Istri Dalam Bait Do'Aku

Selamat Membaca

.

.

.

Satu-satunya orang yang bisa Mecca gali informasinya tentang dunia dewasa adalah Chacha. Ia tidak perlu merasa malu padanya, kalau meledek nanti, tinggal ancam saja bakalan dipecat. Sudah Mecca bilang, kalau mereka berdua sudah tahu aib masing-masing.

Mecca meraih ponselnya, menggulir kontak Chacha.

Tidak butuh waktu lama Chacha segera mengangkat panggilan darinya.

' Siangg boss Mecca. Ekhemm.. Sibuk banget penganten baru,  cuddling terus yaaa? '

' Apaan, kena mental aku Cha.'

'Hahaha, Kena mental gimana beb? Bukannya enak tuh nikah.'

'Udah diem. Cha kayaknya aku butuh saran kamu deh..'

' Saran apa boss? Bentar-bentar gue tebak, lo pasti butuh saran gue gimana caranya melalui malam pertama lo dengan panas kan? Hahaha..' tawa Chacha memekak di telinga Mecca, puas sekali dia pasti meledeknya.

' Yesss, as you know, jam terbangmu lebih tinggi kan pasti, udah ahli yang begituan..'

' Haha,, its just feeling bosss, ikutin aja bagaimana hasrat membawamu dalam adegan panas itu, Ken itu kalau gue liat fotonya seksi banget pasti visualnya jauh lebih menggoda kan? Tubuhnya pasti nggak susah buat bikin lo tergoda untuk menjamahnya,'

' Hmm,, nyesel aku kirimin foto dia sama kamu, otak mesummu itu emang nggak bisa di kendalikan. Udahlahh nggak jadi aja, kamu lanjut kerja gih, nggak usah bayangin suami aku lohhh awasss!'

' Hahaha,, nggak akan bosss, suami lo itu masih segel dia pasti juga baru pertama kali ngelakuinnya kan? Udah nggak usah banyak mikir gimana caranya, kalian sama-sama baru akan melewatinya, pasti akan sedikit canggung mungkin tapi kalau hasrat sudah memuncak apalah daya canggung dan rasa malu itu bakalan langsung hilang, lo ikutin aja naluri membawa kalian pada kenikmatan surga dunia. hahaha...'

' Beneran Cha? Cck,, sial! Cupu banget yaa aku?'

' Wkwkwk baru nyadar, ? Lo boleh ahli berbisnis dengan otak cemerlang lo boss, tapi kali ini aja lo manfaatin itu otak juga untuk merasakan kenikmatan duniawi yang tiada tara itu, pasti lo bakaal ketagihan. Puasin suami lo jangan sampai disamperin pelakor syar'i.'

'Ish! Mulut lo. Gaji bulan ini gue potong.'

'Ampun bos! Tapi realitanya memang begitu, kata temen gue nih, katanya kalau pria alim biasanya keinginannya tinggi, jadi lo harus bener-bener puasin suami lo, jangan sampai ada pelakor syar'i disitu yang biasanya berkedok jadi cewek baik-baik.'

Chacha tidak bermaksud menakut-nakuti, ia hanya ingin menjadi kompor agar Mecca mau melakukan tugasnya sebagai istri.

'Masa sih? Ken nggak mungkin gitu ahh...'

'Percaya sama gue bos! Pria dewasa itu love languagenya cuma skinship. Intens. Puas... kalau semua itu udah terpenuhi, lo aman. Dia nggak butuh cewek yang multitasking, asal jago di ranjang, semua bisa di negosiasi, haha.'

' Udahhh ahh, bicara kelamaan sama kamu bikin imajinasi liarku bergejolak."

Tuuut...

Mecca menutup telphonnya, Chacha akan meledeknya habis-habisan kalau terus di biarkan.

***

Hari jum'at ini Ken akan mengajak Mecca untuk berjalan-jalan di sekitar area halaman pesantren, tiap hari jum'at sebulan sekali para pelaku umkm di desa sekitar akan di ijinkan masuk untuk menjajakkan jualannya di pesantren, jadi hari ini Mecca si tukang jajan sangat bersemangat untuk melihatnya.

