NovelToon NovelToon
Cinta Monyet Nadia

Cinta Monyet Nadia

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Nadia Zahira Wijaya (16th) baru saja menyelesaikan MPLS di sekolah barunya di jenjang SMA. Selama MPLS, Nadia mendapat perlakuan istimewa dari kakak kelasnya bernama Reno dan membuat kakak kelasnya cemburu. Di masa itu juga Nadia mendapat banyak teman baru, hingga memiliki teman akrab tiga orang bernama Widya, Dewi dan Riska. Mereka juga berada di kelas yang sama. Awal masuk semua baik-baik saja, dan masalah muncul ketika Riska naksir teman sekelasnya bernama Farhan, sedangkan Farhan naksir Nadia. Masalah itu pula menyebabkan perpecahan di antara mereka berempat. Sementara Nadia memiliki perasaan spesial pada Faizar, seorang mahasiswa yang sedang PPL di sekolahnya. Bagaimana Nadia mengatasi masalahnya di sekolah? Apakah dia memilih salah satu diantara mereka untuk meredam suasana atau tetap menjomblo hingga lulus sekolah? Apakah Faizar memiliki perasaan yang sama dengan Nadia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aman

Nadia berjalan cepat dan tidak menghiraukan panggilan serta suitan dari beberapa siswa yang dilewatinya. Sampai di kelasnya, Nadia segera masuk dan duduk manis di bangkunya. Ia bernapas lega karena sudah banyak teman sekelasnya yang sudah datang.

Nadia membuka buku pelajaran pertama dan membacanya. Lelah membaca hampir satu buku, Nadia memperhatikan jam dinding dan terperanjat. Jam masuk tinggal sepuluh menit lagi.

Namun Nadia tidak menemukan satupun teman akrabnya. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelfon Riska. Lama tidak diterima, Nadia berganti menelfon Dewi. "Dewi, kamu dimana?" ucap Nadia begitu sambungan telfonnya diterima sahabatnya.

"Di toko kado depan sekolah Nadia. Aku dan anak-anak beli kado buat Farhan," jawab Dewi.

"Aku nitip ya, pake uangmu dulu. Nanti aku ganti pas udah di kelas. Sekarang aku disini sendirian," ucap Nadia.

"Oke, kadonya apa Nad?"

"Apa aja, terserah kamu Dew," jawab Nadia.

"Oke." Dewi memutus sambungan telfonnya dengan Nadia.

Untuk menghilangkan bosan menunggu teman-temannya, Nadia memasukkan earphone dan mendengarkan musik favoritnya sambil bersenandung kecil. Beberapa saat kemudian Dewi dan temannya yang lain sampai kelas dan memberikan kado yang dipesan Nadia.

"Nad, nanti berangkatnya nebeng mobilmu ya," seru Riska sambil tersenyum di samping Nadia.

"Boleh, tapi nanti ikutin Farhan, kan? Soalnya kita ga ada yang tau rumahnya."

"Ya iyalah, Nadia. Aku jadi ga sabar nunggu waktu pulang nanti. Hehe," ucap Riska.

Nadia, Dewi dan Widya melirik Riska dan tersenyum melihat sahabatnya yang sedang dilanda asmara. Nadia kembali mendengarkan musik dari earphone dan mengabaikan teman-temannya yang asyik membahas tentang pernak-pernik kado yang terpajang di toko kado.

Bel masuk berbunyi dan semua siswa-siswi masuk kelas. Guru Matematika masuk kelas dan menutup pintunya. Lalu menulis beberapa rumus dan menyuruh siswa dan siswi mencatatnya.

Kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti biasanya. Bel istirahat berbunyi, Dewi mengajak Nadia ke kantin. Namun ditolaknya karena masih takut kalau ketemu dengan kakak kelasnya lagi.

"Kamu kenapa Nadia? Biasanya kalau kita ke kantin, kamu paling semangat," ucap Widya menautkan kedua alisnya.

