Syakira sabira dijodohkan untuk menikah dengan seorang lelaki bernama Husain Ghani oleh ibunya. Sebab persahabatan kedua orangtuanya yang akrab syakira menerimanya. Sementara Husain Ghani tidak suka pada syakira. Namun keduanya tetap dipaksa menikah demi mempererat persahabatan kedua orangtuanya juga sebagai balas budi ayah husain pada keluarga syakira.
-------
"syakira kamu ga boleh bobok di sini, pokoknya kamu bobok di bawah titik tanpa koma. kamu harus nurut",ucap husain sinis.
"kamu aja yang dibawah aku kan cewek masak dibawah huh",kesal syakira.
"okee."
Akankah pernikahan mereka harmonis ataukah mereka tidak tahan pada kelakuan satu sama lain? kepoin yukk ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pangesticass, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Hari semakin gelap. Keduanya kini pergi bersama dengan sebuah mobil yang dikendarai oleh husain. Sementara syaki sibuk main game di hapenya. Husain sesekali melirik ke layar hape itu, nampak game mahjong sedang dimainkan syaki. Rasa geli mengisi hati husain melihat tingkah bocah istrinya. Sudah dewasa gamenya bocil.
"Main apa tuh? Mainan bocah. Ya ampun ki..ki...", sahut husain tertawa geli.
"Mahjong mas. Seru hehehe."
"Kayak bocah saja kamu ini."
"Biarin kan seru."
"Yaudah lanjut saja. Ke cafe mana tadi?",tanya husain di sebuah pemberhentian jalan.
Bukannya menjawab pertanyaan suaminya, syaki malah melihat ke arah keluar jendela. Sepasang muda mudi tengah tidur di dekat lampu apill dan di sampingnya terdapat botol miras. Sangat disayangkan.
Seharusnya anak muda banyak olahraga dan banyak cari uang ini malah minum miras di jalanan.
"Kok ga di bawa satpol pp ya yang?", tanya syaki menunjuk ke pemuda yang tidur tergeletak di jalanan itu.
"Bentar lagi juga didatangi ya mungkin.Ini gimana di cafe mana?", tanya husain sekali lagi.
"Cafe Kari Sebalung yang", balas syaki kembali menatap wajah sang suami.
Tiba tiba tampak di dekat lampu apill itu datanglah satpol pp bersama orangtua yang sepertinya orangtua anak itu.
"Pak ini Arsyaka pak..Ya Alloh syaka kamu ngapain nak? Ayo pulang sama mama," histeris seorang ibu dengan air mata berjatuhan.
"Mah syaka minta maaf mah syaka mabok mah. maafin syaka mah."
"Iya nak", peluk mama itu.
Namun, lain dari mama nya, reaksi papa nya justru mengerikan bak kucing garong kelaparan.
Plak..
Suara tamparan mendarat tepat di pipi pemuda itu membuat mamanya kaget.
"Pah jangan ini anak kita pah kasihan", ucap mama nya itu.
Syaki miris melihat kejadian itu. Hatinya tersayat patah. Syaki melihat ke arah pemuda itu terus sembari laju mobil meninggalkan tempat itu.
"Ngapain sih ki diliatin terus ?", tanya husain sinis.
"Kasihan itu tapi kenapa juga mabok jelas lah papa nya marah dikasih duit malah buat mabok. Ya elah anak jaman now."
"Makanya besok kalau punya anak dimarahin di rumah dijagain yang benar ki jangan sampai kurang perhatian jadi begitu", tukas husain.
"Kapan kita punya anak sayang?", tanya syaki senyum menatap wajah suaminya.
"Hmm kapan ya?"
"Aku pengen anak cowok yang yang gemoy kayak kamu. Buntek kaya buntelan gemoy pipinya chubby senyumnya manis persis kayak kamu. Pengen banget."
"Emang aku gemoy ya?", tanya husain bak tak suka dikatain gemoy.
Sebab sebenarnya husain tak begitu gendut hanya karena ia lebih pendek daripada syaki dan badannya berisi membuatnya nampak gemoy. Apalagi jari tangan dan jari kakinya yang buntek(banyak daging) dan pendek membuat husain nampak gemoy.
"Gemoy banget. Dulu kalau liat mas itu suka menghayal pengen nyubit pengen meremas pengen towel towel.. Ih gemas banget liatnya."
"Ehemmm meremas apa nih?", tanya husain geli.
"Meremas pipi mas meremas perut mas lucu gemoy kayak doraemon. Lucu banget."
"Hmm ga bayangin meremas yang di bawah?"
"Ihh jorok mana boleh."
"hehehe katanya suka. katanya nikmat sampai bikin surat galau karena ga dikasih ciee..", ledek husain membuat syaki malu habis.
"Iihh mas mah aku malu.", balas syaki menutup wajahnya dengan tangan.
"Hahahahaha", tawa husain meledek.
Syaki masih menutup seluruh wajahnya ia malu dengan husain. Padahal husain suaminya.
"Sudah lagi ki. Gak usah malu kamu kan istriku. Gak salah kok kalau kamu minta hahaha."
"Omong omong kamu suka aku dari dulu ya? Makanya kamu gamau pacaran", tanya husain menatap syaki serius.
Syaki mulai membuka tangannya dan menjawab pertanyaan husain.
"Dulu...dulu ibuku bilang kalau aku gak boleh pacaran karena aku buat husain buat kamu. Jadi aku harus memberikan diriku buat kamu harus utuh jadi gak boleh cacat sedikitpun. Karena kata ibu ku jodohku kamu", balas syaki mengingat ingat kejadian silam.
"Ibu mu bilang begitu?", kejut husain.
"Iya. Tapi aku lihat kamu gak suka aku dan suka hanum. Jadi sebagai penengah aku menuruti kata ibuku tapi aku gak mau berharap kepadamu."
"Lha kamu sendiri suka aku gak?", tanya husain masih penasaran.
"Ehmm..gak tahu deh."
"Ciee suka kan?", duga husain merasa impas sebab dulu husain pun juga suka syaki.
"Ya gimana ya..ehmm..ya dulu aku suka bayangin kamu saja bayangin saja"
"Cieee bayangin apa nih?"
"Ahh sudah lah..cafenya kelewat nanti."
"Kamu bayangin mesum kan sama aku ?hahahahaha", ledek husain menatap syaki geli.
"Sudah stop sayang itu masa lalu.", protes syaki tak terima.
Tentu sebagai perempuan privasi perasaannya dikoreh koreh sangatlah risih dan malu. Padahal sekalipun benar husain mungkin sangat senang tapi syaki tetaplah malu. Ia merasa perasaan dan pikirannya dimonitor husain.
Ciee ada yang sama ga ya ceritanya sama kenyataan kalian
Maaf ya kalau sama..
atau mungkin penggambarannya sosok Syaki atau husain ada yang sama. Maaf ya cuma fiksi kok :)
Happy baca ya :)
jangan lupa like comment dan subcribed ;)
mampir juga di karyaku dong kak
1. ruang rahasia di kamar Tante feronica
2. mantanku naik pelaminan