Tok.. Tok... Tok

" Assalamu'alaikum " suara salam dari arah pintu masuk membuat Mecca turun dengan cepat sambil mengenakan hijab, karena Ken terdengar sedang mandi di kamarnya.

" Wa'alaikumusalam... Loh eyanggg?! Mm.. Kapan datangg? " jawab Mecca sedikit tergagap, kaget, pikirannya langsung melayang pada suara gemericik air dari kamar mandi Ken di bawah.

" Barusann, kenapa kaget? Nggak suka eyang dateng? Hmm. " Mecca meringis tidak menjawab, ia menyalami beliau seraya mengajaknya duduk, matanya memicing menunggu kalimat eyang selanjutnya

" Eyang mau nyiksa aku dengan tugas baru lagi yaa? "

" Hahaha,, kamu sewot banget sama eyang. Dosa loh... Mana suami kamu? "

" Lagi mandi ... Eyang udah minum vitamin belum? " eyang tidak menjawab, beliau menatap Mecca cukup lama kemudian berjalan menuju kamar yang berada di lantai bawah, dari luar terdengar suara Ken memanggil Mecca.

"Jangan bilang kalian tidak tidur satu kamar?? " tuduh eyang, Mecca hanya menjawab dengan cengiran kuda,

"Mm.. Itu tadi kan mecca juga lagi mandi jadi mas Ken mandi di kamar bawah eyangg, jangan curiga duluuu. Hari ini kita mau ke bazar di halaman pesantren niatnya. " kilah Mecca, berusaha mencari topik obrolan untuk mengalihkan tuduhan eyang.

" Mecca! Kamu jangan bohongin eyang, jawab jujur.. " cecar eyang dengan mengintimidasi cucunya, beruntung Ken segera keluar dari kamar menyelamatkan situasi.

" Nggih eyang, kita memang semalam tidak tidur satu kamar. Karena Ken kebetulan ada tugas mengisi kajian malam dan Mecca udah Ken suruh tidur lebih dulu, karena Ken nggak mau ganggu Mecca, jadi Ken tidur di kamar bawah. " terang Ken pelan, istrinya sigap bersembunyi di balik tubuh Ken yang sedang berusaha menjelaskan keeadaan mereka pada eyang, terpaksa ia harus berbohong juga.

Eyang jelas tidak percaya, tingkah gelisah Meccatidak bisa ditutupi. Gadis itu tidak pandai berbohong memang.

" Kamu nggak di paksa Mecca untuk tidur di bawah kan? " tegas eyang, beliau bukan orang yang mudah dikelabuhi.

" Nggak eyangg, mana mungkin Mecca tega gitu sama Ken."

" Dia itu tipe pemberontak dan pawangnya cuma Dean, tapi kalau dia sampai aneh-aneh sama kamu, bilang eyang yaa? Jangan di tutup-tutupin.. " kata eyang tanpa ada nada bercanda.

" Nggih eyangg, dia baikk kok di sini.." Ken mengangguk seraya meraih pinggang Mecca untuk lebih merapat padanya.

Eyang mengangguk paham namun tetap tatapannya memicing ke arah Mecca. Beliau sangat paham bagaimana perangai cucu kesayangannya itu " Eyang jangan curiga dehh, memangnya aku akan menindas mas Ken di sini, apa penjelasan mas Ken juga eyang nggak percaya? " bela Mecca.

" Eyang percaya hanya karena Ken yang bercerita, Carra.. Jangan buat suami kamu marah loh yaa,, jangan banyak memberontak padanya! Dosa! "

Mecca memutar bola matanya malas,

" Nggih eyangg, mas Ken nggak marah kok yaa mas ? Dia itu baik bangett samaa aku nggak suka maksa kayak eyangg. " celoteh Mecca merasa dibela oleh Ken, pria itu hanya tersenyum saja. Eyang tentu masih tidak semudah itu percaya, namun karena Ken yang berujar beliau akhirnya tidak mendebat lagi.

Entah untuk tujuan apa eyang mengunjungi mereka tiba-tiba, dan rencanaya akang menginap. Jadi, bagaimana Mecca dan Kenindra akan tidur malam ini???