Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.
Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.
Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.
Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.
Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.
Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.
Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.
Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.
SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 19 PERTEMUAN 1
"ya saya rasa kalau sesuai ceritamu, dengan keadaannya dan kemampuannya dia pantas menerima beasiswa full" jawab Marcel yakin karena iba dengan cerita kehidupan anak itu. Entah kenapa Marcel sangat tersentuh dengan cerita tentang anak itu.
"ya menurut saya juga kita bisa meraih anak itu" ucap pak Sanjaya."tapi tolong atur pertemuan kita dengan anak itu dan juga orang tuannya pada rapat orang tua Minggu depan"
"baik pak"
"kalau begitu, saya rasa rapat hari ini cukup sampai disini, kita tadi sudah mendengar semua penjelasan pak David. dan untuk Minggu depan ada pertemuan orang tua dengan pihak yayasan sekolah." tutur Leon menutup rapat hari ini.
Sementara pak David setelah selesai rapat hari ini dia ingin langsung ketemu Nirwan temannya dan juga orang tua Rio. Tapi yang pertama dia lakukan dia ketemu Nirwan untuk sorenya bareng ke rumah Rio ngasih kabar ini.
*
Seminggu sudah berlalu hari ini adalah pertemuan orang tua murid dengan pihak sekolah dan pihak yayasan.
"Bu, ibu sudah siapkan nanti kesekolah Rio yang baru,?
"iya sudah, paling disana ditanya-tanya kan"
"iya sih, kemarin juga pak Nirwan sama pak David itu sudah interview kita"
"huuuummm, waktu itu juga ibu sudah pernah kesekolah ya, bagus banget"
"kalau nanti memang ada halangan-halangan ngga apa-apa Bu, Rio sekolah ditempat sekarang aja, kalau ribet gitu" jelasnya
"iya ibu juga tahu"
"saya berangkat ya Bu" sambil melangkah keluar dan menstarter motornya.
Setelah Ira berangkat Bu Ani pun siap-siap untuk mengantar Rio ke sekolahan yang sangat bonafide itu.
Setelah rapi mereka naik ojek langganannya.
"hari ini kita kesekolah' harapan' ya pak" kata Bu Ani sama pak ojek langganannya itu.
"ohh iya Bu, anak Lanang pindah sekolah ya"? tanyanya sambil melajukan motornya.
"mudah-mudahan diterima pak" ucap Bu Ani seperti doa.
"amin Bu"
Tidak berapa lama mereka sudah sampai disekolah itu. disana sudah banyak berjejer mobil-mobil mewah karena hari ini memang hari pertemuan orang tua murid dan pihak sekolah dan yayasan.
"sekolahnya bagus banget ya Bu, sekolahan orang gedongan" ucap pak Sam yang tukang ojek itu menatap kagum.
"iya pak, kami masuk dulu ya pak" ucap Bu Ani.
"apa nanti aku sekolah disini nek"? tanya Rio sambil melihat kiri kanan.
"iya nak, mudah-mudahan beasiswamu diterima. rapikan dulu bajunya biar ganteng cucu nenek, kita cari pak David dulu ya" ucapnya.
"iya nek"
Baru aja mereka ingin melangkah mencari ruangan pak David terdengar suara memanggil Rio. ternyata pak Nirwan juga kesini diminta pak David untuk menjelaskan latar belakang kehidupan Rio dan juga akademisnya.
"Rio"
"pak Nirwan" gumam Bu Ani
"selamat pagi pak, kok bapa disini juga ngga disekolah sana"? tanya Rio begitu mereka berhadapan.
"iya nak, pak David meminta bapa kesini hari ini"
"ohhhh " ucap Rio dan Bu Ani
"ayo kita cari pak David" ucap Nirwan sambil berjalan kearah ruangan pak David.
tok tok tok
"masuk" terdengar suara dari dalam
"selamat pagi pak David" ucap pak Nirwan ramah dan sopan.
"ohhh selamat pagi kawan, pak nirrrrwannn, kamu sudah datang. ohhh sama Rio yang ganteng dan Bu Ani, selamat datang Rio dan ibu" ucapnya sambil menyalami keduannya."terimakasih sudah memenuhi undangan sekolah kami" ucapnya lagi.
"sama-sama pak, kami yang beruntung dapat undangan dari sekolah ini" ucap Bu Ani sopan
"iya pak, sekolahnya bagus banget, pasti belajarnya sangat nyaman" ucap Rio polos dan tenang.
