NovelToon NovelToon
Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Terperangkap Di Pelukan Ketua Suku Harimau

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Fantasi Wanita / Transmigrasi
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Azida21

"Sejak kamu datang... aku tidak bisa tidur tanpa mencium bau tubuhmu."

Yuna, dokter 26 tahun yang belum pernah merasakan cinta, mendadak terlempar ke dunia asing bernama Beastia—tempat makhluk setengah binatang hidup.

Di sana, ia dianggap sebagai jiwa suci karena tak bisa berubah wujud, dan dijodohkan dengan Ravahn, kepala suku harimau yang dingin dan kejam.

Misinya sederhana: temukan cinta sejati, atau terjebak selamanya.
Tapi siapa sangka... pria buas itu justru kecanduan aroma tubuhnya.

Temukan semua jawabannya hanya disini 👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azida21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 :Ancaman.

"NOVA," panggil Yuna pelan, memastikan tidak ada siapa pun di kamar.

Dalam sekejap, pintu misterius itu muncul di hadapannya, seolah menjawab panggilannya. Yuna menatapnya sebentar, lalu mendorongnya masuk.

Udara di dalam terasa berbeda—sejuk, lembut, dan membawa aroma samar bunga lily. Cahaya hangat dari lampu-lampu kecil di dinding memantul di permukaan kaca besar, membuat ruangan itu terasa seperti ruang rias seorang putri.

"Sebelum ritual, aku harus merias wajahku dulu. Tidak boleh terlihat jelek… apalagi ritual ini akan dilihat banyak orang," gumamnya sambil meraih rak make up yang tersusun rapi.

Jarinya menelusuri berbagai pilihan warna dan tekstur. Ia mengambil beberapa produk yang menurutnya bisa membuat wajahnya terlihat segar dan menawan, lalu membawanya ke depan cermin besar berbingkai emas.

"Coba ku lihat… apa aku perlu pakai blush on?" ia memiringkan kepala, mengamati pipinya di pantulan cermin.

"Pakai saja… biar kelihatan segar habis mandi," putusnya sambil tersenyum tipis. Kuas kecil di tangannya bergerak perlahan, memberi semburat merah muda lembut di pipinya.

Lalu ia mengambil liptint dan mengoleskannya pelan di bibir, membentuk kilau alami yang manis.

"Sudah cantik," bisiknya pada diri sendiri. Bayangan di cermin itu seakan mengedipkan mata padanya, membuatnya merasa lebih percaya diri.

Ia meraih body lotion beraroma vanilla, menuangkannya di telapak tangan, lalu mengoleskannya dengan gerakan memijat lembut. Kulitnya tampak lebih berkilau dan harum manis.

Tak lupa, ia menyemprotkan parfum di titik-titik nadi. Aroma segar bercampur floral segera mengelilinginya, seperti pelukan hangat yang menenangkan.

Terakhir, Yuna mengambil catokan rambut. Jemarinya terampil melilitkan helaian demi helaian, menciptakan gelombang lembut yang jatuh alami di bahunya. Ia menatap hasil akhirnya dengan puas rambutnya berkilau, wajahnya berseri, dan dirinya siap menyambut ritual.

"Yuna!" terdengar samar suara yang memanggilnya.

"Gawat… aku harus cepat keluar dari sini," ujar Yuna panik. Ia segera berlari keluar tanpa sempat merapikan peralatan make up-nya.

Begitu Yuna melangkah keluar dari pintu, Nova menghilang begitu saja, lenyap bersama pintu kamar yang tadi terbuka.

"Kenapa kamu belum pakai gaunnya?" tanya Lira saat melihat Yuna masih mengenakan pakaian biasanya.

"Aku… tidak tahu cara memakainya," jawab Yuna mencari alasan.

"Baiklah, kalau begitu biarkan aku membantumu," ujar Lira sambil mengambil sebuah gaun yang terbuat dari kulit binatang, tepatnya kulit harimau.

Begitu mendekat, Lira mengerutkan hidung. "Tubuhmu harum sekali, kamu pakai apa?"

Yuna terdiam sejenak. "Aku tidak pakai apa-apa. Kamu salah cium saja," elaknya, tak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya.

"Tidak mungkin aku salah cium. Aku ini betina dari suku harimau, penciumanku sangat tajam," sangkal Lira tegas.

Yuna berpura-pura bingung. "Hm… aku tidak tahu bau apa yang kamu maksud, tapi aku benar-benar tidak pakai apa-apa."