"Aku cuma pengen di kelas aja teman-teman. Kalian pergi aja gapapa, aku bawa bekal kog," jawab Nadia tersenyum simpul.

"Ya sudah, kita pergi aja guys. Kamu ga nitip apa gitu, Nad?" tanya Riska.

Nadia menggelengkan kepalanya dan teman-temannya meninggalkan dirinya di kelas. Nadia mengambil earphone dan memakan bekal yang dibawakan bundanya tadi pagi.

"Setidaknya aku tidak akan bertemu dengan kak Selly. Dia sangat menakutkan," batin Nadia sambil mengunyah makanannya.

Saat sedang menikmati makanannya, Selly dan gengnya melintasi kelasnya dan menatapnya tajam. Nadia segera mengedarkan pandangannya dan bernapas lega karena masih ada beberapa teman sekelasnya yang tinggal di dalam. Baru saja Nadia merasa aman, sosok yang membuatnya mendapat perundungan dari Selly dan gengnya muncul di hadapannya.

Nadia menatap Yusuf datar dan membuang muka. Yusuf berdiri di hadapan Nadia dan mengambil kursi untuk duduk berhadapan dengannya. "Kamu kenapa menghindariku?"

"Pergi, kak. Aku ga mau di ganggu siapapun!"

"Apa alasannya?"

"Aku ga suka sama kakak," jawab Nadia ketus.

"Apa ada yang mengganggumu?"

"Nggak ada, aku cuma ga suka aja di ganggu sama cowok."

"Apa kamu suka sesama jenis?" ucap Yusuf memicingkan matanya.

Hati Nadia terasa berdesir dan sangat marah mendengar ucapan Yusuf. Ia berdiri dan menggebrak meja dengan kuat. Yusuf terkejut melihat reaksi Nadia dan merasa bersalah membuat Nadia tersinggung.

"Dibilang ga suka ya ga suka, bukan berarti aku cewek menyimpang. Sekarang pergi dari sini!" hardik Nadia penuh emosi dan menunjuk pintu.

"Nadia, aku kan tanya baik-baik, kenapa kamu nyolot begitu?"

"Aku ga suka melihatmu kak, kalau kakak kesini cuma mau maksa aku menuruti keinginanmu. Jangan pernah harap aku mau menurutinya."

Yusuf mendengus kesal dan berdiri. Ia menatap tajam Nadia dan mendekatkan wajahnya. "Jangan terlalu galak Nadia, nanti ga laku sampe tua," ucap Yusuf datar tanpa ekspresi. Lalu ia pergi meninggalkan kelas Nadia.

"Ck, datang-datang malah nyumpahin. Gara-gara dia aku merasakan betapa bar-barnya perempuan yang naksir sama dia," batin Nadia menatap punggung Yusuf yang makin menjauh.

Bel masuk berbunyi dan teman-temannya kembali dari kantin. Begitu juga semua teman sekelas Nadia. Dan yang masuk paling akhir seperti biasanya, Riska dan Farhan. Saat melintasi Nadia, Farhan melirik Nadia dan tersenyum manis padanya.

"Apalagi itu tadi, senyum-senyum. Awas aja kalau bikin aku kena getahnya," batin Nadia kesal.

Kegiatan belajar berlangsung seru karena guru bahasa inggris ijin tidak masuk dan digantikan oleh kakak PPL. Nadia dan teman-temannya menikmati jam pelajaran karena dibawakan dengan santai oleh mahasiswi tersebut. Hingga jam pelajaran usai, kegiatan belajar terasa menyenangkan dan tak terasa waktu belajar telah berakhir.

"Baiklah, cukup untuk hari ini. Terimakasih untuk adek-adek yang semangat belajarnya luar biasa. Semoga kita bisa ketemu lagi di lain kesempatan, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap mahasiswi tersebut.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab siswa-siswi serempak.