"iya nak, semoga kamu jadi murid terbaik disini ya, dan membawa harum nama sekolah ini"
"iya pak, saya akan usahakan" jawabnya lagi tenang.
"oh ya pak Nirwan, saya masih harus menyiapkan beberapa dokumen, tolong ajak Rio dan ibu menuju ruang rapat dulu ya, karena ketua yayasan sudah akan tiba lebih awal dari rencana" tuturnya sopan.
"baik pak David, mari Bu, Rio kita keruang rapat dulu, dilantai berapa ya pak,? tanya pak Nirwan.
"dilantai tiga pak Nirwan"
"ok, sampai ketemu disana" lalu pak Nirwan membawa Rio dan Bu Ani menuju ruang rapat.
Setelah Bu Ani dan pak Nirwan keluar, tidak berapa lama ada salah satu stafnya yang memberi tahu bahwA ketua yayasan yaitu pak Sanjaya sudah ada diparkiran. Dia masih mengitari sekitar gedung sekolah itu beserta salah satu stafnya.
Mendengar itu pak David segera keluar dari ruangan menuju parkiran.
"Selamat pagi pak Sanjaya, selamat datang disini" ucapnya agak menunduk.
"selamat pagi David, saya tadi menunggu Marcel, katanya lagi otw kesini, kira-kira 10 menit katanya, makanya saya muter- muter"
"oh mari pak saya antar" ucap David.
"oh ngga usah David, kamu atur aja pertemuannya, soalnya jam 2 saya harus terbang jadi ngga bisa lama-lama" jelas pak Sanjaya.
"oh ok pak" tapi david belum berlalu dari tempat itu mobil Marcel sudah memasuki areal sekolah dan berhenti didepan lobby sekolah keren itu.
"nah itu Marcel sudah datang" ucap pak Sanjaya sambil mendekati mobil marcel.
"pagi ayah, pagi vid", ucap Marcel menyapa keduannya.
"pagi" ucap pak Sanjaya.
"pagi pak Marcel" balas pak David.
"oh ya vid, mumpung Marcel sudah datang, apa orang yang kamu rekomendasikan kemarin sudah datang"
"oh sudah pak, Rio dan neneknya sudah datang"
"oh datang sama neneknya, bukan sama mamanya" tanya pak sanjaya
"bukan pak, mamanya kan karyawan ngga bisa terlalu sering izin"
"oh ya sudah, bawa kami ketemu mereka. pertemuan orang tua kamu atur mulai saja, nanti kami masuk saat ramah tamah atau sesi tanya jawab. kami ketemu bentar dengan anak itu" ucap pak Sanjaya, entah kenapa dia ingin tatap muka dan ngobrol dengan anak itu yang konon katanya seperti anak ajaib.
"baik pak, bagaimana kalau ketemu diruangan saya aja" tanya David
"boleh" langsung dijawab oleh marcel.
"Leon, kamu temani David buka pertemuan" perintah Marcel sama asistennya.
flashback on
Sepulang mereka dari rapat terbatas Minggu kemarin.
"Pa sedih ya cerita David tadi, gimana kalau kita adopsi anak itu. nenek dan ibunya juga kita bawa kerumah. siapa tahu bisa kita bina dari kecil jadi pewaris kita pa"
"papa setuju cel, Minggu depan kita usahakan ngobrol sama orang tuannya, biar kita tahu juga silsilahnya. ya sebelum papa berangkat keluar negri"
" ok pa"
flashback off
'Kenapa aku jadi deg - degan ketemu anak ini ya, apa karena niatku mengadopsinya' batin Marcel sambil mereka duduk menunggu diruang kepala sekolah.
'kenapa aku keknya senang banget mau ketemu anak ini ya' batin pak Sanjaya.
Mereka berdua sudah menunggu di ruangan David, menunggu Rio dan neneknya, karena tadi Rio dan neneknya bersama Nirwan sudah diminta menunggu diruang rapat lantai tiga.
Sementara David sudah ngos-ngosan sampai diruang rapat lantai 3.
"pak Nirwan tolong ajak mereka diruanganku, ketua yayasan sudah menunggu. sebelum pertemuan orang tua mereka ingin ketemu Rio dulu." ucapnya terbata- bata.
"baik pak David, maaf Bu katanya ketua yayasan ingin ketemu kita dulu diruangan pak David,"
"baik pak, ayo Rio" sambil bangkit dari duduknya.
klo g mau lg msk ke hotel prodeo