Seorang gadis yang terlahir di malam istimewa (malam satu suro)di warisi sebuah khodam dari leluhurnya tepat di usianya yang ke tujuh belas. Hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Mampukah gadis itu menjalani hari-hari nya dengan kemampuan yang baru dimilikinya...
Sinopsis yang sangat singkat ya,...tapi cukuplah buat yang baca jadi penasaran 🤭
Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan alur cerita. Sebab cerita ini aku buat murni dari imajinasi ku sendiri alias karangan bebas. Jadi jika ada kesamaan itu merupakan suatu ketidak sengajaan🙏🏼
Soo... ikuti cerita ku, dan jangan lupa tinggalkan jejak jempol dan komentar ya☺️
Jangan lupa juga bintang lima jika cerita ku bisa bikin baper 😁🤭🙏🏼
Yuk dukung karya terbaru ku ...!
Selamat membaca ...! 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerja kelompok
Saras dan Airin berada di tempat sepi di sekolah. Kondisi sekolah memang sudah sepi hanya ada beberapa guru saja yang masih terlihat di sana.
Dengan mencoba melawan rasa takut nya, Saras menatap hantu wanita yang berdiri di depan nya, jantung nya seakan mau copot saat si hantu itu menatap nya balik.
Seketika kilasan-kilasan bayangan terlihat secara random, bak sebuah adegan di film yang di potong-potong namun semuanya nampak begitu jelas. Saras tersentak kaget,ia mengedipkan matanya beberapa kali setelah apa yang dia lihat cukup membuat kepalanya merasa pusing,tubuh nya pun terasa lemas dan dia hampir saja jatuh.
"Saras , kamu baik-baik saja ?" Taya Airin memegangi nya.
Saras menggeleng, kening nya berkerut dalam, dalam benaknya ia tengah mengingat kembali bayangan yang baru saja dia lihat, lalu ia uraikan setiap adegan nya.
"Ya Allah...." Saras menutup mulut nya, lalu menatap hantu wanita itu dengan iba.
"Apa kamu bisa tunjukkan siapa pelakunya?" Tanya Saras
Hantu itu menggeleng, " Aku gak tahu. Tadinya aku hanya ingin bertemu dan berkenalan dengan seseorang yang aku kenal dari media sosial. Tapi belum juga bertemu orangnya,mulut aku tiba-tiba ada yang ngebekap , lalu aku tak tau lagi apa yang terjadi. Tau-tau aku merasakan sakit seperti ada yang robek di bagian bawahku, tubuh ku berguncang-guncang. Pas benar-benar sadar rupanya ada pria di atas tubuh ku,dan dia....dia sedang memperk*sa ku. Tau aku sadar dia pukul kepala ku entah pakai apa, rasanya sakit tapi dia tidak menghentikan aksi nya. Aku terus dipukuli sementara dia terus menikmati tubuh bawahku. Sampai akhirnya dia selesai dan aku masih setengah sadar,dia langsung menjilati darah keperawanan ku ,dan itu yang membuat aku jijik dan mual ingin muntah,sampai akhirnya pria itu menghentikan aksinya setelah kembali memukul kepalaku dan aku pun kembali tak sadar kan diri. Pas bangun rupanya aku sudah seperti ini" Tutur hantu wanita itu sambil menangis sesenggukan.
"Biadab ! Benar-benar biadab ! " Geram Airin mengepalkan tangannya
"Apa kamu masih ingat wajah pria itu? " Tanya Saras
Hantu itu kembali menggeleng," Aku gak tahu pasti karena pada saat itu kondisi nya gelap"
"Terus kamu tahu darimana kalau dia jilatin .... " Airin tak sanggup melanjutkan pertanyaannya, baginya apa yang hendak dia tanyakan merupakan sesuatu yang tabu
Namun Saras segera melanjutkan nya" Darah perawan? " Airin terkesiap , ia menoleh pada teman nya itu
"Karena aku dengar dia ngomong , katanya darah perawan aku enak, manis. Gitu..." Jawab hantu itu
"Astaghfirullah.... Kok ada ya, manusia aneh seperti itu? Masa yang begitu dibilang enak , hiiiihh... Aku kok jadi merinding ya ... " Gumam Airin seketika memeluk dirinya sendiri.
