Takdir tak di sangka, dimana Glenna yang terjatuh ke jurang. Karena ingin menyelematkan sahabatnya Indi, yang di dorong oleh saudari angkatnya. Dipertemukan dengan Siluman Rubah Ekor Sembilan, yang mana ada masa lalu dengan leluhurnya yang seorang Miko.
Penasaran kelanjutannya??? Gassss... kita ke story
ZANDRA SEASON 7
SEMOGA KALIAN SUKAAAA❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir dari Leona dan Laskar
Yas yang mendengar bentakan demi bentakan sejak tadi, langsung terpancing dan tak sabar lagi. Padahal tadi ia bisa menahan diri, saat siluman hampir membahayakan keponakannya. Namun Itoku ternyata, bergerak lebih cepat.
'Benarkah? Jadi bila aku yang memecat mu, itu bisa bukan?' tanya Yas dengan penuh penekanan, wajahnya sudah memerah menahan amarah.
DEG
Laskar melihat ke sekeliling, jantungnya terasa mau lepas dari tempatnya. Ia mendengar suara salah satu pemilik yayasan, namun tak menemukan keberadaannya.
"Cari apa bapak Laskar yang terhormat?" tanya Glenna, dengan senyuman mengejek. Ia pun mengeluarkan ponselnya, lalu menunjukkan sambungan vidio call.
JEDEEERRR
"Perkenalkan, saya adalah Glenna Kheyra Putri Zandra" ucap nya lagi, membuat wajah Laskar langsung pucat.
BRUGH
Tubuhnya jatuh terduduk, saking terkejutnya. Dia sadar, sesadar-sadarnya. Bila jabatannya saat ini, bukan hanya di ujung tanduk. Tapi sudah berakhir, bahkan jeruji sudah terbayang dalam benaknya. Ia tak menyangka, bila putrinya kini telah salah sasaran. Ia telah berurusan, dengan keluarga no 1 di seluruh dunia. Parahnya lagi, sekolah ini adalah salah satu bangunan milik keluarga Zandra.
"Hei, kenapa malah selonjoran di situ? Apa anda kenal dengan suara tadi? Ini dia orangnya" tanya Glenna, ia mengarahkan layar ponsel pada Laskar.
"T-Tuan Yas.." ucap Laskar tergagap, ia pun mengganti posisinya menjadi berlutut
'Aku tak menyangka, bila aku telah salah mengambil keputusan. Untuk mengangkat mu 7 tahun silam, menjadi ketua yayasan. Padahal dulu aku tak melihat ada tanda-tanda, bahwa kamu akan seperti ini Laskar. Dulu kamu, merupakan orang yang jujur dan berdedikasi tinggi. Menjunjung tinggi keadilan, kejujuran dan kesederhanaan. Tapi lihat sekarang, kamu membela putrimu yang jelas-jelas salah. Putrimu sudah melakukan hal kriminal pun, kamu diam. Malah membantunya, untuk menutupi kesalahan itu. Dimana otak dan hati nurani mu, apa kamu tak kasihan pada para korban putrimu? Apa kamu tak kasihan, pada orang tua yang kehilangan putrinya? Sebelum kamu menjawab, coba balikan keadaannya pada mu dan juga putrimu. Putrimu mati di tangan psikopat, tapi ayah pelaku menutupi kejahatannya. Apa yang kamu rasakan? Apa yang akan kamu lakukan?' Yas terlihat menghembuskan nafas kasar
'Apa karena kamu berpikir memiliki kedudukan dan juga harta, sehingga bisa berubah sejauh ini? Aku kecewa padamu, kamu pasti tau kan apa yang harus kamu lakukan?' lanjut Yas
'Dan untuk memberi pelajaran pada putrimu, aku akan melaporkan tindak kriminal putrimu. Biarkan ia di balik jeruji, meski sebenarnya ini masih terlalu ringan untuknya.' Yas mengatakan hal itu, karena ia melihat roh yang menatap tajam pada Leona. Mendengar ucapan Yas, roh itu menoleh. Wajahnya terlihat lebih baik, tak semarah tadi.
"TIDAAAAAKKK... TIDAK AYAH, LEONA TAK MAU MASUK PENJARA!!! NGGAK... LEONA GA MAU!" teriak Leona, membuat semua orang mengalihkan tatapan padanya.
"INI SEMUA KARENA ULAHMU J*LANG, SEMUA KARENA MU. AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN KAMU HIDUP, TIDAAAAKKK" Leona berteriak, seolah telah kehilangan kontrol akan dirinya. Ia bangun, tak ada yang tau. Bila ternyata, Leona selalu menyimpan pisau lipat di sepatunya.
Ia mengambil dan segera berdiri, berlari ke arah Indi. Tak peduli dengan rasa sakit, yang ia dapatkan karena Itoku. Namun sebelum ia mencapai Indi, roh yang selama ini selalu mengikuti Leona. Melayang mendekati Leona, karena amarahnya. Roh itu bisa menyentuh Leona, roh itu mencengkeram leher Leona dan mengangkatnya.
'Rupanya kau benar-benar tidak mengindahkan ucapanku, seharusnya kau merasa beruntung. Karena tadi aku berpikir untuk melepaskan mu, agar masuk penjara. Tapi, rupanya kau benar-benar tidak bisa di beri hati. Jadi maaf, jiwaku lebih baik hancur. Namun kamu pergi untuk selama-lamanya'
"KKKHHHH... AAAAKKKKKhhh" mata Leona terlihat menjadi putih semua, seraya memegang lehernya. Lidahnya menjulur keluar.,..
