NovelToon NovelToon
Gadis Kesayangan Tuan Ximen

Gadis Kesayangan Tuan Ximen

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kaya Raya / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Damien Ximen, pengusaha dingin dan kejam, dikelilingi pengawal setia dan kekuasaan besar. Di dunia bisnis, ia dikenal karena tak segan menghancurkan lawan.

Hingga suatu hari, nyawanya diselamatkan oleh seorang gadis—Barbie Lu. Sejak itu, Damien tak berhenti mencarinya. Dan saat menemukannya, ia bersumpah tak akan melepaskannya, meski harus memaksanya tinggal.

Namun sifat Damien yang posesif dan pencemburu perlahan membuat Barbie merasa terpenjara. Ketika cinta berubah jadi ketakutan, akankah hubungan mereka bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Eliza menatap Jimmy dengan mata tajam yang kini dipenuhi ambisi. Senyum sinis terukir di wajahnya.

“Dia itu… hanya karyawan baru,” ujarnya dengan nada meremehkan. “Jadi dia harus menuruti perintahmu, Jimmy. Aku tahu… dia sangat berbakat… tapi justru itu masalahnya.”

Ia mendekat, menatap Jimmy lurus tanpa gentar. “Aku akan mendesain sesuatu untuk menukar dengan hasil karyanya dan bersaing dengannya. Nanti… biarkan Pengurus Wang yang memilih desain siapa yang lebih baik. Saat itu… aku yakin Barbie hanya akan menjadi desainer sampingan yang tak berharga.”

Senyumnya semakin lebar dan licik. “Aku akan membuatnya tak bernilai di sini… dan pada akhirnya… Ximen Yu Min akan menyingkirkannya tanpa perlu aku repot-repot mengusirnya…”

Malam hari.

Di dalam kamarnya yang temaram, Barbie duduk bersila di atas ranjang dengan laptop di pangkuannya. Jari-jarinya menari cepat di keyboard, mencari satu nama di internet.

Tak butuh waktu lama hingga biodata yang ia cari muncul di layar laptopnya. Foto seorang pria paruh baya dengan setelan jas abu-abu terpampang jelas. Di bawahnya tertera nama:

David He – CEO & Pemegang Saham Utama Grup He

Mata Barbie menatap tajam layar itu, rahangnya mengeras. Tangannya mengepal kuat hingga buku-bukunya memutih.

“David He…” gumamnya pelan, suaranya terdengar dingin dan penuh kebencian. Ia menatap foto itu dengan mata berkilat. “Lihat saja… bagaimana aku akan memberi pelajaran pada anak tirimu itu.”

Beberapa hari kemudian.

Di ruang desain perusahaan Fashion World, Barbie tengah duduk di mejanya dengan fokus penuh. Jemarinya bergerak lincah di atas tablet desain, matanya menatap layar tanpa berkedip. Sesekali ia merapikan sketsa di kertas konsep di sampingnya. Raut wajahnya serius, menandakan ia benar-benar menekuni pekerjaannya.

Di saat yang sama, suara langkah kaki terdengar di ruangan itu. Semua karyawan yang melihat langsung menunduk hormat.

“Direktur!” sapa mereka serempak.

Damien melangkah masuk dengan wibawa tajam, diikuti oleh Calvin dan Steven di belakangnya. Matanya menelusuri ruangan, hingga berhenti menatap satu sosok gadis yang sama sekali tak mengangkat kepalanya meskipun semua orang menyapa.

Barbie tetap sibuk dengan desain di depannya, benar-benar tidak menyadari kehadiran Damien.

“Gadis ini…” batin Damien sambil menatap Barbie dengan sorot mata lembut yang hanya muncul saat menatapnya. “…sangat serius… bahkan tidak tahu kalau aku ada di sini.”

Saat itu juga, Eliza yang sejak tadi menunggu kesempatan langsung berdiri dan melangkah menghampiri Damien dengan senyum manis penuh rayuan.

“Direktur…” sapanya pelan dengan suara dibuat semanis mungkin. “Saya sedang mendesain model baru untuk perusahaan kita. Saya yakin… hasilnya tidak akan mengecewakan Anda.”

Namun Damien hanya menatap Eliza sekilas dengan mata datar dan dingin. Tatapannya bagaikan pisau tajam, membuat senyum Eliza kaku seketika. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Damien langsung melangkah pergi meninggalkan wanita itu yang menahan rasa malu dan kesal.

