IG : Srt_tika92
Briano Al Nugroho pria tampan yg dingin dengan semua wanita, menganggap dirinya tidak membutuhkan yg namanya cinta. kehidupannya berubah seketika bertemu dengan Jiandra Aurora Mahess, gadis cantik, ceria nan manja. berbeda jauh dg kepribadian Brian yg dingin, tegas, tidak suka membuang2 waktu. Mereka bertemu ketika Kapten Brian yg sedang bertugas. gimana kelanjutannya??? apakah Jia dapat menaklukan hati Brian??f
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketemu lagi
drettt.. drettt..
Ponsel bergetar tertanda pesan masuk
"pagi jia..
siang ini jangan lupa ya, kita ketemuan di mall X.
Sean sudah tidak sabar lagi bertemu denganmu"
*Jia membaca pesan itu, entah kenapa dia sangat menyukai Sean.
" pagi juga tante..oke tan.. " balasnya singkat.
" lohh.. kok masih panggil tante sih, panggil mama sayang, sebentar lagi kamu jadi anak perempuan mamah.. "
" iya mah, hehe.. sampai ketemu nanti siang*"
*****
Jia melangkahkan kakinya di depan mall X, dia agak terlambat karena Mini Cooper nya sedikit bermasalah dan harus masuk ke bengkel. dan terpaksa harus naik taxi.
langkahnya terhenti ditempat area bermain karena sebelumnya diberitahu calon mertuanya mereka ada disitu." dimana mereka? apa aku sangat terlambat" gumamnya.
" moji.... sean disini " panggil sean yang berada di dalam area bermain sambil melambaikan tangan.
" Hai.. " jia menoleh ke arah suara yang memanggilnya tak lupa juga melambaikan tangannya dan segera menghampiri.
"Maaf mah, jia terlambat. Ada sedikit masalah dengan mobilku tadi." Ucap jia.
" Tidak apa-apa sayang, daddynya sean juga belum datang, mungkin sebentar lagi. "
" Oh oke,,Hai pria tampan apa kamu sangat senang bermain disini? " Jia mengacak-acak rambut sean sembari menundukan diri agar sejajar dengan sean.
" He_em, Sean suka main disini moji" Jawab sean.
" Jia, sean sebaiknya kita makan siang dulu, sepertinya makanan disitu enak" Ucap oma sean sambil menunjuk sebuah restoran. " Ayo sean bukankah kamu sudah lapar" Ajaknya lagi.
" Baik oma,, moji ayo kita makan siang dulu" Ajak sean menggandeng tangan Jia.
" Oke pria tampan " Jia mencubit kecil dagu sean dan menciumnya.
Mereka menuju restoran yang tak jauh dari area bermain. Sambil menunggu pesanannya datang Jia dan sean bercanda ria dan sesekali mengobrol dengan oma sean.
" Mah, Jia ke toilet dulu ya..Sean, moji ke toilet sebentar ya.. "
" Oke moji, jangan lama-lama ya! "
" Siap boss.. " Jawab Jia dengan senyuman. Kemudian berlalu meninggalkan mereka.
" Oma, moji cantik sekali,, moji juga baik sama sean,, sean suka punya mommy Jia.. " Ucap sean.
" Iya dong sayang, oma juga suka dengan moji,, balas oma sambil mengelus rambut sean.
" Apa daddy mau kesini oma? " Tanya sean
" Iya, sepertinya daddymu sebentar lagi kesini.. "
" Apa daddy juga suka sama moji oma?? " Tanya sean penasaran.
" Emmhh.. Pasti sayang, daddymu pasti suka dengan moji" Jawabnya dengan ragu. Mengingat putranya itu sangatlah dingin dengan perempuan bahkan sangatlah cuek apalagi dengan mommy kandung sean.
