Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
Tak lama bu Tika kembali dan membawa secangkir kopi hitam, ia hanya meletakan di meja lapuk terbuat dari kayu itu tanpa suara...pak Asraf hanya bisa melirik sinis tanpa mengeluarkan suara..ia menatap istrinya dari ujung kaki sampai ujung rambut baru mencabikan bibirnya..
"Nggak, aku nggak bisa diam begini saja, aku bisa gila dan Sandra pasti meninggalkan ku, jika aku tidak berikan apa yang sudah aku janjikan padanya.. aku harus desak Khansa untuk segera menikah dengan Wandy...karena hanya dia yang bisa membuat aku senang dapat mahar dari keluarga Wandy...tapi kalau Wandy tidak secepatnya menikah dengan Khansa...dengan terpaksa aku menyetujui permintaan juragan Carlo untuk menikahkan dia dengan Khansa, aku akan dapat banyak harta darinya...aku bisa berfoya-foya dengan perempuan aku juga bisa bebas main judi...ternyata enak juga punya anak perempuan, tinggal jual saja ke orang kaya..." gumam pak Asraf tersenyum simpul...
Kopi yang masih menyembul mengeluarkan asapnya nggak di minum sama pak Asraf, ia bangkit dari duduknya dan gegas pergi walaupun sudah malam...ternyata dia mendatangi Wandy...kebetulan Wandy sedang duduk sambil ngopi bersama beberapa orang di warung kopi dekat rumahnya...melihat kedatangan calon mertuanya Wandy biasa saja...
"Om...!!" sapa Wandy.. saat pak Asraf melihat Wandy pak Asraf membuang bokongnya di kursi kosong yang ada di samping Wandy...
"Wandy, kamu disini ternyata..baguslah kebetulan om ada perlu sama kamu...!!" Wandy menyipitkan matanya.
"Soal apa om..?"
"Soal hubungan kamu sama Khansa...kalau memang kamu serius menikahi Khansa om minta sama kamu secepatnya kalian segera menikah...!!" ucap pak Asraf..Wandy menaikan kedua alisnya.
"Loh om, kan sudah ku bilang aku akan segera menikah dengan Khansa...keluarga juga sepakat bukan..!! Tapi kan Gali baru meninggal om belum lewat hari juga kok bisa-bisa nya om memikirkan pernikahan..!;"
"Iya om tahu, tapi om hanya mengingatkan kamu..jangan lupa sampaikan sama ayah dan ibumu agar mereka memberikan mahar sesuai permintaan ku...lagian kamu yang akan mewarisi semua harta orang tuamu...adik kamu tidak mungkin dengan kondisi mentalnya begitu..."
"Maksud apa om Bicara begitu...!! walaupun adikku tidak normal bukan berarti aku menjadi orang yang serakah dan tidak memperhatikan dia..." ucap Wandy yang kesal akhirnya bangkit berdiri dan pergi meninggalkan pak Asraf...rencana Wandy mau bertemu dengan Khansa membahas acara pernikahan mereka...
"Eh ada pak Asraf...dari mana saja pak kok bisa Gali meninggal hingga di makamkan pak Asraf nggak ada..malah ketemu pula disini..." tegur salah satu bapak-bapak..
"Iya aku ada urusan..lagian untuk apa pusing sih orang kalau udah meninggal ya sudah...ajalnya sudah tiba.." jawab pak Asraf acuh..
"Astagfirullah Asraf...dimana hati nuranimu sungguh keterlaluan kamu...!! kamu sebagai seorang ayah nggak ada tanggung jawabnya ya..." tegur bude tukang warung..
"Sudahlah bude jangan ikut campur urusan keluargaku..." bude warung hanya bisa geleng kepala..
"Suatu saat kamu akan menyesal Asraf..!!"
"Wussss...." bulu kuduk pak Asraf merinding sekelebat angin menyapu pundaknya...
"Kenapa ya jadi merinding begini...kaya ada yang mengawasi ku belakangan ini...tapi siapa ya mana ini sudah malam lagi..." batin pak Asraf setelah bapak-bapak yang di warung itu pada pulang
Pak Amar dan bu Farda hanya memiliki dua orang anak, anak pertama yaitu Wandy dan anak kedua adalah Gibran, waktu kecil Gibran normal seperti anak pada umumnya...namun suatu waktu Gibran mengalami tabrakan lari dan setelah di bawa kerumah sakit...kata dokter ada saraf yang terganggu..padahal waktu kecelakaan itu hanya kaki dan tangan Gibran yang terluka tidak ada bekas luka parah di kepalanya...
Sejak itu Gibran menjadi anak yang tidak normal...jika dia berbicara semuanya lancar namun dia kayak orang linglung dan sering lupa..terkadang dia juga bicara sendiri...dan sikapnya kayak anak-anak..
