NovelToon NovelToon
Dinikahi Kakek Impoten

Dinikahi Kakek Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Disfungsi Ereksi
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Rani yang masih berusia 18 tahun, dengan rela dinikahi Malik yang berusia 50 tahun, pria yang baik dan pernah menyelamatkan hidupnya. dimana Malik, pria tua itu selama lima tahun menderita disfungsi yang tak bisa disembuhkan. Dan Rani lah orang yang dapat menyembuhkan penyakit itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malik Gelisah

Ditengah perjalanan hujan turun bahkan sangat deras, angin pun bertiup dengan dedaunan kering yang berserakan, sebagian daun kering itu menempel pada badan mobil milik Malik.

"Tuan sepertinya akan terjadi badai." Ucap sopir Malik yang bernama Rahmat.

Baru setengah perjalanan mereka terhadang oleh hujan yang sangat lebat, berulang kali netra nya menatap arloji ditangannya. Sudah pukul 11 malam dan mereka tak bisa melanjutkan perjalanan.

Terlebih lagi ada pemberitahuan yang tersiar dari radio yang gak disempat dinyalakan oleh Rahmat sopirnya. Begitu juga dengan prakiraan cuaca mendadak yang disiarkan di liputan khusus di internet.

"Kita cari penginapan yang dekat saja, jika sudah reda besok pagi-pagi kita langsung berangkat lagi, melanjutkan perjalanan." Titah Malik pada sang supir.

"Baik tuan sepertinya itu keputusan yang baik, mengingat jika kita dipaksakan melanjutkan akan jadi bahaya bagi kita tuan."

"Oke cepat carilah penginapan yang nyaman."

Supir Malik melajukan mobilnya mencari penginapan yang terdekat setelah ia melihat pada layar maps.

Hanya beberapa kilo meter saja mobil telah ada di dalam parkiran hotel, balik keluar dari mobil setelah sopirnya membuka pintu mobil. Keduanya berjalan hingga ke lobi untuk memesan kamar untuk sehari, Malik memesan dua kamar untuk dirinya dan sopirnya.

Setelah berada di dalam kamar hotel pun hati Malik belum bisa tenang karena ia belum bisa menghubungi Rani, ponsel asisten rumah tangganya juga sedari tadi tidak direspon.

Dan itu membuat Malik gundah, karena badannya cukup lelah dari pagi ia sibuk bekerja dan mengadakan meeting sampai malam,  akhirnya ia memutuskan untuk mengistirahatkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

Tidur cukup pulas karena rasa lelah yang dia rasakan karena aktivitasnya yang padat.

Sedangkan kini suhu badan Rani sudah mulai turun, demamnya telah turun karena perawatan dari asisten rumah tangga Malik yang merawatnya. Malam itu Rani menyuruh pembantu Malik untuk pulang ke rumahnya, karena ia dirasa sudah cukup baikan badannya.

Setelah minum obat Rani tertidur pulas, terlebih lagi iya sebelumnya menghabiskan satu mangkok bubur ayam yang dibuatkan oleh pelayan Malik.

Rani juga dibuatkan jahe hangat dengan gula aren untuk menghangatkan badannya, saat ia bangun tengah malam pun badannya sudah mulai turun.

Karena ia ingin sehat kembali akhirnya Rani memutuskan untuk tidur lagi. Tempat pukul 7 pagi ketika sinar matahari mulai menyeruak masuk ke dalam celah kamar Rani, ia terbangun dari tidur panjangnya.

Rani mengeliat, ia pun terduduk disandaran kasur, tiba-tiba perutnya mulai meronta. Rani kelaparan, cacing di perutnya susah mulai meminta untuk di isi.

Terlebih lagi tercium aroma makanan yang menggelitik hidungnya, Rani melirik makanan dengan soup creme jagung dengan ayam goreng yang bikin ia kesusahan menelan salivanya.

"Non Rani lapar?" Tiba-tiba suara wanita tua itu membuyarkan mau nanya akan hidangan yang tersaji di hadapannya.