Di toilet Jia selasai dengan urusannya dan melangkah menuju restoran dimana sean berada. Bukan Jia namanya kalau tidak jadi pusat perhatian. Kali ini Jia mengenakan celana jeans sedikit robek di bagian pah* dan sweater tipis lengan panjang dengan krah yang sedikit rendah dan kakinya di balut dengan sepatu heels senada dengan bajunya membuat Jia terlihat sangat mempesona. Ya! Tentu apapun yang dikenakan Jia pasti membuatnya terlihat sangat cantik.
Kakinya melangkah melewati tatapan orang yang ada disekitar..
Deggg.....
Langkahnya terhenti ketika kedua matanya melihat seseorang yang sangat dia kenal dan sangat dia rindukan. " Brian.. " Lirihnya tanpa mengalihkan tatapan nya.
Kedua mata mereka pun saling bertemu pandang. Dengan tidak sadar hanya menuruti kata hatinya Jia melangkah mendekatinya, langkahnya terhenti tepat di depan Brian.
" Brian... " Lirihnya. Tanpa sadar tangannya mulai mengabsen wajah Brian seakan tidak percaya bahwa yang didepannya adalah pria yang selama ini dia tunggu.
"Jia.. " Ucap Brian. Tanpa menunggu lama Brian memeluk Jia dengan erat, melepaskan rindu yang sangat amat dalam. " Aku sangat merindukanmu"
" Aku juga sangat merindukanmu" Jia membalas pelukannya.
Mereka cukup lama berpelukan tanpa menyadari telah menjadi pusat perhatian banyak orang.
" Daddy..daddy.. Daddy.. " Panggil sean.
Panggilan itu membuyarkan kedua insan yang larut dalam kerinduan,Dan melepaskan pelukan mereka.
Sean yang berlari menghampiri Brian dan Jia, disambut Brian yang segera menggendong Sean. Sedangkan Jia masih terpaku dalam apa yang ia lihat didepannya. Tatapannya seraya mencerna, kedua matanya menatap bergantian ke arah Sean dan Brian. " Daddy??? Sean???? " Lirihnya.
" Haaahhh!!! " Jia mengerti situasi yang terjadi, Jia mengingat perkataan Rio bahwa Brian sudah menikah. Tanpa sadar cairan bening keluar dari kedua matanya, " Kau menghianati ku Brian!!! " Serunya dan berlari meninggalkan Brian dan Sean.
Tidak terlalu jauh Renatta berpapasan dengan Jia dalam keadaan menangis.
"Jia, kau kenapa sayang? " Tanya Renatta
Jia memeluk erat Renatta untuk mengurangi rasa sakitnya. " Dia menghianati ku " Ucapnya lirih.
" Siapa?? Apa maksudmu Jia? " Tanya Renatta yang kebingungan.
" Maafkan aku, aku harus pergi " Jia melepaskan pelukannya dan berlalu meninggalkan Renatta.
Renatta yang masih kebingungan hanya menatap punggung Jia yang semakin menjauh.
" Mah, Brian titip Sean sebentar"
" Sebenarnya ada apa ini?? "
" Nanti Brian jelaskan mah! " Brian meninggalkan Sean dan berlari mengejar Jia.
" Oma, ada apa dengan daddy dan moji?? " Tanya Sean dengan lugu.
" Tidak ada apa-apa nak, ayo kita selesaikan makannya, Sean masih laparkan? "
" Oma, tadi Sean lihat daddy dan moji berpelukan. Tetapi moji menangis waktu Sean datang, apa Sean melakukan kesalahan?? "
" Sebenarnya ada apa ini?? " Gumamnya dalam hati. " Tidak Sean, oma yakin moji sangat sayang sama Sean" Ucap Renatta menenangkan cucunya.
Jia melangkah cepat keluar dari mall tersebut. dengan perasaan yang sangat sedih dia meninggalkan Brian yang terdengar memanggil namanya, tanpa ia hiraukan. Jia memberhentikan taxi dan bergegas pulang.
