NovelToon NovelToon
Kalong

Kalong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Hantu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Desa Semilir dan sekitarnya yang awalnya tenang kini berubah mencekam setelah satu persatu warganya meninggal secara misterius, yakni mereka kehabisan darah, tubuh mengering dan keriput. Tidak cukup sampai di situ, sejak kematian korban pertama, desa tersebut terus-menerus mengalami teror yang menakutkan.

Sekalipun perangkat desa setempat dan para warga telah berusaha semampu mereka untuk menghentikan peristiwa mencekam itu, korban jiwa masih saja berjatuhan dan teror terus berlanjut.

Apakah yang sebenarnya terjadi? Siapakah pelaku pembunuhannya? Apakah motifnya? Dan bagaimanakah cara menghentikan semua peristiwa menakutkan itu? Ikuti kisahnya di sini...

Ingat! Ini hanyalah karangan fiksi belaka, mohon bijak dalam berkomentar 🙏

Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tragedi Desa Glagah

"Menurut mata batin saya, orang ini sudah mendalami ilmu hitam selama puluhan tahun dan punya tujuan tertentu yang kemungkinan besar untuk melampiaskan dendam kesumatnya," imbuh Pak Choirul.

"Jika saya hubungkan dengan cerita Pak Muhajir dan Mas Irfan, bisa jadi orang ini adalah bekas warga Desa Glagah yang pada masa lalunya dia atau keluarganya teraniaya, makanya dia mencelakai banyak warga desa itu bahkan orang-orang yang ikut campur dengan urusannya," lanjut pria tersebut.

"Astaghfirullah al-adziim...," beberapa kaum adam tampak beristighfar secara bersamaan.

"Awalnya kami pernah diajak Pak Zakaria untuk membantu masalah yang terjadi di Desa Glagah dan Desa Semilir Pak, tapi setelah mendengar penuturan Pak Choirul ditambah dengan dampak yang diterima oleh Pak Zakaria, kami kok jadi ragu-ragu," kata Pak Hasan.

"Bukannya kita tidak mau segera membantu dan tidak percaya dengan kekuasaan Allah, tapi untuk menghadapi lawan, kita harus tahu perbandingan kekuatan masing-masing terlebih dahulu. Jika kita gegabah dan terlalu percaya diri, yang terjadi malah mencari mati, yang rugi bukan hanya kita sendiri tapi juga anggota keluarga kita," timpal Pak Choirul.

"Untuk masalah ini saya akan konsultasi dulu dengan guru spiritual saya, kebetulan guru spiritual saya juga punya beberapa rekan yang kemampuannya melebihi saya," lanjut pria itu.

*

Sementara itu di Desa Glagah, seperti yang telah dipesankan oleh Pak Haji Zakaria pada Pak Shodiq, sudah 4 harinan ini, beberapa polisi tampak berpatroli malam secara bergantian di desa tersebut dengan ditambah petugas ronda. Untuk bantuan tenaga medisnya, karena belum mendapat persetujuan dari kepala dinas kesehatan, hingga saat itu masih belum terealisasi.

"Tole, seperti yang sudah aku rencanakan sebelumnya, malam ini kamu pergilah ke Desa Glagah untuk melampiaskan dendamku," tak ingin usahanya selama puluhan tahun sia-sia oleh beberapa orang yang berniat akan mengalahkannya, laki-laki tua yang berpakaian serba hitam itu pun segera bertindak.

"Baik Eyang," pemuda yang sering menjelma menjadi kalong tersebut menyanggupi perintah pria tua yang biasa dipanggilnya Eyang dan sekaligus sebagai guru ilmu hitamnya tanpa berbantah.

Tepat jam 9 malam, dari arah hutan terlarang, keluarlah kabut putih pekat yang bergerak pelan menuju ke Desa Glagah. Beberapa polisi patroli dan petugas ronda mulai merasakan firasat yang tidak enak ketika mereka melihat datangnya kabut itu.

Rupanya, kabut tersebut bukanlah kabut biasa karena membuat semua manusia yang dilewatinya langsung jatuh pingsan.

Begitu Desa Glagah sudah diselimuti oleh kabut tebal dan semua manusia yang dilewatinya telah pingsan, seekor kalong besar dan ratusan kelelawar keluar dari hutan terlarang kemudian terbang ke arah desa itu.

Ratusan kelelawar tersebut terbang berpencar di seluruh area Desa Glagah untuk menyebar racun yang membawa penyakit, sedangkan kalongnya menembus rumah Pak Purnomo, si Bapak Kepala Desa, dan membunuh semua penghuni rumah itu dengan gigitannya yang beracun.

