NovelToon NovelToon
Istri Matre Sewaan Noah

Istri Matre Sewaan Noah

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Noah Wisesa, pewaris konglomerat properti, terjebak dalam perjodohan demi bisnis keluarga. Saat dari rumah usai bertengkar dengan sang ibu, dia justru menabrak Ivy Liora—mantan rekan kerja yang kini berubah menjadi perempuan penuh tuntutan dan ancaman. Untuk menyelamatkan reputasi, Noah menawarkan pernikahan kontrak selama satu tahun.


Ivy menerima, asal bayarannya sepadan. Rumah tangga pura-pura mereka pun dimulai: penuh sandiwara, pertengkaran, dan batasan. Namun perlahan, di balik segala kepalsuan, tumbuh perasaan yang tak bisa dibendung. Ketika cinta mulai mengetuk, masa lalu datang membawa badai yang menguji: apakah mereka masih bertahan saat kontrak berubah jadi rasa yang tak bisa dituliskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Perang

Keesokan harinya, kantor Noah dipenuhi keheningan canggung sejak pagi. Para karyawan saling berbisik begitu mendengar kabar bahwa Ivy akan bekerja di perusahaan sebagai asisten pribadi sang direktur.

Di dalam ruang rapat kecil, Noah duduk sambil memandangi Ivy yang kini berada di hadapannya, mengenakan kemeja putih dan rok span hitam yang menonjolkan keanggunan sederhana. Rambutnya digerai setengah, dan tatapannya penuh tanya.

“Aku tahu kamu pasti kaget. Tapi aku ingin kamu jadi asisten pribadiku mulai hari ini,” ucap Noah sambil menyodorkan ID card pegawai tetap.

Ivy terdiam beberapa saat sebelum akhirnya bicara. “Kenapa aku, No? Sebenarnya daripada menjadi asisten pribadi, aku lebih nyaman bekerja sebagai konsultan properti. Aku suka tantangan, tidak bisa diatur, dan lebih senang bekerja secara fleksibel.”

“Aku pedulikan adalah kamu ada di sisiku. Aku tahu kamu bisa dipercaya. Kamu sudah cukup banyak membantuku meski kita masih status suami istri ‘kontrak’. Sekarang, aku ingin kamu ikut dalam semua urusan bisnis maupun pribadi.” Suara Noah begitu mantab begitu juga dengan tatapannya.

Ivy mengambil ID itu perlahan, menatap wajah Noah dalam-dalam. “Baik, aku akan coba. Tapi bukan karena kamu direkturku, tapi karena kamu adalah seseorang yang ingin aku bantu, dengan caraku.”

Noah mengangguk. “Dan itu lebih dari cukup.”

Di luar ruangan, Gendis yang baru saja lewat berhenti mendadak. Dia mendengar percakapan itu. Telinganya panas. Wajahnya memucat, dan amarahnya naik ke ubun-ubun.

Dia buru-buru kembali ke mejanya, lalu mengeluarkan ponsel. Tangannya bergetar saat menekan nama Mentari di daftar kontak.

“Tante, Ivy sekarang jadi asisten pribadi Pak Noah. Kita harus lakukan sesuatu sebelum semuanya terlambat,” bisik Gendis sambil menahan napas.

Mentari di seberang terdengar menghela napas panjang. “Tenang, Ndis. Kita tidak akan tinggal diam. Aku sudah punya rencana.”

 

Sore hari, Gendis bertemu kembali dengan Mentari di sebuah restoran mewah di pusat kota. Mereka duduk di sofa VIP yang tersembunyi di balik partisi kayu. Aroma bunga lily dan vanila memenuhi ruangan.

“Apa rencana Tante?” tanya Gendis dengan suara pelan.

Mentari menyeruput tehnya sebelum menjawab, “Ivy punya kelemahan. Dia emosional. Kita tekan dia dari dua sisi, pekerjaan dan perasaan. Kita akan buat dia merasa tidak pantas ada di posisi itu.”

