NovelToon NovelToon
SABDA ARIMBI

SABDA ARIMBI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bagaimana perasaan kamu kalau teman SMAmu melamar di akhir perkuliahan?
Itulah yang dialami Arimbi, selama ini menganggap Sabda hanya teman SMA, teman seperjuangan saat merantau untuk kuliah tiba-tiba Sabda melamarnya.
Dianggap bercanda, namun suatu sore Sabda benar-benar menemui Ibu Arimbi untuk mengutarakan niat baiknya?
Akankah Arimbi menerima Sabda?
Ikuti kisah cinta remaja ini semoga ada pembelajaran untuk kalian dalam menghadapi percintaan yang labil.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MALAM PAGELARAN

Sabda begitu sabar menghadapi Arimbi, bagaimana tidak setelah teman-temannya undur diri. Arimbi dengan membawa segepok berkas ujian skripsinya meminta Sabda untuk menjadi fotografer dadakan. Ia masuk ke ruang ujian minta difoto, akting presentasi. Kemudian mereka berselfi dengan Arimbi membawa draft skripsi.

"Buat apa sih?" tanya Sabda penasaran, pasalnya di instagram Arimbi penuh dengan fotonya di berbagai moment. Bagi Sabda apa mungkin semua kegiatan Arimbi harus didokumentasi dan diupload ke media sosial. Wah, bisa-bisa daily activities menjadi pasutri nanti juga diupload.

"Buat dokumentasi lah, biar gue nanti ketika jadi ibu bisa cerita ke anak-anak bahwa hidup mamanya saat remaja dulu penuh warna, aktif, terkenal seantero kampus," ucap Arimbi bangga.

Sabda melengos, berjalan mundur di depan Arimbi. "Tapi kan gak harus diupload di media sosial?"

"Perlu lah, siapa tahu postingan gue bisa menginspirasi anak muda di mana pun, bahwa perempuan boleh berkarya."

Sabda mengangguk saja, cukup masuk akal. "Tapi nanti kondisi pasutri kita gak usah diupload," pinta Sabda sembari berbisik. Arimbi yang fokus memilih foto yang cocok diupload diam lalu melirik ke Sabda yang cengengesan.

"Gue paham lah, gue juga mikir kali mana yang bisa dishare mana yang enggak."

"Syukur deh, khawatir nanti ada yang naksir suami lo," ledek Sabda mulai jahil pada Arimbi dengan sok narsis.

"Dih, ge-er amat lo!" sewot Arimbi dengan ekspresi bibir yang sinis dengan pernyataan suka sama suami lo.

Sabda mengantar Arimbi ke kos, agak ribet karena hari ini Arimbi memakai rok. Hanya mengantar pulang saja, karena Sabda harus kembali ke kampus untuk mengerjakan proyek bersama dosen. Waktu Sabda memang lebih banyak di kampus untuk proyek, dan di kos saat malam hari untuk proyek freelancenya. Jatah untuk Arimbi pun selonggarnya dia saja. Tapi akan berubah ketika menikah nanti.

"Jangan lupa makan siang, Sap!" ucap Arimbi saat turun dari motor Sabda.

"Cie, mulai perhatian!" goda Sabda sembari cekikikan. "Geli gue kalau lo perhatian gini, Mbek."

"Nyesel gue! Dah sono pergi," ucap Arimbi kesal.

"Doain proyeknya segera selesai. Love you," ucap Sabda kemudian menstarter motornya, buru-buru. Agak takut dapat omelan dari Arimbi karena bilang love you segala. Sedangkan, Arimbi terpaku dengan ucapan Sabda barusan. Teman SMAnya ini berhasil membuatnya baper.

Mulai hari ini, Arimbi akan packing barang-barang miliknya. Setelah Sabda ujian skripsi, mungkin ia akan boyong. Niatan untuk menambah kos dibatalkan. Gak mungkin juga dia main ke sini sendiri, pasti Sabda ikut, jadi daripada mubadzir mending gak usah diteruskan.