Saras terdiam , lalu ia kembali bertanya ," Kalau suara nya kamu pasti masih ingat kan ? " tanya nya
"Sepertinya ... " Ucap hantu itu sambil mengangguk
"Nama kamu siapa ?" Tanya Saras
"Nama ku Bianca ,aku selebgram baru dua bulan aktif di media sosial" Jawab nya
"Oh,...iya aku pernah lihat postingan kamu beberapa kali ,pantas saja rasanya tidak asing" Ucap Airin
"Kamu follow akun aku ?" Tanya Bianca berbinar
"Enggak sih " Jawab Airin jujur,seketika Bianca pun jadi murung.
"Saras ...Airin ! Kalian masih di sini rupanya ! Kita cariin dari tadi " Seru Audi teman kelas mereka. Bersamaan dengan datang nya teman-teman Saras dan Airin,Bianca pun pergi menghilang.
"Kenapa kalian masih di sini ? Seharusnya kalian sudah keluar dari kawasan sekolah, sesuai perintah ibu guru? " Tanya Dimas dengan nada yang mendayu.
Dimas terkenal dengan gayanya yang kemayu dan gemulai, tetapi meski begitu teman-teman nya tak ada yang meledek apalagi sampai menjauhi nya. Justru teman-teman nya sering mengingat kan nya agar tak sampai keluar jalur meski sikap dan perilaku nya agak melambai. Meski begitu, Dimas merupakan anak yang baik , ramah , dan pintar di kelas nya. Dia sering mendapat peringkat satu dan sampai saat ini belum ada yang menggeser posisinya.
"Iya,ini juga kita mau pulang kok" Ucap Saras sedikit gelagapan
"Kok pulang ?" Tanya Audi
"Ya terus aku mau ngapain,kan Bu Jasmin bilang kita harus pulang " Jawab Saras lagi
"Maksudnya,kita mau kerja kelompok. Lumayan kan waktunya masih lama kalau pulang,di rumah juga aku mau ngapain mending kita mengerjakan tugas kelompok biar cepat selesai" Terang Audi
"Iya juga sih,daripada waktu terbuang percuma kan" Timpal Airin
"Nah betul itu " Sahut Dimas
"Eh, tapi Evan mana ?" Tanya Airin
"Dia nunggu di depan " jawab Audi
"Oh ..." Airin mengangguk
Kelompok mereka ada lima orang yang terdiri dari Saras,Airin ,Audi,Dimas ,dan Evan.
Mereka berempat segera berjalan menuju gerbang sekolah. Sesampainya di sana rupanya sudah ada Tio dan juga Claudia bersama Evan.
"Ada kalian juga di sini ?" Tanya Saras menatap Tio dan Claudia bergantian
"Kamu dari mana saja ? Kenapa baru keluar ?" Tanya Claudia
"Iya,tadi ada urusan sebentar. Ya udah yuk kita jakan sekarang !" Ucap Saras lalu mengajak teman-teman nya pergi
"Eh,tapi kita mau kerja kelompok dimana ?" Tanya Dimas
"Rumah kamu saja Saras,aku ingin tahu rumah kamu " Ucap Audi
"Jangan !" Seru Airin reflek
"Jangan kenapa ?" Tanya Audi
"Kakak nya Saras sedang sakit,gak enak takut keganggu. Iya kan Saras ?" Ucap Airin lalu menoleh pada Saras
"Iya. Maaf ya...next time saja kalau kakak aku sudah sembuh aku akan undang kalian semua ke rumah aku " Ucap Saras meringis senyum
"Kamu kok tahu,kakak nya Saras sakit ?" Tanya Claudia menatap Airin
"Iya,kemarin aku dari rumah nya Saras " jawab nya
"Ngapain ? Kamu aja bisa ke rumah Saras,kenapa kamu enggak ?" Tanya Claudia terus menatap Airin
"Itu karena Airin sendirian. Itu juga Oma yang undang Airin ke rumah " Ucap Saras
Mendengar penuturan Saras,membuat Claudia merasa kesal. Ia yang merasa sudah mengenal Saras lebih dulu merasa tersaingi. Mungkin bisa dikatakan cemburu,karena memang dia yang sudah kenal lama sampai saat ini belum tahu dimana rumah Saras dan bagaimana keluarga nya tetapi Airin yang merupakan orang yang baru dikenal Saras,bisa langsung diajak ke rumah nya dan kenal keluarga nya.