Gendis menatap penuh minat. “Maksud Ibu?”

“Kamu akan pura-pura dekat dengan Noah lagi. Tapi tidak frontal. Cukup sering muncul, cukup sering membantu, buat dia bingung dan cemburu. Sementara aku akan membuat para pemegang saham mempertanyakan keputusan Noah mempekerjakan istri sendiri.”

“Kita akan buat Ivy merasa dirinya hanya beban,” lanjut Mentari, suaranya serendah desis ular.

Gendis mengangguk. “Aku mengerti. Aku akan mulai dari besok.”

Hari-hari berikutnya, Ivy mulai merasakan tekanan yang tidak wajar. Beberapa dokumen yang dia siapkan tiba-tiba menghilang dari sistem. Email penting yang harusnya sampai ke Noah, entah kenapa tidak terkirim. Padahal, Ivy yakin betul sudah melakukannya dengan benar.

“Vy, kamu yakin sudah kirim laporan yang kemarin?” tanya Noah suatu sore.

“Iya, No. Aku bahkan sudah CC ke kamu dan Pak Dimas.”

Tapi Noah hanya mengangkat alis sambil menunjukkan ponselnya. “Nggak ada. Dan Dimas bilang juga nggak dapat.”

Ivy terdiam. Matanya menyipit. “Aku tahu aku nggak salah, No.”

“Aku percaya. Tapi kamu harus lebih hati-hati, ya.”

Ivy mengangguk perlahan, meski hatinya mulai waswas.

Sementara itu, Gendis tampil semakin sempurna. Selalu siap saat Noah butuh bantuan tambahan, entah saat Ivy sedang tidak di tempat, atau saat jadwal mendadak muncul.

“Noah, saya sudah siapkan draft kerja sama untuk klien Jepang itu. Kalau perlu, saya bisa bantu jadi penerjemah juga. Ivy pasti capek banget habis urus presentasi tadi pagi,” ucap Gendis dengan senyum manis yang dibuat-buat.

Noah menatap Gendis datar. “Tidak perlu. Aku akan menemui kloen bersama Ivy.”

Sekilas senyum Gendis memudar, tetapi dia cepat kembali ke wajah manisnya. Sementara itu, Ivy mulai resah. Dia merasa ada yang tidak beres.

Komputer kerjanya sering mati tiba-tiba. Printer yang biasa dia gunakan mendadak rusak tiap kali dia hendak mencetak laporan. Namun saat dicek oleh orang lain, semuanya kembali normal.

Sore itu, Ivy datang ke ruangan Noah sambil membawa map. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Noah dan Gendis sedang berdiri berdampingan, membahas sesuatu sambil tertawa kecil. Ivy menatap mereka beberapa detik, lalu mengetuk pintu.

Noah langsung menoleh. “Masuk, Vy.”

Ivy masuk, menyerahkan map itu tanpa menatap Gendis. “Ini file yang kamu minta.”

“Terima kasih, Sayang,” ujar Noah lembut.

Gendis langsung tersenyum sinis dan pamit keluar. Namun sebelum dia benar-benar menutup pintu, Gendis berkata, “Pak Noah, nanti malam jangan lupa kita dinner sama klien, ya. Biar saya ingatkan lagi.”

“Iya, nanti Ivy ikut juga,” jawab Noah cepat.

Gendis terdiam sejenak, lalu mengangguk. Akan tetapi, begitu keluar dia meremas tangan dengan kuat. Rasa cemburu bercampur sakit hati semakin menumpuk.

“Aku tidak akan kalah dari perempuan itu,” gumam Gendis sambil menatap langit mendung di luar jendela.