“Sialan… kenapa dia selalu saja fokus pada gadis kampung itu…” batin Eliza sambil mengepalkan tangannya erat menahan amarah.

Di dalam ruang kantornya.

Damien duduk di kursi kerjanya yang besar dan mewah. Tangannya memainkan cincin di jari telunjuknya pelan, sementara matanya menatap lurus ke depan.

“Calvin,” panggil Damien dengan suara dalam dan tegas. “Apa yang sedang disibukkan oleh Barbie belakangan ini? Dia terlihat lebih fokus dan sibuk dari siapa pun.”

Calvin menunduk hormat sebelum menjawab, “Direktur, Manager Liu meminta Nona Lu dan Nona Eliza menyerahkan desain mereka dalam tiga hari ke depan. Desain tersebut akan segera diproduksi sebagai model baru untuk perusahaan.”

“Kenapa tidak ada laporan tentang rencana Jimmy Liu?” tanya Damien dengan nada dingin.

“Katanya demi perusahaan, Direktur,” jawab Steven. “Dari dua desainer, hanya satu karya yang akan dipilih untuk diproduksi, yaitu yang dinilai paling berkualitas.”

Di ruang kerja Manager Liu.

Barbie dan Eliza menyerahkan desain mereka sesuai jadwal. Jimmy menatap hasil desain Barbie lama, lalu tersenyum tipis.

“Barbie, desainmu bagus dan layak diproduksi,” ujarnya.

Benar-benar membuat Barbie tersenyum lega. “Benarkah?”

“Tapi…” Jimmy menatapnya tajam. “…karyamu harus mengunakan nama Eliza agar disetujui Pengurus Wang. Produk kita hanya laku jika menggunakan nama desainer terkenal.”

“Apa? Ini hasil kerjaku tiga hari selama tiga hari, kenapa harus atas nama dia?” protes Barbie dengan suara bergetar menahan marah.

“Barbie, ini demi perusahaan. Kau hanya karyawan baru. Kalau penjualan menurun, kau bisa disalahkan. Gunakan saja nama Eliza, yang penting karyamu tetap terjual, kan?” ucap Jimmy enteng.

Barbie menatapnya tajam, matanya berkilat menahan amarah yang memuncak, “Dan tunanganmu itu yang akan terkenal? Tidak. Aku menolak.”

Jimmy mencondongkan tubuhnya dengan wajah dingin. “Kau tidak bisa menolak. Aku atasanmu. Menolak berarti melanggar aturan perusahaan.”

Tanpa menjawab, Barbie meraih kertas desainnya, merobeknya menjadi potongan kecil, lalu melemparkannya ke udara. Kertas itu jatuh berserakan di hadapan Jimmy dan Eliza.

"Kalau begitu, aku lebih rela hancurkan dari pada berikan kepada orang lain," ucap Barbie.

1
Isnanun
kalo serius sama Barbie tahan Damien jangan tergoda
yuning
jangan cemen Damian
yuning
nikahi saja Barbie
Naufal Affiq
bawak barbie kawin lari aja tuan
Nabil abshor
cembukot sayang,,,,
Naufal Affiq
dia cemburu barbie,kalau kau dekat sama jimmy
yuning
mafia posesif dan cemburu 😁
Isnanun
Betul Barbie
yuning
cemburumu membakar tuan 😁
Naufal Affiq
ada yang cemburu ya,nikahin aja tuan,jangan buat kepala mu pusing
yuning
yg cemburu menggemaskan
Isnanun
memberi hukuman yg nikmat🤭🤭🤭
Nabil abshor
tenang sayang,,,, dia tdk bakalan diapa²in k,,,,
yuning
pasti nya yg akan buat reader bahagia 😁
yuning
dia adalah jodohmu
Naufal Affiq
lanjut thor
eva lestari
thooor..brarti eliza ama barbie sodara an ya...trs knp si david he gk kenal ama barbie .lupa gt?


damien pokoknya hrs jagain barbie trs yaaa ..titip barbie sampai bab nya end heheheh
yuning
betul
eva lestari
duuuuuhhh... syeruuuu uyyyyy.....gk sbr wait next chapter....

bqrbie emg ank nya david ya...tp ko knp gk mau ngurus yaaa....pasti gara2 emak nya si eliza niihhhh....
eva lestari
cerdik jg barbie heheheheh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!