Istri Matre Sewaan Noah

Istri Matre Sewaan Noah

Bab 1. Pertemuan Tak Terduga

"Nggak, Ma! Aku nggak suka sama Gendis! Mama sudah tahu kalau kami hanya berteman sejak kecil!" Jemari Noah mengepal kuat di samping badan.

Ruangan sejuk dengan mesin pendingin ruangan itu, justru seakan membakar hati Noah. Keringat membasahi dahinya. Bukan karena kepanasan, melainkan karena amarah yang menggerogoti hatinya usai permintaan yang diungkapkan oleh sang ibu.

"Jadi, hanya ini alasan Mama memintaku pulang? Aku mau sendirian dulu!"

"Jika kamu tidak mau menikah dengan Gendis, saham yang ditinggalkan papa kepadamu akan aku alihkan kepadanya! SEMUANYA!" tegas Mentari.

"Aku tidak peduli dengan saham itu! Jika memang Mama mau memberikannya kepada Gendis, BERIKAN SAJA!"

Noah beranjak dari kursi kemudian melangkah ke arah pintu. Dia membuka pintu dan membantingnya kasar. Langkahnya cepat menuju mobil.

Lelaki tersebut masuk dan mulai melajukan mobil sport yang sudah lama tak dipakai itu. Jalanan Kota Surabaya mendadak asing. Noah sudah lama tak menginjakkan kaki ke tanah kelahirannya itu, terutama semenjak meninggalnya sang ayah.

Noah memilih untuk menekuni hobi dan pekerjaannya sendiri. Dia membiarkan usaha properti mendiang sang ayah dikelola oleh ibunya. Tak ada ketertarikan khusus dengan bidang ini sehingga membuatnya tak lagi memedulikan saham perusahaan.

"Tapi, semua itu hasil kerja keras papa. Kalau sampai jatuh ke tangan orang lain, sayang banget! Aku tahu betul perjuangan papa selama ini!" ujar Noah.

Lelaki tersebut mengusap wajah kasar karena mendadak berubah pikiran. Namun, ketika pandangannya kembali ke jalanan, tiba-tiba ada seorang wanita yang hendak menyeberang. Sontak Noah menginjak rem.

Tubuh Noah terbanting ke depan. Beruntungnya sabuk pengaman menyelamatkan lelaki tersebut dari bahaya. Kepala Noah hampir membentur roda kemudi.

"Sial!" ujar Noah sambil memukul setir mobilnya.

Lelaki tersebut melepaskan sabuk pengaman dari tubuh. Dia membuka pintu dan berjalan mendekati perempuan yang kini tergeletak di atas aspal. Dia berjongkok dan mulai menyingkap rambut panjang yang menutupi wajah perempuan tersebut.

Awalnya Noah mengerutkan dahi ketika mengamati wajahnya. Beberapa detik kemudian lelaki tersebut terbelalak. Dia mengenal betul siapa wanita cantik yang ada di hadapannya tersebut.

"Ivy?"

Noah mencoba menggoyangkan tubuh Ivy. Namun, perempuan tersebut tidak merespons. Noah memeriksa tubuh Ivy yang hanya memakai gaun pendek ketat di atas lutut dengan riasan mencolok.

Tidak ada darah atau luka gores di sana. Namun, dia kembali teringat dulu ketika sang ibu mengalami kecelakaan. Tidak ada darah dan luka, tetapi ibunya terlambat mendapat pertolongan dan berakhir di pemakaman.

Noah bergegas menggendong tubuh ramping Ivy yang kini lemas. Lelaki tersebut membawanya masuk ke mobil dan melajukannya sekencang mungkin. Sesampainya di klinik terdekat, Ivy pun segera ditangani.

"Bagaimana kondisinya?" tanya Noah ketika seorang perawat IGD keluar dari ruangan.

"Secara kasat mata, semua baik-baik saja, Pak. Tapi, kita perlu melakukan CT scan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di sini tidak ada fasilitas tersebut, jadi harus dilakukan di rumah sakit yang lebih memadai."

