NovelToon NovelToon
Sovereign'S Legacy

Sovereign'S Legacy

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Epik Petualangan
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chernov

SOVEREIGN'S LEGACY
Dark Fantasy | Intrik | Artefak Primordial | Karakter-driven

Di dunia yang hancur oleh perang sihir dan diatur oleh kekuatan yang tak kasatmata, hanya satu hal yang lebih berbahaya dari artefak kuno yang tersebar di seluruh benua—mereka yang dipilih untuk memilikinya.

Viktor Chernov, seorang penambang muda berusia 17 tahun dari kota kecil di tepi peradaban, tidak tahu bahwa hidupnya berubah saat ia menyentuh sesuatu yang seharusnya tak pernah ditemukan: sebuah artefak dengan kesadaran kuno—[Eye of Noxenth].

Terseret ke dalam pusaran konflik antara faksi rahasia, makhluk bayangan, dan organisasi global bernama ARCHON, Viktor harus memilih: bersembunyi di balik kebohongan... atau menerima warisan yang tidak pernah ia minta.
Di bawah bimbingan seorang wanita Rank S yang misterius dan brutal, Viktor ditempa dalam kesendirian, dilatih dalam senyap, dan perlahan menjadi sesuatu yang bahkan dirinya sendiri tak sepenuhnya pahami.

Tapi dunia sedang bangkit kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chernov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DAWN AFTER THE BURIAL

Udara malam di pinggiran pasar gelap terasa dingin dan tipis, membawa serta aroma tanah basah dan rahasia yang baru saja dikuburkan. Di belakang, bukit tandus itu menyimpan satu lagi beban berat, sebuah kebenaran yang ditelan bumi. Viktor Chernov berjalan menuruni lereng yang tak rata, langkahnya mantap meskipun jejak aktivitas fisik ekstrem masih terasa di otot-ototnya. Di sisinya, Lisa Monroe berjalan sedikit canggung, bayangannya memanjang dan memendek seiring pergerakan cahaya lampu artifisial yang jauh.

Blackie, familiar dalam wujud anak kucing, mengikuti di belakang mereka dengan langkah-langkah kecilnya yang lincah. Wujud bayangannya yang padat bergerak tanpa suara, mata ungunya yang besar sesekali melirik ke arah Lisa, seolah membaca pikiran wanita itu. Lisa mencuri pandang pada Blackie, sering kali. Ada tarikan aneh pada makhluk kecil itu, kelucuan yang hampir mengalahkan akal sehatnya. Jemarinya terasa gatal ingin mengulurkan tangan, mengelus bulu bayangan yang tampak lembut itu, atau bahkan menggendongnya seperti kucing biasa. Namun, ingatan akan apa yang baru saja mereka lakukan, dan kesadaran naluriahnya bahwa makhluk ini... bukanlah kucing biasa—sebuah keberadaan yang terasa kuno dan kuat meskipun dalam wujud mungil—menghentikannya. Ia tahu ini bukan kucing biasa yang bisa digendong dan dimanja. Kelucuannya adalah topeng bagi keberadaan yang jauh melampaui pemahamannya, terkait entah bagaimana dengan pemuda misterius di sampingnya. Lisa mengurungkan niatnya, menarik jemarinya kembali ke sisi tubuh.

Perjalanan singkat menuruni bukit itu terasa panjang dalam keheningan yang dipenuhi pikiran masing-masing. Ketika mereka tiba di persimpangan jalan setapak yang samar, sebuah titik di mana arah mereka harus berpisah, Lisa berhenti. Ia menoleh pada Viktor, wajahnya yang lelah terlihat jelas di bawah cahaya remang.

"Kurasa kita harus berpisah di sini?" tanya Lisa, suaranya terdengar sedikit ragu, bukan pertanyaan tentang arah fisik, melainkan tentang akhir dari aliansi mendadak mereka.

Viktor mengangguk singkat. Itu adalah bahasa tubuh yang sudah dipahami Lisa: kesepakatan. Ia telah mendapatkan informasi yang ia butuhkan, dan Lisa telah menyelamatkan adiknya. Utang mereka lunas.

Lisa mengangguk kembali, ekspresinya bercampur antara kelegaan karena adiknya aman dan kekaguman yang dingin pada pria misterius di depannya. "Sampai jumpa lagi... di kesempatan yang lebih damai," ucapnya, sebuah harapan yang terasa begitu jauh di dunia seperti ini. Ia membalikkan badan, dan dengan langkah yang dipercepat oleh afinitas Anginnya, ia berjalan menjauh, siluetnya segera ditelan kegelapan malam.

Viktor mengawasinya pergi sejenak, memastikan Lisa benar-benar menghilang dari pandangan. Blackie, yang sedari tadi duduk tenang di dekat kakinya, mengeong pelan seolah bertanya apa selanjutnya.

"Kita kembali," bisik Viktor, tidak kepada Blackie secara verbal, tetapi dalam resonansi pikiran mereka yang kini terasa alami. Familiar kecil itu merespons dengan getaran hangat dan nyaman.

Di benaknya, terukir jelas lokasi yang disebutkan Rex "The Boulder":

[Situs Tambang Terlantar Gamma-9]

Dungeon Rank C. Tempat penyimpanan harta pasar gelap, dan... dungeon yang belum terdaftar. Itu adalah tujuan barunya. Bukan untuk menambang kristal mana, melainkan untuk melatih dirinya di dunia yang kejam ini.

Ia berjalan kembali ke rumah sewaannya, mengistirahatkan tubuhnya, dan mempersiapkan diri. Besok, ia akan menjalani shift penambangan seperti biasa di pagi hari. Namun, setelah pekerjaannya selesai, sementara penambang lain kembali ke rumah mereka, Viktor Chernov akan menuju ke [Situs Tambang Terlantar Gamma-9]. Sendirian. Dilengkapi dengan rahasia yang bersemayam di matanya dan familiar primordial di bayangannya. Petualangan sesungguhnya baru saja dimulai.

