Pernikahan Yang Di Takdirkan

Pernikahan Yang Di Takdirkan

BAB 1

Jenna menatap dirinya di cermin tengah terbalut gaun putih, Hari ini adalah hari pernikahan nya, Ralat seharusnya pernikahan kakak nya namun sang kakak meminta nya untuk menggantikan nya.

Jenna tidak bisa menolak lantaran kakaknya sudah pergi dan hanya meninggalkan sepucuk surat dan kedua pihak keluarga juga setuju lantaran tak ingin keluarga mereka menanggung malu atas apa yang terjadi.

Terdengar suara pintu di buka membuyar lamunan Jenna.

“Nona, sudah waktu nya anda keluar.”

Mendengar itu Jenna segera memakai penutip kepala agar para tamu tidak menyadari jika yang berada diatas altar bukanlah Lysandra melainkan Jenna, putri kedua dari keluarga Elvern.

Pintu dibuka, semua orang menatap kearah pengantin yang baru saja memasuki ruangan, Tak ada yang mengira jika yang ada di atas sana adalah wanita laij hingga acara selesai.

Kini seluruh keluarga dari kedua pihak sedang berkumpul makan malam seraya berdiskusi tentang apa yang terjadi hari ini.

“Jenna, apa kau benar benar tidak tahu kemana kakak mu pergi?”

Tanya Thomas pada putri bungsu nya itu, Jenna menggelengkan kepala nya seraya menunduk membuat semua orang hanya menghela nafas berat, kecuali satu orang yang masih terlihat tenang yaitu Zavey, pengantin pria hari ini.

Zavey hanya meneguk anggur di gelas nya seraya mendengar percakapan semua orang dengan tenang tanpa amarah mau pun bantahan lantaran pengantin nya menghilang di hari pernikahan mereka.

“Begini saja, untuk sekarang Jenna akan menggantikan posisi Lysandra untuk sementara sampai Lysandra di temukan, bagaimana?”

Ucap Livy pada besan nya, ia masih berharap bisa menemukan putri sulung nya sehingga pernikahan Lysandra dan Zavey tetap bertahan, Jenna yang mendengar itu pun hanya diam, hati nya sakit seolah olah di tusuk setelah mendengar ucapan ibu nya.

“Bagi kami tidak masalah, baik Lysandra ataupun Jenna sama saja, kami tetap menyayangi mereka karena bagaimana pun mereka tumbuh kembang bersama Zavey sejak kecil.”

Ucap Zoya pada besan nya itu, ia tidak berbohong, rasa sayang nya pada Lysandra ataupun Jenna sama besarnya seperti rasa sayang nya pada Zavey, dan ia juga tidak menyalahkan Lysandra yang kabur karena pernikahan ini hasil dari perjodohan mereka.

“Tidak, Lysandra akan menjadi menantu kalian, Lysandra lebih cocok dengan Zavey, Dia lebih pintar dari Jenna dan lebih bisa di andalkan, saya berjanji akan menemukan Lysandra.”

Ucap Livy masih bersikeras ingin Lysandra yang menjadi menantu keluarga Aelfdene.

“Baiklah mari akhiri pembicaraan ini dan beristirahat.”

Ucap Jayden mengakhiri semua nya, Semua orang kembali ke kamar hotel masing masing, sedangkan Jenna masih duduk di meja makan sendiri.

“Tidak ingin istirahat?”

Jenna menoleh mendengar suara Zavey, dengan cepat wanita itu mengusap air matanya tak ingin Zavey melihat ia baru saja menangis.

“Hm, duluan saja nanti aku menyusul.”

Ucap Jenna, Zavey hanya diam lalu segera pergi dari sana, Jenna pun segera menyeka air mata nya lalu mengikuti langkah jenang Zavey dari belakang, hingga akhirnya ia melihat Zavey masuk ke dalam kamar pengantin membuat langkah Jenna terhenti.

“Apa aku masuk ke sana juga? Atau ke kamar lain?”

Jenna membatin, mengingat percakapan beberapa waktu yang lalu jika ia hanya pengantin pengganti sementara, Jenna pun memutuskan untuk bertanya pada Zavey namun baru saja akan mengetuk pintu tiba tiba tangan nya di tarik oleh sang ibu.

