Ternyata cinta yang ia terima hanya semu, ternyata selama ini ia hanya cinta sendirian. lalu...
apa yang harus ia lakukan saat ia telah menyerahkan sagalanya sebagai bukti cintanya justru kenyataannya....
ketulusannya hanya di jadikan bahan taruhan.
Azalina Akira Sadewa,
gadis cantik berusia 17 tahun yang cinta mati kepada kekasihnya yang bernama Alexis Arron Megantara hingga bersedia menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk laki laki itu.
namun ternyata....ia hanyalah bahan taruhan Alex dan teman temannya.
Tidak ada cinta bagi Alex untuk Zalina.
apa yang di lakukan Zalina saat ia tahu kenyataan pahit itu.....?!
sementara ia sudah terlanjur menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk Alex.
ikuti kisah baru aku ya .....
" LUKA BERSELIMUT CINTA...."
Semoga suka dan tak pernah bosan selalu ngikuti karya aku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15 hidup yang terus berjalan
Usai acara wisuda hari itu, hubungan Alex dan Marik kian memburuk.
Marik tak lagi pernah datang ke tempat mereka biasa berkumpul.
Seperti saat ini,
Alex, Ragaf, Cello dan Arthur nampak berada di tempat mereka biasa berkumpul.
" di mana Marik ?! sudah beberapa kali dia tak datang saat kita berkumpul seperti ini " tanya Arthur sambil membuka tutup minuman dingin di tangannya yang baru ia ambil dari almari pendingin yang ada di tempat itu.
" entahlah...dia tak lagi pernah datang kemari sejak hari itu " jawab Cello, ingatannya melayang pada hari Marik dan Alex hampir saja berkelahi dan berakhir dengan Marik yang lebih dulu meninggalkan tempat ini.
Alex hanya diam dan terus sibuk dengan ponselnya.
" sepertinya kita akan kesulitan berkumpul seperti dulu lagi..." ucap Arthur mengingat percekcokan yang terjadi antara Alex dan Marik di hari wisuda kemaren.
" Lex....
kau jadi kuliah ke Luar Negri ?! " tanya Arthur.
Tapi Alex hanya diam tak menjawab, pemuda itu masih nampak asyik dan fokus pada ponsel di tangannya.
Entah apa yang saat ini tengah ia lihat di ponselnya itu hingga ia seakan mencurahkan semua perhatiannya kepada ponselnya itu.
Alex tak menyadari ketika Arthur mendekatkan diri padanya.
" apa yang kau lihat...serius sekali " ucap Arthur sambil melongok ke arah ponsel Alex, sekilas ia melihat siluet seorang perempuan sedang berbaring di ponsel Alex itu.
Alex langsung menyembunyikan ponselnya dari Arthur.
" lihat bokep lo..." ucap Arthur lagi dan di jawab Alex dengan berdecih lirih sambil menatap Arthur tak suka
" ckkk...lihat bokep kamu Lex.....pantesan di ajak ngomong dari tadi nggak nyambung " oceh Cello.
" apa sih...nggak...." protes Alex dan kembali menyalakan ponselnya tapi langsung mengembalikan layar ponselnya ke fitur awal.
" memangnya ngomong apa sih kalian....?! " tanya Alex kemudian.
" ckkk....kamu jadi kuliah ke Luar Negri ?! " Arthur akhirnya mengulangi pertanyaannya sambil kembali mengambil posisi tegak.
" entahlah...aku menunggu keputusan Zoya, dia mau kuliah di mana aku ikut " jawab Alex dengan masih asyik mengutak atik ponselnya kembali.
" kau benar benar bucin pada Zoya sepertinya.
memang rencananya kalian akan kuliah di mana ?! Mau hidup bareng gitu...?! " tanya Arthur lagi yang sontak mendapat pelototan dari Alex.
Arthur tertawa pelan.
" ambil jurusan apa pacarmu itu ?! " tanya Ragaf kemudian dengan menatap Alex aneh.
Ada nada tak suka terselib dalam kata kata Ragaf pada pertanyaannya kepada Alex tentang Zoya.
Entahlah...
Sungguh ia merasa aneh melihat Alex, Alex mencak mencak tak terima saat Marik berniat mendekati Zalina.
Tapi dirinya terkesan bucin dengan pacarnya sendiri.
Dasar gila...
Omel Ragaf di dalam hati, diam diam ia merasa jengkel juga dengan tingkah Alex yang terkesan plin plan itu.
" Zoya akan ambil jurusan fashion " jawab Alex dan teman temannya mengangguk anggukkan kepalanya.
" menurut kalian....Zalina akan kuliah di mana dan jurusan apa ?!
Secara ia sangat pintar, nilainya juga yang paling tertinggi di semua jurusan " Ragaf tiba tiba membicarakan Zalina.
Matanya melirik sekilas kepada Alex.
Sementara Alex diam,
Tapi ia tak lagi fokus dengan ponselnya.
" tentu dia pasti akan kuliah di universitas bergengsi sesuai nilainya. Kalau tentang jurusan mungkin dokter....Zalina jurusan IPA kan....?! " jawab Arthur sok tahu
" tapi kata Marik dia berasal dari keluarga pendidik,
mungkin dia juga akan mengikuti jejak kedua orang tuanya menjadi guru " jawab Ragaf juga sok tahu.
Alex masih diam,
Namun raut wajahnya berubah pias, ia merasa sangat tak suka mendengar Marik seolah lebih tahu banyak hal tentang Zalina.