Lira hanya menggeleng-gelengkan kepala. "Baiklah, kalau kamu tidak mau memberitahuku."

"Aku tidak bohong, kok," sahut Yuna lagi.

"Lalu kenapa rambut dan wajahmu terlihat berbeda dari sebelumnya?" tanya Lira sambil menatapnya penuh rasa ingin tahu.

Yuna berpikir keras. Haduh, gimana nih? Kalau aku bilang aku dandan, dia juga tidak akan percaya karena aku tidak punya alatnya, batinnya gelisah.

"Sudahlah, kamu harus cepat. Semua orang sudah menunggumu," kata Lira akhirnya. Ia memutuskan untuk tidak terlalu kepo dengan urusan Yuna.

"Sudah selesai?" tanya Nolan yang baru saja masuk.

"Sudah. Kakak temani Yuna dulu, aku harus mengambil sesuatu," ujar Lira sambil melangkah keluar.

Nolan hanya mengangguk, tetapi matanya tak bisa berpaling. Tatapannya terikat pada Yuna yang terlihat sangat cantik malam itu.

Lira tahu betul bahwa kakaknya menyukai Yuna. Ia sengaja memberi mereka waktu berdua, berharap suatu hari kakaknya bisa menjadikan Yuna pasangan hidupnya dan berbahagia.

****

Flora datang bersama ayahnya. Malam ini, ia sengaja menghabiskan waktu lebih lama dari biasanya untuk berdandan, memastikan setiap helai rambutnya teratur sempurna, dan memilih gaun paling mewah yang ia miliki.

Begitu mereka muncul di halaman rumah besar desa, semua kepala menoleh. Beberapa berbisik-bisik, sebagian lagi hanya terdiam. Flora melangkah anggun, namun di balik senyumnya, ia merasa jelas semua orang sedang membicarakan betapa cantiknya ia malam ini.

"Tentu saja,siapa lagi yang pantas jadi pusat perhatian selain aku" batin flora puas.

"Ayo, putriku," ajak Gundra sambil menuntunnya menuju kursi yang berada tepat di tengah lingkaran api, kursi yang hanya diperuntukkan bagi para pejabat desa.

Flora duduk dengan dagu sedikit terangkat, matanya menyapu orang-orang di sekitarnya. Pandangannya penuh penilaian, seolah menelanjangi kekurangan mereka satu per satu.

"Cih… lihat saja kulit mereka, kusam dan kering. Rambut acak-acakan, pakaian lusuh. Bagaimana mereka bisa hidup dengan wajah seperti itu? Jijik sekali."ujar flora sinis.

"Tenangkan dirimu. Sebentar lagi ketua suku akan datang," ucap Gundra pelan, mengingatkan.

Flora tersenyum tipis, nyaris mengejek. "Ayah, tenang saja. Aku tahu caranya menjaga sikap," ujarnya percaya diri. Lalu, dengan nada merendahkan, ia menambahkan, "Asalkan betina-betina jelek dan bau itu tidak nekat mendekat ke arahku."

"Mereka tidak akan berani," jawab Gundra.

Flora terkekeh pelan. "Baguslah. Aku tidak mau mataku tercemar hanya karena harus menatap wajah mereka yang menyedihkan. Bahkan duduk di dekat mereka saja sudah membuat udara di sekitarku terasa kotor."

Gundra hanya mengangguk pelan. Ia sudah hafal betul sifat putrinya yang selalu memandang orang lain lebih rendah darinya.

Tak lama kemudian, ketua suku tiba. Begitu melihatnya, Flora segera merapikan duduknya, membenarkan letak gaun, dan memoles senyum paling anggun yang ia miliki.

"Salam pada Ketua," sapanya terlebih dahulu, bahkan sebelum ayahnya sempat berbicara.

"Hm," jawab Ravahn singkat, lalu duduk di kursi yang disediakan di dekat Flora.

Tentu saja Flora sengaja duduk di samping Ravahn. Ia ingin semua orang tahu, bahwa dirinya adalah calon pasangan yang paling cocok untuk sang ketua suku.

"Ketua mau minum? Biar Flora ambilkan," tawarnya lembut, dengan nada yang dibuat semanis mungkin.

"Tidak perlu," jawab Ravahn singkat, tanpa sedikit pun menoleh ke arahnya.

Senyum Flora meredup. Jemarinya meremas gaun yang ia kenakan, berusaha menahan rasa kesal yang mulai membakar dadanya.