"Aku bisa berangkat sendiri." Dari dalam ruangan, Ivy berjalan tertatih sambil memegang kepalanya.

Perawat menoleh ke arah Ivy. Perempuan tersebut berkedip beberapa kali, kemudian lelaki dengan seragam perawat itu berjalan pergi. Ivy mendekati Noah dengan langkah gontai dan limbung.

Ivy hampir saja jatuh jika saja Noah tidak menangkap tubuhnya. Lelaki tersebut memapah Ivy dan membantunya duduk di bangku depan IGD. Perempuan memijat pelipisnya.

"Kamu berikan saja aku uang untuk CT scan di rumah sakit. Selebihnya aku bisa urus sisanya."

"Aku senggang, aku akan mengantarmu ke rumah sakit. Semua biaya pengobatan akan kutanggung sebagai bentuk tanggung jawab. Aku ...." Ucapan Noah menggantung di udara karena Ivy memotong.

"Sudah, jangan banyak omong! Berikan saja uangnya!" seru Ivy sambil menatap tajam lelaki di hadapannya itu.

Noah tersentak, lalu tersenyum miring. Dia mengeluarkan ponsel dan mulai mengetikkan sesuatu. Tak lama berselang sebuah notifikasi masuk ke ponsel Ivy.

"Kamu masih menyimpan nomor rekeningku?" Ivy tersenyum miring, kemudian merogoh tasnya.

"Lima juta?" Ivy mengerutkan dahi ketika menatap layar ponselnya.

Perempuan itu mendadak limbung dan mulai memegang kembali kepalanya. Namun, kali ini Noah tidak menangkap tubuh Ivy. Perempuan tersebut kini ambruk di kursi dengan kepala yang membentur tepi kursi.

"Aduh! Kepalaku! Aku bisa kena gegar otak!" seru Ivy sambil memenangi kepalanya.

Noah tidak merespons. Dia hanya menatap tajam Ivy sambil melipat lengan di depan dada. Perempuan tersebut kini berdeham dan kembali menatap Noah.

"Ini jumlah yang sangat sedikit! Tidak sesuai dengan efek buruk dari tabrakanmu yang mungkin akan terjadi di masa depan!" ujar Ivy sambil terus memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

"Jadi kamu mau berapa untuk biaya pengobatan?"

Ivy mulai membuka telapak tangannya. Perempuan tersebut mulai melipat jari satu per satu. Tak lama kemudian, senyuman mengembang.

"Aku mau 50 juta sebagai kompensasi!" ujar Ivy sambil menunjukkan telapak tangannya yang terbuka kepada Noah.

"Ini pemerasan! Aku akan melaporkanmu kepada kepolisian!" Noah bersiap untuk menekan angka pada layar ponselnya.

"Aku ada rekaman CCTV sebagai bukti! Di sekitar tempat kejadian banyak CCTV! Kamu juga dengar sendiri dari perawat tadi kalau aku harus melakukan CT scan! Aku nggak memerasmu!" Ivy bangkit dari kursi kemudian menatap tajam Noah.

Noah tersenyum tipis, kemudian terkekeh. Sudut matanya kini basah. Ivy yang tidak mengerti kenapa lelaki tersebut tertawa hanya bisa mengerutkan dahi.

"Aku baru tahu orang dengan cedera kepala pasca kecelakaan masih bisa bicara dengan jelas dan mendapatkan kesadaran secepat ini!"

Mendadak Ivy kembali limbung. Namun, lagi-lagi Noah menghindar agar tak lagi menyentuh tubuh perempuan tersebut. Untungnya kali ini Ivy berhasil mempertahankan keseimbangannya.

"Aku akan memberimu 10 juta lagi. Setelah itu kita selesai sampai di sini. Untuk CT scan dan pengobatan lanjutan, itu lebih dari cukup. Aku rasa kamu tidak sampai separah itu sehingga membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan lanjutan." Noah tersenyum miring kemudian kembali merogoh sakunya.

