NovelToon NovelToon
Radiant Dawn

Radiant Dawn

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: chubby Lion

Sepuluh tahun setelah dunia porak-poranda akibat perang nuklir, para penyintas hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Monster hasil mutasi berkeliaran, kelaparan menjadi musuh sehari-hari, dan manusia yang seharusnya saling membantu justru menjadi ancaman paling mematikan.

Di tengah kekacauan itu, sekelompok pejuang mencoba bertahan, menggenggam harapan tipis di dunia yang nyaris mati. Dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi global ini, tentunya dengan satu pertanyaan yang masih menggema.

"Benarkah dunia ini hancur karena nuklir? Atau karena busuknya hati manusia itu sendiri?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chubby Lion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan atau Ledakan 2

Kai kembali menyerang lagi, kali ini Kai bergerak lebih agresif.

Ia mengangkat belatinya keatas dan tiba-tiba belati tersebut terlihat lebih besar. hal ini dikarenakan Kai melapisinya dengan kekuatan bayangan, bayangan dari belati itu bergerak cepat kebawah seperti sebuah cambukan panjang (Shadow Strike) yang menghantam lurus kearah Kael.

Kael menggunakan pukulan explosivenya untuk bertahan dan menghancurkan bayangan tersebut.

"Memang berhasil menahan serangan dari Kai dan memaksa Kai untuk mundur, tapi ini hanyalah waktu, jika aku terus begini dan tidak dapat memberikan serangan balik, yang akan terjadi hanyalah aku yang kehabisan energi"pikir Kael.

Lira yang menyaksikan pertarungan mereka dari sudut arena bergumam, "Kael belum sepenuhnya mengontrol kemampuannya, ia hanya bisa memukul dan menangkis,"

"Ia masih perlu banyak latihan untuk menciptakan berbagai bentuk fungsi dari kekuatannya"

"Kekuatan ledakan seperti itu memiliki potensi yang cukup besar, walau akan sulit mencapainya"

"Sejauh ini hanya 3 orang yang terkenal akan kemampuan ledakannya"gumam Lira berbicara sendiri.

Kai akhirnya berhenti sejenak. "Nampaknya ini akan segera berakhir"

Kai melesat maju dengan kloningan bayangannya, bayangan Kai melesat duluan dan menyerang Kael dari depan.

Kael menghindar dan meninjunya, mengalihkan pandangan dari Kai yang asli.

Kai sudah berada tepat dibelakang Kael, dengan sebuah belati tepat dileher Kael.

"Kita sudahi disini" ucap Kai

"Huh..." Kael menghela nafas dan segera terduduk dilantai lapangan.

Beberapa orang bertepuk tangan atas sparing mereka dan segera bubar karena tontonannya telah selesai.

"Dirimu masih membutuhkan banyak waktu untuk mengontrol kekuatan itu Kael"

"Selain fisik yang masih kurang, seranganmu terlalu monoton"

"Pukul, hindar, tangkis, dan pukul kembali, serangan seperti itu hanya akan membuat lawanmu mudah memprediksi gerakanmu selanjutnya"

"Sebelum melangkah lebih jauh, kamu masih perlu banyak meningkatkan kemampuanmu Kael."ucap Kai

Kael menghela nafas dengan berat. "Terima kasih Kai, sekarang aku tau batasan dari kemampuanku"

"Masih banyak yang harus kulatih dan perjuangkan"

"Untuk kali ini kamu menang Kai, tapi lain kali saat aku sudah menjadi menjadi lebih kuat jangan berharap aku akan sama Kai."  ucapnya tersenyum dengan tangan Kael yang sedikit berdarah.

Kai tertawa kecil. "Tunggu aja, gua juga akan berkembang, jauh lebih kuat darimu Kael, haha"

Sesi sparing mereka akhirnya berakhir dengan tawa di antara keduanya, walau terasa sedikit perih, namun Kael kini tau sampai mana ia harus menggunakan kemampuannya.