"Bagaimana, Ketua? Apakah ritualnya sudah bisa dimulai?" tanya penasihat tua yang akan memimpin upacara leluhur suku harimau.

Ravahn mengangguk tanda setuju.

Suara gendang mulai mengalun, mengiringi kobaran api unggun yang semakin besar di tengah lapangan. Cahaya jingga menari-nari di wajah semua orang yang hadir malam itu.

Dari arah rumah besar, Nolan muncul, diikuti Yuna dan Lira di sampingnya.

Langkah Yuna tenang dan anggun. Gaun yang ia kenakan bergoyang lembut mengikuti gerak tubuhnya. Rambut bergelombang yang jatuh di bahunya tampak berkilau tertimpa cahaya api, dan riasan tipis di wajahnya membuat kecantikannya terpancar alami.

Kerumunan mulai berbisik-bisik. Tatapan yang semula mengarah pada Flora, kini perlahan beralih pada Yuna.

Flora menatapnya tajam. Ada desis halus di dadanya, bukan karena kagum, melainkan karena rasa tidak terima.

"Kenapa dia bisa secantik itu?" gumam Flora, suaranya nyaris tak terdengar.

Namun ia tak bisa mengalihkan pandangan. Dan di balik nyala api yang berkobar, mata Ravahn pun kini tertuju pada sosok Yuna.

Api unggun bergerak liar, dan langkah Yuna semakin dekat.

Untuk pertama kalinya, Flora merasakan posisinya mulai terancam…

*

Halo pembaca setia, maaf banget ya update-nya agak malam kali ini 🥺

Author masih belum fit sepenuhnya, jadi jadwal update-nya belum tentu.

Doain author cepat pulih biar bisa kembali update rutin dan bikin kalian betah baca ceritanya, ya ❤️

Jangan lupa kasih like, komentar, dan ulasan biar author makin semangat nulis.

Dukungan kalian itu berharga banget buat author, loh.

Sampai ketemu di bab selanjutnya, love you semua 🥰💖

1
❤️‍🔥
kakak gak lupakan kalau kakak yang bikin karekternya🙃
Azida21: kadang suka lupa kalau aku yang ciptain karakter nya 😁😁
total 1 replies
Ceisyaa
Cerita nya bagus🔥, btw semangat nulisnya thor 😆
Aryanti endah
Luar biasa
❤️‍🔥
part 26 kok gk bisa di buka?
Azida21: Bisa kok kak
total 1 replies
Musdalifa Ifa
semoga nanti pasangan Yuna dan ravahn akur, tapi begini juga kesanya lucu
Azida21: Semoga aja ya🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
jadi gk sabar liat mereka mode bucin🤭
Azida21: sabar ya kak?,author sengaja alur nya nggak di cepetin biar cerita nya lebih berkembang dan nggak terkesan terlalu buru buru🥰
total 1 replies
Muhammad Sulchan
hadirr
Azida21: waduh makasih nih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
maklumlah,baru pertama kali punya pasangan 🤭
Azida21: iya nih,nggak peka banget🤭
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget
Azida21: Terimakasih ya kak🥰🙏
total 3 replies
❤️‍🔥
gemes bgt🤭
Azida21: Terimakasih udah coment 🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
oke sih
Musdalifa Ifa: jelas ceritanya Thor yg oke
total 2 replies
❤️‍🔥
next
Musdalifa Ifa
ah syukur lah akhirnya up juga saya kira Hiatus🤭
Azida21: iya hiatus bentar🤭,soalnya lagi banyak kerjaan nih,tapi insyaallah author akan mulai aktif nulis lagi☺️☺️
total 1 replies
❤️‍🔥
Semangat 🔥🔥🔥
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
suka banget sama ceritanya
Azida21: terimakasih🥰
total 1 replies
❤️‍🔥
Aamiin... semoga kakak cepat sembuh
❤️‍🔥
aku suka banget sama cerita kakak, semangat up-nya ya kak
Azida21: terima kasih kak🥰
total 1 replies
Musdalifa Ifa
halo author nya kemana TDK ada kabar?
Musdalifa Ifa
semoga saya dan author cepat sembuh seperti sedia kala, baru baca Krn baru bisa pegang hp kemarin itu kepala sakit penglihatan berputar jadi oleng
Musdalifa Ifa
author apakah anda baik" saja?
Musdalifa Ifa: TDK apa" Thor istirahat yg banyak dan minum obat supaya cepat sembuh🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!