Tak lama notifikasi ponsel Ivy kembali berbunyi. Dia tersenyum lebar ketika melihat deretan angka pada layar ponsel. Noah pun akhirnya berpamitan.

"Hati-hati di jalan, jangan sampai menabrak orang lagi!" teriak Ivy sambil melambaikan tangan.

Ivy tersenyum lebar, lalu berjalan santai. Tak lama kemudian seseorang menarik lengannya. Dia adalah perawat yang tadi merawatnya.

"Ingat, jangan lupa bagianku!" seru Bram ketika menatap wajah Ivy.

Ivy berdecak kesal. Dia merogoh tas dan mengeluarkan ponselnya. Jemari Ivy mulai menari di atas layar.

"Sudah!" ujar Ivy sambil menunjukkan layar ponselnya kepada Bram.

"Good job! Kerja sama yang sangat menyenangkan! Lain kali hati-hati, salah perhitungan sedikit aja nyawamu bisa beneran melayang!" Bram terkekeh sehingga membuat Ivy mengerucutkan bibir.

Tak lama berselang terdengar tepuk tangan dari ujung lorong. Suara langkah kaki mendekat dan perlahan sosok Noah kembali. Ivy serta Bram terbelalak dan menelan ludah kasar.

Terpopuler

Comments

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾

first coment 🙏
bagus sekali ... terus semangat update kak ❤️

2025-07-20

1

tiara

tiara

mampiir thor semangat upnya sehat selalu

2025-07-20

1

Teh Yen

Teh Yen

dasar yah c Ivy mata duitan melakukan segala cara sampe nipu orang segala hadeeuh