"Ya udah gak apa-apa. Lain kali saja,semoga kakak kamu cepat sembuh ya,tapi ngomong-ngomong kakak kamu sakit apa ? Dia cewek apa cowok ?" Tanya Audi kemudian
"Kenapa kamu nanyanya begitu ?" Tanya Dimas memicingkan matanya
"Kakak aku cowok. Kenapa ?" tanya Saras
"Hehehe...kali aja gitu bisa dikenalin. Ganteng gak ?" Tanya Audi lagi
"Kamu lihat saja Saras nya aja cantik ,masa kakak nya gak ganteng. Iya kan Saras" Ucap Airin
"Apa sih...? Ini kita jadi gak kerja kelompok nya,kalau enggak aku mau pulang nih !" Tanya Saras
"Jadi dong ! Di rumah kamu saja Dimas,kan ada gazebo di belakang rumah kamu,kita bisa belajar di sana " Ucap Audi
" Ok ,di rumah aku saja. Yuk berangkat !" Ucap Dimas dengan gaya gemulai lalu menggandeng lengan Evan
"Ck, lepasin ! Geli tau !" Seru Evan mencebik
"Hihihi,...keluar juga bunyi nya,daritadi diam saja,lagi sariawan kah ?" Gifa Dimas
"Jangan dekat-dekat ! Jaga jarak !" Seru Evan lagi ketika Dimas malah berjalan memepet nya.
"Hihihi...." Yang lain cekikikan melihat tingkah Dimas yang selalu mengusili Evan.
Evan si cowok cool tak banyak bicara selalu menjadi korban kejahilan Dimas.
"Saras tunggu !" Seru Tio menahan Saras
"Ada apa kak ?"
"Aku boleh ikut gak?" Tanya nya
"Dih,ngapain ikut ? Sana pulang saja !" Usir Airin
"Aku juga boleh ikut gak ? Di rumah BT sendirian gak ada siapa-siapa. Boleh ya ?" Tanya Claudia ikut-ikutan
"Iya...iya ! Kalian boleh ikut tapi ada syaratnya" Ucap Saras
"Apa syaratnya?" Tanya Tio dan Claudia bersamaan. Claudia mendadak jadi gugup dengan pipi yang memerah,ia melirik sekilas ke arah Tio.
"Syaratnya harus bantuin tugas kelompok kami " Ucap Saras sambil tersenyum
Beberapa saat kemudian,mereka sudah sampai di rumah Dimas. Rumah nya besar dengan halaman yang luas ditumbuhi rumput-rumput hijau halus yang menghampar. Di sisi kiri kanan terdapat pohon jambu air yang buahnya lebat dan matang. Terdapat kolam ikan kecil dengan hiasan air mancur di samping halaman , terdapat juga lampu taman yang menyala dengan bantuan panel Surya.
Akan tetapi Saras dan Airin seketika terdiam,langkah mereka terhenti sontak keduanya saling tatap saat melihat ular yang begitu besar melingkar di atap rumah Dimas.
(gambar hanya pemanis)
......
lanjut....