NovelToon NovelToon
Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Aku (Tak) Mau Menikah Ummah

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: rahma qolayuby

Kehidupan yang di alami orang sekitarnya, terutama kakak nya sendiri membuat Harfa tak mau menjalani yang namanya pernikahan.
Apalagi, setelah Biru, membatalkan pernikahan mereka. Membuat hati Harfa begitu dingin akan yang namanya cinta. Mengunci hati hingga sulit di tembus.
Perubahan Harfa membuat kedua orang tuanya merasa sedih. Apalagi usia Harfa tak lagi mudah.

"Nak, menikahlah. Usia kamu sudah matang?"

"Tidak. Aku gak mau menikah, Ummah."

Jawab tegas Harfa membuat hati umma Sinta teriris.

yuk ikuti kisah nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahma qolayuby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 Terimakasih, nak

"Kami akan putuskan. Jika tuntutan korban tidak ada satupun yang membuktikan jika saudara Alex bersalah. Maka kami nyatakan jika saudara Alex kami be--"

"Tunggu!!"

Semua orang memutar pandangan ke arah belakang.

Yang mulia hakim mengerut kan kening melihat siapa yang berani menghentikan putusannya.

Matanya sedikit melebar. Seolah ketua hakim mengenal siapa orang itu.

Yang mulia hakim menahan nafas ketika orang yang menghentikannya berada tepat di depan matanya.

Pengacara Alex menyipitkan mata, mencoba mengingat siapa yang berani menghentikan putusan hakim.

"Saya membawa bukti, jika dia bersalah."

Tunjuk Sky pada Alex yang nampak geram. Membuat suasana semakin mencekam.

"Bukti yang anda bawa tidak bisa di terima. Keputusan sudah di putuskan."

"Apa anda sebagai hakim akan membiarkan sebuah bukti begitu saja. Atau jangan-jangan anda di bayar oleh mereka."

"Jangan lancang!"

Amarah hakim tak terkendali membuat Sky tersenyum simpul. Tidak ada rasa takut apapun.

Bumi menatap Sky dengan penuh harapan. Kini nafas Bumi mulai teratur kembali.

Bumi pikir Sky tidak akan datang nyatanya itu hanya waktu.

"Sebagai seorang hakim harusnya yang mulia bisa menerima bukti itu. Walau saya tahu itu menyalahi aturan. Tapi sebuah bukti bukankah tidak bisa di sepelekan."

Ucap Bumi semakin memojokkan ketua hakim. Wakil ketua dan pendamping berbisik sejenak. Mereka memikirkan citra yang akan mereka dapatkan.

Beberapa saat berdiskusi, akhirnya hakim menerima berkas yang di bawa Sky.

"Bukan hanya itu saja. Saya juga membawa saksi yang tadi sempat tidak bisa datang."

Pengacara Alex langsung tegang. Dadanya terasa sesak. Ia pikir, semua berjalan sesuai rencana dia. Tapi kenapa sekarang malah jadi begini.

Pengacara Alex menatap Sky yang terlihat santai.

"Siapa bocah itu, kenapa dia tidak takut apapun. Sebenarnya siapa dia dan bagaimana bisa pengacara Bumi mengenalnya."

Batin pengacara Alex, seolah sadar jika pemuda yang ada di hadapannya bukan pemuda sembarangan.

"Dan siapa saksi yang dia kata--"

Deg!

Pengacara Alex melotot melihat siapa yang berada di atas kursi roda.

Keadaan mulai membalik. Bahkan hakim pun tak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia tak bisa sembarang memutuskan melihat saksi yang menerobos masuk.

Padahal persidangan di jaga ketat. Kenapa Sky bisa masuk dan.

"Beliau dokter yang menangani korban."

Bumi berdiri dengan percaya diri dimana tadi sempat putus asa. Zahira orang yang paling terkejut melihat keadaan yang berbalik ini.

Zahira melihat dokter Harfa dan juga dokter yang menangani korban. Bagaimana bisa dokter Harfa terlibat juga.

Ceritanya terlalu panjang untuk di ulas. Dokter Harfa duduk setelah menyerahkan dokter yang menangani korban pada Bumi dan juga sebuah flashdisk. Dokter Harfa duduk di belakang Zahira karena memang kursi itu yang kosong.

Zahira menengok dokter Harfa, banyak pertanyaan yang ingin Zahira katakan. Namun tertahan di tenggorokan. Zahira hanya bisa tersenyum sampai-sampai kebodohannya membuat Zahira tak fokus lagi dengan jalannya persidangan. Di Irak Zahira menari-nari bagaimana bisa dokter Harfa datang di saat yang tepat. Apa di sini hanya Zahira saja yang tak tahu apapun tentang semuanya. Kenapa?

Dokter Harfa banyak tahu bahkan begitu lantang bicara. Membantu Bumi dalam persidangan ini. Kasus ini menjadi kasus berlapis yang memberatkan Alex.

Situasi menjadi tak kondusif saat ini. Di karenakan Alex hilang kendali. Alex tak terima jika dirinya harus di penjara.

Keadaan kini berbalik arah membuat kedua orang tua korban terlihat punya harapan besar untuk keadilan putrinya. Oh, putrinya yang malang bagaimana bisa bernasib seperti itu.