Setibanya di rumah sewaannya yang sempit, hal pertama yang dilakukannya adalah membersihkan diri, membilas noda tanah dan bayangan peristiwa malam itu. Saat air dingin mengguyur tubuhnya, ia menyadari kantuk dan kelelahan yang seharusnya mencengkeramnya setelah kurang tidur, pekerjaan penambangan, dan pertarungan brutal tadi malam... menghilang. Tubuhnya terasa bugar, otot-ototnya yang tegang telah pulih. Itu berkat [Night's Embrace], kemampuan pasifnya yang bekerja tanpa suara di bawah selubung kegelapan. Mata kirinya, yang menyimpan [Eye of Noxenth], terasa sedikit hangat, sebuah konfirmasi akan pemulihan anomali itu.

Pagi sudah menjelang di luar jendela. Tanpa rasa lelah, Viktor bersiap untuk hari kerja. Ia mengenakan pakaian penambangnya yang familiar, memastikan perban kasa—sebuah penyamaran yang tak lagi perlu secara fisik, tetapi penting secara sosial—melingkari pelipis kirinya. Blackie sudah bersembunyi di bayangannya, sebuah kehadiran tak terlihat yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya.

Sesampainya di area Perusahaan Zebuah, hiruk pikuk persiapan kerja menyambutnya. Bau debu kristal dan oli mesin, suara gerutu dan candaan para penambang. Mandor Borin terlihat di kantor sementara, memeriksa daftar tugas. Ketika giliran Viktor tiba, Borin memberinya anggukan singkat yang sudah familiar.

"Chernov, kau di tim dengan Joshi hari ini," ujar Borin, suaranya serak. "Kalian ke [Situs Tambang Alpha-8]. Tidak ada laporan anomali di sana, penambangan rutin. Ambil jalur utama. Quota seperti biasa."

[Situs Tambang Alpha-8]. Nama netral, lokasi penambangan standar. Viktor hanya mengangguk, mengambil kom-pad yang menampilkan rute digital. Ia bergabung dengan beberapa rekan kerja lain yang juga ditugaskan ke Alpha-8.

Perjalanan menuju gerbang dungeon terasa membosankan, seperti biasanya. Mereka duduk berdesakan di belakang truk pengangkut pekerja, suara deru mesin berbaur dengan obrolan rendah para penambang. Hari ini, topik yang dibicarakan sebagian besar adalah insiden di Delta-4 kemarin. Desas-desus beredar tentang Awakened Guild Vanguard yang datang, investigasi, dan nasib Elias Vance yang "mendadak menghilang".

"Dengar-dengar dia ditangkap," bisik salah seorang penambang, suaranya direndahkan. "Awakened Rank D, bersembunyi di balik meja administrasi! Dasar bodoh! Mau bagaimana lagi, siapa pun di lokasi itu pasti jadi target kecurigaan. Untung kita cuma penambang biasa di lapangan."

"Ya, Mia Caldwell itu tidak main-main," timpal yang lain. "Menakutkan sekali tatapannya!"

Viktor duduk diam di tengah gosip itu, punggungnya bersandar pada dinding truk yang bergetar. Ia memejamkan mata, tidak untuk tidur, tetapi untuk memproses refleksi di benaknya. Ia mendengar percakapan mereka, ketakutan mereka, tetapi pikirannya jauh dari kekhawatiran biasa para penambang.

Rex "The Boulder". Pria itu pantas mati. Kejam, memanfaatkan penderitaan orang lain. Dunia akan lebih baik tanpa dirinya. Viktor tidak menyesal telah mengambil nyawanya. Kebenaran itu terasa dingin, sejelas pantulan [Eye of Noxenth] yang kini ia rasakan samar di balik kelopak matanya. Namun, pertanyaan lain mengganggunya. Mengapa... mengapa ia begitu mampu melakukannya? Tidak ada keraguan, tidak ada rasa bersalah yang berarti. Hanya efisiensi brutal untuk mencapai tujuan. Siapa dia sebenarnya? Apakah ia selalu seperti ini di bawah permukaan, dan Mata itu hanya menguatkan sesuatu yang sudah ada di sana? Atau apakah artefak primordial itu telah mengubah intinya, mencabut kemanusiaannya sedikit demi sedikit? Pertanyaan itu menggantung di udara pikirannya, berat dan belum terjawab.

Mereka tiba di [Situs Tambang Alpha-8]. Aroma lembap dan suara galian menyambut mereka. Viktor turun dari truk, mengesampingkan refleksi gelapnya. Ia kembali menjadi penambang yang efisien. Ia bekerja seperti biasa, mengayunkan beliungnya, merasakan getaran Mana dari kristal yang kini terasa lebih jelas berkat [Eye of Noxenth] yang bekerja pasif. Ia menambang hingga sore, mengumpulkan quotanya, menyerahkan hasilnya kepada mandor di lokasi.

Ketika shift berakhir dan matahari mulai terbenam di balik kabut artifisial, ia tahu apa yang harus dilakukannya. Ia kembali ke rumah sewanya hanya sebentar, sekadar untuk menyimpan hasil kerja hari ini dan mengambil beberapa persediaan minimal yang ia miliki. Tujuannya jelas. Ia akan menuju [Situs Tambang Terlantar Gamma-9]. Malam ini. Bersiap memasuki dungeon Rank C.

1
Lingga
terimakasih
XimeMellado
Terhibur sekali!
Professor Ochanomizu
Menggugah emosiku.
Lingga: terimakasih, kak. 😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!