"Iya bi aku lapar sekali. Bibi kenapa pagi-pagi ke sini? Memangnya semalam gak jadi pulang?" Tanya Rani.

"Semalam bibi pulang, lalu pagi-pagi sekali tapi masak dan membawa makanan itu ke sini. Ayo non makan dulu, supaya sembuh." Ucap pelayan Malik yang usianya sudah tua seraya memberi perintah.

Rani turun dari kasur dan mendekati meja yang telah banyak makanan, ada juga juice alpukat kesukaannya. Tanpa banyak kata Rani mengambil piring yang sudah terisi nasi hangat berserta lauk ayam goreng gepuk yang lembut, serta sup creme jagung yang nampak lezat.

Rani makan dengan sangat lahap, terlebih kini badannya sudah lebih baik, pelayan Malik pun senang melihat nafsu makan Rani yang terbilang sudah baik.

"Non nanti mandinya pakai air hangat ya?"

"Iya bi, pasti. Terima kasih ya sudah mau rawat Rani." Ucap tulus Rani yang saat ini ia sedang menegak juice alpukat kesukaannya.

"Iya non, lagi pula ini juga saya disuruh tuan Malik." Jawab wanita tua itu.

"Lho memangnya kakek kesini?" Tanya Rani antusias.

"Tidak non, tuan Malik hanya menyuruh saya menjaga non Rani selama sakit. Oiya tuan tahu non sakit dari saya, maaf saya lancang sudah mengabari tuan ya non?"

"Tidak apa bibi, saya kira kakek Malik datang kesini." Ucap Rani menghela nafasnya, ia menjadi tak bersemangat dan kecewa.

Bi asih melihat Rani yang kecewa, ia tahu bahwa Rani sangat mengharapkan kedatangan tuan majikannya itu, tanpa ia tahu bahwa keduanya sudah dalam tahap lebih dalam perasaan nya.

"Non Rani kangen tuan Malik?"

"Iya." Jawab Rani di iringi anggukannya.

"Sabar nona, tuan lagi sibuk dikota. Apalagi selama sebulan tuan tinggal disini."

"Iya bibi benar, saya akan mandi saja." Tutur Rani disela ia menarik nafasnya yang terdengar jelas.

"Ya sudah bibi pulang dulu ya, kalo butuh apa-apa bilang saja. Non Rani masih punya nomer bibi kan?"

"Oke bi, masih kok." Jawab Rani dengan menunjukkan senyumannya.

Assiten rumah tangga itu pulang ke tempat kediaman Malik untuk melanjutkan pekerjaannya, untungnya Rani sudah tidak sekolah lagi karena ia libur cukup lama setelah ia melalui ujian akhir sekolah.

Hanya Rani menunggu pengumuman kelulusan saja yang akan dikabari lewat group kelas lewat wali kelasnya.

Rani memutuskan mandi dengan berendam di kolam air hangat, ia juga menaburkan beberapa kelopak bunga mawar yang mekar merekah. Rani suka mandi dengan bertabur bunga, kebetulan beberapa bunga mawar milik Malik bermekaran cukup banyak.

Tadi pagi ia menyuruh pelayan Malik untuk mengambilkan beberapa bunga mawar untuk memenuhi kolam baknya. Nyatanya saat ia berendam dikolam penuh bunga mood nya mulai membaik.

Sambil berendam Rani memutar musik lewat ponsel i phone mahalnya yang sebulan yang lalu diberikan oleh Malik untuknya.

"Mhhh wanginya....." Lirih Rani dan bermain air dengan memainkan beberapa kelopak bunga yang mengapung.

Badan nya yang awalnya terasa letih kini sudah mulai membaik, itu semua karena bibi pelayan yang baik hati memijat seluruh badannya semalam.

Sementara di lain tempat, dihotel yang tidak terbilang mewah disitulah Malik telah bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Awalnya Malik bersikeras berangkat pagi hari sekali karena ia begitu cemas dengan kondisi Rani.

Namun karena Malik belum mengisi perutnya, ia terpaksa harus mengurungkan niatnya karena desakan sang supir yang memaksanya untuk sarapan terlebih dahulu.