" Jia... Jia... tunggu Jia.. aku bisa jelaskan!! " Brian menggedor pintu taxi meminta Jia membuka dan berharap mendengarkan penjelasannya.
" aaaahhhhkkhhh..... " Brian menjambak rambutnya dan menghempaskannya, merasa kesal tidak bisa mengejar Jia hanya dapat melihat taxi yang ia tumpangi berlalu. tanpa menunggu lama Brian bergegas menuju ke mobilnya menyusul jia.
drettt.. drettt.. bunyi ponsel
" ada apa?!! "
"....... "
"baiklah, tunggu 25 menit saya sampai!!"
panggilan berakhir.
" akh!!! sial..!! " umpat Brian yang kesal karena harus segera kembali kekantor. dengan berat hati Brian mengurungkan niatnya mengejar Jia dan melajukan mobil menuju kantor.
Sesampainya di rumah, Jia berjalan menuju kamar tanpa menghiaraukan jody dan mirra yang menyapanya. Jia turun kembali dengan pakaian yang berbeda celana training dan hoodie lengkap dengan kaca mata hitam dan masker.
" kau mau kemana Jia? " tanya mirra yang heran dengan tingkah Jia.
" lari.. " jawabnya singkat tanpa mengalihkan pandangannya yang menatap kedepan.
jody dan mirra hanya saling bertatap pandang melihat keanehan anaknya.
Seperti inilah Jia, jika suasana hati sedang galau dia lebih memilih lari mengeluarkan keringat dari pada mengeluarkan air mata yang membuat matanya menjadi sembab, dan hanya dengan lari bisa mengalihkan perasaan galaunya. aneh bukan??!!
Sedangkan Brian di kantor tidak berkonsentrasi dengan pekerjaannya. karyawan yang membuat kesalahan sedikit menjadi sasaran empuk pelampiasan kemarahan Brian.
*****
Malam harinya Brian berkunjung ke rumah Jia.
tok.. tok.. tok...
" bi.. tolong bukain pintu, sepertinya ada tamu" ucap mirra yang berada di dapur menyiapkan makan malam.
" baik nyonya" bi tuti berlalu meninggalkan mirra."nyonya ada tamu yang nyariin non Jia"
" siapa? " tanya mirra penasaran.
" nggak tau nyonya, tapi ganteng banget nyonya" seru bi tuti sambil cengar cengir sendiri.
" ah, bi tuti ini bisa aja.. ya sudah tolong lanjuti ya bi, saya kedepan dulu. " mirra meninggalkan dapur dan menghampiri tamu yang duduk manis di sofa depan.
" ehemm.. " mirra berdehem mengisyaratkan kedatangannya. " cari siapa ya? " ucap mirra.
Brian segera berdiri dari duduknya dan menyambut mirra dan mengulurkan tangannya " saya Brian tante, saya ingin bertemu dengan jia.. "
Mirra mengernyitkan dahinya "Oohhhh... nak Brian?? jadi ini orangnya,, wahh tampan sekali ternyata.. mari silahkan duduk nak,, apa kabar? gimana kabar bu Renatta? " mirra dengan semangat memberi pertanyaan beruntun.
" saya baik tante, mama juga baik dan tadi titip salam buat tante.. " ucap Brian.
" siapa mah?? " tanya jody dari dalam ruangan menuju ruang tamu.
" ini pah, calon menantu kita.." jawab mirra.
" apa kabar Brian? " ucap jody sambil memeluk dan menepuk punggung Brian.
" baik om.." jawab Brian.
Mereka pun melanjutkan obrolannya. sebelumnya jody dan Valent sudah bertemu dengan Brian waktu membicarakan soal pernikahan Jia. kebetulan Brian dan Valent adalah teman waktu SMA dan kuliah di tempat yang sama.
-
-
-
jangan lupa likenya ya biar author semangat nulisnya..