PUTRI ANGKAT KAISAR

kembali ke posisi kaisar dan keluarga Baron.

kaisar yang mendengar kabar bahwa prajurit di perbatasan kekurangan bahan makanan karena wabah yang menyerang tanaman pangan mereka di sana, membuatnya langsung kepikiran. bahkan dia terlihat memijit-mijit pelipisnya.

"ayah.." panggil Putri Priscilla. hal itu kembali menyadarkan sang kaisar dari lamunannya itu.

"eh iya.. ada apa nak..?"

"apa ayah memikirkan kata-kata Duke Raymond ?" tanya Putri Pricilla yang langsung dibalas dengan anggukan kepala sedikit keraguan di sana.

"ayah tenang aja. nanti kami akan bantu mencari solusi." ujar pangeran mahkota yang juga ikut menyimak. sementara Tuan Baron dan keluarganya saling memandang satu sama lain.

"yang mulia, jika saya di perkenankan, Saya ingin memberikan solusi. dan berharap, ini bisa menyelesaikan masalah tentang wabah yang menyerang tanaman." ucapkan Baron kepada sang kaisar.

kaisar menegakkan tubuhnya. dia mencoba untuk mengamati. setahunya, Baron Jacob ini spesifiknya bukan pada masalah politik istana. bahkan Tuan Baron juga tak termasuk kandidat yang harus hadir di dalam rapat istana.

"Apakah anda punya solusinya tuan Baron ?" tanyanya.

"mohon ampun kalau saya lancang. kebetulan, kami sedang mengembangkan beberapa cairan pestisida Untuk membasmi hama ataupun wabah yang menyerang tanaman. Dia tidak memiliki efek samping apapun, hanya akan berdampak kepada hama dan juga wabah yang menyerang. kami sudah mencobanya, dan ini sangat berhasil yang mulia." ucap tuan Baron.

Tuan Baron sendiri sebenarnya hanya memberikan solusi, tanpa disadari kalau solusi ini juga akan berdampak baik pada usaha pengembangan cairan pestisida untuk tanaman, yang sedang dikembangkannya.

ide itu sebenarnya berasal dari Putri Celine. dan Putri Celine sendiri meminimalisir terjadinya penyerangan sama di kebun ayahnya. apalagi, ayahnya memang mengurus pertanian. dan juga memiliki beberapa hektar tanah dan ditanami beberapa tumbuhan yang bisa menopang kehidupan mereka.

"benarkah tuan..?" tanyanya.

"benar sekali yang mulia. kalau untuk masalah pangan, jika yang mulia kekurangan, keluarga kami juga bisa membantu. tidak usah dibeli yang mulia, kebetulan hasil panen keluarga kami tahun ini juga melimpah." sang kaisar yang mendengar penuturan itu menganggukkan kepala.

"kalau begitu saya akan melihat berapa banyak yang dibutuhkan dulu. baru setelah itu, saya akan mengabari Anda tuan Baron. tapi mengenai cairan pestisida untuk membunuh hama tumbuhan, tolong disiapkan saja Tuan Baron. karena saya akan langsung membelinya." tutur sang kaisar apa adanya.

Tuan Baron dan keluarganya pun langsung memberikan hormat sekaligus rasa terima kasih. terima kasih bukan karena pestisidanya yang dibalik oleh, tetapi rasa terima kasih karena kaisar sudah mau menghormati pendapatnya dan juga mau memberikan ia kesempatan untuk membantu kekaisaran.

******

kini, setelah melakukan pertemuan dengan kaisar dan dijamu oleh istana. malam harinya keluarga Tuan Baron memutuskan untuk pulang. mereka tetap memaksa pulang karena kediaman mereka juga hanya ditempuh sekitar 2 jam lamanya dari istana.

semua menaiki kereta masing-masing dan meninggalkan istana dengan serentak. begitu pula dengan Putri Pricilla yang juga memutuskan ikut bersama dengan keluarga Tuan Baron. padahal sang kaisar sudah meminta kepada putrinya untuk kembali ke istana. namun ternyatanya, Putri berisilah masih belum berkenan untuk kembali. dan kaisar yang begitu sangat menyayangi putrinya tentu saja tak menolak.

bugh

Bagh

tiba-tiba mereka merasa kalau kereta mereka dihantam sesuatu. membuat semuanya kompak berhenti.

"ada apa..?" tanya Delerick kepada sang kusir.

"maaf tuan muda!! di depan ada yang menghadang jalan kita."

mendengar penuturan sang kusir, beberapa pengawal juga yang telah bersiap tanpa gentar sudah berdiri di tempatnya. sementara mereka yang ada di dalam kereta tak merasa khawatir sama sekali. karena masing-masing mereka telah menguasai ilmu bela diri yang bisa melindungi mereka dari bahaya.

mendengar itu, anak pertama dan anak kedua dari kediaman Tuan Baron langsung turun. sementara yang lain malah dilarang untuk turun.

