhkan Dicky. Dia sekarang memegang proyek besar di utara ... proyek yang bermasalah. Ada indikasi korupsi, dana yang diselewengkan dari investor. Itu belum terungkap secara publik. Kalau kau setuju, aku akan kumpulkan bukti dan buka semua itu. Bukan untuk balas dendam, tapi untuk menegakkan keadilan.”
"Aku ingin bertemu dengan mereka, selama ini kecelakaan itu menjadi mimpi burukku, serta kebencian keluargaku membuatku merasa diasingkan. Apakah mereka akan tega menghukum putra kesayangan mereka itu?" ujar Lolly.
saya sudah vote
😄😄