Terlebih lagi pelayan rumahnya menghubunginya dan bilang Rani telah sembuh dan sudah segar kembali. Awalnya Malik ingin segera menghubungi Rani karena ia ingin sekali mendengar suara merdu 9adisnya.

Akan tetapi ia urungkan, Malik ingin memberikan surprise kepada Rani. Malik ingin tahu reaksi Rani saat tahu ia telah datang untuk membahagiakan g4disnya itu.

"Lebih cepat lagi Rachmat, jangan jalan kayak siput." Omel Malik tak sabaran.

Sang supir hanya tersenyum melihat kegusaran tuan nya itu, Malik bagai anak remaja yang tak sabar hendak ingin berkencan dengan kekasihnya.

"Iya tuan, tapi kita tidak boleh ngebut juga. Bahaya nantinya." Tukas pak Rachmat dengan tersenyum, tatapannya tertuju pada spion yang memperlihatkan kegelisahan Malik yang duduk di belakang kemudinya.

"Jangan senyum-senyum saja, lekas dipercepat." Titahnya penuh penekanan.

"Baik tuan."

Tak ingin dimarahi oleh tuan nya yang sedang bucin plus rindu berat, akhirnya Rachmat mempercepat laju mobilnya, ia menambah kecepatan supaya tuannya bisa segera bertemu dengan gad15 pujaan nya.

"Apakah dia nanti akan senang melihat saya Rachmat?" Tanya Malik, ia meminta pendapat pada supirnya untuk mengisi kegelisahan yang mendera hatinya.

"Siapa tuan?"

"Ckk kamu ini malah tanya siapa, ya pasti Rani. Siapa lagi?" Geram Malik dengan memutar bola matanya kesal.

Namun supir Malik malah terkekeh, membuat kekesalan Malik kian bertambah karena ia belum juga sampai. Ditambah pula sang supir yang mencandai dirinya yang mulai tak tenang disetiap menitnya.

"Iya maaf tuan, tadi saya bercanda saja, saya juga tahu yang tuan maksud nona Rani kan? Lagian tuan juga sih begitu gelisah kalo saya perhatikan dari tadi. Relax aja tuan." Canda Rahmat lagi memberikan masukan.

"Hemmhhh,,,,,,," jawab Malik singkat enggan menoleh pada supirnya.

"Tentu saja non Rani akan senang, belum lagi kalo tuan membawakan hadiah untuknya."

Kening Malik berkerut saat itu juga ketika supirnya memberikan masukan padanya.

"Hadiah? Hadiah apa itu? Biasanya apa yang disuka gadis seumuran Rani?" Tanya balik Malik tak sabaran.

Sejenak Rahmat memikirkan jawaban dengan fokus menyetir.

"Setahu saya gadis seumuran non Rani paling suka bunga, coklat dan alat make up pastinya." Cetus Rachmat.

"Benarkah? Tahu dari mana kamu? Sok tahu." Cetus Malik.

"Tuan lupa saya punya anak bungsu seusia Rani? Keinginan anak saya juga seperti itu maunya. Apalagi kalau sudah diberi uang senangnya minta ampun." Ucap Rachmat menerangkan nya.

Bahkan Malik melupakan anak dari supirnya juga remaja sama usianya dengan Rani, otomatis keinginan mereka tak jauh berbeda.

"Oke nanti akan saya beri hadiah yang kamu sebutkan. Sekarang ini yang utama saya ingin menemui Rani dan melihat kondisinya setelah sakit beberapa hari kemaren."

"Baik tuan, sebentar lagi kita sampai. Tuan bersiap diri dulu, supaya nona Rani terkesima oleh ketampanan tuan." Goda sang supir yang makin membuat Malik kini menjadi gugup.

"Bisa saja kamu ini, sudah sana keluar dulu." Titah Malik pada supirnya.

1
Ara putri
semangat kak, jgn lupa mampir juga ya keceritaku PENJELAJAH WAKTU, HIDUP DIZAMAN AJAIB
vita
suka ceritanya menarik
Soraya
semangat thor lanjut
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya,

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!