Cinta masa kecil yang tiba tiba menjadi calon pengantin karena harus menjadi pengantin pengganti menguak beberapa fakta yang tersembunyi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
“Jenna kau pasti sangat gugup kan?”
Tanya Clara, aneh memang tentu saja Jenna merasa gugup karena itu kali pertama baginya.
“Ah seharusnya kau belajar dariku,aku akan mengajarkan mu bagaimana membuat pria merasa puas.”
Bisik Clara, Jenna yang mendengar itu sontak mengerutkan keningnya.
“Kau? Tapi kau belum menikah, bagaimana bisa kau…”
“Aku memang bel menikah, tapi aku sudah bisa dikatakan pro, you know, one night love.”
Ucap Clara seraya terkekeh, sedangkan Airin dan Jenna hanya saling melirik lalu memberi ekspresi yang benar benar tidak ramah.
“By the way, kau tidak apa apa kan? Maksudku mama mu terlihat marah beberap hari yang lalu.”
Tanya Airin, jujur saja ia merasa tidak enak menanyakan itu pada Jenna namun ia merasa khawatir pada teman nya itu, Jenna pun tersenyum lalu mengangguk.
“Untung nya ada Zavey, jadi aku tidak jadi dibawa oleh mamaku pergi dari sini.”
Jelas Jenna membuat kedua temannya itu merasa kesal dengan sikap mama Jenna.
“Mama mu mau membawa mu pergi dari sini? Tega sekali! Bukankah kakakmu kabur karena pilihan nya sendiri? Kenapa tidak biarkan kau hidup dengan bahagia bersama Zavey?”
Ucap Clara kesal lantaran merasa jika sikap mama Jenna sudah benar benar keterlaluan, Jenna hanya menggelengkan kepalanya ia juga merasa bingung kenapa mamanya begitu membenci nya.
“Tapi beruntung kau menikah dengan Zavey, jadi ada yang melindungimu sekarang.”
Ucap Airin, ia menghampiri Jenna lalu memeluk teman nya itu sebagai penyemangat, Clara yang melihat itu tak ingin merasa di kucilkan sontak saja melompat memeluk kedua teman nya itu.
Hingga sore tiba, Airin dan Clara memilih untuk pulang, tentu karena tahu Zavey akan segera pulang dan tak ingin mengganggu pengantin baru itu, Jenna melambaikan tangannya pada kedua teman nya itu yang mulai melajukan mobil meninggalkan gerbang rumahnya.
“Aku harus mandi lalu bersiap.”
Ucap Jenna mengingat ia sudah memiliki janji dengan Zavey, ia segera bergegas bersiap siap sebelum Zavey pulang, Jenna menatap dirinya di cermin di mana ia tengah mengenakan dress hitam yang Zavey belikan untuknya.
“Seleranya memang sangat bagus.”
Gumam Jenna, ia kemudian mengambil beberapa foto dirinya lalu mengirimkan nya pada Zavey, Zavey yang masih berada di kantor tentu saja segera membuka ponselnya begitu mendengar notifikasi dari Jenna.
“Aaahhh bagaimana bisa dia secantik ini? Aku sudah tidak sabar ingin melihatnya.”
Gumam Zavey ia tak bisa menyembunyikan senyumannya begitu melihat beberapa foto yang Jenna kirim bahkan membuat seorang karyawan yang berada di depan nya merasa bingung dengan sikap atasan nya itu.
Jenna juga terus saja tersenyum menatap foto foto yang ia kirim pada Zavey, ah kenapa rasanya seperti orang yang baru pacaran? Namun tak lama senyumnya memudar begitu melihat nama sang kakak di layar ponselnya.
“Kak Lysandra?”
Gumamnya ada perasaan senang, sedih dan khawatir begitu melihat nama kakaknya namun mengingat sang kakak lah yang membantunya menikah dengan Zavey membuat Jenna sedikit lega lalu segera mengangkat telepon dari Lysandra.
“Kak Lysandra? Apa kabar?”