Niat hati berangkat bekerja pulang dalam keadaan hancur.

"Kasus ini begitu besar, sangat di sayangkan jika yang mulia tidak menyelidiki nya dengan benar. Bukti sudah di depan mata. Saudara Alex pelaku pelecehan terhadap saudara korban. Narkoba dan juga pembunuhan.

Lihatlah, mereka berusaha melenyapkan saksi yaitu Dokter Budiman yang melakukan visum pada saudara korban dan terbukti korban mengalami pelecehan yang sangat brutal sampai mengalami dua puluh jahitan.

Pak Ayus sebagai ayah tersangka melakukan segala cara agar putranya terbebas dari hukum untuk menyelamatkan karir politiknya. Beliau terlibat dalam kasus ini. Bahkan saya juga mendapat intimidasi hingga saya kehilangan kedua orang tua saya. Apa yang mulia masih buta akan kasus ini dan juga bukti-bukti yang kongkrit. Bahwa semua tuduhan saya bisa di buktikan."

Para hakim semakin terpojok saja olah ocehan Bumi. Belum lagi saksi yang mengatakan kebenarannya. Dia bukan hanya melawan pejabat juga melawan seorang pengusaha hebat dan juga keluarga keraton.

Sangat hakim benar-benar terkejut kenapa bisa Sky muncul ke permukaan.

Siapa yang tidak tahu bocah ingusan itu bukan sekedar bocah ingusan. Sky seorang anak jenius. Identitas yang sudah lama terkubur setelah insiden kecelakaan itu.

Dia bisa apa jika hidupnya juga sedang di ambang kematian.

Ini benar-benar di luar dugaan. Pantas saja banyak orang yang menyegani pengacara Bumi. Ternyata pengacara Bumi memang selalu punya kejutan.

Kini para hakim mengakui itu. Mereka sadar jika mereka mengambil langkah yang salah. Sedikit saja membuat keputusan salah maka reputasi nya akan ikut hancur juga.

Belum lagi ada dokter Harfa yang menjadi penguat dukungan kasus itu. Anak seorang pengusaha dan cucu mantan hakim juga. Tentu mereka tahu cara main hukum.

Ini benar-benar di luar dugaan. Pengacara Alex tak bisa berbuat banyak setelah semua yang terjadi. Hidupnya akan ada dalam masalah besar kali ini.

Pada akhirnya Alex di jatuhi hukuman penjara seumur hidup atas apa yang di perbuat nya. Berikut denda 200 miliar.

"Terkait laporan atas keterkaitan keterlibatan pak Ayus pengacara Bumi melapor dengan laporan baru. Anda harus hati-hati, karena anda menghadapi orang terpandang. Jika tuduhan anda keliru anda bisa di penjara."

Keputusan sidang sudah di tetapkan di tutup. Namun Bumi belum bisa istirahat karena harus mengurus banyak hal terkait laporannya terhadap pak Ayus. Bumi tahu ini hal yang sangat menegangkan. Tapi Bumi harus mencari keadilan untuk kedua orang tuanya.

Bukti itu harus Bumi jaga sebaik mungkin. Bumi tak ingin melibatkan dokter Harfa lagi. Ia tak mau orang yang di cintai ya celaka.

"Terima kasih atas bantuan kalian. Terimakasih ... Terimakasih ..,"

Ucap kedua orang tua korban, tersendu di hadapan Bumi. Mereka sangat lega dan juga tenang jika pelaku sudah mendapatkan hukumannya.

"Sama-sama Bu, pak. Itu sudah menjadi tugas kami."

"Kami tidak akan melupakan bantuan kalian. Kami akan berjuang bersama kalian untuk memenangkan kasus kedua. Maaf jika membantu kami membuat anda harus kehilangan kedua orang tua anda."

"Tidak Pak, Bu. Itu sudah menjadi takdir Allah. Jika jalan kepergian mereka harus seperti itu."

"Terimakasih, nak."

Ibu korban memeluk Bumi erat seperti anak sendiri membuat Bumi terdiam. Dokter Harfa hanya bisa tersenyum lalu masuk kedalam mobil bersama Sky dan meninggalkan pengadilan.

Zahira yang melihat dokter Harfa berusaha mengejar namun mobil yang di bawa Sky sudah menjauh.

Dokter Harfa menghela nafas lega. Ia tak mau berbicara dengan Zahira. Zahira hanya akan menjadi alasan.

"Kenapa menghindar, kak?"

"Tidak apa-apa Sky."

"Aku tahu kakak bukan ingin berbicara dengan perempuan itu tapi dengan pengacara Bumi. Kakak tak mau bertemu dengan nya."

"Sudah Sky, kamu tak tahu apapun."

Sky mengangkat bahunya, fokus menyetir.

Ada alasan kenapa dokter Harfa tak mau bicara dengan Bumi.

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...

1
Psbu Paus biru
sangat bagus
Psbu Paus biru
🥰🥰🥰🥰
Psbu Paus biru
😍😍😍
Drezzlle
mampir kak
Rahma Qolayuby: terimakasih banyak kak🥰
total 1 replies
Drezzlle
/Cry/ baru mulai udah sedih
Tien
kenapa diulang ceritanya kak
Rahma Qolayuby: bukan di ulang kk, cuma ini di daftarin buat kompetisi nulis periode 2
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!