2025-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan Tak Terduga
2 Bab 2. Pernikahan Kontrak
3 Bab 3. Harga Sebuah Pernikahan
4 Bab 4. Malam Pertama Tanpa Ranjang
5 Bab 5. Panggung Keluarga Palsu
6 Bab 6. Ivy yang Merongrong
7 Bab 7. Dior SS24
8 Bab 8. Ivy Menunjukkan Taring
9 Bab 9. Goresan Cemburu
10 Bab 10. Drama Gendis
11 Bab 11. Tak Gentar
12 Bab 12. Cemburu?
13 Bab 13. Fakta Pertama
14 Bab 14. Fakta Kedua
15 Bab 15. Terbongkar
16 Bab 16. Dunia Ivy yang Runtuh
17 Bab 17. Rencana Jahat Mereka
18 Bab 18. Tiba-Tiba
19 Bab 19. Perang
20 Bab 20. Gendis dan Pesonanya
21 Bab 21. Persiapan Nikah
22 Bab 22. Pion yang Sulit Tumbang
23 Bab 23. Sang Sekretaris
24 Bab 24. Senjata Gendis
25 Bab 25. Tak Ingin Rapuh
26 Bab 26. Kekuatan Terakhir Gendis
27 Bab 27. Masa Tenang
28 Bab 28. Tabir Lain
29 Bab 29. Gendis X Mentari
30 Bab 30. Kado Pernikahan
31 Bab 31. Bukan Sekadar Hadiah
32 Bab 32. Akhir dari Seorang Gendis
33 Bab 33. Mentari yang Gigih
34 Bab 34. Keraguan
35 Bab 35. Pengungkapan
36 Bab 36. Kabar Buruk
37 Bab 37. Dia Pergi Sebelum Noah Tahu Keberadaannya
38 Ban 38. Elio, Cahaya dari Kegelapan
39 Bab 39. Hambatan dari Sahabat
40 Bab 40. Batal Adopsi
41 Bab 41.Kelapangan Hati
42 Bab 42. Hanya Ayah yang Baik
43 Bab 43. Usaha Menyatukan Dua Hati
44 Bab 44. Trik
45 Bab 45. Wanita Penggoda
46 Bab 46. Sebuah Kabar
47 Bab 47. Tetap Di Sini
48 Bab 48. Fakta Lain yang Terungkap
49 Bab 49. Lubang Besar di Hati Ivy
50 Bab 50. Undangan Tak Terduga
51 Bab 51. Namanya Violet
52 Bab 52. Pasti Bukan Kebetulan
53 Bab 53. Derita yang Sama
54 Bab 54. Diterima
55 Bab 55. Operasi
56 Bab 56. Akhir untuk Nuri
57 Bab 57. Senja Terakhir
58 Bab 58. Intim
59 Bab 59. Cobaan Usai Keindahan
60 Bab 60. Solusio Plasenta Parsial
61 Bab 61. Total
62 Bab 62. Dunia Ivy yang Runtuh
63 Bab 63. Konflik Terakhir
64 Bab 64. Teman Lama
65 Bab 65. Pertarungan Terakhir
66 Bab 66. Membuka Jalan Damai
67 Bab 67. Keluarga Baru
68 KARYA BARU: IBU SUSU UNTUK REINA
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan Tak Terduga
2
Bab 2. Pernikahan Kontrak
3
Bab 3. Harga Sebuah Pernikahan
4
Bab 4. Malam Pertama Tanpa Ranjang
5
Bab 5. Panggung Keluarga Palsu
6
Bab 6. Ivy yang Merongrong
7
Bab 7. Dior SS24
8
Bab 8. Ivy Menunjukkan Taring
9
Bab 9. Goresan Cemburu
10
Bab 10. Drama Gendis
11
Bab 11. Tak Gentar
12
Bab 12. Cemburu?
13
Bab 13. Fakta Pertama
14
Bab 14. Fakta Kedua
15
Bab 15. Terbongkar
16
Bab 16. Dunia Ivy yang Runtuh
17
Bab 17. Rencana Jahat Mereka
18
Bab 18. Tiba-Tiba
19
Bab 19. Perang
20
Bab 20. Gendis dan Pesonanya
21
Bab 21. Persiapan Nikah
22
Bab 22. Pion yang Sulit Tumbang
23
Bab 23. Sang Sekretaris
24
Bab 24. Senjata Gendis
25
Bab 25. Tak Ingin Rapuh
26
Bab 26. Kekuatan Terakhir Gendis
27
Bab 27. Masa Tenang
28
Bab 28. Tabir Lain
29
Bab 29. Gendis X Mentari
30
Bab 30. Kado Pernikahan
31
Bab 31. Bukan Sekadar Hadiah
32
Bab 32. Akhir dari Seorang Gendis
33
Bab 33. Mentari yang Gigih
34
Bab 34. Keraguan
35
Bab 35. Pengungkapan
36
Bab 36. Kabar Buruk
37
Bab 37. Dia Pergi Sebelum Noah Tahu Keberadaannya
38
Ban 38. Elio, Cahaya dari Kegelapan
39
Bab 39. Hambatan dari Sahabat
40
Bab 40. Batal Adopsi
41
Bab 41.Kelapangan Hati
42
Bab 42. Hanya Ayah yang Baik
43
Bab 43. Usaha Menyatukan Dua Hati
44
Bab 44. Trik
45
Bab 45. Wanita Penggoda
46
Bab 46. Sebuah Kabar
47
Bab 47. Tetap Di Sini
48
Bab 48. Fakta Lain yang Terungkap
49
Bab 49. Lubang Besar di Hati Ivy
50
Bab 50. Undangan Tak Terduga
51
Bab 51. Namanya Violet
52
Bab 52. Pasti Bukan Kebetulan
53
Bab 53. Derita yang Sama
54
Bab 54. Diterima
55
Bab 55. Operasi
56
Bab 56. Akhir untuk Nuri
57
Bab 57. Senja Terakhir
58
Bab 58. Intim
59
Bab 59. Cobaan Usai Keindahan
60
Bab 60. Solusio Plasenta Parsial
61
Bab 61. Total
62
Bab 62. Dunia Ivy yang Runtuh
63
Bab 63. Konflik Terakhir
64
Bab 64. Teman Lama
65
Bab 65. Pertarungan Terakhir
66
Bab 66. Membuka Jalan Damai
67
Bab 67. Keluarga Baru
68
KARYA BARU: IBU SUSU UNTUK REINA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!