Tanya Jenna begitu menjawab panggilan telepon dari kakaknya itu, namun senyumnya seketika memudar begitu mendengar suara tangis sang kakak yang membuatnya menjadi panik, Jenna berusaha menenangkan kakaknya yang menangis tersedu sedu.
“Kak tenang lah, katakan ada apa?”
Tanya Jenna.
“Tolong aku, aku ingin pulang, kalau tidak aku mungkin akan di habisi.”
Deg!
“di habisi? Kakak di mana? Aku akan menjemput kakak.”
Ucap Jenna, setelah kakaknya menyebutkan alamat nya Jenna segera bergegas mengambil tasnya, lalu segera bergegas keluar dari rumah.
Kini Jenna tengah berada di dalam taksi menuju alamat yang Lysandra berikan, meskipun cukup jauh dan mungkin akan memakan waktu kurang lebih satu jam tapi tidak masalah bagi Jenna asalkan ia bisa menolong kakaknya.
Sedangkan Zavey yang baru saja tiba di rumahnya kembali masuk ke dalam mobil begitu mendapat pesan dari orang suruhan nya jika Lysandra dalam bahaya.
“Tapi Jenna? Aku sudah janji dengan nya? Akan ku jelaskan nanti padanya.”
Gumam Zavey lalu segera melajukan mobilnya.
Jenna mulai menekan bel apartemen Lysandra namun tak ada yang menjawab atau membuka pintu membuat Jenna semakin khawatir hingga tak lama pintu terbuka, terlihat Lysandra yang baru saja membuka pintu membuat Jenna segera masuk.
“Kak.”
Ucap Jenna memeluk kakaknya, Lysandra terlihat sangat berantakan, di wajahnya bahkan terdapat beberapa lebam seperti yang ia alami saat di hukum oleh mamanya.
“Kak, ada apa? Kenapa wajahmu jadi begini?”
Tanya Jenna, Lysandra hanya menangis lalu kembali memeluk Jenna dengan erat, selain merasa rindu ia juga merasa sangat kesakitan, Jenna kemudian membawanya duduk di sofa lalu memberinya segelas air agar bisa lebih tenang.
“Sekarang jelaskan siapa yang melakukan ini pada kakak? Apa pacarmu?”
Tanya Jenna, Lysandra menganggukkan kepalanya membuat Jenna lagi lagi terkejut, bagaimana mungkin hal itu terjadi? Bukankah mereka saling mencintai? Bukankah mereka baik baik saja? Dan bukan kah pria itu orang baik?
“Tapi bagaimana mungkin? Bukankah dia..”
Belum sempat bertanya, Tiba tiba terdengar suara pintu dibuka membuat Jenna dan Lysandra menoleh ke arah pintu, Lysandra mendadak ketakutan membuat Jenna semakin khawatir.
Terlihat seorang pria muncul dengan penampilan yang berantakan hal itu membuat Jenna sedikit terkejut, apa mungkin pria ini pacar kakaknya? Tapi bagaimana mungkin? Ia jauh berbeda dengan apa yang kakaknya ceritakan selama ini.
“Kau membawa orang lain kesini?!!”
Sentak pria itu membuat Lysandra bahkan Jenna terkejut, benar benar kasar pantas saja kakaknya ketakutan, Jenna kemudian melangkah berdiri di hadapan kakaknya untuk melindunginya jika pria itu mencoba untuk menyakitinya.
“Jangan berani menyentuh kakakku jika kau tidak ingin ku laporkan!”
Ancam Jenna namun pria itu justru tersenyum sinis lalu melangkah mendekati Jenna lalu menatap Jenna dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu beralih menatap Lysandra yang berada di belakang Jenna.
“Jadi dia adikmu? Sangat berbeda dengan foto yang kau tunjukkan, dia lebih menarik darimu.”
Ucap Kevin membuat Jenna kesal lalu melayangkan tamparan keras di wajah pria itu yang berani mengatakan hal itu dihadapan nya dan kakaknya, Kevin memegangi pipinya yang memanas, namun bukannya marah, ia justru tersenyum menatap Jenna.