Nafisah malam ini tidak pulang, katanya tidur di tempat pagelaran bersama teman-temannya. Arimbi sudah membeli tiket pagelaran, sebagai teman kamar pasti akan mendukung tugas akhir Nafisah.

Pagelaran itu akan dilakukan selasa malam, setelah magrib, dengan dress code para tamu berupa batik. Arimbi mendapat dua tiket, satu ia beli sendiri, satu lagi diberi gratis oleh Nafisah, diminta mengajak Sabda. Gas lah.

Sabda menggunakan kemeja batik lengan panjang dengan warna dasar krem, tampak formal sekali. Sedangkan Arimbi mengenakan basic long dress warna hitam, dan outer batik panjang, tak lupa jilbabnya diikat serapi mungkin, agar aksesoris kalungnya tampak.

"Lo terlalu cakep buat naik motor, Mbek!" puji Sabda saat melihat Arimbi bersolek dengan pakaian formal seperti ini.

"Iya, ya. Harusnya pakai alphard!" jawab Arimbi sembari naik motor, dengan mengangkat dressnya agar tak masuk ke roda motor.

"Bentar ya, Neng. Abang kerja dulu biar bisa beli Alphard," Sabda mulai mengajak guyonan konyol.

"Jangan lama-lama ya Bang, keburu dijemput Bombardio crocodilo," ujar Arimbi menanggapi guyonan Sabda dengan menyebut salah satu nama anomali yang terkenal di tiktk.

Masuk ke parkiran motor, sudah banyak tamu yang hadir. Tiket harga mahasiswa jelas saja laku banyak, ditambah nanti yang jadi model adalah model terkenal di kota ini. Kapan lagi bisa melihat pagelaran yang ramah di kantong. Arimbi dan Sabda berjalan beriringan, tak ada gandengan maupun rangkulan pundak, murni terlihat seperti teman saja.

"Mbi!" panggil Agnes, salah satu finalis putri kampus dari jurusan Ekonomi dulu. Pernah dekat saat melakukan tugas promosi kampus dulu, tapi jarang komunikasi.

"Hai, Nes!" balas Arimbi sambil memeluk teman seperjuangan dulu. Ada tiga mahasiswi yang dulu menjadi icon kampus. Arimbi, Agnes, dan Disti, hanya saja Disti pindah kampus ke luar negeri setelah masa jabatan selesai.

"Siapa nih? lama gak ketemu udah punya gandengan aja lo," ucap Agnes yang melirik Sabda. Arimbi hanya tersenyum saja, lalu berbisik ke Agnes.

"Calon suami," bisik Arimbi.

"Sumpah? Bukan sama Kak Azrel?" ucap Agnes yang langsung menutup mulutnya, keceplosan pastinya. Lama tidak berkabar, eh tahu-tahu sudah punya calon suami. Terkahir Agnes dengar, memang Azrel naksir Arimbi.

Siapa coba yang tidak kenal Azrel, Ketua BEM, ganteng, kaya dan pinternya masyAllah, kakak tingkat Sabda di jurusan IT.

Arimbi jelas tak enak pada Sabda, ia melirik sebentar tapi sepertinya Sabda anteng dengan ponselnya. Berbincang dengan Agnes sebentar, baru registrasi. Sabda tampak diam saja dari tadi, Arimbi merasa tak enak.

"Lo lapar, Sap?" tanya Arimbi setelah registrasi dan menuju ke area khusus kursi penonton.

"Enggak!" jawab Sabda singkat, tapi tidak ketus. Ia tak mau banyak bicara pada Arimbi dulu karena tiba-tiba hatinya sedikit tersentil mendengar nama Azrel.

"Kok diem?"

"Panas!"

"Iya sih, mulai banyak orang. Blowernya terbatas!"

Sabda tertawa, lalu mengelus kepala Arimbi. "Polos banget sih lo, Mbek."