1
Tutuk Isnawati
berarti ivy dah ga bisa punya anak lagi ya thor?
Bisa Pesan Cover di Saya: Iyaaa Kakkkk /Sob//Sob//Sob/

Nggak tega sebenarnya. Tapi gimana /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author kecelakaan ivy nie kayaknya di sengaja ya apa memang mentari yang merencanakan semuanya. Saat ivy lagi sibuk berkendara kan hpnya bunyi beberapa kali sampai hpnya jatuh dan saat ivy mengambil hp langsung dia di tabrak dari belakang sama sebuah truck? Hanya menerka saja bunda bila salah maafkan saya bunda... 🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏
Dini Anggraini: ya terima kasih infonya bunda
Bisa Pesan Cover di Saya: Pure kecelakaan bund 🤗🤗🤗

Panggilan itu dari Noah kok. Ingat bab sebelumnya yang Noah hubungi Ivy beberapa kali nggak bisa? Terus nggak lama Mentari datang, cuma kali ini pure kecelakaan.
total 2 replies
Lilik24
ini pasti Ivy lagi hamil makanya moodnya berubah2
Bisa Pesan Cover di Saya: Gasss lihat bab selanjutnya kakkkk
total 1 replies
Tutuk Isnawati
mentari ga da kapok2ny dah d tggalin gendhis jg
Bisa Pesan Cover di Saya: Buta harta, otaknya gak dipake lagi/Sob/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
kasihan sih sebenarnya si gendhis ini
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia juga korban /Sob/
total 1 replies
Lovita BM
aiihh noah disini luwelet banget deh 👎🏼😜
Tutuk Isnawati
ayo noah gercep singkirin kuman2
Bisa Pesan Cover di Saya: Pelan2 kakkkk. /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hadeh pake nemuin surat perjanjian segala si gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: Biar makin seru kak 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
moga ivy kuat bisa ngadepin kelicikan mentari
Bisa Pesan Cover di Saya: Kuatt kok. Ivy kuat banget
total 1 replies
Dini Anggraini
Gendis2 ngapain kamu maju terus pantang mundur untuk dapatkan Noah padahal ada Hiro yang juga kaya raya pengusaha yang tertarik sama kamu. Suatu saat nanti kamu juga merasakan apa yang di rasakan ivy pelakor mencoba merebut suamimu. 🥰🥰🥰🥰
Dini Anggraini: Ya bunda dari caranya pandang Gendis dan tiba2 mau gendong Gendis di depan umum kan sudah kelihatan sekali Hiro sekali pandang Gendis sudah suka bunda author. 👍🥰🥰🥰🥰
Bisa Pesan Cover di Saya: Jadi ada ide buat bikin kisah Gendis X Hero 😭
total 2 replies
Tutuk Isnawati
kasian kamu vy ngadepin siluman gendhis yg licik hrus hati2
Bisa Pesan Cover di Saya: Siluman gak tuh 😭
total 1 replies
Yeni Wahyu Widiasih
cuma ibu tiri kan?
Bisa Pesan Cover di Saya: Hiyakkk Kakk, ibu tiri itu si mentari
total 1 replies
Tutuk Isnawati
dasar ibu mentari ga da akhlak
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhlaknya dah tergadai kakkk 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
semangat ivy harus kuat masih ada noah yg tulus ma kamu
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhamdulillah, makasih rate nya Kakkk. Jangan lupa baca sampai akhir yaaa
total 1 replies
Dini Anggraini
Alhamdulillah sekarang Noah tahu bahwa ivy itu melakukan semuanya hanya untuk ibunya. 🥰🥰🥰🥰
Tutuk Isnawati
noah sudah main hati rupanya
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy memang mempesona dibalik sikapnya yang keras
total 1 replies
Esther Lestari
Noah sudah terpesona dengan Ivy....cemburu melihat interaksi Jimmy dan Ivy
Esther Lestari
Seger gak Gendis mandi lagi....makanya jangan mencoba jadi pelakor, Ivy koq dilawan🙃
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
total 4 replies
Tutuk Isnawati
bgus ivy jgn kasih celah buat pelakor gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!