NovelToon NovelToon
SUAMI 500 JUTA

SUAMI 500 JUTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Office Romance
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Nayara Kirana seorang wanita muda berusia 28 tahun. Bekerja sebagai asisten pribadi dari seorang pria matang, dan masih bujang, berusia 35 tahun, bernama Elvano Natha Prawira.

Selama 3 tahun Nayara menjadi asisten pria itu, ia pun sudah dikenal baik oleh keluarga sang atasan.

Suatu malam di sebuah pesta, Nayara tanpa sengaja menghilangkan cincin berlian senilai 500 juta rupiah, milik dari Madam Giselle -- Ibu Elvano yang dititipkan pada gadis itu.

Madam Gi meminta Nayara untuk bertanggung jawab, mengembalikan dalam bentuk uang tunai senilai 500 Juta rupiah.

Namun Nayara tidak memiliki uang sebanyak itu. Sehingga Madam Gi memberikan sebuah penawaran.

"Buat Elvano jatuh cinta sama kamu. Atau saya laporkan kamu ke polisi, dengan tuduhan pencurian?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Belum Terlihat Hilal Berhasilnya.

Elvano tidak mengerti kenapa dirinya menjadi seperti ini. Ia merasa cemburu setelah mendengar Adrian meminta nomor ponsel Nayara pada orang tua gadis itu.

Namun begitu, Elvano ingin memastikan arti rasa cemburu yang mengusik hatinya akhir - akhir ini.

Apakah karena menyukai sang asisten pribadi? Atau hanya karena tidak ingin perhatian gadis itu terbagi untuk orang lain?

Selama tiga tahun ini, Elvano sudah terbiasa dengan kasih sayang Nayara padanya. Ibarat seorang bayi dan pengasuhnya. Pria itu telah nyaman dengan sang asisten pribadi.

Ia memang pernah tertarik dengan Hannah di masa kuliahnya. Namun, rasa itu pupus sebelum sempat bermekaran. Jadi, Elvano tidak mengetahui pasti perasaannya saat ini pada Nayara.

Pria itu kemudian menghubungi orang suruhannya.

“Cari tau tentang pria bernama Adrian, asisten Angga Pratama, CEO dari Pratama Corp. Jangan beritahu siapapun. Apalagi Nayara.”

Sebaris kalimat itu Elvano kirim pada seorang penguntit kepercayaannya. Bahkan Nayara mengenal orang itu.

Karena itu, Elvano memberi peringatan lebih dulu. Agar orang suruhannya itu tidak mengirim salinan informasi yang ia dapatkan pada Nayara.

Setelah mendapatkan balasan pesan, Elvano pun meletakkan ponselnya di atas nakas. Ia kemudian pergi ke kamar mandi.

Sepertinya, kepala pria itu butuh guyuran air dingin agar dapat berpikir jernih. Elvano pun melakukan perintah otaknya. Ia berdiri di bawah kucuran shower selama hampir setengah jam. Tak perduli jika waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Setelah kembali dari kamar mandi, ponselnya pun berdenting beberapa kali. Dengan cepat Elvano mengambilnya.

“Adrian Kaili, 30 tahun.” Elvano mulai membaca biodata yang di kirim oleh orang suruhannya.

“Jadi, dia anak pemilik lahan terluas di kampung Nayara. Pantas saja, ibunya begitu bersemangat memberikan nomor ponsel Nara padanya.” Elvano tersenyum sinis.

“Hanya pemilik lahan terluas di sebuah desa. Aku tidak harus takut bersaing dengannya bukan? Aku lebih bisa memberikan apapun pada Nara.”

Elvano merasa jumawa!

Pria itu menutup ponselnya, kemudian merebahkan diri di atas ranjang.

.

.

.

Hatcihh!!

Nayara yang sedang fokus pada komputer lipatnya, pun menoleh ke arah Elvano di sudut ruangan luas itu.

Sang atasan juga masih fokus dengan pekerjaannya. Membuat Nayara kembali menatap ke arah layar laptopnya.

Hatcihh!!