Sementara itu Lira menghela napas dari tepi lapangan, dan segera mendekat kearah mereka.

Lira muncul dari belakang mereka, "tadi pertandingan yang seru ya!"ucap Lira tiba-tiba memegang pundak Kai.

Kai terkejut dan sedikit terlonjak "loh Lira? kamu lihat kami sparing dari tadi?" tanya Kai.

"Yaa dari tadi aku liat kok, kenapa?"ucap Lira "Tapi pas lawan aku kamu ga pake tuh shadow strikemu atau kemampuanmu yang lain itu, jadi kamu pas itu ga serius ya lawan aku"ucap Lira kesal.

"Eh, i...Itu"

"Ituuu anuuu, itu skill baru!! aku baru nyoba skill itu kemarin, haha"ucap Kai sembari menggaruk kepalanya.

"Lain kali pokoknya aku mau rematch, ga da alasan nolak!"ucap Lira

"Iya iya"ucap Kai.

Kai menatap kearah langit yang mulai memerah karena senja.

"Kamu tahu?" kata Kai tiba-tiba, memecah keheningan kepada Kael, "Radiant itu tidak hanya soal kekuatan saja, ada sistem untuk mengukur kemampuan kita."

Kael menoleh, mendengarkan dengan sisa energinya. "Sistem? Maksudnya apa?"

Kai mengangguk. "Tingkatan kemampuan Radiant manusia, ada delapan sejauh ini, mulai dari Rank G sampai Rank SSS."

Lira ikut duduk disamping Kai, dengan ekspresi tenang dan dingin mendengarkan apa yang kau Kai katakan pada Kael.

Kael menaikkan alisnya dan bertanya, "Rank G sampai SSS? bisa tolong dijelaskan Kai?."

Kai duduk lebih tegak. "Oke, dengarkan baik-baik."

"Rank G itu level paling dasar, biasanya orang yang baru mengalami Awakening pertama kali dan bahkan belum bisa menggunakan kemampuannya"

"Atau ada juga kemampuan mereka yang tidak terlalu berguna, sehingga dikategorikan sebagai rank G"

"Di atasnya ada Rank F, lalu E, D, dan seterusnya"

"Rank A ke atas itu level elite."

Kai berhenti sejenak, memberi waktu pada Kael untuk mencerna informasi itu, sebelum melanjutkan.

"Sedangkan Rank S adalah batas tertinggi dari seorang komandan di Radovile sejauh ini."

"Orang yang berada dilevel Rank S bisa menghadapi beberapa mutasi tingkat 5 sendirian."

"Namun ada Rank yang lebih tinggi, yakni Rank SS ya , mampu menghadapi mutasi tingkat 6 dan Rank SSS mungkin bisa ngalahin mutasi tingkat 7 sendirian."

"Tapi sejauh ini, Rank SS adalah Rank yang tertinggi, belum ada yang pernah mencapai Rank SSS."

Kael mengangguk pelan. "Jadi Kai dirimu ada di rank apa?"

Kai menyeringai, menunjuk dirinya sendiri. "Aku? Saat ini berada di Rank B, lumayan lah"

"Ini juga udah cukup lama semenjak terakhir kali mengecek Rank"

"Mungkin sudah ada di rank A, karena jujur mengalahkan mutasi tingkat 4 satu lawan satu sudah sangat mudah untukku sekarang"

"Tentunya, kalau tidak ada pengganggu seperti misi sebelumnya"

"Karena banyak mutasi yang mengganggu aku jadi kesulitan dimisi sebelumnya, tapi percayalah kalau satu lawan satu dengan mutasi tingkat 4, itu sudah bukan hal yang sulit untukku"ucap Kai memamerkan dirinya.