"siapa Mereka Pak..?"

"Saya tidak tahu tuan. sepertinya dari pakaian mereka, mereka adalah para pembunuh bayaran." ucap kusir yang juga memiliki tingkat ilmu beladiri. ya walaupun tingkat ilmu bela dirinya tak sama tingginya dengan para ksatria dari kediaman Baron dan juga dengan Tuan mudanya sendiri.

"serahkan semua harta yang kalian miliki!!" seru salah satu dari mereka. Putri Celine yang mendengar penuturan dari luar langsung memutar bola matanya.

"malam-malam begini malah diserang oleh para perampok. Hah!!"

"sepertinya itu hanya kedok belaka Kak." jawab si bungkus Alrico.

"mm.. kamu benar." seketika itu, Putri Celine langsung mengeluarkan bola cahaya dari ruang penyimpanannya. sebenarnya itu adalah lampu charge atau tenaga surya, namun dimodifikasi olehnya agar menjadi bola cahaya agar tidak terlalu menunjukkan gaya modernnya.

setelah itu dia langsung keluar, seketika suasana gelap itu langsung menjadi terang benderang seperti siang hari. para perampok yang melihat keajaiban itu langsung dibuat terkejut.

"kalian ini nggak tidur apa!! malam-malam berkeliaran seperti anak kucing yang kelaparan." tutur Putri Celine dengan santai. sementara bola cahaya itu sudah melayang di udara dengan menggunakan ilmu bela dirinya.

"tidak usah banyak bicara kamu!! kami datang ke sini untuk mengambil nyawa kalian.!!" tutur salah satu yang lain.

"aduh!! takut sekali.. kenapa harus bertemu dengan orang-orang kejam seperti mereka!!" ucapnya sambil berpura-pura ketakutan. sementara sang kusir yang memang sudah biasa melihat kelakuan Nona nya itu hanya bisa menggelengkan kepala.

"sialan!! kamu meledek dan menghina kami hah!! rasakan ini."

akhirnya orang-orang yang berpakaian hitam dengan menggunakan penutup wajah itu mulai menyerang. namun Putri Celine langsung mengibaskan tangannya dalam satu kibasan saja, membuat orang-orang itu langsung termundur dan terpental jauh.

"begini saja kekuatan kalian!! Heh!! kecil banget. kalau ini kan, kusir keluarga kami juga bisa melawan kalian. bahkan belum saja dia menggunakan jurus, kalian sudah mati di tempat." tutur Putri Celine membuat kusir kembali menggelengkan kepalanya.

tentu suatu kehormatan kepada sang kusir diberikan kesempatan untuk belajar ilmu beladiri. dia sendiri tidak ingin dinaikkan stratanya menjadi seorang ksatria. hanya saja dia mendengar juga dari majikannya, kalau ilmu beladiri ini juga bisa bermanfaat untuk mereka. agar mereka juga bisa menjaga diri mereka sendiri.

"terserah anda saja lah nona.." gumam sang kusir.

"sialan!! siapa dia ? kekuatannya begitu besar. bahkan hanya satu kibasan tangan saja membuat kita langsung terpental jauh." gumam salah satu dari mereka. karena memang Putri Celine masih belum menyerang. dia hanya mengibaskan tangannya untuk membuat orang-orang itu mundur dalam jarak tertentu.

"ups... aku lupa.. oh ternyata kibasan tanganku ini memiliki tenaga dalam. hehehe.." dia tersenyum dan memperlihatkan deretan gigi putihnya. sehingga membuat orang-orang yang menyerang tadi dibuat sedikit gentar dan ketakutan.

"sepertinya kita salah mengambil tugas ini. ayo kita pergi saja.!! tidak ada gunanya bertarung seperti ini. satu kibasan tangan saja sudah membuat kita terpental jauh."

mendengar penuturan itu, mereka semua pun langsung meninggalkan tempat tanpa perlawanan. dan Putri Celine serta yang lainnya yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepala.

'"sok doang, tapi tidak memiliki kemampuan."

"Ya sudah dek, ayo kembali masuk dan kita kembali pulang ke kediaman."

akhirnya mereka semua kembali masuk ke dalam kereta dan sang kusir kembali melanjutkan perjalanannya. kehadiran para orang-orang yang berpakaian hitam itu hanya menunda keberangkatan mereka saja. mereka sok menghadang tapi tak memiliki kekuatan untuk bertarung. bener-bener sia-sia.