Kepercayaan warga desa di kampung Khansa masih sangat kental dengan hal mistis...banyak tak jarang orang memakai jasa dukun untuk memelet orang...atau mereka bersekutu dengan jin untuk menjadi kaya...
Karena kepercayaan orang kampung terhadap mistis dan dukun sehingga mereka mempercayai jika adanya jin penjaga hutan atau gunung kramat yang berada di belakang rumah warga...sudah sering kali terjadi hal-hal aneh seperti warga kampung ada yang hilang dan tiba-tiba saja ketemu di hutan setelah mereka mendatangi seorang dukun yang sangat sakti...
Sementara di rumah reot kecil itu, bu Tika bersama ketiga anaknya duduk diam dengan pikiran masing-masing...tidak ada makanan apapun untuk di makan...
"Kakak...entah kenapa perasaanku mengatakan jika ada sesuatu nanti terjadi pada pernikahan kakak sama mas Wandy gara-gara ulah ayah...!!" ucap Chana.. tiba-tiba.. spontan semua menoleh padanya..
"Jaga bicaramu dek...takut ayah dengar dia murka lagi sama kamu" tegur Khansa..
"Iya nak kenapa kamu bicara begitu...hubungan kakakmu dan Wandy baik-baik saja..."
"Entahlah...!!tapi perasaan ku mengatakan begitu..ingat ya kakak apapun yang terjadi dengan hubungan kakak dan mas Wandy jangan pernah menuruti permintaan ayah untuk nikah dengan juragan Carlo.. yang sudah punya banyak istri itu...ayah itu kejam dan egois, dia tidak pantas di panggil ayah..demi judi dan perempuan murahan dia rela menjual anaknya...lebih baik kakak kembali ke kota untuk melanjutkan kuliah karena kakak juga masih muda...!!" ucap Chana langsung membalikan tubuhnya dan tidur dengan perut kosong tanpa ada makanan masuk...
Bu Tika dan Khansa saling pandang...memang Khansa masih muda peluang untuk dia melanjutkan kuliah tinggal ambil paket C aja...Khansa mau gadis pintar sama seperti kedua adiknya..namun sayang mereka harus berhenti sekolah karena tak punya biaya jangankan biaya hanya sekedar untuk makan saja susah..
Karena memang tidak ada apa-apa yang mau di masak...beras pun tak ada..setelah ketiga anaknya tidur..bu Tika mengambil air wudhu untuk salat...ia mencurahkan semua isi hatinya kepada Allah...tanpa sepengetahuan bu Tika ternyata Khansa belum tidur dia juga bangun dan ikut sholat...
"Wusss...wusss...wusss.." ibu dan anak ini dapat merasakan kehadiran seseorang namun mereka tetap melanjutkan salat mereka...bulu kuduk mereka meremang...sudah sering kali Khansa mencium bau wangi bunga melati setiap kali dia merasakan kehadiran seseorang...kadang wanginya berbeda-beda.
Ibu dan anak ini khusyuk dalam berdoa...dengan berderai air mata mereka meminta kepada Allah untuk memberikan mereka kekuatan...Khansa meminta kepada Allah agar bisa mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik..
Itulah kehebatan keluarga Khansa dari semua warga kampung...walaupun mereka termiskin dari semua warga kampung...tapi tidak sedikitpun terlintas dalam pikiran mereka untuk pergi mencari dukun agar menjadi kaya...keluarga bu Tika sangat taat beragama...mereka telan mentah semua hinaan dan cacian dari orang-orang...
Berbeda dari yang lain Khansa selalu merasakan kehadiran seseorang...namun tidak pernah dia melihat wujud orang itu...
"Eh...nak kamu ikut salat juga...ibu pikir kamu sudah tidur nak...??"
"Aku mana bisa tidur bu, kalau belum salat..." ucap Khansa mencium punggung tangan bu Tika.
"Bu...yang sabar ya..aku tahu apa yang ibu rasakan...aku janji bu suatu saat aku amat mengangkat derajat keluarga kita..." ucap Khansa memegang tangan bu Tika dengan erat..bu Tika hanya bisa tersenyum dan mengganguk.
"Ibu tidurlah..."
"Kamu juga tidurlah nak..." ucap bu Tika dan Khansa mengangguk..Khansa membaringkan tubuhnya di samping kedua adiknya yang sudah terlelap...dia berusaha menanamkan matanya namun tidak bisa
"Semoga setelah aku menikah dengan mas Wandy...aku bisa membantu perekonomian ibu dan bisa menyekolahkan kedua adikku...tapi kenapa perkataan Chana terniang di pikiranku.." gumam Khansa akhirnya dia ikut terlelap...
Saat di pastikan semua sudah terlelap ada gumpalan asap masuk menembus dinding dan berubah menjadi manusia menatap ke arah Khansa dan kedua adiknya...
Bersambung