"Dih, apaan!" ucap Arimbi dengan menepis tangan Sabda. Tak mau jilbabnya meleot-leot karena usapan Sabda.

"Gak mau foto?"

"Maulah," ucap Arimbi yang sudah menemukan kursi yang pas untuk menonton. Sudah posisi duduk, ia pun difoto Sabda sendiri dulu, baru berselfi bersama Sabda.

"Kak Azrel apa kabar, Mbek?" Lagi asyik melihat foto hasil jepretan Sabda, eh kok bahas nama itu. Kaget dong ya, mungkin saat Agnes menyinggung Azrel, Sabda mendengar.

"Gak tahu, udah lama gak kontek-kontek an. Kenapa?"

"Semua orang tahu kalau kalian pernah menjalin hubungan?" tanya Sabda serius. Ia tak bisa menahan rasa cemburunya.

Memang saat Arimbi terpilih menjadi putri kampus dulu, sempat dekat dengan Kak Azrel. Maklum lah ya, ketua BEM dan putri kampus jelas sering bertemu bila dipanggil bagian rektorat, dan mungkin saja mereka cinlok saat menjalankan tugas.

"Kenapa lo tanya begitu? Jangan bilang lo jealous ya?" tebak Arimbi dengan menunjuk hidung mancung Sabda.

"Makanan apa ya jealous itu?" jawab Sabda dengan nada meremehkan. Arimbi tertawa. Baru paham, Sabda sejak tadi diam ternyata cemburu.

Arimbi menepuk pundak Sabda, "Ngaku deh," semakin ngeselin si Arimbi, Sabda pun menepis tangan Arimbi.

"Jangan pegang-pegang belum muhrim."

"Dih, tapi diajak ke sini mau!"

"Ayo jawab dong, Mbek."

"Ck, gue gak pernah pacaran sama dia, Sap."

"Tapi kalian dekat?"

"Iya dekat."

"Teman tapi mesra?"

"Dia sok perhatian gitu, tapi nyatanya dia gak pernah menembak gue kok. Sempat naksir sih, bentaran doang. Sok kasih harapan sama gue cuma dia gak gentle, gak kayak teman SMA gue yang langsung melamar," ledek Arimbi. Sabda ingin tertawa, tapi hanya bisa melipat bibir, jaim dikit lah.

1
Yunita Dwi Lestari
lanjut kakak
Yunita Dwi Lestari
suka suka /Kiss//Kiss/
lanjut kak
Sheva Linda
bagus bgt ceritanya, karakter Sabda keren, gentle, baik... paket komplit pokoknya
Yunita Dwi Lestari
/Heart//Heart//Heart//Heart/ lanjutt kak
Yunita Dwi Lestari
/Heart//Heart//Heart//Heart/
gojam Mariput
wkwkwk.....sabda gr tuh
gojam Mariput
seindah itu masa kuliah
gojam Mariput
kangen masa2 itu, udah puluhan tahun berlalu. kk othor bikin aku muda lagi nih
Lel: othornya juga sedang mengenang masa muda
total 1 replies
gojam Mariput
serunya masa remaja
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak/Heart/
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak /Heart/
Yunita Dwi Lestari
lanjut kak/Heart/
gojam Mariput
suka banget sama karakter sabda yg strong, manly , visioner
Yunita Dwi Lestari
lanjut kaaakkk /Heart//Heart/
Yunita Dwi Lestari
semangat kak
Yunita Dwi Lestari
kereeen kak
semangat terusss ya /Heart/
Yunita Dwi Lestari
bagus kak 😍😍
lanjut ya kak
semangat
Lel: terimakasih
total 1 replies
Yunita Dwi Lestari
bacaan ringan tp menarik. tidak melulu ttg org pemilik perusahaan n CEO.
Yunita Dwi Lestari
lanjut ya kak. cerita nya ringan tp asik bgt. dr segi bahasa jg menarik.
Lel: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!