"Iyain aja"saut Lira

"Sttt, lagi bercerita, ga boleh diganggu"tegur Kai

"Nah sama dengan Lira, dia juga ada di Rank B"

"Tapi... dia beda kasus, gua yakin dia bakal naik ke Rank A sebentar lagi atau bahkan udah."

"Cuman aja Lira ini kerja nya terlalu ekstra, ia selalu kekurangan energi untuk setiap misinya"

"Setelah menyelesaikan misi, ia akan kembali lagi pada misi selanjutnya"gumam Kai

Kael melirik ke arah Lira sejenak, "Gimana dengan komandan Revar?" tanya Kael.

"Revar udah di Rank A sebenarnya dia ga begitu kuat, kita berdua lebih dari cukup untuk melawan komandan Revar jika kami ingin," jawab Kai santai dan meremehkan.

"Dia sebenarnya kuat dan sering dikenal karena tidak takut mengambil resiko, itu yang membawanya menjadi seorang komandan,"jelas Lira.

"Hqnya aja dia selalu duduk dikursi kayunya itu, energinya malah terlalu banyak tidak digunakan untuk bertarung!"

"Dan komandan Revar juga udah berumur 47 tahun, ia sudah tua, kekuatannya sudah berkurang"

"Dulunya ia sangat kuat, bahkan untuk standar di Radovile, tapi perlahan sekarang sudah berkurang kekuatannya."

"Kurasa itu karna penyakit sakit pinggang nya"gumam Kai

Kai menatap Kael serius. "Dan lu, Kael."

"Setelah sedikit sparing dan pertarungan ringan" ucap Kai

"Mungkin belum akurat, namun menilai dari kontrolmu yang belum diasah dengan baik"

"Dan kemampuan destruktif kemampuan awakening mu, dengan mengcompare keduanya menurutku saat ini harusnya kamu berada di Rank C atau didekat sana"

"Dengan sedikit latihan dan mungkin ingaran yang kembali, gua yakin lu bisa naik ke Rank B dengan cepat"

"Kalau lu benar-benar fokus, mungkin lu bahkan bisa nyentuh Rank A suatu hari nanti."

Kael terdiam, memikirkan apa yang baru saja dikatakan. "Rank C, ya?" gumamnya. "Dengan ingatan yang hilang, nggak heran kalau aku ada di level itu."

"Jangan anggap remeh," potong Kai. "Banyak orang belum pernah bisa lewat dari Rank D dan kini menjadi tukang memasak pangsit" ucap Kai menyindir seseorang.

"Ha Chiu!!"

"Uh...apa seseorang membicarakan ku? dasar, ini pasti ulah anak-anak muda yang kerjaannya ngegosip seharian" ucap Kakek Hao sedang memasak pangsit dikedai.

"Bersyukurlah dirimu memiliki potensi besar dengan kemampuan dasar yang bahkan sudah menyentuh Rank C, Kael."

"Awakening mu punya daya hancur yang gila, masalahnya hanya berada dikontrolmu aja"

"Gimana caranya dirimu untuk menekan dampak pada dirimu sendiri dan mengontrolnya"

"Dirimu harus belajar lebih banyak agar bisa memakai kekuatan itu dengan aman dan sempurna"

"Bukan cuma untuk menyakiti dirimu sendiri."ucap Kai.

Kael mengangguk, meskipun dalam hatinya masih ada keraguan dan belum sepenuhnya memahami kekuatan yang dimilikinya, tetapi ia tahu satu hal, jika ia ingin mendapatkan kembali ingatannya ia harus menjadi lebih kuat.

Kai menyentuh pundak Kael. "Bagus"

"Kurasa seorang lagenda akan lahir dimasa depan"pikir Kai.

Mereka mulai berdiri, mungkin untuk berpisah, namun belum hendak mengatakan sepatah kata, seseorang mendekat.

"Sekretaris Alifa?"ucap Lira menatapnya.

"Ada urusan apa anda kesini?"tanya Lira.

"Jadi...."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!