Sesudah kelar di rumah Pak Purnomo, kalong tersebut berpindah ke beberapa rumah lainnya, yang mana mereka masih ada hubungan dekat atau kerabat dari si Bapak Kepala Desa. Jumlah total manusia yang dibunuh oleh kalong itu ada 21 orang.

Begitu tugasnya selesai, kalong besar tersebut mengeluarkan suara lengkingan yang keras dan panjang, yang merupakan penanda bagi ratusan kelelawar jika sudah waktunya untuk mereka kembali ke hutan terlarang.

Laki-laki tua itu tersenyum puas karena setelah menunggu selama puluhan tahun, dendam yang sudah mengendap di dalam hatinya, akhirnya terbayarkan.

1 jam setelah Pak Purnomo dan beberapa orang lainnya mati, tubuh mereka berangsur-angsur menghitam dan mengeluarkan aroma langu yang sangat menyengat. Sementara itu, kabut tebalnya baru beranjak dari Desa Glagah sesudah jam 3 dini hari.

Keesokan paginya, untuk kesekian kalinya terjadi kegemparan di desa tersebut karena puluhan warganya ada yang meninggal secara mengenaskan. Menghadapi situasi yang genting, salah satu anggota dari kepolisian dengan segera melaporkan kejadian itu pada Pak Shodiq.

Mendapati Pak Purnomo dan anggota keluarganya serta orang-orang terdekatnya mati semua, mulai muncullah kasak kusuk diantara para warga, jika serentetan teror yang terjadi di desa mereka disebabkan oleh Bapak Kepala Desa mereka sendiri.

Beberapa warga yang sudah lama tinggal di desa itu dan telah berusia lanjut, akhirnya teringat dengan suatu peristiwa miris yang terjadi puluhan tahun yang lalu.

Kekhawatiran Pak Shodiq akhirnya terjadi juga, apa yang telah dikatakan oleh Pak Haji Zakaria beberapa hari yang lalu ternyata benar-benar terbukti. Sesudah melaporkan hal itu pada atasannya, Pak Shodiq beserta puluhan bawahannya segera meluncur ke Desa Glagah.

Seharian itu para warga disibukkan dengan mengurus pemakaman ke 21 orang yang meninggal. Tragedi yang terjadi hari itu membuat para warga semakin ketakutan bahkan ada diantara mereka yang punya pikiran untuk pindah rumah.

Rupanya, musibah yang menimpa warga Desa Glagah berlanjut hingga keesokan harinya, yang mana sebagian besar diantara mereka mengalami pusing, mual, muntah, panas dingin dan di kulit mereka mulai muncul belang-belang hitam yang mengeluarkan bau langu, bahkan ada beberapa yang jatuh pingsan.

Tanpa menunda waktu lagi, Pak Shodiq pun segera menghubungi atasannya kemudian atasannya tersebut langsung menelpon pihak dinas kesehatan setempat untuk meminta bantuan tenaga medis.

Siang harinya, datanglah beberapa dokter dan perawat ke Puskesmas Desa Glagah. Dengan mengerahkan segenap kemampuan mereka, beberapa tenaga kesehatan itu mulai berusaha mengobati para warga yang sakit, tapi untuk menyembuhkan mereka secara total, para tenaga kesehatan tersebut masih belum sanggup, mengingat penyakit mereka bukanlah penyakit biasa.

Hari itu, Pak Haji Mashudi langsung menelpon ke HP Pak Haji Zakaria setelah mendapat kabar dari Pak Shodiq jika di Desa Glagah terjadi musibah besar seperti yang telah dikatakan oleh Pak Haji Zakaria. Tapi, pria tersebut dibuat kaget ketika diberitahu Bu Siti jika Pak Haji Zakaria sakit keras selama beberapa hari sepulangnya menyembuhkan puluhan orang dari perguruan silat Ki Kusumo.

Niatnya, Pak Haji Mashudi ingin minta bantuan Pak Haji Zakaria agar beliau menyembuhkan penyakit warga Desa Glagah, tapi setelah diberitahu oleh Bu Siti, pria itu akhirnya menelpon Pak Shodiq dengan membawa kabar buruk.

Pak Shodiq menemui jalan buntu, sekalipun di kota tersebut ada beberapa pemuka agama maupun orang pintar yang mempunyai kelebihan menyembuhkan penyakit, tapi kemungkinan besar mereka akan menolak untuk membantu seperti sebelumnya karena takut diserang balik.

1
kalea rizuky
pantes dendam warga desa emank jahat bgt
🎧✏📖
semangat✌
Kezia Suhartini: trimakasih Kak... 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!