“Aneh sekali, aku justru merasa candu dengan sentuhanmu.”
Ucap Kevin membuat Jenna semakin kesal lalu mencoba untuk menamparnya lagi namun kali ini tangannya di cengkeram oleh Kevin membuat Jenna berusaha untuk melepaskannya namun bukan melepaskannya, Kevin justru menarik Jenna ke pelukan nya.
“Bukan berarti kau bisa menamparku untuk kedua kalinya.”
Bisik Kevin, Jenna kemudian mendorong tubuh Kevin menjauh darinya, sedangkan Lysandra yang tak terima adiknya di sentuh pun mengambil gelas diatas meja lalu mencoba untuk menghantamnya ke kepala Kevin, namun Kevin menahannya lalu mendorong tubuh Lysandra hingga menabrak meja membuat Lysandra meringis kesakitan.
Sedangkan Jenna yang melihat itu segera menghampiri sang kakak.
“Kak, kau baik baik saja? Ayo bangun.”
Ucap Jenna mencoba untuk membantu kakaknya berdiri namun Kevin menarik tangan nya lalu mendorong Jenna menjauh dari Lysandra.
“Kau ingin kakakmu bebas? Maka kau harus mengeluarkan banyak uang, maka kau bisa membawa kakakmu pergi dari sini.”
Ucap Kevin seraya menahan Lysandra dengan menodong sebuah p*sau di leher Lysandra, hal itu tentu membuat Jenna mulai bersikap hati hati tak ingin kakaknya di sakiti oleh pria itu.
“Ba-baiklah aku akan memberimu uang tapi lepaskan kakakku.”
Ucap Jenna, Kevin tersenyum mana mungkin ia akan percaya begitu saja, Kevin kemudian meminta Jenna untuk mengirimkan uang terlebih dahulu ke ATM milik Lysandra sebagai bukti jika ia tak mencoba menipu.
Tak berpikir panjang, Jenna segera mengeluarkan ponselnya untuk mengirim uang dengan jumlah yang cukup besar ke rekening kakaknya namun belum sempat ia melakukan itu, Lysandra sudah lebih dulu menendang bagian inti tubuh Kevin lalu mengambil pisau dari tangan Kevin dan berlari menjauh.
Jenna merebut pisau itu dari tangan Lysandra lalu menodongkannya ke arah Kevin, lalu meminta Lysandra untuk keluar lebih dulu dari sana, Lysandra menurut, seraya memegangi perutnya yang terasa sakit Lysandra segera kekuar dari sana lalu disusul oleh Jenna yang juga berhasil keluar dari sana.
Namun tentu Kevin tak tinggal diam lalu segera mengejar kedua wanita itu, namun seketika langkahnya terhenti begitu melihat beberapa pria bertubuh kekar baru saja keluar dari lift, Kevin kemudian berlari kembali ke dalam apartemennya sebelum pria pria itu menangkapnya.
Sedang Lysandra dan Jenna berhasil masuk ke dalam lift, begitu tiba di lantai dasar, keduanya terkejut melihat keberadaan Zavey disana.
“Zavey.”
Ucap Jenna memanggil Zavey, sama halnya dengan Jenna, Zavey juga terkejut melihat keberadaan Jenna di sana, bagaimana bisa Jenna ada di sana? Namun seketika Lysandra terjatuh lantaran merasa sakit pada perutnya.
“Kak Lysandra!”
Pekik Jenna, melihat itu Zavey segera mendekat lalu mengangkat tubuh Jenna membawanya ke dalam mobil, Jenna pun menyusul masuk ke dalam mobil, Zavey pun segera melajukan mobilnya.
“Kak tenang lah, Kita akan ke rumah sakit.”
Ucap Jenna, namun mendengar itu Lysandra justru menolak dengan alasan rasa sakitnya sudah berkurang lalu meminta Zavey untuk membawanya pulang ke rumah Zavey saja lantaran tak ingin pulang ke rumah orang tuanya untuk saat ini.