Begitu kelas selesai, Nadia dan teman-temannya pergi ke depan bersama. Sementara Farhan pergi lebih dulu dan menunggu di depan sekolahnya. Ada yang boncengan motor dan ada yang ikut naik mobil temannya yang lain. Sementara Nadia dan gengnya serta tambah dua orang teman sekelasnya dalam satu mobil.

"Wah, coba untung aja ada Nadia. Kita pasti naik angkot kepanasan dan rambut aku bakal berantakan kena angin. Hehe," ucap Widya.

"Iya, kalau naik taksi harganya juga lumayan mahal. Hehe," timpal Dewi.

"Udah dong, jangan bilang kaya gitu. Jadi malu nih aku, hehe." Nadia tertawa kecil sambil menambahkan beberapa polesan bedak ke wajahnya.

Beberapa saat kemudian mereka semua sampai di depan rumah Farhan. Riska melongo melihat rumah Farhan yang besar dan mewah. "Wah, gila ... Ga nyangka ternyata Farhan setajir ini," gumam Riska.

Farhan mempersilahkan teman-temannya masuk ke rumahnya. Di dalam sudah ada banyak makanan dan minuman. Rumahnya pun dihias sederhana. Tidak lama kemudian datang seorang ustadz untuk memimpin doa untuk mendoakan keselamatan, kesehatan dan umur panjang untuk Farhan.

Setelah sesi doa berakhir, Farhan mempersilakan semuanya untuk menikmati hidangan yang ia sajikan. Di saat Nadia akan mengambil makanan, ponselnya berdering dan ia melihat nama bundanya di layar ponselnya. Nadia ijin ke depan untuk mengangkat telfon bundanya.

Tetapi saat Nadia berada di teras, ia melihat ustadz yang berdoa tadi naik ke boncengan motor yang sangat mirip dengan motor Faizar. Namun sayangnya ia tidak tau siapa yang menyetir motor tersebut karena posisi yang membelakanginya.

1
Nurika Hikmawati
pucuk dicinta ulam pun tiba
Nurika Hikmawati
aaah.... jadi inget masa-masa putih abu. Gibahin kk kelas ganteng... masa-masa terbaik
drpiupou
lah bwkwkw parah banget
drpiupou
huhh Nadia kakak mu itu beli dimana m, pengen kakak yang tengok dan playboy kAya dia
Nurika Hikmawati
kalau udh jodoh mah gak ke mana
Nurika Hikmawati
Nadia nih pasti cantik sekali ya... dikejar cowok tapi disebelin kk kelaa cewek
Dewi Ink
rupanya Nadia ini kembang sekolah 😅😅
Dewi Ink
banyak kasus seperti ini terjadi 🤣
Muffin🧚🏻‍♀️
Hmmmmm susah ini kalau jd nadiaaa
Muffin🧚🏻‍♀️
Lamaaa pakkkk duh kolot niii
🌹Widianingsih,💐♥️
uhuk....uhuk....(batuk)
cieeee disapa duluan lagi/Joyful/
🌹Widianingsih,💐♥️
salam kenal dulu ahhh...
haiiiii.....✋
Avalee
Kita liat aja dulu effortan si cinta monyet apa farhan ☺️☺️
Drezzlle
gaje banget Dani
Drezzlle
wah wajah mulus gitu pasti ganteng ding
CumaHalu: emang ganteng kak, makanya jadi buaya/Chuckle/
total 1 replies
drpiupou
belum nya ketinggalan
drpiupou
nah bener!
drpiupou
Hem Yusuf bukan muhrim nggak boleh pegang pegang
drpiupou
wkwkwkwk... kamu sih playboy sangat/Awkward/
drpiupou
hah kakak mu slalu bikin ulah tentang cewek trus mslhnya kan/Smile/

nanti tak tungguin dipinggir gang trus aku tumbuk KLO Lwat
CumaHalu: yang ini kak Alvin, karakternya alim bahkan jomblo akut dia/Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!