3 tahun membina rumah tangga, nyatanya tidak membuat Keygan Afkar mencintai Lengkara Shafura, wanita yang terpaksa ia nikahi karena perjodohan.
Selama pernikahannya, Keygan selalu bersikap dingin bahkan tidak pernah sekalipun menyentuh Shafura. Karena baginya, Shafura hanyalah wanita murahan yang rela menjual diri demi popularitasnya sebagai seorang model terkenal.
Sampai akhirnya Shafura memilih untuk mengakhiri rumah tangganya, karena ternyata Keygan masih memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya.
Namun penyesalan justru harus dirasakan Keygan setelah mengetahui jika Shafura bukanlah wanita murahan seperti yang Keygan tuduhkan selama ini. Namun Keygan terlambat, karena tepat di hari perceraiannya, Shafura menepati janjinya untuk pergi dan menghilang dari hidup Keygan untuk selamanya.
Akankah Keygan kembali bertemu dengan Shafura?
Apa yang akan Keygan lakukan saat mengetahui jika Shafura menyembunyikan fakta besar darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
5 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯
Waktu berlalu begitu cepat, 5 tahun berlalu tanpa terasa. Sepasang bayi kembar yang Shafura lahirkan penuh perjuangan, kini memasuki usia ke 5 tahun. Hari ini tepatnya ulang tahun anak-anak Shafura yang diberi nama, Rakha Aaron Vekar dan Khara Auryn Vekar.
Si sulung yang semakin rupawan dan terkenal jahil selalu menjadi pusat perhatian di mana pun keberadaannya. Mungkin usianya baru menginjak 5 tahun, namun siapa sangka Rakha memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata anak-anak seusianya.
Sementara itu si cantik Khara yang lebih akrab dipanggil Ara, tidak kalah menawannya dari sang kakak. Jika Rakha memiliki daya pikat karena mulut manisnya yang pandai mengambil perhatian, Ara adalah kebalikannya. Gadis kecil ini tidak banyak bicara, persis seperti daddynya, Keygan Afkar.
Pembawaannya yang dingin membuat gadis kecil itu mendapat julukan princess frozen dari teman-teman sekolahnya. Sama seperti Rakha, Ara juga sangat cerdas dan memiliki bakat yang tidak dimiliki anak-anak seusianya.
"Happy birthday kesayangan grandpa!"
Rakha dan Khara berlari menghampiri grandpa nya yang baru saja datang. Keduanya adalah kesayangan Vernon, Vernon selalu memanjakan mereka membuat kedua bocah itu tidak pernah kekurangan kasih sayang.
Walaupun sejak kecil mereka tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah di sampingnya, namun baik Rakha maupun Khara keduanya sama-sama tidak pernah menanyakan apa pun tentang daddynya.
Bukan karena tidak ingin tahu, tapi mereka tidak ingin membuat mommy mereka sedih. Dulu, Rakha dan Khara pernah menanyakan keberadaan daddy mereka, namun mommy nya terlihat sedih dan seperti memendam sesuatu. Sejak saat itu keduanya tidak pernah lagi menanyakan keberadaan daddynya.
Untuk anak seusianya, Rakha dan Khara termasuk anak yang peka, mereka terpaksa tumbuh dewasa sebelum waktunya. Keadaaan lah yang memaksa mereka untuk lebih memahami arti kehidupan, bahkan di saat anak-anak seusianya justru masih sibuk bermain.
"Grandpa!"
Rakha dan Khara saling berebut memeluk grandpa nya, membuat pertengkaran kecil terjadi diantara kedua bocah itu. Namun hal itu justru membuat Vernon terkekeh karena bahagia selalu diperebutkan oleh cucu-cucunya.
"Aku duluan, Kak!"
"Aku yang duluan, Ara!"
Kedua bocah itu tidak berhenti bertengkar, padahal keduanya sudah sama-sama berada dalam gendongan grandpa nya.
"Apa kalian tidak capek berantem terus?" Shafura berdecak kesal melihat anak-anak nya yang tidak berhenti bertengkar.
"Kakak yang duluan, Mom!"
"No, Ara yang duluan."
Tidak ada yang mau mengalah, keduanya sama-sama keras kepala membuat Shafura mengerang semakin frustasi.
Kedua bocah itu baru berhenti bertengkar setelah Shafura memberi mereka ancaman yang selama ini paling mereka takuti.