“Kamu mau ngapain masuk ke sana? Itu kamar Zavey dan Lysandra!”

Ucap Livy menatap tajam Jenna.

“Maaf ma.”

Ucap Jenna menunduk.

“Jangan bilang kamu berharap menjadi istri Zavey seutuh nya? Iya kan? Kamu menginginkan posisi kakak mu kan?”

“Bukan ma, bukan begitu, aku cuma..”

“Jangan bohong kamu! Dari dulu kamu memang merasa kalah saing dengan Lysandra! Ngaca Jenna Ngaca!! Kami gak ada apa apa nya di bandingkan Lysandra!!”

Ucap Livy seraya menoyor kepala Jenna berulang kali demi meluapkan kekesalan nya lantaran pernikahan Lysandra dan Zavey tidak berjalan dengan lancar padahal Jenna tidak bersalah tapi tetap saja Jenna yang di salahkan.

“Sana masuk kamar depan, awas saja kalau kamu berani mendekati Zavey!”

Ucap Livy mendorong tubuh Jenna masuk ke dalam kamar yang berada cukup jauh dari kamar Zavey, Jenna hanya menurut perinta mama nya tanpa membantah lantaran hal itu tidak akan berguna sama sekali.

Sedangkan di dalam kamar lain kini Zoya dan Jayden yang tengah bersiap untuk tidur pun tak bisa berhenti memikirkan Jenna.

“Livy masih belum berubah ya pa, masih membedakan Lysandra dan Jenna, padahal Jenna juga putri kandung nya.”

Ucap Zoya merasa kasihan pada Jenna yang selalu di rendahkan oleh mama nya sendiri, padahal jika di pikir pikir Lysandra berbuat salah tapi kenapa tidak terdengar sedikitpun ia menyalahkan Lysandra?

“Papa juga tidak mengerti, lebih baik kita beristirahat saja.”

Ucap Jayden segera mematikan penerangan di kamar itu.

Sedangkan Jenna di dalam kamar kini menatap selembar kertas kecil di tangan nya, kertas yang Lysandra tinggalkan khusus untuk nya.

“Jenna, dari awal kakak bilang tidak menerima perjodohan ini kan? Tapi mama terus saja memaksa padahal kakak sudah punya pacar, kakak tidak bisa meninggalkan pacar kakak jadi kakak memilih pergi, dan kakak harap kamu menggantikan posisi kakak, karena kakak tau kamu menyukai Zavey sejak kita masih kecil, semoga berhasil.”

Jenna terdiam setelah membaca surat dari kakak nya, memang benar sejak mereka masih kecil, Jenna sudah menyukai Zavey, meskipun selalu bersikap dingin tapi sebenarnya Zavey sangat peduli, Jenna mulai menyukai Zavey ketika Zavey membantu nya dari para anak anak yang suka mengganggu Jenna.

Zavey juga dulu sering membantu Jenna menyelesaikan tugas karena Jenna memang tidak begitu pintar seperti Lysandra, Namun ketika SMA Zavey di kirim ke Australia oleh orang tua nya dan baru kembali beberapa bulan ini setelah 12 tahun berlalu.

Namun begitu cinta masa kecilnya kembali, Jenna harus menahan rasa sakit begitu mengetahui bahwa pria yang ia sukai justru akan menjadi kakak iparnya, meskipun begitu Jenna tetap bungkam tapi entah bagaimana kakaknya bisa tahu jika Jenna menyukai Zavey selama ini padahal Jenna tidak pernah memberitahu kakak nya.

Jenna juga tau kakaknya memang sudah menolak perjodohan ini sejak awal, dan yang Jenna tahu kakak nya sudah punya pacar meskipun tidak pernah tau siapa pacar kakaknya karena kakaknya memang merahasiakan semua dari kedua orang tua mereka.

“Lebih baik aku tidur, semoga besok hanya hal hal baik yang datang.”

Ucap Jenna seraya menyimpan surat dari Lysandra ke dalam tas nya, tak ingin ada yang menemukan surat itu jika tidak maka akan menjadi masalah baginya nanti.

\~Hallo, author balik lagi setelah sekian lama menghilang, jangan lupa dukungan buat author yaa biar semangatttt teruss up nya🥰🥰🙏🏻\~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!