KREKK
BRUGH
Tubuh Leona pun terjatuh di lantai, dengan sudah tak lagi bernyawa.
"TIDDAAKKK... TIDAK, LEONA ANAKKU. SAYANG BANGUN, BANGUUUNN NAK. JANGAN TINGGALKAN AYAH, TIDAAAKKK" Laskar menoleh ke belakang, menatap tajam Glenna dan Itoku
"Ini pasti ulah kalian, kalian penyihir. Kalian...
"Sebelum mengatakan hal itu, coba tuan Laskar lihat ini." Glenna membuka mata batin Laskar
"A apa itu?" Laskar tergagap, seraya memundurkan dirinya dengan menyeret tubuhnya.
"Dia adalah roh korban, yang sudah putrimu habisi tuan Laskar. Dia tak terima dengan kematiannya, karena itu ia lebih memilih membunuh putrimu." Laskar menggelengkan kepalanya tak percaya
"TIDAAAAAKKK"
BRUGH
Pria itu pun jatuh pingsan, Glenna dan Itoku menghembuskan nafas pelan.
"Dia kenapa malah tiduran di situ Len?" tanya Indi, tawa Edward hampir saja lepas. Padahal tadi ia merasa ngeri, tiba-tiba tubuh Leona yang berhenti di dekatnya. Dan menegang memegang lehernya, bahkan tubuhnya pun sedikit terangkat. Di kepalanya banyak pertanyaan, seperti saat melihat Glenna dan Itoku yang bergerak seolah melawan sesuatu. Yang lagi-lagi, tak bisa ia lihat wujudnya.
Indi menatap takut, pada roh yang sudah membunuh Leona. Indi memeluk erat lengan dan menyembunyikan wajahnya di balik bahu Edward. Saat sosok itu menoleh, dan menatap tajam Indi.
'HIiiiiiii... pait pait pait, Astaghfirullah, Allahu Akbar, Nawaitu wudhu... eh, hiks.' Indi semakin ngaco, karena saking takutnya
"Kamu taukan, apa yang akan terjadi padamu. Karena telah membunuh manusia?" tanya Glenna, membuat sosok itu mengalihkan tatapannya dan menatap Glenna sedih.
'Ya, tapi aku merasa puas. Setidaknya tak ada lagi korban, yang harus mati di tangannya.' Indi langsung menoleh, meski takut. Ia menatap hantu itu, dengan mata yang berkaca-kaca.
"Memang apa yang akan terjadi padanya?" tanya Indi, ia pun menatap Glenna
"Jiwanya akan musnah, ia takkan bisa kembali ke akhirat." jawab Itoku datar
DEG
"HIks.... maaf, maaf... semua karena aku, karena kamu ingin menolongku. Maafkan aku" Indi menangis, membuat Edward semakin bingung.
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Edward lagi, ia menatap Glenna dan Itoku
"Sebenarnya apa yang terjadi di sini? Kenapa hanya aku yang tidak tau apa-apa?" tanya Edward, Glenna pun menatap Edward. Itoku menjentikkan jari, keluar cahaya yang membuat Edward refleks memejam kan matanya.
Saat ia membuka matanya, ia melihat ke sekeliling. Edward terkejut, saat ia melihat ada sosok lain di ruangan ini.
"Apa dia yang membuatmu menangis?" Indi mengangguk
"Apa dia yang menghentikan pergerakan Leona tadi?" Glenna mengangguk, saat Edward melihat dirinya
"Apa kalian..
"Ya, kami memiliki indra ke 6." Edward langsung menatap Indi
"Kalo Indi belum lama ini, sejak insiden kami jatuh ke jurang." ucap Glenna, yang tau isi hati Edward.
'Aku tau, bila aku akan musnah. Tapi aku ingin minta tolong padamu' Glenna menatap roh tersebut dan mengangguk, ia tersenyum.
'Tolong sampaikan pada ibuku, kalau aku sudah bahagia. Pelaku yang sudah membunuh ku, sudah mendapatkan balasannya. Dan tolong katakan juga padanya, untuk berhenti menangis setiap malam. Aku menyayanginya, sampaikan maafku pada ibuku. Karena tidak dapat menyelesaikan pendidikanku, sesuai dengan apa maunya. hiks... tolong dan terima ka.. sih'
SPLASH
Roh dia pun, seolah pecah menjadi serbukan. Glenna terdiam menunduk, tak lama ia menegakkan kembali kepalanya.
"Ngomong-ngomong... siapa nama roh tadi?"
TWEEEWWW
...****************...
Rasanya sepanjang sejarah, tak ada yang seperti Glenna😑
Jangan lupa like, komen, gift ma vote nya.
Kalo ga keberatan, kasih bintang 5 yaaa...
Kalo ga suka, dan ada niatan kasih bintang 1. Mending skip aja, mohon banget ini mah. Jangan jatohin retensi aku, aku bisa berhenti nulis karena lagi-lagi ngerasa down.
Maaf maksa😅
...Happy Reading All...
Nih 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟 7 nggak cuma 5 😁
Covernya juga bagus 🥰