Kening Nayara berkerut halus, ketika Elvano kembali bersin. Gadis itu melihat sang atasan sedang mengusap hidung mancungnya. Kemudian menutup dengan kedua tangan, lalu bersin lagi untuk yang ketiga kalinya.

Nayara pun bergegas menghampiri meja kerja sang atasan.

“Bapak masuk angin?” Tanya gadis itu.

Elvano mengusap hidungnya yang terlihat memerah. “Sepertinya begitu, Ra.” Ucapnya dengan nada suara yang mulai terdengar sumbang.

“Memangnya semalam bapak pergi keluar?” Tanya gadis itu lagi.

“Tidak.” Jawab Elvano singkat.

“Lalu kenapa bisa masuk angin?” Nayara melangkah menuju mini pantry untuk mengambilkan secangkir air hangat untuk sang atasan.

“Semalam, saya tidak bisa tidur. Tiba - tiba gerah, jadi saya mandi saja. Setelah itu, saya baru bisa tidur dengan nyenyak.” Ucap pria itu sembari meraih cangkir berukuran sedang yang Nayara suguhkan untuknya.

“Cuma mandi saja, kenapa sampai masuk angin, pak?” Tuntut Nayara lagi.

Elvano mengedikan bahunya. “Mungkin saya terlalu lama berada di kamar mandi.” Ucap pria itu.

Bukan mungkin. Tetapi, memang sengaja berdiam diri terlalu lama di bawah kucuran air. Menghilangkan rasa panas dalam kepala, karena mengetahui Adrian meminta nomor ponsel Nayara.

Pria itu pun kembali bersin untuk kesekian kalinya.

Nayara menghela nafas kasar. Gadis itu kemudian mengambil obat flu ia simpan di salah satu laci pantry.

“Terima kasih, Ra. Kamu memang selalu sigap melayani saya.” Ucap pria itu. Ia pun meminum obat yang sang asisten pribadi berikan.

Tidak apa - apa sakit sedikit, toh ada yang siaga merawatnya.

Elvano pun menyunggingkan sudut bibirnya.

“Saya sudah cocok menjadi seorang istri ‘kan, pak?” Tanya Nayara asal.

Ingat, gadis itu masih dalam misi untuk merayu Elvano. Sampai pria itu benar - benar luluh padanya, Nayara akan terus melancarkan aksinya.

Waktunya tinggal dua minggu lagi. Gadis itu harus memanfaatkan dengan baik.

Kening Elvano berkerut halus. “Cocok menjadi istri siapa maksud kamu, Ra?”

“Ya. Istri dari calon suami saya, pak.” Ucap gadis itu.

“Kamu benar - benar se-ingin itu untuk menikah secepatnya?” Tanya Elvano penasaran.

Nayara mengedikkan bahu pelan. Ia kemudian duduk di salah satu kursi tamu yang ada di seberang meja kerja Elvano.

“Tidak juga, pak. Tetapi, jika ada yang mau, tidak ada salahnya untuk mencoba ‘kan?”

“Siapa maksud kamu? Adrian itu? Bukannya kamu mengatakan sedang melakukan pendekatan dengan seorang pria?”

Nayara memutar bola matanya perlahan, lantas mengerejap beberapa kali. Nada bicara Elvano terdengar sangat serius.

Apa pria itu begitu penasaran dengan kisah cintanya?

“Pria yang saya ajak pendekatan itu, belum terlihat hilal berhasilnya, pak. Terlalu susah untuk masuk ke dalam hati pria itu.” Nayara mencurahkan isi hatinya pada pria yang ia incar.

Jika Elvano peka, harusnya pria itu sadar siapa pria yang Nayara maksud.

“Jadi, daripada tidak ada kejelasan dengan pria itu, lebih baik saya mencoba pindah haluan, pak. Mumpung ada pria lain yang begitu antusias ingin mengenal saya.”

Gadis itu menumpu sikunya di atas meja, sembari tangannya memainkan ujung rambut pendeknya.

Elvano tiba - tiba menghela nafas panjang.

“Padahal kamu sudah rela memangkas rambut kamu. Sayangnya tidak ada kejelasan.” Nada suara pria itu terdengar mengejek.