"𝘔𝘰𝘮𝘮𝘺 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢."
Ancaman itu selalu berhasil membuat kedua bocah kembar itu takluk dan akhirnya menurut tanpa bantahan. Entah apa yang membuat mereka begitu ingin ke sana, Shafura sendiri tidak tahu. Namun kedua bocah itu selalu excited saat membicarakan tentang negara itu.
Tahun ini Rakha dan Khara rencananya akan berlibur di Indonesia, selama libur sekolah nya. Mereka begitu tertarik dengan negara kelahiran grandma mereka itu, padahal keduanya sama sekali belum pernah menginjakkan kaki mereka di negara itu.
Sebenarnya Shafura masih ragu kembali ke sana, karena banyak kenangan pahit yang selama ini Shafura ingin lupakan. Namun ada pekerjaan yang mengharuskan ia mau tidak mau kembali ke negara itu.
"𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘦𝘺𝘨𝘢𝘯."
Harapan Shafura hanya satu, tidak ingin bertemu dengan orang-orang di masa lalunya selama dua minggu berada di sana.
"Sudah-sudah, lebih baik sekarang kalian tiup lilin dulu." Anneliese datang membawa kue ulang tahun yang besar yang di sambut sorak sorai semua orang termasuk cucu-cucunya.
Semua orang mulai berkumpul untuk menyaksikan si kembar meniup lilin dan juga memotong kue. Keduanya kini sudah berada di depan kue ulang tahun yang di atasnya sebuah lilin angka 5 yang menggambarkan usia mereka.
"Sebelum kalian tiup lilin, jangan lupa make-a wish dulu," ucap Shafura mengingatkan anak-anak nya.
Rakha dan Khara mulai memejamkan matanya, keduanya berdoa dalam hati, mengungkapkan permohonan yang selama ini mereka pendam.
"𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘥𝘪 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢."
"𝘈𝘳𝘢 𝘮𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳𝘢𝘯."
...----------------...
"Bagaimana?"
"Maaf, Bos."
Keygan mengusap wajahnya kasar, selama 5 tahun ini Keygan tidak pernah berhenti mencari keberadaan Shafura. Entah sudah berapa detektif yang Keygan kerahkan untuk mencari keberadaan mantan istrinya itu, namun hasilnya tetap nihil. Shafura tidak pernah ditemukan.
Perancis, Amerika bahkan ke Inggris, Keygan sudah hampir menyusuri negara-negara yang pernah Shafura tempati. Namun tidak pernah menemukan jejaknya sama sekali.
Keygan juga sempat mendatangi perusahaan milik Vernon, namun orang-orang di sana tidak mengijinkan nya untuk masuk.
Keygan tidak menyerah, ia pernah seharian menunggu di depan kantor pusat milik Vernon, namun lagi-lagi Shafura tidak pernah terlihat bahkan setelah satu bulan Keygan menjadi penguntit di sana.
Bahkan Afkar sekalipun tidak berhasil menemukan keberadaan Shafura.
"Kenapa sangat sulit menembus orang-orang Om Vernon?"
Sejak awal Keygan tahu, Vernon lah yang berada di balik semua ini. Namun ia tidak menyangka mantan mertuanya itu sangat sulit dilumpuhkan.
"Kemana lagi aku harus mencari kalian?" Keygan mengusap wajahnya dengan kasar. "Menurut perhitungan ku anakku saat ini sudah berusia 5 tahun," gumam Keygan.
Sejak Keygan mengetahui dirinya mengalami sindrom couvade 5 tahun yang lalu, Keygan selalu menganggap hari saat dia merasakan sakit perut yang luar biasa itu, sebagai hari yang ia yakini sebagai hari kelahiran anaknya. Karena sejak saat itu Keygan tidak pernah lagi merasakan mual ataupun pusing lagi.
Karena itu Keygan yakin saat itulah Shafura tengan melahirkan anaknya. Entah anaknya laki-laki atau perempuan, Keygan hanya berharap bisa segera bertemu dengan mereka.
"Selamat ulang tahun, Nak. Daddy harap kita akan segera bertemu. Daddy tidak akan menyerah."
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
yg kau anggap krucil itu bukan krucil sembarangan tau , mlh sebaliknya km yg metong duluan
mntan'nya shafura kah????
helloowww.....tu ank orng woy,bkn ank kucing....enk aja maen hbisi sgla,ga tau apa pwangnya mkin bnyak skrng....