" oh ya Lex...apa tanggapan papamu melihat motor barumu sekarang ?! " tanya Cello mengalihkan pembicaraan.
Ia merasa tak tega melihat raut wajah Alex yang pias ketika mendengar nama Zalina di sebut.
" ckk...biasa saja, mana ada dia mau mengapresiasi keberhasilanku. Yang ada di kepalanya hanya anaknya yang tersayang itu " jawab Alex miris.
Itulah Alex yang sebenarnya, merasa anak yang tak pernah di anggap oleh papanya karena ia yang memang tak pernah meraih juara.
Apalagi saat ia tak bisa masuk jurusan yang papa nya mau.
🍀🍀🍀
Sore menjelang malam ketika motor Alex terdengar mulai memasuki halaman luas rumah kedua orang tuanya.
Alex baru saja masuk ke parkiran rumah dan mematikan mesin motornya ketika sang papa tiba tiba sudah berdiri di belakang motornya.
" dari mana saja kamu...?! Keluar pagi sore begini baru pulang ?!
mau jadi apa kamu ?! Nilai biasa saja tapi gayamu sudah kayak yang bisa apa apa " sentak sang papa dengan nada tinggi dan wajah geram.
Alex hanya diam dan masih duduk di atas motor.
" lihat kakakmu itu....harusnya kamu belajar dari dia,
dulu di usianya yang masih muda seperti kamu dia sudah bisa membantu papa di perusahaan sambil kuliah.
Dia tahu papa ini sibuk dan beban papa sangat berat.
Tapi kamu....
Kerjanya cuma main main saja, sekolah nggak bener keluyuran nggak jelas.
Jawab papa...mau jadi apa kamu ? Bisa kamu bantu kakakmu di perusahaan kalau kamu seperti ini terus !!! " sentak sang papa lagi.
Lagi lagi Alex hanya diam,
" pa sudah...biar Alex masuk dulu, dia baru saja pulang pa..." ibu Maryam tiba tiba datang dan mengusap dada sang suami.
Alex dan papanya memang selalu bersitegang seperti itu.
" kamu masuk dulu Lex...." perintah sang mama.
Alex pun tak menjawab, pemuda itu turun dari motor dan langsung melangkah masuk ke dalam. Namun langkahnya kembali terhenti ketika suara sang papa kembali terdengar.
" awas kamu kalau kali ini kamu nggak bisa lagi masuk jurusan yang papa mau...
pergi saja kamu dari rumah ini dan jadi gelandangan saja sana.
Kamu pikir biaya hidup itu murah dan hidup itu segampang itu ?!
Sudah untung kamu jadi anak papa yang tinggal nerusin saja usaha papa tanpa repot repot kamu bangun usaha sendiri.
Di suruh sekolah yang pinter aja sulitnya minta ampun.
Main saja yang ada di otakmu itu " Pak Sony papa Alex masih terus mengomel.
Lagi lagi Alex hanya diam tanpa sekalipun menjawab.
Alex memang tak pernah menjawab amukan sang papa.
" masuk Lex..." perintah sang mama dan Alex pun segera masuk ke dalam rumah.
Sesampainya di dalam rumah, sang kakak menyambut Alex.
" jangan terlalu di ambil hati omongan papa...papa hanya sedang lelah dan banyak pikiran.
Tidak mudah menjadi seorang anggota dewan, seperti papa apalagi papa juga masih memiliki perusahaan.
Jika bukan kita siapa yang akan membantu dan mengerti papa...
Kakak harap kamu bisa berpikir sedikit dewasa...." ucap Tommy sang kakak yang mendengar semua kemarahan sang papa pada adiknya itu.
" tapi...apa semua harus di tumpahkan padaku....?! " jawab Alex dengan tatapan dinginnya kepada sang kakak.
" Lex...."
" sudahlah...kau memang selalu yang terbaik,
mungkin aku ini bukan anak kandungnya..." jawab Alex memotong ucapan Tomy dan kemudian melanjutkan lagi langkahnya menuju ke dalam rumah.
Tepatnya ke arah kamarnya.
harusnya jika km punya rahasia,ungkapin dan jujurlah..ehh ini malah di sembunyikan.
kasiannya km,jika ini terungkap..di buang Alex,Arthur gak akan Sudi,bahkan Zakia gak akan ngenal km..Mampus!!
sama² egois,yg Alex jg oon.
ternyata yg murah bojo mu Dewe lex,pilihan e papa mu,orang yg ingin km Buat Bangga.
sudah baik Arthur mau tanggung jawab,tapi kembali lagi..mungkin Alex lebih kaya raya di bandingkan Arthur,Cello,dan Marikh.
eeeee tp justru zoya yg sll di prlakukn bak ratu... trnyata parah kelakuannya🤣🤣🤣
pleasee jgn balik k barng bekas
Dan pada akhirnya???Mantan ku jadi guru Anak ku..tapi bukan anak ku🤭🤭🤭
Aihsss..siapa yaa!!Cowoknya Zalinaa,apa jangan² Marik 😍😍 kalau di cermati satu² zalina pernah mengajar di daerah pelosok dan besar kemungkinan Marik yg anak seorang jendral ngikuti jejak bapaknya yg seorang Abdi Negara.
jangan² ketemu pas tugas di pelosok.
lanjut kak,ndk sabar sdh ini,penasaran polll