“Harusnya kamu meminta pertanggungjawaban pria itu. Demi dia, kamu rela kehilangan mahkota indah kamu.” Imbuh Elvano lagi.

‘Situ yang harusnya tanggung jawab sama saya! Gara - gara emak kamu, aku rela memotong rambut yang sudah aku rawat dengan baik selama ini.’

“Saya tidak menyesal memotong rambut, pak. Jika membuat seorang pria lainnya yang tertarik dengan saya.” Ucap gadis itu.

Mata Elvano membola.

Apa Nayara sekarang berharap dengan Adrian itu?

“Padahal hidup tanpa kekasih itu menyenangkan, Ra.” Elvano berusaha untuk merubah pola pikir asisten pribadinya itu.

“Ya, itu ‘kan bagi bapak, yang memiliki segalanya. Beda sama saya yang hanya rakyat jelata ini. Kami perlu teman hidup untuk berbagi keluh kesah. Bertukar cerita, dan meminta pendapat. Selain itu, yang namanya manusia normal, pasti perlu teman untuk —

Nayara tidak melanjutkan ucapannya karena mengarah ke pembahasan dua puluh satu plus.

Elvano mendengus pelan. Ia bahkan tidak terpikirkan dengan hal itu. Bahkan, sampai saat ini, dirinya masih berstatus perjaka ting - ting.

“Kembali ke tempat kamu, Ra. Saya masih banyak pekerjaan.” Usir pria itu.

Perasaannya tiba - tiba meremang, ketika Nayara tidak melanjutkan ucapannya. Pria itu tau, kemana arah pembicaraan Nayara.

Kepala Elvano menggeleng pelan. Gadis itu membuatnya berpikir yang iya - iya.

...****************...

1
Syirfa Ratih
woohooo...ditunggu thn depan ya kak...🤣🤣🤣
Mommy
ayo kak ditunggu double upnya 🥳🥳
Fatma Yulia
dtungggu bgttt
Naufal Affiq
masak di tunda kak,suka buat orang penasaran aku yang baca aja sudah senyum-senyum sendiri,itu pun di gantung lagi
Author Amatir🍒: Besok kak 😅
total 1 replies
vj'z tri
🎉🎉🎉🎉🎉selamat tahun baru semua 🎉🎉🎉🎉 doa terbaik buat kita semua 🤗
Ika Shanti Budipertiwi
waaahhh langsung lega ya nay utang langsung lunas 🤣🤣
ros
ceritanya menarik 👍
Mommy
salah satu novel yg selalu kutunggu updatenya,,ceritanya bagus n lucu..
nungguin si el bucin sama si nay..
ayok kak hari ini upny double 🤭
Muawanah
aku mampir nieh thor👍
Naufal Affiq
kak emosi bacanya,geram kali aku lihat si elvano ini,mulut nya sikit -sikit mengancam mau merobek gaun yang di pakai nara,bukan pernah membuktikan ancamannya
neni onet: itu suara hati kak, mana berani Elvano jujur bilang 🤭
total 2 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 tuh kan baru di lepas bentar dah ada yang samperin
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣 robek terus kurung di kamar 🤣🤣🤣🤣🤣
neni onet
semangat Nara, Pepet terus sampe Alvaro meriang 🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 makan ta gengsi 🤣🤣🤣🤣 ikut ajj loh dari pada gak tenang tar di komporin lagi tambah kebakar 🤣🤣🤣🤣
neni onet
maafkan aku thor, tapi ini seupeit bangett, kesabaran akutuh setipis tissue basah, ga tahan lama2 nungguin Elvano kejang2 😄
Dian Rahmawati
wah Nay smangat tinggal 5 hari lagi
Naufal Affiq
ingat ra lima hari lagi waktu mu untuk meluluh kan hati pak el,biar aja untuk saat ini kau jadi murahan,gak ada masalah itu,karena itu semua untuk misi mu yang terselubung
Naufal Affiq
lanjut kan aja ra,buat elvano mengakui diri nya kalau dia cemburu,kalau dirimu dekat sama pria lain
vj'z tri
skak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣kompor kompor
Siti Patimah
dikit lg ra tinggal selangkah lg, smangat ra, ayo lang bantu panas2in pak bos🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!